Keane menyalakan smartphone miliknya dan merekam semua yang ada di ruangan tersebut. Namun saat dia melihat kameranya untuk merekam rumah boneka, dia melihat sesuatu yang sebenarnya tidak terlihat dari sudut matanya.
“Lucas!!” teriaknya.
Lucas melihat Keane dengan ekspresi panik, “Ada apa Keane?”
Dengan posisi kamera di smartphone yang masih menyalah, Keane berteriak sambil keluar ruangan. “Kita…kita ke atas sekarang!!”
Lucas yang ikut panik dengan ucapan sang adik hanya bisa mengikutinya.
**
Di dekat kamar Mariana, sosok Lucas dan Keane sudah dekat dengannya. Mereka terlihat berdarah, penuh dengan luka dan tidak baik-baik saja.
“Mariana…” kata Lucas yang ada di depan pintu kamar gadis itu.
Mariana kecil tertidur, namun membuka sedikit matanya saat dia mendengar suara yang memanggil.
Sosok keduanya tiba-tiba sudah ada di depan mata gadis kecil itu. Saat ini, yang terlihat di depan matanya sekarang telah berdiri dengan senyum dan darah. Keane yang terlihat penuh dengan darah di tangannya juga memanggilnya.
“Mariana, kamu sudah bangun. Apa kamu lapar?”
“Eh?”
Saat Mariana sudah mendapatkan kembali kesadarannya, dia terkejut karena kedua remaja di depannya terluka.
“Kyaaa!! Lucas, Keane!”
Mariana mencoba memegang tangan keduanya. Namun saat dia memegangnya, salah satu tangan Lucas yang dipegangnya putus dan mengeluarkan darah.
Gadis itu tidak mungkin bisa tenang. Jelas yang terdengar adalah suara teriakan keras dan dia langsung membuang tangan yang ada dipegangnya.
“Kyaaa!!! Tidak!!! Aaaaah!!”
Saat Mariana mencoba melarikan diri ke sudut ruangan, dia sempat melihat ke belakang. Yang terlihat saat ini adalah kepala Keane yang terlihat robek hingga nyaris putus.
Gadis itu ketakutan pada dinding kamar.
“Mariana…”
Air mata gadis itu mulai keluar dan dia hanya bisa menangis.
“Hiks…Lu–Lucas…kalian bukan…hiks…”
Dari luar, suara teriakan lainnya memanggil. “Mariana!!!”
“...!!!”
Mariana menutup matanya karena ketakutan dan sosok pemuda masuk ke kamar tempatnya berada.
“Mariana!!!” Keane berteriak dan masuk ke kamarnya.
Ketika Keane tiba, dia tidak melihat apapun. Namun, Mariana sudah gemetar dan duduk di pojok ruangan sambil menutup matanya dan menangis.
Dengan cepat, remaja itu memeluknya.
“Mariana!!”
Mariana masih ketakutan dan mendorong Keane.
“Tidak! Jangan sentuh aku! Pergi dari sini!”
“Ini aku! Kenapa?! Apa kau terluka?!”
Mariana masih mendorong Keane tanpa membuka matanya karena takut. Lucas akhirnya masuk dan melihat Keane dan Mariana di sudut ruangan. Tidak ada apapun atau apapun di ruangan tersebut.
Ekspresi Lucas masih terlihat panik karena sang adik juga terlihat aneh saat hendak merekam rumah boneka milik gadis itu.
Keane masih berusaha menenangkan gadis kecil itu, “Apa yang terjadi? Mariana, siapa yang datang?”
“Tidak!! Menjauh dari Mariana!!”
Karena tidak ada cara lain, Keane memeluk erat gadis itu.
“Mariana!! Ini aku, Keane! Tenanglah! Maaf sudah meninggalkanmu saat sedang tidur! Kami tidak akan pergi kemanapun!”
Pelukan itu membuat Mariana memberanikan dirinya untuk melihat sosok yang mendekapnya. Kemudian, dia menangis keras.
“Huwaaaa! Mariana…hiks…Mariana melihat kepala…kepala Keane putus!”
