Dunia Shinobi.
Sakura masih sangat tertekan karena kehilangan sahabat dekatnya yang selalu mendukung hubungannya dengan Sasuke meski dia tahu jika Naruto juga memiliki perasaan pada Sasuke.
"Ternyata kau ada disini?"
"Sasuke-kun, hiks aku meridukan Naru-chan.."
"Berhentilah menangis, aku ada kabar bahagia ayo kita ke kantor Hokage.."
"Ha'i.."
Sasuke menggenggam tangan Sakura dan membawanya menuju kantor Hokage.
Di kantor Hokage semua Roki 12 selain Naruto telah berkumpul. Hingga Sasuke dan Sakura muncul dengan shunsin.
"Informasi apa yang kau miliki Sasuke?"
Tsunade sangat penasaran dengan Informasi yang di bawah oleh Sasuke.
"Hokage-sama, Minna. aku merasakan cakra Naruto yang sangat lemah. Aku berpikir jika dobe tidaklah meninggal tapi berpindah kedimensi lain, kalian semua menyaksikannya kan waktu itu tubuh Naruto berubah menjadi serpihan cahaya dan menghilang.."
Mendengar apa yang di katakan Sasuke, semua isi ruangan merasa lega termasuk sang Kazekage yang juga berada dalam ruangan tersebut
"Yokatta.."
"Apa kau tahu dia berada di mana?"
"Sayangnya aku tidak mengetahui lokasi pastinya Tsunade-sama, jika pun ingin kesana aku hanya bisa membawa 2 orang bersamaku.."
"Sasuke-kun jika kau telah menemukan lokasi pastinya tolong bawa aku, karena Naruto adalah sepupuku dan dia belum mengetahui itu.."
"Baiklah Karin, kau dan Sakura akan ikut bersamaku tapi aku akan mengatakan pada kalian jika mungkin setelah ketempat itu, kami tidak bisa kembali ke dunia ini.."
"Tidak apa-apa, asalkan Naru di sana tidak sendirian.."
Gaara yang pertama menyetujui apa yang di katakan Sasuke, sejujurnya dia sangat mencintai gadis periang itu tapi dia tidak pernah menyatakan perasaannya.
"Ini sudah 10 hari setelah perang selesai, beruntung kita mengetahui jika anak nakal itu tidak meninggal."
Kakashi tersenyum tulus di balik topengnya, dia sangat bahagia mendengar Naruto masih hidup.
"Untuk sementara jangan ganggu aku, aku akan berkonsentrasi untuk mencari lokasi pasti si dobe itu, Sakura dan Karin kalian persiapkan semua barang yang kalian ingin bawa.."
Mereka semua bercakap-cakap untuk sementara waktu dan meninggalkan kantor Hokage. Gaara memberikan sesuatu pada Karin untuk di berikan pada Naruto jika berhasil menemukan Naruto.
...
Pangeran Ming tidak tinggal lebih lama lagi di tenda milik Jendral Agung dan kembali ke Tendanya.
"Qin Mo Xuan, sepertinya tidak ada clan Qin di 4 benua ini, orang seperti apa itu Qin Mo Xuan? Aku sudah hidup lama dan mengelilingi 4 benua tapi tidak pernah mendengar adanya clan Qin.."
Dia memikirkan kembali betapa beraninya gadis kecil itu.
"Qin Yan, dia sangat menarik dan kedua gadis yang bersamanya cukup lucu dan baru kali ini aku tidak merasa jijik berada di dekat ketiga gadis itu. Dia telah menarik perhatianku dan aku menyukainya saat pertama melihatnya..."
Sedang asik bergumam sendiri pangeran Ming tiba-tiba merasa waspada dan detik berikutnya ruang seolah berfluktuasi.
Dari ruang tersebut keluar seorang pemuda dengan pakaian serba putihnya..
...
Dunia atas kediaman Raja Neraka.
Qin Mo Xuan sedang menatap cermin ilusi di depannya yang menampakan apa yang di lakukan ketiga adik kecilnya tapi kali ini perhatiannya fokus pada pemuda bertopeng.
"Heh langsung mengajukan pertunangan dengan adik bungsu ku heh ckckck, apakah kau layak? Aku akan melihatnya sendiri.."
"Hahahaha gadis konyol, jelaslah kau masih rata seperti papan itu karena usiamu masih 10 tahun.."
Penjaga bayangan yang berada di sekitar Qin Mo Xuan berkeringat dingin melihat karakter tuan mereka yang telah berubah berapa kali saat mengamati kelakuan ketiga adik barunya.
"Sepertinya dia akan kembali ke tendanya, aku akan menyapanya.."
Qin Mo Xuan menyeringai dingin. Hmp ingin mendapatkan adiknya hohoho tidak semudah itu..
Dia berdiri dan merobek ruang di depannya dan muncul di depan Di Hao Jue.
"Kamu ingin bertunangan dengan adik bungsu ku hmmm? Apa kau layak?"
Di Hao Jue yang telah bersiap ingin menyerang tiba-tiba berhenti mendengar pertanyaan Qin Mo Xuan.
