Setelah kedatangan Naru, Qin Yun dan Qin Yan Juga Di Hao Jue. Peserta lain juga mulai berdatangan. Mulai dari peserta dari Benua Kura-kura Hitam Utara dan Harimau Putih Barat.
Sedangkan peserta dari Phoenix Selatan belum ada yang menampakkan diri hanya ada Naru dkk.
Di Kamp Phoenix Selatan, Karin dan beberapa murid Akademi serta guru sedang menikmati makanan mereka.
Lagi-lagi Karin harus menangis karena betapa buruknya masakan yang di sediakan untuk mereka.
Merasa makanan tersebut tak memiliki rasa, Karin tidak lagi memiliki nafsu makan, dia heran makanan yang sangat buruk itu terlihat di nikmati oleh penduduk dunia ini.
Karin keluar dari tenda miliknya dan menaikan alis, dia hanya melihat 2 tenda baru. Itu menandakan warga dari Benua Phoenix selatan masih banyak yang belum sampai tapi dari 3 benua lainnya sudah ramai oleh peserta.
Hingga hidungnya mencium aroma masakan yang sangat lezat dan tanpa sadar kakinya melangkah menuju dua tenda yang baru di bangun.
Di luar tenda 4 sosok sedang membakar daging rusa yang mereka dapat, tidak lupa Qin Yun mengeluarkan beberapa anggur untuk mereka nikmati.
10 binatang iblis mereka juga ikut bergabung dan menikmati makanan yang telah mereka sajikan.
Sebelumnya mereka memasak banyak makanan dan menaruhnya kedalam cincin penyimpanan.
"Bisakah kalian mengganti pakaian kalian yang tidak memperlihatkan paha kalian?"
"Oh ayolah kakak ipar, ini hanya sekali-kali kami berpenampilan seperti ini.."
"Tapi Naru, aku risih lihatnya. Apakah kakak kalian tidak akan marah melihat penampilan kalian.."
Naru, Qin Yun dan Qin Yan memutar bola mata mereka bosan.
"Gege tidak akan marah, aku jamin itu karena pakaian kami, dialah yang bertanggung jawab.." Qin Yun tidak tahan lagi dengan Di Hao Jue yang cerewet.
Karin yang masih ingin melangkah tiba-tiba membeku saat Di Hao Jue menyebut nama Naru. Badannya gemetar seolah menahan semua perasaannya.
Merasa ada seseorang yang mengamati mereka, keempat sosok itu mengalihkan pandangan mereka dan mendapati seorang gadis dengan surai merah dan kacamata membingkai serta pakaian yang tak asing bagi Naru.
Deg
Naru membulatkan matanya, reaksi tersebut tertangkap oleh pengamatan ketiga orang lainnya serta 10 binatang iblis mereka.
Karin dan Naru saling memandang, dalam pikiran Karin adalah penampilan Naru yang seharusnya seumuran dengannya serta rambutnya bukanlah perak tapi blonde.
"Ka..karin?" Naru bertanya dengan ragu memastikan jika penglihatannya tidak salah.
"Anata Wa Naruto Desuka?"
Qin Yun dan Qin Yan tentu tahu arti dari bahasa yang di gunakan oleh gadis berambut merah di depannya. Berbeda dengan Di Hao Jue yang mengernyit bingung.
Tanpa aba-aba air mata Naruto mengalir dan tak bisa di tahan lagi. Dia mengangguk mengiyakan pertanyaan Karin.
Karin yang terpaku di tempatnya langsung saja menerjang Naru dan memeluknya dengan erat.
Setelah beberapa lama keduanya saling berpelukan barulah Karin melepas pelukannya dan mengamati Naru dari atas kebawah.
"Apa yang terjadi padamu? Kenapa kau menjadi kecil? Dan kemana rambut pirangmu, hei kemana warna jingga kebangganmu terus apa-apaan dengan selendang norak ini.."
Karin terus berbicara tanpa sedikit saja jeda membuat Naru kepayahan..
"Karin jika kau bertanya tolong satu persatu, aku jadi bingung mau jawabnya.."
"Hehehehe" Karin hanya bisa tertawa canggung.
"Baiklah jika kau butuh jawaban maka lihat mataku!"
Karin menatap mata Naru yang saat ini berubah menjadi sharingan tiga tomoe yang awalnya membuat Karin terkejut.
