-Creeek
Pintu rumah terbuka dan kedua remaja itu sudah bersiap, bahkan Lucas menggendong kembali Mariana kecil agar dia tidak takut.
Tapi apa yang terjadi? Rumah mereka bersih tanpa noda, tertata rapi tanpa ada debu dan sisa darah seperti hari pertama.
Edwin sendiri seperti tidak percaya dengan semua cerita yang dikatakan oleh kedua pemuda itu, meskipun kemarin dia sudah melihat sendiri seluruh rekaman dari smartphone milik Keane.
Dia bertanya pada pemuda di belakangnya, “Kalian benar-benar tidak apa-apa? Ini sama sekali…tidak terlihat seperti teror.”
Edwin melihat kedua pemuda itu terdiam tanpa mengubah ekspresi cemas dan syok di wajah tampan mereka. Sepertinya pilihan pertama Edwin adalah mencoba peruntungan dan masuk ke dalam untuk memeriksa.
“Keberatan jika aku masuk ke dalam terlebih dahulu?” tanya pria tua itu.
Lucas dan Keane saling melihat satu sama lain dan mengingat apa yang terjadi sebelum ini. Kemarin, mereka pergi secara terpencar dan nyaris membunuh satu sama lain karena adanya versi diri mereka yang palsu. Bukan sebuah hal mustahil jika Edwin masuk ke dalam, akan muncul Edwin palsu setelah itu.
Keane berkata pada Edwin, “Kau ingat apa yang aku katakan padamu soal aku yang nyaris membunuh kakak dan sepupu kecilku kan? Aku sarankan kita masuk bersama.”
“Tapi wajah kalian seperti akan melihat kematian.” Edwin membalasnya.
“Kami akan melihat kematian kalau tiba-tiba muncul kau yang seorang lagi, tuan pemberani. Kita masuk bersama. Aku akan menyiapkan kamera di ponselku yang–”
Baru hendak dinyalakan, ternyata smartphone milik Keane sudah kehabisan baterainya. “Kenapa mati di saat seperti ini?!”
Lucas mengeluarkan smartphone miliknya dan memberikannya pada sang adik, “Aku tidak menggunakannya sejak kemarin, seharusnya masih cukup. Setelah masuk, segera isi baterai milikmu.”
Keane memasukkan smartphone-nya ke dalam saku dan mengambil milik sang kakak untuk segera menyalakan fitur video yang ada di sana. “Ok, aku siap. Kita masuk.”
Edwin melihat wajah kedua pemuda itu dan sepertinya mereka benar-benar serius. Mereka tampaknya belajar dari pengalaman.
Akhirnya, keempatnya masuk dan mulai mengamati sekeliling rumah. Pintu rumah ditutup oleh Edwin dengan kunci yang dibawanya kembali. Pintu tersebut tidak terkunci sekarang, hanya tertutup. Tapi, mereka tidak tau bahwa tanpa kunci, pintu rumah mereka sekarang telah terkunci.
Bukan hanya itu, pagar rumah, pintu belakang dan jendela mereka sekarang telah terkunci. Hanya saja saat ini, mereka tidak menyadarinya bahwa mereka sudah terjebak di dalam rumah itu.
**
Saat ini, mereka sudah ada di dalam rumah. Lucas menurunkan gadis kecil manis itu dan menggandeng tangannya.
“Mariana, jangan takut ya.”
Mariana mengangguk dan saat mereka melewati ruang tamu, rumah boneka kesukaan gadis itu masih di sana.
“Rumah bonekaku!!” Mariana melepaskan tangannya dan berlari untuk bermain dengan rumah bonekanya.
“Mariana!” Lucas berteriak.
Keane dan Edwin terkejut mendengar teriakan itu dan mendekati lokasi Lucas saat ini, “Lu! Ada apa?!” tanya Keane dengan wajah panik sambil mengarahkan kamera smartphone di tangannya.
Kecemasan dari wajah mereka menghilang saat melihat Mariana duduk di lantai dan bermain dengan boneka miliknya. Tampaknya gadis kecil itu sama sekali tidak ingat dengan kejadian mengerikan dan aneh yang dialaminya kemarin.
Bukan hanya itu, dia juga mendapatkan kejutan lainnya.
“Huwaaa~bonekanya ada lagi. Lucas, Keane, lihat. Ada boneka paman Edwin di sini.”
