Kelompok Naru masih dengan santai duduk di tempat masing-masing.
Tidak jauh dari mereka 2 pemuda yang pernah mereka temui yang merupakan pemilik rumah makan di kota kecil bersama sang sahabat.
Kedua pemuda itu mengamati ketiga gadis itu yang dengan gembira menikmati kue kering. Dalam kelompok mereka ada seorang yang merupakan peringkat pertama dalam peringkat Jenius benua Phoenix selatan.
Dalam kelompok itu rata-rata anggotanya merupakan nama yang berada di peringkat jenius termasuk Feng Liu Li Putra Mahkota Nancheng dan Luo Zi Lan yang merupakan tunangan Feng Liu Li.
Tentu saja mata peringkat pertama jenius tidak pernah melewatkan tingkah 2 sahabat yang mengamati tiga gadis tertetu.
Jenius nomor 1 di benua Phoenix selatan tersebut memiliki nama Li Mo, dia mengerutkan dahinya saat melihat ketiga gadis yang bahkan lebih muda darinya tapi dia tidak bisa melihat tingkat kultivasi dari semua anggota yang berada di kelompok tersebut apa lagi 3 gadis tertetu..
Perlu di ketahui, seseorang hanya bisa melihat tingkat praktik seseorang yang sama atau di bawah tingkat praktik yang mereka miliki. Mereka tidak akan bisa melihat tingkat praktik seseorang yang berada di atas paraktik mereka.
Dia sedikit linglung dan berpikir dalam benaknya, ternyata masih banyak yang lebih kuat darinya dan memilih untuk tidak mengexpos kemampuan mereka.
"Jiu Feng, apakah kau mengenali mereka? Mengapa kalian mengamati mereka dengan sangat intesn?" Li Mo akhirnya tidak bisa menahan rasa penasarannya lagi dan bertanya.
Pertanyaan Li Mo tentu di dengar oleh Feng Liu Li dan Luo Zi Lan.
Jiu Feng yang merupakan pemilik rumah makan yang telah di black list oleh Qin bersaudari melirik Li Mo dan tentu saja mereka mengangguk.
"Aku dan Gu Fan tidak mengenal mereka tapi kami pernah bertarung bersama saat perekrutan murid baru sekte Langit Cerah. Saat itu rombongan di serang oleh beberapa orang misterius dan mereka membantu mengalahkan kelompok misterius tersebut.."
Jiu Feng tentu tidak gila untuk mengatakan jika ketiga gadis tersebut tumbuh besar di hutan kematian meskipun hanya 2 dari mereka yang benar-benar tumbuh besar di hutan kematian, dia bahkan menyembunyikan fakta tentang Qin Yun yang menggali organ internal musuh mereka dan menjilati bekas darah di tangannya.
Gu Fan yang merupakan sahabatnya yang juga menyaksikan hal tersebut juga tahu untuk merahasiakan hal seperti itu..
"Jika memang begitu, berarti kalian mengetahui kemampuan mereka kan?"
Kali ini Gu Fan yang menjawab pertanyaan Feng Liu Li.
"Kami tidak pasti dengan kemampuan mereka. Tapi gadis yang bernama Naru itu dapat menggunakan elemen es dan kemampuan Yun sangat mahir dalam menggunakan pedang, model pedangnya bahkan sangat unik tapi untuk gadis yang satunya lagi, kami tidak melihat dia bertarung tapi kami menyaksikan kemampuan medisnya yang sangat ahli bahkan dapat menyambung tulang yang patah dalam sehari dengan bantuan pil untuk mempercepat pemulihan.."
"Tidak hanya gadis yang bernama Yan yang mempunyai keterampilan medis tinggi bahkan kedua gadis lainnya juga sama.." Jiu Feng kembali melanjutkan.
Dari penjelasan kedua sahabat itu, kelompok mereka dapat mengetahui dengan samar kemampuan ketiga gadis tersebut.
Dengan mereka yang berdiskusi tanpa mereka sadari pertarungan di arena telah selesai.
"Tim dari Harimau Putih Barat memenangkan pertandingan.."