Dan saat melihat mata Naru, dia melihat kisah hidup Naru yang muncul di hutan kematian dengan tubuh bayi berusia 1 tahun sampai hari dia bertemu Naru saat ini hingga melihat Naru yang dengan santainya memakan manusia..
Lagi-lagi Karin mematung melihat kisah hidup Naru.
"Naru dengar! Bukan hanya aku yang datang untuk mencarimu tapi ada Sasuke dan Sakura tapi saat ini mereka bertugas di Kamp perekrutan lain.."
Mendengar penjelasan Karin, Naru merasa terharu dan dia memperkenalkan Karin pada 3 sosok lainnya.
"Karin kenalkan, mereka adalah adik ku. Qin Yan dan Qin Yun terus pemuda di sana adalah kakak ipar ku yang merupakan tunangan Qin Yan.."
Karin mengenalkan dirinya tapi tidak lagi menggunakan bahasa Jepang sehingg Di Hao Jue bisa mengerti.
"Woah sepertinya makanan kalian enak.."
Tanpa meminta izin, Karin langsung mengambil beberapa makanan dan memakannya. Sontak wajahnya seketika di penuhi binar bahagia.
"Karin sudah berapa lama kau tak makan?"
"Selama sampai di sini, aku belum pernah memakan makanan seenak ini. Makanan yang di sediakan akademi sangat tidak layak untuk di makan.."
Naru, Qin Yun dan Qin Yan menatap aneh pada Karin.
"Bukankah kau dan Sakura bisa memasaknya?"
Krik
Krik
Krik
Makanan yang baru saja ingin Karin masukan kedalam mulutnya langsung terhenti dan menatap Naru.
"Aku tidak berpikir sampai ke sana.."
"Hahahahahaha" Naru dkk langsung tertawa terbahak-bahak.
Karin tidak peduli dan melanjutkan makannya.
"Biarkan aku makan sepuasnya baru setelah itu aku akan mengajak kalian bertemu Sasuke-kun dan Sakura dan tentunya bertemu dengan teman pertama kami.."
Yang tidak di ketahu Karin adalah jika teman pertama mereka adalah kekasih Naru sejak dahulu kala 😂😂😂
"Karin, kami ini peserta dan tidak baik jika terlihat bersama kalian. Jadi biarkan keberadaanku menjadi kejutan nanti untuk mereka.."
"Pendaftaran masih 1 bulan lagi, sebaiknya ikut denganku. Aku akan membawa kalian bertemu para instruktur. Dengan kemampuan kalian saat ini tidak akan sulit untuk kalian.."
Mereka saling memandang sejenak dan mengangguk.
"Aku rasa bukan ide buruk.."
Karin dengan semangat mengajak mereka untuk bertemu isntruktur.
Sepanjang perjalanan menuju Kamp perekrutan Phoenix Selatan, Karin tidak berhenti berceloteh panjang kali lebar membuat ketiga gadis tertentu terkekeh pelan sedangkan Di Hao Jue kembali memasang wajah datar.
Saat ini Di Hao Jue tidak lagi memakai topeng dan menampilkan wajah tampannya.
Di perjalanan menuju Kamp, Naru dkk di tatap aneh oleh orang-orang karena pakaian mereka.
Tapi ketiganya tidak peduli meski mereka bisa mendengar cibiran dari orang-orang tersebut.
...
Para Instruktur Akademi yang mendapat bagian melakukan tes di kamp Phoenix Selatan menatap Karin yang membawa 4 orang bersamanya.
"Rin'er untuk apa kau membawa mereka kesini.."
"Guru Wu, mereka merupakan calon pendaftar dari Phoenix Selatan dan baru mereka saja yang sampai. Apakah anda ingat dengan 4 ekor Naga tadi.."
Para instruktur menatap 3 orang gadis kecil menurut mereka.
"Jadi kau ingin mereka mengambil pintu belakang?"
"Persis seperti itu.." senyum Karin semakin merekah menatap para instruktur.
Meskipun skeptis pada 3 gadis kecil tapi untuk si pemuda mereka tidak memiliki keberatan sedikitpun
"Kami hanya menerima mereka minimal berumur 15 tahun.." instruktur wanita menatap ketiganya dengan menghina di sebabkan oleh pakaian mereka yang kekurangan bahan dan tidak menutupi paha mereka.
