Beast Princess
Karya ini mengandung unsur Kanibalisme, jika tidak menyukainya harap tekan tombol 'BACK'.
🦄🦄🦄🦄🦄🦄🦄🦄🦄🦄
Benua Naga Biru Timur.
Malam gelap tanpa bulan dan bintang, gemuruh guntur saling bersahutan.
Di Istana mewah kediaman permaisuri. Salah satu Kerajaan besar Benua Naga Biru Timur. Sang ratu sedang berjuang untuk melahirkan bayinya.
Meski semua orang tampak sibuk menanti kelahiran sang bayi, mereka berharap sang bayi adalah seorang pangeran bukan seorang putri.
Beberapa hari lalu, kaisar membuat perjanjian dengan permaisuri. Jika anak mereka laki-laki, Kaisar akan langsung menganugrahkannya menjadi putra mahkota. Tapi jika seorang gadis, Kaisar akan langsung membuangnya ke Hutan yang berbahaya dan tak pernah terjamah oleh manusia hingga bagian terdalam.
Tepat saat anak itu lahir, sang permaisuri sangat bahagia tapi saat mengetahui kelamin sang anak, kesedihan mendalam tampak terlihat di matanya. Putrinya sangat cantik, di keningnya memiliki tanda lahir burung Phoenix. Tanda lahir itu yang akan menjadi penanda kelak.
Dengan berat hati, permaisuri menyerahkan putrinya ke tangan kaisar dan tanpa menunda, Kaisar langsung memerintahkan para pengawal membawa bayi tersebut ke Hutan kematian.
....
Hutan gelap dan lebat yang di mana penduduk di empat benua tidak pernah memasuki hutan tersebut.
Hutan yang di penuhi hewan buas spiritual dan hewan ajaib berbahaya lainnya.
Di bawah pohon tertentu, perlahan sinar jingga terlihat dan begitu cahaya itu redup. Terlihat bayi berumur satu tahun terbaring di bawah pohon itu.
Matanya tertutup rapat tapi nafasnya sangat teratur. Ketika mata itu terbuka, manik saphire indah berkilauan dengan cahaya. Rambut blonde milik bayi itu terlihat acak-acakan. Di tubuhnya tak memiliki sehelai benangpun.
Ketika dia akan berdiri, dia mendengar suara langkah hewan saling menyusul. Tidak lama setelah itu, beberapa percakapan yang tidak dia mengerti terdengar.
Dia ingin berjalan tapi dia terus terjatuh dan akhirnya memutuskan untuk merangkak.
Beberapa orang tersebut, meletakan keranjang dan langsung pergi tanpa memperhatikan sosok kecil yang merangkak mendekati keranjang yang baru saja mereka letakan.
"*Di*mana ini? kenapa aku menjadi bayi? sepertinya ada langkah kaki hewan yang saling menyusul? ugh tubuh kecil ini masih belum bisa berjalan, siapa orang-orang ini? apa yang mereka bicarakan dan apa isi keranjang itu"
Bayi kecil itu terus merangkak hingga mencapai kesisi keranjang. Ketika dia menggapai keranjang, dia sangat kaget jika didalam keranjang tersebut berisi seorang bayi yang tampaknya baru saja lahir.
Karena tidak ada gerakan dari obyek di keranjang, bayi pirang itu menempelkan telingannya di dada bayi kecil.
"Kasihan sekali hidupmu, baru saja lahir dan langsung di buang sekaligus kehilangan hidup berhargamu"
Bayi pirang itu tiba-tiba menangis keras, merasakan penderitaan bayi malang di dalam keranjang.
Tangisan itu membuat seluruh penghuni Hutan geger. Binatang buas yang sangat dekat dengan lokasi langsung menghampiri di mana tangisan itu terdengar.
Tangisan bayi pirang itu berhasil membangunkan bayi yang beberapa detik sebelumnya tidak bernafas juga ikut menangis.
"Ugh, kenapa aku ikut-ikut menangis. Hei, apa-apaan tubuh tak berdaya ini"
Bayi pirang mendengar bayi yang baru saja meninggal menangis langsung menjadi senyap.
Dia memandang bayi kecil di keranjang dengan mata bulatnya, sedetik kemudian dia tertawa bahagia dan bertepuk tangan
"Ta ya ciak" bayi pirang sepertinya sangat bersyukur
Bayi di keranjang akhirnya tersenyum entah mengapa dia mengerti apa yang di katakan bayi yang tampaknya sangat bahagia.
