Boneka yang dipegang oleh Lucas seperti mereka sekarang. Sungguh sangat tidak biasa. Namun karena tidak ingin curiga, Lucas bertanya pada saudaranya.
“Keane, sebelum kamu menemukan ini apakah ada seseorang yang kemari?”
“Seseorang?” Keane mengingat siapa yang datang saat itu dan dia menjawab, “Mariana…”
“Haa~” Lucas menghela napasnya.
“Lucas?”
Dengan hati-hati, Lucas meletakkan kembali boneka yang ada di tangannya ke sembarang ruangan yang ada di rumah boneka.
“Jangan membuat ini seperti film horor, Keane. Sekarang aku tau siapa yang melakukannya.”
“Hah? Apa maksudnya itu?”
“Ayo keluar. Kita harus membantu paman dan bibi.”
Lucas berjalan menuju pintu keluar diikuti oleh sang adik. Mereka menutup pintu ruangan tersebut dan berjalan menuju ruangan milik sang paman. Keane masih penasaran dan bertanya pada sang kakak.
“Lucas, aku masih tidak mengerti. Kenapa kamu bisa sesantai itu? Ini jelas sangat tidak biasa.”
Lucas tersenyum dan mencoba membuat saudaranya itu tenang.
“Keane, adikku. Aku pikir kamu terlalu khawatir. Pakaian boneka itu berubah pasti karena Mariana kecil yang memainkannya. Bukankah kamu sendiri yang bilang kalau sebelum kamu datang, ada Mariana di dalam ruangan tersebut?”
“Tapi itu sangat tidak biasa!” jawab Keane bersikeras, “Mariana sendiri juga sangat aneh saat aku menemuinya…”
“Jangan membayangkan hal yang aneh, Keane. Tidak ada hal menakutkan di sini. Ini bukan film horor, ingat itu.”
“...” Keane hanya terdiam.
Memang akan jadi berlebihan jika menganggap semua hal yang terjadi adalah hasil dari aktivitas mistis. “Aku mengerti. Mungkin karena tempat ini baru untukku dan lagi, wilayah ini sangat sepi dengan suara.” Keane mencoba menenangkan dirinya sendiri.
Lucas tersenyum dan akhirnya mereka tiba di kamar sang paman. Kamar itu tidak ditutup dan banyak sekali koper serta pakaian yang hendak mereka kemasi. Ada sang bibi juga yang sedang melipat pakaian untuk pergi besok.
“Paman, kami datang untuk membantu. Apakah ada yang bisa kami bantu?”
“Oh, astaga kalian berdua! Aku tidak apa-apa. Apa kalian sudah mandi?” tanya sang paman.
“Sudah, airnya segar. Hampir sama dengan yang ada di kota.” jawab Keane. Dia melihat-lihat ruangan tersebut seperti mencari sesuatu. “Mariana dimana?”
“Ah, Mariana sudah tidur setelah mandi. Dia sepertinya lelah.”
“Tidur? Bukankah dia baru saja keluar dari kamar bermain beberapa waktu lalu?”
Paman dan bibi mereka tertawa kecil dan mengatakan bahwa anak mereka sudah tidur karena mereka sendiri yang menidurkannya beberapa waktu lalu.
Lucas berbisik, “Tidak ada hal aneh, siapapun bisa saja bangun setelah tidur lagi. Mungkin saja Mariana memang sudah tidur saat paman dan bibi menidurkannya namun dia pergi lagi dan bermain sebentar.”
“Memangnya itu mungkin?” tanya Keane.
“Bisa saja kan?”
Malam itu, keempatnya mulai mempersiapkan semuanya dan pagi hari tiba. Lucas dan Keane serta Mariana kecil mengantar paman dan bibi mereka untuk pergi sampai ke pintu gerbang.
“Jaga rumah baik-baik ya Mariana.” pesan sang ibu pada anaknya.
“Mariana akan jadi anak yang baik. Nanti kalau kalian sudah pulang, jangan lupa bawakan hadiah yang banyak ya~”
Ayah dan ibunya memeluk dan menciumnya. Sempat beberapa kali ayah dan ibu gadis itu bertanya apakah tidak ingin ikut dengan mereka, namun lagi-lagi jawaban sang gadis kecil adalah penolakan hingga akhirnya mereka menyerahkan seluruh penjagaannya pada dua keponakan tampannya.
“Lucas, Keane, aku titip putri kecilku ya.” kata sang paman.
“Kami akan menjaganya. Satu minggu bukan waktu yang sulit, paman. Kami akan sangat bersenang-senang.”
Tampaknya kedua orang tua Mariana sangat percaya pada kedua keponakannya dan berpamitan untuk pergi.
Setelah gerbang ditutup, akhirnya mereka mulai bersenang-senang.
“Horee~Lucas dan Keane akan main boneka dengan Mariana ya!” kata anak kecil yang manis itu sambil menarik tangan keduanya masuk ke dalam rumah.
Di dalam rumah, anak itu langsung naik ke atas dengan keduanya dan membawa rumah boneka kesayangannya ke ruang tamu.
Dia meletakkannya di lantai dan melihat bonekanya.
“Huwaa~pakaiannya sudah ganti lagi ya. Mereka manis sekali!”
“Apa?”
Lucas dan Keane yang mendengarnya langsung duduk di lantai dan melihat rumah boneka yang ada di hadapan gadis kecil itu.
“Tadi kamu bilang apa, Mariana?”
“Bonekanya ganti baju lagi. Mereka senang sekali ganti baju sendiri, iya kan. Lihat~yang ini sama seperti Mariana sekarang.”
Gadis itu menunjukkan boneka yang ada di tangannya. Boneka yang mirip dengan dirinya dengan mengenakan pakaian dan aksesoris yang sama dengannya.
Lucas dan Keane menjadi sedikit heran dan keringat dingin mulai muncul di pagi hari. Jelas semalam mereka melihat seperti apa bentuk boneka yang ada semalam dan pakaian apa yang dikenakan oleh boneka tersebut.
Untuk menjawab hal tidak biasa itu, Keane bertanya pada gadis kecil itu.
“Kamu memainkannya kemarin malam, iya kan? Apa tadi kamu mengganti pakaiannya juga?”
“Hmm? Mariana sudah tidur dan tidak keluar kamar. Tapi bonekanya memang suka ganti baju sendiri.” sambil mengambil boneka lain dari dalam rumah bonekanya, Mariana dengan senyum lebar menunjukkan boneka yang mirip dengan Lucas dan Keane.
“Lihat, pakaiannya jadi sama. Kembar~ehehehe. Oh, boneka ayah dan ibu kemana ya? Kenapa jadi tidak ada?”
“Apa?” Lucas memperhatikan baik-baik isi di dalam rumah boneka itu dan tidak ada boneka lain kecuali yang mirip dengan mereka.
Sekarang, haruskah mereka merasa janggal sekarang?
...\=\=\=\=\=\=\=***\=\=\=\=\=\=\=...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Nora Neko
Harus janggal karena barbie aja harus dimainin ama anak kecil kalau mau ganti baju/Cry/
2024-08-09
1
Nora Neko
Tidak ada mainan boneka yang bisa ganti baju sendiri /Cry/
2024-08-09
1
Kia Shoji
Aku semakin penasaran thor.. 😭😭
2024-08-07
1