Keane mendekati sang kakak dan bertanya dengan nada sedikit tinggi.
"Lucas, jawab aku. Kau itu kenapa? Rasanya seperti ketakutan atau mengalami hal aneh."
"Aku tanya dimana makanan kita, kau malah balik bertanya seakan aku baru saja dari dapur. Sebenarnya kau mengigau apa?"
Mendengar sang adik berkata seakan meragukannya, Lucas sendiri sedikit terpancing. "Aku yakin aku memberikan makanannya padamu tadi!"
Keane balik bertanya pada sang kakak, "Lalu aku tanya sekarang, dimana makanannya kalau aku yang bawa?"
"..." Lucas tidak bisa menjawab. Hal itu karena memang tidak ada piring atau mangkuk berisi masakan yang dimakan mereka.
Mariana sedikit khawatir dan berjalan mendekati Lucas.
"Lucas, Keane bersama Mariana di sini. Kami tidak pergi kemanapun karena Mariana takut."
"Mariana..." Lucas mengelus-elus rambut panjang gadis kecil manis itu. Melihat Mariana mencoba meyakinkannya, Lucas tampaknya harus menerima kenyataan sekarang.
Orang yang mengaku Keane di dapur bukanlah Keane. Lalu siapa yang datang dan mengaku sebagai adiknya? Itulah pertanyaan yang ada di dalam pikiran Lucas sekarang.
Masalahnya, bukan kali pertama dia mengalami hal ini, namun ini sudah yang kedua kali dan semua terjadi di pagi hari.
Keane begitu mengkhawatirkan sang kakak dan memutuskan untuk bertukar tugas.
"Haaa~" Keane menghela napas berat sambil bertolak pinggang, "Sudahlah. Aku malas berdebat. Bukan cuma jam makan kita yang sia-sia, sekarang kita harus menyiapkan makanan lagi."
"Lucas, kau di sini bersama Mariana. Aku yang masak."
"Eh?" Lucas terkejut mendengar ide sang adik.
Tatapan aneh yang ditunjukkan sang kakak membuat Keane sedikit cemberut, "Kenapa? Kau tau masakanku juga tidak kalah enak darimu dan Ibu, kan?"
"Umm, iya tapi..."
Wajah tidak yakin Lucas semakin membuat Keane sedikit kesal, "Sudahlah, diam dan bermain boneka saja dengan Mariana."
Sebelum Keane keluar dari ruang tamu, Lucas memegang tangannya.
"Keane..."
"Kenapa?"
"Jika..." Lucas mencoba untuk tenang dan melanjutkan kembali kalimatnya, "Jika 'aku' datang ke dapur, kumohon ingatlah bahwa aku tidak akan pergi dari ruang tamu ini dan menunggumu."
"Hah? Apa maksudnya itu?"
"Tolong ingatlah pesanku."
"..." Keane terdiam dan hanya mengangguk sebelum akhirnya dia pergi dari sana.
Mariana yang saat ini bersama Lucas terlihat sedikit takut.
"Lucas..." panggilnya.
"Ya, Mariana?"
"Apa kamu tidak apa-apa? Yang di dapur tadi sebenarnya apa?"
Gadis kecil itu bertanya dengan eskpresi yang takut dan tangan gemetar. Tubuh gadis itu seperti tidak bisa berhenti ketakutan.
Lucas menggendongnya dan menepuk-nepuk punggung gadis itu sambil berkata, "Semua sudah tidak apa-apa. Aku akan menemanimu bermain boneka ya."
Saat mereka sampai di tempat dimana rumah boneka berada, Lucas menurunkan Mariana dan melihat susunan boneka yang ada di dalam ruangan rumah boneka.
"Hmm?"
Lucas melihat ada boneka lain di dalam sana.
"Apa yang terjadi? Sejak kapan ada boneka lain di sana?" pikirnya.
Jika diperhatikan, boneka itu berada di salah satu ruangan yang mirip dengan dapur.
Wajah boneka itu tidak ada, hanya seperti boneka biasa tanpa wajah, polos dan benar-benar tidak berarti apapun.
"Mariana..." Lucas memanggil gadis kecil yang asyik bermain dengan boneka yang mirip dirinya.
"Ya?"
"Apa boneka ini juga boneka baru?"
Lucas menunjukkan boneka yang diambilnya dari dalam rumah boneka dan menunjukkannya pada gadis kecil itu.
Mariana melihat dan bingung, "Ini bukan boneka milik Mariana. Apa Lucas membawanya?"
"Apa? Aku tidak bawa apapun."
"Kalau begitu, Mariana simpan di laci saja. Itu bukan boneka Mariana."
Gadis kecil itu berlari ke arah laci di dekat lemari televisi dan meletakannya di dalam sana.
Sepintas tidak ada keanehan apapun sejak saat itu dan mereka berdua mengobrol santai.
"Lucas..."
"Ya?"
"Untung kalian ada di sini. Mariana takut kalau melihat yang tadi sendirian."
"..." Lucas terdiam dan mencoba bertanya sedikit serius pada gadis kecil itu.
"Mariana, sebelumnya tidak pernah ada hal mencurigakan seperti tadi kan?"
"Um...tidak ada tapi...tidak juga."
"Maksudnya?"
"Semua baik-baik saja dan tidak pernah ada hal aneh."
"Begitu."
Lucas sedikit heran, "Lalu kenapa sekarang justru aku merasakan perasaan tidak biasa ini."
"Apa penyebabnya?"
Lucas melihat rumah boneka kembali dan ada hal yang langsung membuatnya panik.
"Apa-apaan ini!!!"
Lucas berlari keluar setelah melihat sesuatu dari rumah boneka tersebut.
"Lucas?" Mariana bingung dan melihat rumah bonekanya.
Di dalam sana, sudah ada boneka yang mirip dengan Keane yang berhadapan dengan boneka yang sedikit mengerikan.
Wajahnya tampak bertaring dan ada darah di sana. Kecerobohan Lucas adalah meninggalkan gadis itu sendirian sehingga Mariana kaget saat melihat boneka tersebut.
"Kyaaaa! Ada boneka yang mengerikan!!! Lucas!! Keane!!!"
Mariana ikut berlari keluar dan memberanikan diri menuju dapur sendiri. Saat dia tiba, Keane sudah menodongkan pisaunya ke arah Lucas.
"Eh?"
Mariana sempat bingung dan panik sekarang. Namun bukan hanya gadis kecil itu, Lucas sendiri juga panik.
"Keane, ini aku!" kata Lucas.
"Lucas berkata kalau dia akan menunggu di ruang tamu. Kau pikir bisa mengelabuiku?! Kau yang membuat Lucas kebingungan kan! Siapa kau sebenarnya!"
Semua jadi di luar dugaan.
...\=\=\=\=\=\=\=***\=\=\=\=\=\=\=...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Kia Shoji
Ada typo kak
2024-08-07
1
🍁Mahes💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
kan apa kubilang lbh aman selalu bersama wkwk
2024-07-23
1
🍁Mahes💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
kalo aku pasti memilih kemana2 bertiga biar yakin tidak salah orang 🤣
2024-07-23
1