Bayi pirang melihat sekeliling tapi tidak bisa menemukan sesuatu untuk menarik keranjang sedangkan tubuhnya juga sangat kecil.
Bayi pirang itu berpikir keras, tiba-tiba ide gila terlintas di kepalanya
"Hei, bukankah waktu di dunia shinobi aku bisa berbicara dengan semua hewan. Mungkin bisa aku coba"
Seringai yang tampak imut terlihat di bibir si bayi pirang. Sedetik kemudian dia melolong keras
"Aoooooooo"
Bayi di keranjang tampak bodoh melihat bayi pirang melolong layaknya serigala. Tapi dia tidak mengerti apa arti dari lolongan bayi pirang.
Hewan buas yang memiliki lokasi terdekat yang merupakan serigala. Saat mendengar lolongan bayi pirang, dia semakin mempercepat langkahnya.
Bayi pirang terus melolong dengan sedih berkali-kali.
"Apakah di hutan ini tidak ada hewan buas? atau lolonganku tidak terlalu keras"
Ketika bayi pirang itu ingin kembali melolong, sekelompok serigala perak tiba-tiba mengelilinginya.
Bayi di keranjang menggigil ketakutan melihat sekelompok serigala perak yang memiliki tubuh besar dan tidak normal seperti dunianya sebelumnya, beberapa bahkan memiliki sayap.
"Apakah dia gila?"
Bayi di keranjang berpikir jika bayi pirang itu gila. Tapi bayi pirang tampak tersenyum bahagia dan merangkak pada serigala yang tampaknya adalah pemimpin.
Sekelompkk serigala perak yang tadinya berpesta, saat mereka mendengar tangisan bayi yang merasa sangat sedih dan entah mengapa mereka merasa kasihan langsung mencari lokasi tangisan bayi itu.
Tapi beberapa menit selanjutnya, suara lolongan minta tolong berkali-kali terdengar dan sangat putus asa, hati sekelompok serigala tersebut sangat sakit dan semakin mempercepat larinya.
Tapi saat mereka sampai di lokasi, mereka hanya bisa melihat seorang bayi manusia tanpa pakaian tampak putus asa, dan bayi di keranjang yang tampaknya baru saja di lahirkan beberapa jam lalu.
Mereka saling melirik terus memandang kedua bayi itu. Mereka melihat bayi di keranjang tampak gemetar seolah mengetahui jika mereka binatang buas, tapi berbeda dengan bayi pirang yang telanjang. Bayi itu malah tertawa bahagia dan merangkak menuju pemimpin mereka.
"Aoo aoo aoo" (aku baru saja muncul di hutan ini, tapi saat aku ingin mencari tempat, aku melihat sekelompok manusia hina membuang keranjang yang berisi bayi kecil. Aku ingin membawanya bersamaku tapi tubuhku sangat kecil. Bisakah kalian membawa kami"
Bayi pirang menarik bulu pemimpin serigala lalu seolah berbicara padanya sambil menunjuk kearah keranjang. Mata biru itu berkaca-kaca sambil menunjuk tubuh mungilnya.
Tanda lahir phoenix di kening antara alis milik bayi di keranjang bersinar redup. Begitu sinar tersebut hilang, dia tiba-tiba mengerti apa yang di katakan bayi pirang yang menarik-narik bulu pemimpin serigala dan sambil menunjuk keranjang dan tubuhnya sendiri yang sangat kecil.
Pemimpin serigala yang di tarik bulunya menjilati tubuh bayi pirang kemudian dia memerintahkan serigala lainnya membawa keranjang. Sedangkan dia berjongkok agar bayi pirang bisa merangkak keatas tubuhnya.
Malam itu kelompok serigala perak memiliki dua anggota baru yang merupakan bayi manusia yang kebetulan bisa berbicara dengan mereka, dan membuat hati pemimpin mereka luluh.
.....
5 tahun berlalu, kedua bayi yang bertemu di hutan kini menjadi gadis kecil yang cantik.
Bayi yang dulunya memiliki rambut pirang, entah mengapa 3 tahun lalu secara perlahan berubah menjadi perak. Sedangkan bayi yang memiliki tanda lahir burung phoenix di keningnya, memang sejak lahir telah memiliki rambut perak.
Kedua gadis kecil itu tampak berlatih memanjat tebing, meski mereka masih kecil tapi karena kehidupan mereka sangat keras. Memanjat tebing telah menjadi makanan sehari-hari mereka.