"Kau Qin Mo Xuan?"
"Itu aku, aku ingin tahu apa kau layak? Aku ingin hanya yang terbaik buat mereka dan asalkan mereka bahagia. Siapapun yang menginginkan salah satu dari adik ku yang imut itu mereka hanya boleh memilikinya dan tidak membawa siapapun lagi wanita lain sebagai selir.."
"Kenapa aku tidak layak? Selama aku hidup sebelum bertemu dengannya semua wanita sama di mataku, mereka semua menjijikan memanfaatkan paras mereka dan di otak mereka terlalu banyak skema. Jika anda masih tidak yakin, aku akan bersumpah pada lagit dan bumi.."
Qin Mo Xuan yang saat ini sangat datar dan dingin di penuhi aura membunuh menunjukan senyum kecil.
"Oo? tapi dia mengatakan kalau dia masih kecil dan masih datar. Apa yang kau sukai darinya?"
Qin Mo Xuan berusaha menahan tawa saat mengingat adegan polos sang adik. Pertanyaan terakhir juga sukses membuat Di Hao Jue melunakan wajahnya yang tegang.
"Kau mengetahui semuanya? Biar bagaimanapun Qin Yan adalah gadis pertama yang menarik perhatianku, aku tidak akan memaksanya dan hanya menunggu dia dewasa selama itu aku akan berusaha merebut hatinya.."
"Apapun yang mereka lakukan aku mengetahui semuanya kecuali jika mereka ingin mandi ataupun urusan pribadi lainnya. baiklah jika itu yang kau inginkan, aku akan memberimu kesempatan dan mengawasimu. Omong-omong apa kau tidak ingin membuka topengmu di depanku!!"
Di Hao Jue ragu sejenak tapi masih membuka topeng miliknya.
"Ckckckck wajah mu akan membawa banyak bunga, sebaiknya jangan membuka topengmu.."
Qin Mo Xuan tidak menyangka jika ada pria yang sangat tampan menyainginya. Karena terlalu lama berdiri dia langsung membuang badannya di kursi yang berada di depan pangeran Ming
"Aku tidak pernah melepas topeng ini di hadapan orang lain kecuali saat aku sendirian.."
"Itu bagus, jangan pernah membuat Yan'er menangis.."
"Tuan muda Qin apakah semua yang di katakan oleh Qin Yan adalah kebenaran?"
Qin Mo Xuan mengangguk dan memperbaiki sedikit kesalahan.
"Semua yang di katakan adalah kebenaran termasuk tentang Yun'er dan Ru'er yang di besarkan dari masih bayi oleh serigala perak hingga bisa berinteraksi dengan binatang buas lainnya kecuali bagian Yan'er menyembunyikan kemampuannya itu tidak benar dia hanya tidak ingin membuat Jendral Luo khawatir. Jika tidak bertemu Ru'er dan Yun'er mungkin sekarang Yan'er tidak akan hidup. Dengan ribuan racun mematikan di dalam tubuhnya.."
Wajah Di Hao Jue tiba-tiba menjadi kaku dan aura pembunuhan menguar darinya.
"Aku akan menghabisi siapapun yang menyentuhnya.."
Senyum Qin Mo Xuan semakin lebar
"Tidak perlu, biarkan dia sendiri yang berurusan dengan orang-orang itu, aku selesai denganmu dan ingin menemui mereka.."
Pangeran Ming mengangguk, selepas Kepergian Qin Mo Xuan barulah pangeran Ming bernafas lega dan merenungkan apa saja yang terjadi di kehidupan Qin Yan.
Qin Mo Xuan yang telah pergi menampakan dirinya di depan tiga gadis kecil hingga membuat mereka terkejut..
"Gege kau mengejutkan kami.."
"Maaf.."
Tanpa peringatan Qin Mo Xuan merebahkan dirinya di ranjang milik Naru.
"Aku kira akan lama untuk melihat gege lagi.."-Yun
"Aku tahu kalian akan merindukanku jadi aku datang, aku akan mengurus tentang untuk membuat manor kalian di ibu kota dan mengubah sedikit penampilan Yan'er.."
Qin Yan dengan wajah cemberut mendekati Qin Mo Xuan. Dengan segera penampilan Qin Yan berubah, manik yang tadi hitam pekat berubah menjadi ungu di tambah tato berpola aneh di kening di atas alis sebelah kanan dan selebihnya tidak ada yang berubah
Qin Yun, Naru dan Qin Mo Xuan mengangguk puas.
"Itu seperti itu kita hanya akan memberi tahu jendral agung tentang penampilanmu.."
Naru tersenyum kecil karena mata ungu dan pola aneh sama persis dengan Qin Mo Xuan..
"Ayo pamit pada yang lain, kita akan menyerang Kaisar yang dalam perjalanan menuju ibokota seusai beribadah di kuil dan berpura-pura menolongnya. Lagipula Jendral agung dan Pangeran Ming bersama sebagian besar prajurit juga akan kembali ke Ibukota besok dan akan memakan waktu sekitar 1 bulan dan Yan'er tutupi tato di dahimu menggunakan poni.."