Setelah instruktur tersebut mengumkan hasilnya, dia kemudian mengambil bola dalam kotak dan memperlihatkan warna bola tersebut yang menampilkan warna biru.
Li Mo melihat warna bola tersebut dan melihat warna bola milik mereka.
"Giliran kita.." 7 orang mengangguk dan mengikuti Li Mo menuju arena.
Bersamaan dengan tim Li Mo menuju arena, 3 tim dari benua lainnya juga menuju arena.
Saat tim Li Mo menuju arena, Gu Fan dan Jiu Feng melambai pada Naru dan yang lainnya dengan senyum lebar.
Tentu saja mereka mengenali siapa Jiu Feng dan Gu Fan. Qin Yan dengan santai melempar 2 potong kue kering untuk keduanya dan segera di tangkap oleh Jiu Feng dan Gu Fan.
"Jika kalian menang, ada banyak lagi untuk kalian.." kedua sahabat itu tertegun dengan senyum cerah Qin Yan kemudian menggigit kue kering yang mereka tangkap.
Saat keduanya menggigit kue kering itu, senyum keduanya semakin lebar.
"Pantas mereka tidak menyukai makanan dari rumah makan milikku, kue kering ini saja sangat enak.."
Jiu Feng membatin sambil memberi acungan jempol pada Qin Yan.
Naru dan Qin Yun terkikik geli. Mengundang pertanyaan pada 5 orang lainnya.
"Kalian mengenal mereka?" Liu Rong bertanya dengan penasaran.
"Tentu, keduanya pemilik rumah makan yang kami singgahi beberapa tahun lalu tapi sayang, makanan di sana tidak sesuai dengan selera kami.."
Naru menjawab sambil mengingat makanan di rumah makan tersebut. Waktu itu mereka juga mendengar percakapan keduanya.
Liu Wei mencibir dan memandang rendah pada beberapa orang tertentu dalam kelompok tersebut.
"Tim tersebut berisi peringkat jenius di benua Phoenix selatan, tapi beberapa dari mereka sangat sombong dengan peringkat tersebut tanpa menyadari jika di luar sana masih banyak jenius lainnya.."
Pandangan 8 orang tersebut tentu jatuh pada Feng Liu Li dan Luo Zi Lan.
"Terutama sepasang bebek mandarin itu.." Feng Xue sangat jijik melihat keduanya.
"Tidak perlu perdulikan mereka, anggap saja mereka angin lalu. Mari amati kemampuan mereka.."
"Dari pada kalian merasa dongkol, mending kita ikuti saran Saudara Jue.." Liu Rong dengan cepat menyetujui apa yang di katakan Di Hao Jue.
Akademi hanya menerima 200 murid baru dengan setiap tim beranggotakan 8 orang berarti hanya 25 tim yang akan di terima.
Mereka mengamati masih banyak tim yang masih belum bertanding dan sudah lebih dari 20 tim yang lolos, berarti masih ada tes tahap akhir untuk menentukan Tim mana saja yang lolos.
Tentu mereka sadar dengan tes tahap akhirnya juga membutuhkan kerja sama tim. jika tidak, para penguji tidak perlu membentuk tim untuk tes yang akan mereka lakukan.
Tim Naru terus mengamati pertarungan di arena yang hampir mencapai puncaknya.
"Mereka lumayan.." komentar Naru dengan acak mengundang tatapan apa kau bercanda dari yang lainnya.
Qin Yun dari tadi diam bertanya-tanya dalam hatinya tentang tatapan penuh kerinduan yang dari tadi mengarah padanya. Meski dia tahu siapa yang memandangnya tapi dia tidak mengenali pemuda tersebut.
Meski dia gelisah tapi dia tetap terlihat tenang dan tidak mengatakan apapun.
Pertarungan di arena di mana tim peringkat jenius sedang bertarung, pertarungan tersebut sangat seru untuk di saksikan, Naru dkk juga mengamati kemampuan mereka.
Fire Arrows
Salah satu peserta dari benua Kura-Kura Hitam Utara mengeluarkan panah api kecil menyerang lawannya dari 3 benua lainnya.
