Undangan Makan Malam

Vian juga melihat Rara pacar Rafli yang sedang jalan bersama laki laki.

"Rafli, itu Rara kan?" Rafli hanya mengangguk.

"Kok kamu diem aja. kamu ngga cemburu gitu lihat Rara sama cowok lain.?"

"Biarkan saja. Siapa tau itu saudaranya."

"Mana ada Rafli sodara sedekat itu. Sampai gandengan tangan dan kelihatan banget mereka ada apa apa nya."

Rafli tetap tidak mau mendekat ke Rara. Karena Rafli tidak ingin buat keributan yang bikin malu dirinya sendiri.

"Biar besok aku tanya Rara di sekolah. Kita besok masih ke sekolah untuk perpisahan kan?"

"Terserah kamu aja lah Raf. itu kan masalah kamu. Aku takut aja kamu nanti sakit hati."

"Lagian aku emang ada rencana mau udahan sama Rara."

"Loh memangnya kenapa?"

"Aku kan mau kuliah ke luar negri. Aku juga sama Rara sudah sepakat kalau kita berdua tidak mau LDR an. jadi ya kita sepakat kalau kita nanti akan LDR pasti akan udahan."

"Oh seperti itu. Ya sudah kalau begitu mah ngga usah pusing dengan apa yang kita lihat tadi."

"Iya. sudah ayo makan."

Keduanya lalu makan. Selesai makan keduanya pesan kopi untuk teman nongkrong. Sampai sore hari, Rafli baru pulang.

Sampai di rumah, Mamah sudah pulang. Dan Mamah terlihat sibuk di dapur.

"Mamah tumben sibuk di dapur?"

"Iya sayang. Mamah lagi bantu mba masak. Soalnya nanti malam ada tamu yang mau makan malam di rumah."

"Oh gitu. Rafli ke kamar dulu ya Mah."

"Iya sayang."

Rafli tidak bertanya siapa yang akan malam di rumahnya. Padahal nanti malam orang tua Wina bersama Wina dan adiknya yang akan datang untuk makan malam bersama.

Rafli pergi ke kamarnya. Sampai di kamar, Rafli langsung tiduran. Rafli teringat dengan Rara. Walau keduanya sudah sepakat tentang mau udahan karena mau LDR tapi kenapa Rara justru selingkuh dulu. Tadi Rafli di depan Vino terlihat tidak apa apa. Tapi di dalam hatinya sebenarnya Rafli merasa sakit juga.

Rafli mengambil hp untuk mengirim pesan pada Rara.

"Ra. Kamu sama Mamah kamu sudah pulang dari salon belum?"

Pesan Rafli terkirim tapi belum di baca. Masih centang dua warna abu.

Sambil menunggu pesannya di balas, Rafli melihat foto Rara di hp nya.

"Apa mungkin kamu selingkuh Ra. Tapi kalau benar kamu selingkuh, kenapa kamu setega itu sama aku. Harusnya kamu putuskan aku dulu kalau memang kamu sudah ngga suka sama aku," Rafli bicara sendiri sambil melihat foto Rara di hp nya.

Saat Rafli masih melihat ke foto foto Rara, bunyi pesan masuk terdengar. Ternyata Rara membalasnya.

"Aku sama Mamah sudah pulang dari salon. Ini baru aja sampai. Memangnya kenapa Raf?"

"Oh baru sampai. Ngga ada apa apa, aku cuman tanya saja. Besok kita mau acara perpisahan sekolah. Setelah pulang acara aku ingin bicara sama kamu. Kamu ada waktu kan Ra?"

"Ya aku ada waktu. Aku juga ada yang ingin di bicarakan sama kamu. Ya sudah sampai jumpa besok ya."

"Iya Ra. Ya sudah dulu."

Rafli menarik nafas karena Rara ternyata tidak jujur padanya. Bilangnya pergi sama Mamah nya ke salon. Tapi Rafli tadi lihat Rara di mall bersama cowok. Kalau Rara pergi sama saudara pasti akan bilang, ngapain di tutup tutupi. Padahal Rafli dan Rara sudah pacaran satu tahun setengah.