“Hiks…itu…itu mimpi yang seperti nyata dan Mariana…hiks…Mariana takut…”
Keane terdiam mendengar penuturan gadis kecil itu. Kalau hanya mimpi, tidak akan membuatnya seperti ini. Dia mungkin hanya akan berteriak, namun yang ini tidak. Dia menolak untuk didekati dan menolak untuk disentuh.
Jelas itu bukan mimpi.
Pemuda itu mencoba menenangkan sepupu kecilnya dan menggendongnya kembali ke tempat tidur.
Lucas berusaha menenangkan gadis itu juga dengan mengambilkannya air yang ada atas meja kamar tersebut.
“Mariana…sudah tenang sekarang? Jangan menangis. Minumlah dulu.”
Gadis itu meminum airnya dan mencoba menenangkan dirinya. Dia berusaha tenang dan melihat kedua remaja yang ada di dekatnya. Senyum aneh yang dilihatnya beberapa waktu lalu kini tampak berbeda.
Di depannya, hanya ada dua pemuda yang tampak pucat dan khawatir. Dia tau bahwa yang sekarang di depannya adalah sosok sepupunya yang asli.
Gadis itu mulai mengeluarkan air matanya lagi dan memeluk keduanya.
“Hiks…Mariana ingin bertemu ayah dan ibu saja. Kenapa bisa ada Lucas dan Keane yang kepala dan tangannya putus. Hiks…”
“...!!” kedua remaja itu terlihat syok.
Tapi tampaknya, Keane tidak terlihat terlalu kaget.
Hal itu karena saat dia baru merekam rumah boneka milik gadis itu, di layar kamera smartphone miliknya terlihat ada dua sosok boneka mengerikan penuh darah dan tanpa kepala berdiri di ruangan yang mirip dengan kamarnya.
Di dalam rumah boneka yang denahnya persis dengan kediaman sang paman, Keane menyadari bahwa yang terlihat pada layar smartphone miliknya berbeda dengan apa yang terlihat pada kenyataan. Itulah alasan dia berteriak dan naik ke atas untuk kembali ke kamarnya. Namun sang kakak belum mengetahui hal tersebut.
Lucas hanya bisa mengusap punggung sepupu kecilnya.
“Mariana, mungkin…itu hanya mimpi.”
“Mimpi bagian mananya?” Keane balik bertanya.
Lucas jadi bingung karena niat awalnya dia ingin menenangkan sepupu kecilnya.
“Keane, aku berusaha menenangkan Mariana di sini.”
“Itu bukan cara yang bagus, kakakku.” Keane memberikan smartphone miliknya dan menunjukkan video yang disimpannya.
“Kau lihat dan katakan bahwa itu adalah mimpi setelah ini.”
Dengan cemas, Lucas melihat video yang hanya berdurasi 15 detik. Namun dalam 15 detik itu, dia tau bahwa dia harus menarik ucapannya kembali.
**
Di ruang tamu, rumah boneka itu terlihat mulai berubah. Di setiap ruangan yang ada di dalam rumah boneka itu mulai mengeluarkan darah, terdapat lebih dari lima boneka baru yang tiba-tiba muncul.
Mereka terlihat mengerikan, bahkan ada sosok boneka lain yang memegang sesuatu seperti kapak di tangannya.
Pada bagian dinding rumah boneka tersebut mulai memunculkan tulisan dari darah.
[Hi hi hi. Ayo main dengan kami]
[Kami akan membuatmu bahagia]
Dan bersamaan dengan itu, dinding di ruang tamu dan sepanjang koridor milik rumah Mariana mulai memunculkan tulisan berdarah dan cap telapak tangan.
Hal itu, tentu belum diketahui oleh ketiganya dan kini…mereka mungkin akan merasakan hal menakutkan mulai datang.
...\=\=\=\=\=\=\=***\=\=\=\=\=\=\=...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Kia Shoji
Sampe sini dah merinding banget.. 😭😭
2024-08-07
1
🍁Mahes💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
wow... aku takut 😱😱😱
2024-07-23
1
✍️⃞⃟𝑹𝑨Pemecah Regulasi୧⍤⃝🍌
Bukan mimpi itu /Silent/
2024-07-16
1