Naru, Qin Yun dan Qin Yan mengeluarkan 3 undangan emas yang membuat semua instruktur terdiam.
Jika seseorang mendapat undangan emas berarti kemampuan mereka di akui dan cukup mumpuni. Apalagi orang yang bertugas membagikan undangan emas bukanlah orang sembarangan dan mereka akan mempertaruhkan nyawa setiap saat.
Instruktur Wu dan Instruktu Lan yang merupakan isntruktur yang menatap tak suka pada ketiga gadis itu.
"Ikuti kami.."
Karin langsung mengajak mereka mengikuti kedua instruktur tersebut.
Instruktur Wu berdiri di depan bola kristal dan menatap ketiganya.
"Dengar! selain umur, kami juga memiliki persyaratan lain yang mengharuskan seorang peserta telah mencapai Naschent Profound Realm. Jika kultivasi kalian belum mencapai standar sebaiknya kembali. Tapi jika telah mencapai persyaratan kami maka letakkan tanganmu di atas bola kristal ini.."
Qin Yan maju lebih dulu dan meletakkan tangannya di bola kristal. Kedua instruktur tersebut membola melihat kultivasi Qin Yan yang telah melewati kultivasi persyaratan.
"Begitu muda tapi kultivasinya sangat tinggi.."
"Baik kau lulus! Selanjutnya.."
Qin Yun maju dan juga meletakan tangannya kemudian mengalirkan Qi pada kristal tersebut.
Lagi-lagi kedua instruktur tersebut membulatkan mata mereka karena Shok.
"Kau juga lulus.."
"Terima kasih guru.."
Kedua instruktur tersebut meminta Naru untuk maju. Naru maju dengan santai meletakan tangannya di Kristal serta mengalirkan cakranya di kristal tersebut.
"Sky Profound Realm?" Kedua instruktur tersebut mengucek matanya mengira jika pandangan mereka terganggu.
Saat menyadari jika tidak ada kesalahan, keduanya menatap Naru layaknya monster.
"Surga, dari mana datangnya jenius ini?"
"Ehem.." Karin berdehem menyadarkan keduanya membuat kedua Instruktur tersebut sedikit malu.
"Kau lulus, selanjutnya!"
Di Hao Jue yang tidak di ketahui tingkat Kultivasinya juga maju dan menaruh tangannya di batu kristal dan kekuatannya menunjukan setara dengan Naru yang hanya berada di Sky Profound Realm.
"Monster tua ini menyembunyikan kultivasinya.." batin ketiga gadis tertentu.
"Kau juga lulus. Untuk saat ini kami bisa meluluskan kalian tapi di ujian tahap kedua, kalian harus mengandalkan kemampuan kalian sendiri di arena.."
"Ya, terima kasih guru.."
Instruktur Wu memberikan keempat orang itu Token sebagai tanda jika keempat orang tersebut berhasil lulus tahap pertama.
Instruktur Lan kemudian menambahkan sesuatu dan masukan untuk Qin bersaudara.
"Lain kali gunakanlah pakaian yang lebih sopan.."
"Tapi guru, ini sudah sopan.."
"Tidak ada tapi-tapian.."
"Baik.." ketiganya menjawab dengan kompak dan lemas. Padahal mereka ingin bergaya dan memperkenalkan yang namanya fashion.
Karin terkikik pelan melihat wajah lemas ketiganya.
Tepat saat mereka ingin keluar dari ruangan untuk menguji. Naru yang tadi sangat tidak bersemangat tiba-tiba menjadi kaku.
Qin Yun, Qin Yan, Di Hao Jue dan Karin yang berada di belakang Naru mengerutkan dahi mereka melihat Naru yang tiba-tiba menjadi kaku.
Saat Di Hao Jue melihat pemuda yang berdiri di depannya, wajah yang tadinya datar memiliki senyum penuh makna.
Tidak memberitahu alasannya, Di Hao Jue mengajak Qin Yan, Qin Yun dan Karin meninggalkan Naru yang seolah menjadi patung.
...
Xuanyuan Che yang mengalami kebosanan di tempat perekrutan untuk penduduk Naga Biru Timur. Dia berpikir mencari Karin untuk di ajak menemui Sakura dan Sasuke.