"Naru Jiejie, jangan terlalu cepat"
"Yun'er kau saja yang terlalu lambat"
Ok, kedua gadis memang melatih kecepatan mereka memanjat tebing hanya dengan kekuatan fisiknya
"Aoooooo"
Terdengar suara lolongan serigala seolah memanggil kedua gadis kecil itu.
"Yun'er sepertinya ayah memanggil kita. Ayo pulang!"
Keduanya dengan cepat melompat turun dari dinding tembing dan berlomba mencapai tempat serigala melolong
"Jiejie, aku lelah"
Gadis kecil yang di panggil kakak berjongkok di depan gadis kecil lainnya.
Gadis yang di panggil Yun'er langsung melompat kepunggung sang kakak. Sang kakak langsung berlari sangat cepat. Cahaya biru tampak bersinar di telapak kakinya yang merupakan cakra.
Karena mereka di besarkan oleh serigala perak, mereka memakai marga Yin (銀) sedangkan untuk nama mereka, mereka menggunakan nama asli mereka tapi hanya nama panggilan semata bukan nama lengkap.
Naru melompati setiap dahan pohon hingga mencapai tempat kelompok serigala perak tinggal.
Naru menurunkan Yun dari punggungnya dan menyapa pemimpin serigala perak.
"Ayah, kami belum selesai bermain"
"Yun'er benar kami masih ingin bermain"
Pemimpin kelompok serigala menjilati dua gadis kecil di depannya yang tampak merajuk.
"Baik, jangan marah. Kami mendengar dari binatang buas tingkat rendah. Jika di bagian terluar hutan ada pertempuran. Mungkin kalian bisa menonton"
Kedua gadis kecil itu berbinar dan seringai muncul di bibir mungilnya.
"Baik, kami akan pergi memeriksa situasi di luar hutan"
Mereka berdua bersiul hingga macan tutul hitam dan putih muncul.
"Xiao Bai, Xiao Hei bawa kami ketepi hutan"
"Ok, naiklah kepunggung kami"
Kedua gadis kecil itu tidak menunda dan langsung naik kepunggung macan tutul dan mengucapkan selamat tinggal pada sang ayah.
Serigala pemimpin menggeleng tak berdaya melihat dua anak manusia yang di besarkannya seperti anaknya sendiri.
Macan tutul hitam dan putih membawa kedua gadis kecil itu ke wilayah terluar hutan kematian.
Begitu mereka sampai di bagian terluar hutan, kedua gadis itu meminta Xiao Bai dan Xaio Hei untuk kembali sedangkan mereka memanjat pohon dan duduk di dahan tertinggi.
"Jiejie, kita harus menjadi kuat secepat mungkin"
"Kau benar Yun'er, kita harus menjadi kuat dan menjelajahi dunia ini"
Keduanya senang berlatih, mereka tidak ingin selamanya terjebak di hutan. Meskipun mereka telah menganggap hutan kematian seperti rumah mereka. Bahkan mereka mengetahui semua sisi hutan.
Jauh mereka melihat kebawah, beberapa orang berpakaian hitam mengepung sekelompok orang yang memiliki jumlah sedikit.
"Jiejie, sepertinya tontonan kali ini tidak akan membosankan"
"Kau benar, mari perhatikan"
Keduanya duduk diatas pohon tertinggi sambil memakan buah yang berada di pohon itu.
Beberapa binatang buas terbang bergabung dengan mereka. Terkadang menggosokkan kepala mereka pada lengan kedua gadis yang bersantai di atas pohon.
Pertarungan di bawah terus berlanjut. Hingga menjadi membosankan.
"Ini tidak menarik, sebaiknya aku tidur"
Merasa pertarungan di bawahnya sangat tidak menarik, Yun memilih untuk tidur tertelungkup di dahan pohon.
Sedangkan Naru masih dengan malas memperhatikan pertarungan di bawahnya.
Begitu pertarungan selesai, Naru memerintahkan tiga burung elang untuk menyambar Spatial Bag yang berada di tubuh mayat. Meninggalkan tubuh mereka utuh serta senjata mereka.
Burung-burung elang memberikan Spatial bag dan Spatial Ring pada Naru.
Ketika dia akan pergi, Naru melihat seorang wanita tampak terluka parah bersandar di tubuh binatang kontraknya, dia mengatakan pada beberapa elang yang bertengger untuk menjaga Yun saat dia mengecek kondisi wanita itu.