Wind Shield
Li Mo dengan cepat membentuk perlindungan dari elemen angin untuk melindungi dirinya dan seluruh anggota tim, melihat Li Mo melindungi mereka. Feng Liu Li juga tidak tinggal diam
Spear Water
Beberapa tombak dari elemen air yang di bentuk oleh Feng Liu Li menyerang musuhnya.
Duaaaar
Duaaaar
Serangan tersebut sangat kuat bahkan 2 tim dari benua Kura-kura Hitan Utara dan Harimau Putih Barat kalah telak menyisahkan tim dari benua Naga Biru Timur dan tim dari benua Phoenix selatan.
Meski begitu, kedua tim tampak tidak baik dan di penuhi luka di sekujur tubuh mereka.
Di pertandingan perekrutan Akademi tentu tidak memperbolehkan pembunuhan terjadi.
Dengan sisa-sisa tenaga dan Qi mereka yang tersisa, Jiu Feng mengeluarkan serangan terakhir miliknya.
Berbagai senjata rahasia kecil di lemparkan oleh Jiu Feng langsung mengenai tim dari Benua Naga Biru Timur hingga mereka tak bisa lagi bertahan.
Tentu saja pertandingan tersebut di menangkan oleh tim dari Benua Phoenix Selatan.
Jiu Fang dan Gu Fan mengangkat jempolnya ke arah Qin Yan di sertai dengan senyum lebar.
"Hn, kerjasama mereka lumayan juga.." Liu Qian mengusap dagunya sambil memberi penilaian pada tim peringkat jenius tersebut.
Saat pertarungan arena, mereka juga di perbolehkan menggunakan binatang kontraktual meski tidak di sebutkan oleh Instruktur tapi dari awal pertandingan tidak ada yang menggunakan binatang kontrak mereka.
Agar tidak menarik perhatian, Qin Yan memanggil Xiao Hu keluar menggunakan bentuk mininya. Dia membelai kepala Xiao Hu dan berbisik.
"Jadi belati untukku!"
Xiao Hu dengan cepat berubah menjadi belatih, perubahan tersebut tentu tidak luput dari pandangan anggota timnya.
Meski mereka penasaran tapi mereka tidak membuka mulut untuk bertanya.
Masih ada 4 pertandingan lagi yang berlangsung. Tapi pertandingan kali ini tidak seseru saat pertandingan Tim peringkat Jenius.
4 pertandingan tersebut masing-masing memenangkan 4 tim dari setiap benua.
"Hoaaaam.." Qin Yun menguap bosan membuat beberapa terkekeh geli.
Feng Xue menepuk-nepuk kepala Qin Yun dengan gerakan agar Qin Yun tertidur.
Sontak Qin Yun memberi deathglare pada Feng Xue yang di balas dengan kekehan jahil.
"Aku tidak mengantuk Xue tapi aku di landa kebosanan akut.."
"Sabar-sabar, berdoa saja setelah ini giliran kita.." Liu Wei juga ikut menenangkan Qin Yun yang sudah sangat bosan.
"Hmmp, jika bukan giliran kita. Aku akan membakar seluruh arena.." entah mengapa semangat Qin Yun terpompa dan bersemangat ingin membakar arena jika bukan giliran mereka.
...
Dunia atas manor raja Neraka.
Qin Mo Xuan masih mengamati cermin ilusi di depannya, sejujurnya dia telah merindukan ketiga adik perempuannya tapi masih banyak urusan yang harus dia lakukan.
Hari ini saja dia baru mendapat waktu untuk mengamati sang adik. Dia tersenyum melihat Qin Yun yang sangat bosan hingga Qin Yun sampai ingin menghancurkan arena.
Penjaga bayangan tidak tahu harus bereaksi seperti apa saat melihat nona muda mereka.
Qin Mo Xuan langsung mengembalikan cermin ilusi seperti semula dan langsung meninggalkan manor.
Mereka masih di sibukkan dengan sesuatu yang pernah meracuni sang raja neraka yang belum di temukan tempat persembunyian mereka.
Karena kesibukan tersebut dia tidak memiliki banyak waktu untuk mengamati kegiatan sang adik dan tentu saja dia juga melewatkan interaksi sang adik dengan gadis yang di sukainya.
.....