Edwin terkejut dan tidak bisa menyembunyikan ekspresi serta kebingungannya, “Apa?”
Dia sempat melirik ke arah dua pemuda di dekatnya yang sekarang seperti melihat hantu.
“Mereka…”
Kemudian, pria tua itu menghampiri Mariana dan melihat rumah boneka yang diceritakan oleh kedua pemuda itu kemarin.
“Apa ini? Rumah boneka ini…mirip dengan rumah mereka? Kenapa ada boneka yang sama persis denganku?”
Dia melihatnya, pakaian, detail sampai warna kulit dan posisi bonekanya berada di tempat yang sama. 100% asli tanpa cacat.
Edwin juga melihat boneka yang mirip dengan Mariana, Lucas dan Keane berada di dalam ruang tamu di rumah boneka.
Hal ini sungguh mengejutkan. Pria tua itu nyaris tidak percaya dengan apa yang dilihatnya sekarang.
“Gadis kecil, apa kemarin bonekanya seperti ini?” tanya Edwin untuk memastikan sesuatu.
Mariana hanya tersenyum dan berkata, “Kemarin hanya ada tiga. Sekarang jadi empat. Menyenangkan ya~”
“Jadi empat? Memangnya bisa bertambah sendiri?”
Gadis kecil itu sempat berpikir sejenak. “Um, sejak ayah memberikannya memang selalu ada yang bertambah dan berkurang. Sudah begitu, pakaiannya selalu berubah setiap hari. Ajaib kan? Ini pasti mahal sekali. Ayah membelinya pasti karena tau aku menyukainya~”
“...” Edwin menatap gadis kecil itu dengan wajah serius dan berkata. “Gadis kecil, tidak ada rumah boneka yang bisa memunculkan boneka sendiri seperti milikmu. Jelas itu bukan pertanda yang baik.”
“Eh?”
Saat Edwin mengatakan itu, tiba-tiba terdengar suara tangisan dari seisi rumah.
“Huwaaa!”
“Hiiiks…”
“Hikks….hiiiks…”
“...!!!” keempat orang itu panik, bahkan Mariana yang awalnya terlihat senang jadi melempar boneka di tangannya dan menghampiri Lucas.
“Kyaaa! Lucas! Aku takut!”
Sekarang gadis kecil itu mengingat perasaan takut.
Keane langsung bergegas dan meminta mereka untuk keluar dari sana.
“Kita keluar sekarang atau kita akan mengalami hal menyebalkan lagi!!”
Mereka sepakat dengan itu, tapi saat mereka mencoba membuka pintunya, Keane semakin kesal.
“Paman! Kenapa kau menguncinya!”
“Apa? Aku tidak menguncinya! Kuncinya masih ada padaku!”
“Tapi ini tidak bisa dibuka!”
Saat mereka mencoba mendobrak, mendorong, memukulnya, tidak ada yang berhasil.
Akhirnya mereka sadar bahwa mereka sekarang terjebak di dalam rumah itu.
**
Dari dapur, terlihat sosok setinggi orang dewasa dengan darah dan pisau muncul. Sosok itu terlihat seperti sosok yang siap menyapa pemilik rumah itu.
Di rumah boneka milik Mariana, terdapat sebuah boneka di dapur yang mirip dengan sosok mengerikan yang muncul. Darah di dapur yang ada dalam rumah boneka terlihat nyata, mengalir dan sama seperti aslinya.
Bukan hanya itu, pada sisi dinding di rumah boneka terlihat tulisan yang muncul dengan darah.
[Ayo bermain]
Rupanya tulisan itu mulai terlihat di dinding rumah Mariana kecil. Aroma amis mulai kembali tercium dan kini waktunya mereka menghadapi kenyataan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
🍁Mahes💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
terror dimulai lagi
2024-10-26
1
✍️⃞⃟𝑹𝑨Pemecah Regulasi୧⍤⃝🍌
Aku mencium aroma tumbal menumbal... tapi samar sih.
2024-08-15
1
❤️⃟Wᵃf🥑⃟ˢ⍣⃟ₛ ⧗⃟ᷢApri_Zyan🦀🧸
aaaaa....mereka ingin bermain katanya , tapi permainan mereka menyeramkan
2024-08-10
1