****

Di rumah Wina, Ibu menyuruh Wina dan adiknya mandi karena sudah sore.

"Sayang nanti tolong Aska bantu pakai baju ya. Bajunya sudah Ibu siapkan di kasur."

"Iya Bu."

"Trus kamu juga langsung pakai baju yang bagus. Soalnya malam ini kita mau makan malam di luar."

"Iya Bu."

Wina lalu menemani adiknya mandi. Ibu masih menjaga toko. Ibu menunggu Ayah pulang. Sepuluh menit kemudian Ayah pulang. Ayah lalu membantu Ibu menutup toko.

"Anak anak sudah mandi Bu?"

"Sudah Yah. Mereka sudah ibu suruh mandi."

"Ya udah ayo kita juga siap siap."

"Iya Yah."

Sekitar jam 7 malam, ayah dan ibu sudah siap. Aska juga sudah siap. Tinggal menunggu Wina.

"Bu coba lihat Wina sudah siap apa belum. Ini sudah malam."

"Iya Yah."

Ibu lalu ke kamar Wina untuk melihat. Saat buka pintu, ternyata Wina juga mau buka pintu.

"Sudah siap sayang?"

"Sudah Bu."

Ibu melihat Wina yang tidak pakai warna bibir. Ibu lalu menyuruh Wina pakai agar tidak pucat.

"Ngga usah Bu. Kan cuman mau makan. Ngapain sih Wina dandan."

"Biar ngga puncak sayang."

Akhirnya Wina mau memakai lipstik yang warnanya kalem.

Setelah siap semuanya pun berangkat menuju rumah Rafli.

Wina yang tidak tau mau makan di mananya hanya diam dan memainkan hp di dalam mobil.

30 menit kemudian mobil Ayah masuk ke halaman rumah yang Wina sangat faham.

"Kok kita kesini Bu."

"Iya sayang. Kita mau makan di rumah Rafli."

"Katanya mau di luar."

"Iya benar kan kita mau makan di luar. kita mau membicarakan tentang perjodohan kamu sama Rafli sayang."

Wina langsung lemas saat dengar kata Ibu bicara tentang perjodohan.

Papah dan Mamah Rafli sudah menunggu. Sedang Rafli masih di kamar. Karena Rafli juga tidak tau kalau yang mau makan malam bersama keluarga Wina.

Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih...

Terpopuler

Comments

Mamah Kekey

Mamah Kekey

makin seruu ceritanya bagus

2024-07-18

1

🍌 ᷢ ͩ༄༅⃟𝐐 🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🍁Henny❣️

🍌 ᷢ ͩ༄༅⃟𝐐 🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🍁Henny❣️

kak Tuti lanjut

2024-05-21

1

🍁M Ali Yusuf/Ra❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

🍁M Ali Yusuf/Ra❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

tak seharusnya kamu membohonginya, kekecewaan yang kau berikan bakal menyisakan bekas

