Tolong

Lucas terpaku dengan video yang diberikan oleh Keane. Video berdurasi 15 detik yang bisa mematahkan semua ucapan ‘Mariana mungkin sedang bermimpi’ yang baru dikatakannya.

Keane mengambil kembali smartphone di tangan sang kakak dan bertanya, “Masih mau berkata itu mimpi atau sudah percaya bahwa itu semua adalah kenyataan?”

“Keane…” sang kakak hanya bisa pasrah dan memperlihatkan ekspresi syoknya. Gadis kecil yang ada di pelukannya saat ini mengelap air matanya dan melihat kedua sepupunya.

“Lucas…Keane…”

Kedua pemuda itu melihat sang gadis kecil yang gemetar dan memutuskan untuk mengelus-elus rambutnya.

“Kami di sini, Mariana.”

“Tidak akan ada yang akan menyakitimu. Jangan khawatir.”

Gadis itu akhirnya bisa tersenyum sedikit. Melihat gelas dan teko air di meja sudah mulai kosong, Keane berinisiatif untuk mengambil air kembali.

“Aku akan ke dapur untuk mengambilkan air. Tunggu di sini ya.”

Tapi baru saja hendak berbalik, Lucas memegangi tangannya dan menjawab, “Tidak untuk kali ini.”

“Apa?”

Lucas terlihat sangat serius, “Aku sudah muak dengan apa yang terjadi di dapur dan itu semua bisa terjadi karena salah satu dari kita selalu berakhir sendirian.”

“Kalau sampai kamu mengalami hal serius kali ini, akan sangat mengkhawatirkan.”

“Mariana juga akan aku gendong. Kita pergi bersama kali ini.” kemudian, Lucas melihat gadis kecil itu, “Mariana, aku akan menggendongmu. Jadi kalau takut, tutup mata saja ya.”

Gadis kecil itu tersenyum dan memeluk kakak sepupunya dan Keane akhirnya mengikuti keinginan sang kakak.

Saat mereka hendak keluar kamar, ada aroma kuat yang menyambut hidung mereka.

“Bau apa ini?” tanya Keane sambil menutup hidungnya.

“Aromanya seperti bau yang sedikit…amis? Aku tidak yakin tapi–...”

-Deg

Pandangan mata ketiganya melihat cairan merah yang kental di sekitar dinding dan lantai rumah.

Ingin rasanya berteriak namun sepertinya tidak akan mengubah apapun.

Mariana terlihat syok dan langsung memeluk Lucas dengan gemetar dan mulai mengeluarkan air mata, sedangkan Keane mulai terlihat emosi.

“Apa-apaan ini?!!”

Dia berjalan dan merekam semua yang ada di koridor tersebut. Setelah itu, dia berdiri di depan salah satu sisi dinding sambil memegang kamera smartphone miliknya dan menyentuh dinding tersebut.

Tulisan yang ada pada dinding itu adalah [Ayo main lagi]. Diikuti oleh beberapa tulisan lain yang dibuat dengan sesuatu yang berwarna merah.

Keane menyentuh tulisan itu dan merasakan teksturnya.

“Ini…bukan cat.” katanya dalam hati sambil mencoba terlihat tenang.

Keane menciumnya dan wajahnya langsung berubah pucat.

“Sial! Ini darah sungguhan! Aroma amisnya mirip dengan darah hewan atau sejenisnya.”

“Kenapa paman tidak pernah bilang kalau rumahnya ini angker? Sudah begitu, kenapa Mariana bersikeras tinggal di sini kalau dia takut?!”

“Ini baru beberapa jam sejak paman meninggalkan rumahnya, tapi kami justru terkena teror!”

Keane melihat ke arah Lucas dan bicara dengan bahasa asing yaitu Bahasa Jerman. Sebagai mahasiswa yang cukup mahir dalam beberapa bahasa asing, mereka sengaja melakukannya untuk membuat sepupu kecil mereka tidak mengerti yang mereka bahas.

“Lucas, das ist echtes Blut. Tierblut oder so.” (Lucas, ini darah asli. Darah hewan atau semacamnya.)

“Apa?” Lucas yang mengerti terkejut mendengarnya. “Kamu yakin, Keane?”

“Sehr selbstsicher. Seine dicke Konsistenz und sein fischiges Aroma erinnerten mich wirklich an Tierblut.” (Sangat yakin. Tekstur dan aromanya benar-benar membuatku yakin ini aroma darah hewan)

“Tidak mungkin…”

Lucas seperti tidak percaya pada apa yang dikatakan oleh adiknya itu. Mariana yang tidak begitu mendengarkan akhirnya hanya bisa memejamkan matanya.

Saat Lucas mendekati Keane, dia berbisik.

“Sebelum kita tiba di sini, tidak ada bercak darah kan?”

“Kau benar, tapi masalahnya ini terjadi setelah kita tiba di kamar. Mau coba melihat ke ruangan lain?”

Lucas menganggukkan kepalanya. Mereka berjalan dan membaca tulisan yang ada di tiap sisi dinding.

[Ayo main]

[Aku ingin main dengan kalian juga]

[Rasanya pasti menyenangkan]

Tulisan-tulisan itu memperlihatkan perasaan sesuatu atau seseorang yang ingin bermain. Namun ada tulisan lain membuat kedua remaja itu syok.

[Tolong aku]

[Jangan sampai tertangkap]

[Hati-hati!!!]

“Apa-apaan ini…”

“Kenapa ada peringatan juga di tempat ini?

Tulisan yang tertulis pada dinding itu ditulis dengan warna hitam. Anehnya, tinta hitam itu seperti tinta atau cat pada umumnya. Berbeda dengan yang lain, namun intinya tetap sama. Horor.

Keane memotretnya dan menjadikannya bukti dokumentasi. Niatnya ingin mengirimkannya pada sang paman dan menanyakan status rumah tempat tinggal mereka.

Tapi anehnya, tidak ada sinyal sama sekali.

“Kenapa justru tidak ada sinyal sekarang?!” teriak Keane.

“Apa maksudnya tidak ada sinyal?” tanya Lucas.

“Aku tidak bisa mengirim email atau chat. Kenapa belum satu hari malah jadi seperti ini?!”

Lucas akhirnya menarik tangan sang adik dan berkata, “Kita keluar dari sini dan meminta tolong pada tetangga. Aku khawatir Mariana akan semakin ketakutan.”

Saat mereka menuruni anak tangga menuju pintu keluar, ada sesuatu yang berbaris di depan pintu.

Boneka-boneka kecil yang tampaknya telah tersusun rapi dan melihat mereka dengan ekspresi mengerikan.

...\=\=\=\=\=\=\=***\=\=\=\=\=\=\=...

Terpopuler

Comments

🍁Mahes💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️

🍁Mahes💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️

ngeri wak.. takut tapi penasaran 😱

2024-07-23

1

🍁Mahes💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️

🍁Mahes💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️

keputusan bijak 😄

2024-07-23

1

✍️⃞⃟𝑹𝑨Pemecah Regulasi୧⍤⃝🍌

✍️⃞⃟𝑹𝑨Pemecah Regulasi୧⍤⃝🍌

Kalian terkena genjutsu uchiha itachi 😅

2024-07-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!