Dia mencari di tenda milik Karin tapi tidak menemukan Karin jadi dia berniat menanyakan keberadaan Karin pada Instruktur Wu dan Instruktur Lan.
Tapi tidak pernah menyangka, kedatangannya di kamp Phoenix Selatan mempertemukannya dengan seseorang yang telah di rindukannya.
Melihat gadis kecil yang wajahnya sangat akrab tapi belum matang, Xuanyuan che membatu sejenak menatap gadis itu dari atas sampai bawah. Che mengernyit melihat pakaian yang di pakai gadis itu yang memperlihatkan pahanya.
Gadis kecil yang kaku di tempat terus menatapnya dengan pandangan rumit, di manik biru itu tercermin berbagai emosi di dalamnya. Mulai dari kerinduan, kesedihan, kebahagiaan, kelegaan dan emosi-emosi lainnya.
Melihat selendang yang terlilit di leher gadis kecil di depannya, Che tersenyum kecil. Dia sangat mengenali selendang itu, selendang yang di terbangkan oleh angin 3 tahun lalu yang ternyata jatuh tepat pada pemilik aslinya.
Che melangkah mendekati gadis kecil yang tengah berdiri kaku, perlahan dia melepas selendang Jingga yang di lilit layaknya syal di leher, kemudian dia mengikatkan di pinggang gadis tersebut berniat menutupi pahanya yang terbuka.
Ctak
Che menyentil pelan dahi gadis di depannya.
"Bagaimana bisa setiap pertemuan pertama kita, kau selalu berpakaian minim Ru'er"
Tes
Pertahanan Naru akhirnya goyah, dia tidak bisa lagi menahan air matanya dan langsung memeluk Xuanyuan Che yang baru saja menyentil dahinya.
Karin menjatuhkan rahangnya, Qin Yun memiringkan kepalanya seolah merasa de javu.
Qin Yan dan Di Hao Jue saling memandang dan tersenyum penuh makna kemudian memandang Qin Yun yang belum mendapatkan ingatan masa lalunya.
Wajar mereka berpikir seperti itu, karena dulu mereka merupakan sahabat dekat. Jadi tidak aneh jika mereka saling mengenal.
Setelah puas memeluk pemuda yang telah di rindukannya, Naru menjadi cemberut melihat selendang yang menutupi pahanya.
"Cih, tidak asik.." seketika Che sweatdrop dengan kelakuan ajaib Naru.
Naru pergi dengan cemberut. Dia menyusul Di Hao Jue dan yang lainnya meninggalkan Xuanyuan Che yang menatapnya tak percaya.
Naru melepas selendang dari pinggangnya yang menutupi pahanya dan kembali di lilitkan longgar di lehernya.
"Untuk kali ini saja aku akan membiarkannya, lagi pula si papan tidak mempermasalahkan Yan yang juga berpakaian minim.."
Che akhirnya bisa bernafas lega karena telah menemukan 1 temannya serta 3 gadis yang akrab dengan mereka.
"Lagi pula kemana perginya si patung es berjalan itu.."
Tidak membuang waktu, Che langsung menyusul mereka dan memeluk pinggang Naru dengan protektif membuat sifat Siscom Karin yang entah kapan di milikinya terlihat.
Pletak
Karin dengan tidak berperasaan mengetuk kepala Xuanyuan Che membuat pemuda itu meringis.
"Jangan asal memeluk sepupu berhargaku.."
Karin langsung menarik Naru dan menyembunyikannya di balik punggung, membuat 4 orang lainnya tercengang dengan sikap protektif Karin yang tiba-tiba muncul..
Bahkan Naru yang berada di belakang punggung Karin menatapnya tak percaya dengan mata berkedip-kedip polos.
"Karin, apakah kau kekurangan makanan lezat?"
Karin yang merasa sikapnya agak berlebihan langsung menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Seketika wajahnya memerah dan Naru tiba-tiba mengingat sang kakak yang jatuh hati pada gadis di depannya ini..
"Ayo kita ke tenda kami.. pasti mahkluk-mahkluk tersebut telah menghabiskan makanan mereka.." ujar Di Hao Jue mengajak mereka kembali ke tenda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
c'jlex-thea
critanya mkin sruuu
smangat thoooor
2020-04-04
9