Saat Naru menginjakan kakinya di tanah. Dia menghampiri wanita yang tampak masih hidup dengan luka parah di tubuhnya.
Wanita yang terluka sangat terkejut melihat gadis kecil keluar dari dalam hutan. pakaian di tubuhnya sangat tidak layak, karena hanya menggunkan bahan dari kulit binatang.
"Gadis kecil, sebaiknya kau pergi sejauh mungkin sebelum kelompok lainnya datang"
Naru tidak memperdulikan nasihat wanita itu. Tapi menyentuh kepala singa emas yang juga kelihatannya terluka parah.
Wanita pemilik golden lion mengira jika gadis kecil itu hanya penasaran dengan golden lion jadi dia membiarkan saja.
Naru membulatkan matanya merasakan kehidupan golden Lion perlahan menipis. Berarti golden Lion dan sang wanita memiliki kontrak kehidupan.
Naru melepas tangannya dari kepala Golden Lion dan menghampiri wanita yang hampir sekarat.
Tanpa penundaan dia mengalirkan ninjutsu medisnya pada wanita yang sekarat. Perlahan luka di tubuh wanita itu sembuh secara perlahan.
"Kau sudah baik-baik saja, jaga tuanmu dengan baik-baik"
Golden Lion memberi hormat pada Naru dan menaikan sang majikan yang pingsan di tubuhnya.
"Terima kasih putri"
Dimata golden Lion dia Naru adalah seorang putri dari binatang buas karena aura yang di pancarkannya
"Ya, jangan membocorkan identitasku padanya"
"Ya"
Golden Lion berlari dengan cepat dengan wanita diatas punggungnya, melihat kepergian mereka. Naru tersenyum tapi sedetik kemudian senyum itu hilang di gantikan dengan wajah dingin.
Dua puluh orang berpakaian hitam mengepung tempat di mana Naru berdiri.
Mereka menatap Naru, menilai penampilannya yang tampaknya seorang gadis kecil liar.
"Kalian sepertinya terlambat, target kalian sudah pergi"
"Siapa kau?"
"Aku? aku penguasa hutan kematian"
"Jangan bercanda"
Naru tidak menjawab tapi dia meraung keras. Membuat Yun yang tertidur langsung terbangun, beberapa hewan buas keluar dari persembunyian mereka berdiri di belakang Naru.
Dari atas Yun melompat turun dan melihat banyak mainan di depan mereka.
Naru dan Yun melihat hewan buas tingkat menengah dan tingkat tinggi berbaris di belakangnya.
"Teman-teman makanan segar menghampiri kita, mari berpesta"
Dua puluh orang berpakaian hitam berkeringat dingin melihat puluhan binatang buas tingkat menengah sekaligus tingkat tinggi penghuni hutan kematian.
Karena kedua gadis itu di besarkan oleh serigala, mereka telah terbiasa memakan daging mentah, bahkan daging manusia yang di berikan oleh ayah mereka.
"Serang"
Semua binatang buas menyerang dua puluh orang berpakaian hitam, karena saking banyaknya binatang buas. Mereka kewalahan dan berubah menjadi makanan.
Naru dan Yun menarik lepas tangan orang berpakaian hitam dan langsung memakannya. Semua binatang buas memakan semua mayat yang bertebaran.
Begitu semua orang berpakaian hitam tidak bernyawa lagi. Naru dan Yun langsung mengambil Spatial Ring dan Spatial Bag mereka dan kembali ke hutan membiarkan semua binatang buas dan binatang ajaib memakan makanan mereka.
Keduanya berlarian dan tertawa riang membayangkan apa saja yang mereka dapatkan kali ini.
"Jiejie kapan kita akan keluar dari hutan?"
"Jangan terburu-buru, kita harus menjadi kuat sebelum meninggalkan hutan."
"Jika itu yang terbaik, maka kita harus berlatih keras"
Mereka berhenti di salah satu pohon dan beristirahat sejenak memeriksa harta apa yang menjadi rampasan mereka kali ini.
....
Note:
Terimakasih telah membaca, silakan tinggalkan Like dan Komentar. jangan lupa untuk Favorit dan beri tanda ☆.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Hampir Padam
kak meno gapernah gagal ceritanya
2023-05-09
2
Yoni Hartati
baca ulang lagi soalnya udah lama tdk up 😁😁
2023-01-02
1
azka aldric Pratama
Bru x ini bc novel yg berbau kanibal 😳😳
2021-12-10
2