"Aaaaarrrrrgggg, ini sangat membosankan ttebayou..." Naru yang sedari tadi diam akhirnya berteriak karena sudah tidak sabar untuk giliran mereka.
Teriakan cempreng nan keras menarik perhatian setiap peserta dari 4 benua, bukan hanya berteriak gaje tapi dia juga berdiri dari tempatnya.
Di bangku para murid Akademi, Sasuke telah membuang muka karena terlalu malu dengan tingkah ajaib Naru. Sakura dan Karin pura-pura tidak mengenali mereka sedangkan Che memandang Naru dengan aneh bahkan ada senyum geli di bibirnya.
Para instruktur Akademi tercengang dan kemudian tertawa kecil.
"Gadis menarik.." instruktur Wu tentu mengenali Naru. Dia tahu jika Naru sudah bosan menunggu giliran..
"Dia sudah sangat bosan.." instruktur Lan pun tersenyum kecil.
"Apakah klian berdua mengetahui kemampuan gadis itu.." instruktur lainnya menjadi penasaran.
"Tentu, dia masih 13 tahun tapi kemampuannya telah mencapai Sky Profound Realm.." beberapa Instruktur tertegun mendengarnya.
"Jadi, dia mendapat undangan emas?"
"Ya begitulah.." instruktur Wu menjawab dengan singkat..
...
Meski Naru besar dan tumbuh bahkan menggunakan bahasa di dunia sekarang tetapi dia tidak bisa menghilangkan kebiasaannya yang menggunakan ttebayou di setiap kata tertentu.
Bahkan anggota tim yang bersamanya bersiul dan seolah tidak terjadi apapun.
Pletak
Naru sontak mengelus kepalanya dan melihat Di Hao Jue yang merupakan pelaku yang menjitak kepalanya.
"Kakak ipar, kau jahat.." ujarnya dan menangis gaje..
Sontak semua yang tadi tercengan menjadi Sweatdrop melihat kelakuan Naru.
"Duduk kembali, lihat! Semua orang memperhatikanmu.." Naru melihat kesekeliling dan kemudian tersenyum lalu menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Hehehehehe.."
Liu Rong, Liu Wei, Liu Qian dan Feng Xue memukul dahi mereka pelan.
Setelah semua pulih dari keabsurtan Naru, seorang Instruktur mengambil bola dan memperlihatkan warna bola tersebut yang merupakan warna jingga.
Di Hao Jue tersenyum dan memandang semua anggota timnya.
Dia tidak memperlihatkan warna bola yang di ambilnya karena warna tersebut sangat mencolok dan lagi dia tidak ingin melihat Naru bertingkah ajaib begitu melihat warna bola yang diambilnya.
Bukan rahasia umum lagi dan tentu bagi penghuni manor Qin Wang dengan kelakuan ajaib Naru begitu melihat warna jingga.
"Bersiaplah! Ini giliran kita yang tampil.."
Sontak mata Naru, Qin Yun dan Qin Yan bersinar bahagia plus seringai menghiasi bibir ketiganya. 4 orang lainnya juga tersenyum cerah karena akhirnya giliran mereka menunjukkan kemampuan mereka tiba juga.
"Ingin bermain atau akhiri dengan cepat?" Sontak semua memandang Liu Rong yang tersenyum penuh makna.
"Ufufufufu tentunya bermain sebentar tidak masalah kan.." mereka semua menyeringai mendengar jawaban Qin Yan.
"Oke, karena kita adalah yang terakhir. Apa salahnya bermain sedikit.."
Feng Xue sangat mendukung dan tersenyum jahil.
"Osh, saatnya beraksi ttebayou..."
"Jiejie berhenti mengatakan ttebayou, itu kedengaran aneh.."
"Tidak bisa Yun'er, karena hal tersebut merupakan ciri khas ku.."
"Hahahahaha.." Liu Qian dan yang lainnya tertawa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Ayay Nya Yuda
NGAKAK😭
2024-12-28
0
Frando Kanan
spear water huh...gw Bru pertama kli denger
2023-06-16
1
EL CASANDRA
teriak aja "NARUU ANEHH...!!"
2021-04-20
1