Siapa yang Hilang?

Terlihat Lucas yang memeluk Mariana dan Keane yang menghela napas terengah-engah sambil duduk di lantai.

"Haaa...haaa...."

Edwin sendiri mencoba mengembalikan akan sehatnya.

"Ini cukup mengerikan. Apakah keluarga ini telah dikutuk?"

"Aku tidak pernah dengar paman dan bibiku memiliki musuh selama ini." jawab Keane.

Lucas sendiri mencoba bertanya pada sepupu kecilnya.

"Mariana, selama ini kamu tidak pernah diganggu kan?"

"Umm, Mariana selalu baik-baik saja."

"Kamu yakin?"

Mariana sempat terdiam dan bertanya balik, "Memang Mariana terlihat seperti sedang berbohong, Lucas?"

Lucas jadi bingung karena Mariana terlihat seperti tidak sedang berbohong. Tapi situasi ini jelas tidak normal. Apalagi mereka mengalami teror dari pagi pada hari pertama.

"Film horor akan menangis jika tau pengalaman kita ini." gerutu Keane.

Dia sempat berdiri dan saat menengok ke arah cermin dari meja rias yabg digunakannya untuk menahan pintu, betapa kagetnya dia saat melihat sesuatu yang muncul pada cermin tersebut.

[Ayo main petak umpet]

Tulisan dengan darah yang begitu kental dan seperti baru, jelas ini sangat mengerikan mengingat sebelumnya tidak ada apapun di ruangan tersebut sebelum mereka memutuskan untuk masuk ke dalamnya.

"Oi oi oi, ini...ini sudah kelewatan..."

Ucapan Keane membuat Lucas dan Edwin penasaran. Mereka memutuskan untuk berdiri dan reaksi mereka juga tidak berbeda dengan Keane.

"Ini tidak bisa dibiarkan." kata Edwin.

Baru saja mereka panik setelah melihat tulisan tersebut, mereka harus mendengar suara ketukan keras seperti kursi yang dipukul dari luar.

-Braaak!!

-Braaak!!!

"Kyaaaa!" Mariana berteriak keras dan berlari ke tempat tidur untuk menutupi dirinya dengan selimut.

Mariana menangis dan melihat sesuatu bersembunyi dengannya.

Sebuah sosok perempuan menyerupai anak-anak yang melihat lurus ke arahnya, mata tajam dengan wajah putih, mata hitam dan senyum.

Jelas gadis kecil itu hendak berteriak, namun tiba-tiba mulutnya ditutup oleh tangan panjang dan kuku hitam yang membuat Mariana mungkin mendapatkan kejutan pertamanya.

Kejadian itu terjadi begitu cepat sampai tidak ada yang menyadarinya. Apakah Mariana baik-baik saja?

Sementara itu, para remaja dan orang tua masih disibukkan dengan suara pukulan keras dari luar pintu.

Pukulan dari pintu itu semakin keras hingga membuat meja rias besar yang menahan pintu jadi mulai terdorong.

"Siapa yang mungkin mendorong pintu?!" tanya Edwin dengan ekspresi panik.

"Jangan bercanda, pak tua! Kau pikir ada berapa manusia di sini?! Yang jelas di luar sana itu bukan manusia!"

Keane sudah bersikeras engan argumennya dan ternyata dijawab dengan baik oleh sosok di luar pintu.

"Lucas, Keane. Buka pintunya."

-Deg

Sontak mereka terdiam dan mematung saat mendengar suara siapa yang ada di luar pintu.

Lucas sendiri berlari ke arah selimut di tempat tidur dan membukanya dengan ekspresi panik.

Sosok yang lihatnya adalah Mariana terlihat ketakutan dan menangis.

"Hiks...Lucas...aku takut..."

Lucas memeluk sepupu manisnya itu dan menenangkannya, "Tidak apa-apa, Mariana. Semua akan baik-baik saja."

Mariana kecil masih menangis dalam pelukan Lucas, namun suara yang ada di luar masih belum berhenti.

"Ayo main. Main lagi."

"Main dan temukan siapa yang hilang."

Edwin mendengar kalimat itu dengan jelas dan langsung menengok ke belakangnya.

"Apa maksudnya dengan siapa yang hilang?"

"Jangan terpengaruh ucapannya, pak tua!" teriak Keane, "Para makhluk yang disebut hantu sialan itu mencoba menakuti kita!"

Mereka menunggu sampai akhirnya suara itu menghilang perlahan.

Lucas melihat Mariana dan bertanya dengan lembut, "Sudah tidak ada suaranya. Kamu sudah tidak takut kan, Mariana?"

Mariana kecil hanya menggelengkan kepalanya dan melihat ke arah Keane dan Edwin di depan meja rias.

Tampaknya Keane masih tidak bisa mempercayai semuanya hingga dia memutuskan untuk memotret dan merekam semua yang ada di ruangan termasuk tulisan aneh yang muncul di cermin meja rias.

Dia juga tidak lupa untuk merekam sang kakak dengan keponakan kecilnya serta Edwin yang mencoba menyingkirkan meja rias itu dari depan pintu masuk kamar.

"Apa yang kau lakukan, pak tua?! Jangan coba-coba menyingkirkan benda itu ya!"

"Aku mau melihat kondisi di luar. Kita harus mencari pertolongan atau kalian akan mengalami hal aneh ini sampai paman dan bibi kalian pulang ke rumah."

"Tapi aku yakin para setan itu masih di luar!"

"Karena itu kita harus melihat kondisi di luar supaya yakin."

Di saat mereka berdebat, Lucas masih mencoba menenangkan sepupu kecilnya itu.

"Tidak apa-apa, Mariana. Kamu jangan khawatir ya."

"Iya."

**

Di ruang tamu, boneka yang mirip dengan mereka berada di dalam ruangan kamar yang persis dengan kondisi rumah saat ini.

Tapi, bagian lain yang berbeda adalah boneka yang mirip dengan Lucas sekarang memeluk boneka tanpa wajah.

**

Di dalam kamar tempat mereka bersembunyi saat ini, tiba-tiba muncul aroma amis dan tulisan berdarah di dinding.

[Ayo temukan orang hilang]

[Siapa yang hilang?]

...\=\=\=\=\=\=\=***\=\=\=\=\=\=\=...

Terpopuler

Comments

🍁Mahes💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️

🍁Mahes💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️

lah jd itu mariana palsu?

2024-10-27

1

🍁Mahes💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️

🍁Mahes💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️

waduh.. gimana itu nasib mariana?

2024-10-27

1

✍️⃞⃟𝑹𝑨Pemecah Regulasi୧⍤⃝🍌

✍️⃞⃟𝑹𝑨Pemecah Regulasi୧⍤⃝🍌

🤣

2024-08-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!