2024-05-20

2

lihat semua
Episodes
1 Liburan
2 Pulang Dari Villa
3 Pergi Ke Cafe
4 Undangan Makan Malam
5 Sudah Di Tetapkan
6 Acara Kelulusan
7 Lamaran
8 Main Kerumah Rafli
9 Pergi Ke Mall
10 Wina Malu
11 Makan Malam di Rumah Wina
12 Pergi Ke Butik
13 Rara Telfon Rafli
14 Jadi Besan
15 Wina Malu
16 Wina Menangis
17 Wina Ngga Takut Lagi
18 Rafli Takut
19 Wina Pingsan
20 Sobek
21 Tidur Rumah Ibu
22 Rafli Ngambek
23 Rafli Mengajak Wina Nonton
24 Tulangnya Sakit
25 Rafli Malu
26 Wina Menangis
27 Pulang Ke Rumah Rafli
28 Rafli Berangkat Ke Singapura
29 Selalu Menelfon
30 Wina Sudah Punya Pasport
31 Sampai Singapura
32 Teriak Tanda Kemenangan
33 Puas Belanja
34 Pagi Yang Dingin
35 Wina Bersama Mertuanya Pulang Ke Indonesia
36 Kepala Wina Merasa Pusing
37 Ayah Kaget
38 Wina Ngga Mau
39 Pergi Ke Dokter
40 Wina Di Infus
41 Wina Jadi Tidak Mual
42 Malam Terakhir
43 Mamah Marah Ke Rafli
44 Berangkat Ke Singapura
45 Pikiran
46 Ujian Sekolah
47 Teman Wina Curiga
48 Jadwal Periksa Kandungan
49 Guru Sudah Tau
50 Ikatan Batin Seorang Ibu
51 Kritis
52 Wina Pulang Ke Rumah
53 Obat Pelancar ASI
54 Wina Merasa Malu
55 Claudia Liana Tanjung
56 Keputusan Wina
57 Berangkat Ke Singapura
58 Wina Sakit
59 Rafli Kembali Kuliah
60 Bulu Kuduk Merinding
61 Wina Sudah Daftar Kuliah
62 Rafli Marah
63 Wina Takut
64 Wina Ngga Suka
65 Suara Zain Bergetar Mau Menangis
66 Ngga Normal
67 Bicara Berdua
68 Dapat Pesan
69 Tangan Wina Gemetar
70 Kaget Dan Tidak Percaya
71 Ada Yang Pingsan
72 Sakit Perut
73 Wina Ketakutan
74 Ketemu
75 Melaporkan
76 Wina Tidak Mau Di Tinggal
77 Zain Merasa Takut
78 Hukuman Tiga Tahun
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Liburan
2
Pulang Dari Villa
3
Pergi Ke Cafe
4
Undangan Makan Malam
5
Sudah Di Tetapkan
6
Acara Kelulusan
7
Lamaran
8
Main Kerumah Rafli
9
Pergi Ke Mall
10
Wina Malu
11
Makan Malam di Rumah Wina
12
Pergi Ke Butik
13
Rara Telfon Rafli
14
Jadi Besan
15
Wina Malu
16
Wina Menangis
17
Wina Ngga Takut Lagi
18
Rafli Takut
19
Wina Pingsan
20
Sobek
21
Tidur Rumah Ibu
22
Rafli Ngambek
23
Rafli Mengajak Wina Nonton
24
Tulangnya Sakit
25
Rafli Malu
26
Wina Menangis
27
Pulang Ke Rumah Rafli
28
Rafli Berangkat Ke Singapura
29
Selalu Menelfon
30
Wina Sudah Punya Pasport
31
Sampai Singapura
32
Teriak Tanda Kemenangan
33
Puas Belanja
34
Pagi Yang Dingin
35
Wina Bersama Mertuanya Pulang Ke Indonesia
36
Kepala Wina Merasa Pusing
37
Ayah Kaget
38
Wina Ngga Mau
39
Pergi Ke Dokter
40
Wina Di Infus
41
Wina Jadi Tidak Mual
42
Malam Terakhir
43
Mamah Marah Ke Rafli
44
Berangkat Ke Singapura
45
Pikiran
46
Ujian Sekolah
47
Teman Wina Curiga
48
Jadwal Periksa Kandungan
49
Guru Sudah Tau
50
Ikatan Batin Seorang Ibu
51
Kritis
52
Wina Pulang Ke Rumah
53
Obat Pelancar ASI
54
Wina Merasa Malu
55
Claudia Liana Tanjung
56
Keputusan Wina
57
Berangkat Ke Singapura
58
Wina Sakit
59
Rafli Kembali Kuliah
60
Bulu Kuduk Merinding
61
Wina Sudah Daftar Kuliah
62
Rafli Marah
63
Wina Takut
64
Wina Ngga Suka
65
Suara Zain Bergetar Mau Menangis
66
Ngga Normal
67
Bicara Berdua
68
Dapat Pesan
69
Tangan Wina Gemetar
70
Kaget Dan Tidak Percaya
71
Ada Yang Pingsan
72
Sakit Perut
73
Wina Ketakutan
74
Ketemu
75
Melaporkan
76
Wina Tidak Mau Di Tinggal
77
Zain Merasa Takut
78
Hukuman Tiga Tahun

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!