Naru, Qin Yan dan Qin Yun kembali ke tenda Jendral Agung untuk berpamitan untuk mengurus segala hal agar mereka memiliki identitas di ibu kota Nancheng.
Jendral agung awalnya terkejut dengan mata ungu Qin Yan tapi dia dengan cepat pulih dan mengizinkan agar mereka duluan.
Setelah berpamitan, Qin Mo Xuan merobek ruang dan mengajak ketiga adiknya untuk masuk hingga mereka tiba di tempat yang saat ini di mana prajurit bertempur dengan orang-orang berpakaian hitam.
"Hehehe ternyata aku tidak perlu mendesain semua karena orang lain ingin membunuh Kaisar.."
Keempatnya bersembunyi mengamati situasi.
"Lindungi yang mulia Kaisar dari pembunuhan.."
Komandan prajurit berteriak sedangkan para kasim mengelilingi gerbong milik Kaisar.
Pertempuran menjatuhkan banyak prajurit istana hingga mereka terpojok.
"Ckckck menyerang Kaisar Nancheng sungguh kesalahan yang tak termaafkan.."
Qin Mo Xuan hanya melambaikan tangannya dan banyak pembunuh berpakaian hitam kehilangan nyawa detik itu pula.
Kasim yang melindungi Kaisar menghela nafas lega melihat orang asing menolong Kaisar hanya dengan lambaian tangannya. Pembunuh yang tersisa melarikan diri.
Merasa semua sudah aman Kaisar Nancheng keluar dari gerbong untuk melihat penyelamatnya.
"Terima kasih telah mengulurkan tangan untuk penyelamatannya.."
"Aku dan ketiga adik perempuanku kebetulan lewat dan melihat pertempuran, mereka memintaku untuk menyelematkan anda.."
"Jika boleh aku tahu kemana tujuan anda dan ketiga adik perempuan anda?"
"Kami berencana untuk ke Ibu Kota dan menetap di sana.."
"Jika memang seperti itu kalian ikutlah dengan rombongan kami.."
"Terima kasih yang mulia.."
Qin Mo Xuan memanggil ketiga adiknya dan mengikuti rombongan Kaisar kembali ke Ibu Kota.
Qin Yan menyeringai karena waktu pembalasan akan segera tiba. Kaisar dan rombongan tiba di ibu kota setelah menempu perjalanan 2 hari.
Dia mengajak Qin Mo Xuan dan ketiga adik perempuan Qin Mo Xuan menemaninya ke Istana untuk menerima hadiah karena telah menyelamatkan Kaisar.
Kaisar memberi gelar Pangeran Qin pada Qin Mo Xuan di sertai keluarga Pangeran Qin tidak di haruskan untuk berlutut di hadapan Kaisar. Hadiah kecil lainnya adalah Istana yang terletak di bagian luar Istana kerajaan serta hadiah kecil lainnya.
Setelah menerima hadiah keempatnya meninggalkan Istana Kekaisaran dan menuju kediaman yang di berikan pada mereka. Saat tiba di kediaman mereka, Qin Mo Xuan memanggil beberapa pelayan wanita dan pria untuk mengelola dan melayani ketiga adiknya.
"Mulai saat ini hingga kekuatan ketiga adik perempuanku mencapai puncak kekuatan di dunia tengah ini kalian akan melayani mereka.."
"Kami akan melaksanakan perintah anda yang mulia.."
"Pergilah temui mereka, aku ingin beristirahat.."
"Baik yang mulia"
Semua pelayan langsung keluar dari ruang belajar Qin Mo Xuan dan mencari ketiga gadis kecil.
Melihat semua bawahannya pergi, Qin Mo Xuan mendengus jijik.
"Jika bukan karena ketiga adik perempuanku mana sudi aku berada di kerajaan kecil ini.."
Semua bawahan Qin Mo Xuan memutari kediaman pangeran Qin untuk mencari keberadaan Naru dan yang lainnya hingga mereka menemukan ketiga gadis itu sedang berada di halaman belakang untuk membuat tempat pelatihan yang sangat mirip dengan yang ada di ruang milik Qin Yun.
Para bawahan tertegun melihat area pelatihan itu dan mereka saling memandang.
"Tidak heran yang mulia menghargai mereka.."
"Mereka belum sempat beristirahat dan telah membangun area pelatihan extream ini sungguh luar biasa.."
Semua bawahan yang memperhatikan ketiga gadis kecil itu takjub dan penuh rasa hormat.
"Putri, biarkan kami yang menyelesaikan semuanya.."
Ketiga gadis itu berbalik dan melihat lebih dari 10 orang berdiri menatap mereka.
"Kalian siapa?"
"Nona Ruru, kami adalah bawahan kakak anda dan di tugaskan untuk melayani kalian.."
"Oo, kalau begitu siapkan kami air mandi dan beberapa dari kalian pergilah ke pasar membeli semua persediaan dapur, pekerjaan di sini akan segera selesai tapi kenapa memanggil ku Ruru?"
Naru bingung dengan panggilan yang di berikan padanya.
"Hehehe soalnya anda terlihat imut dan menggemaskan dan kami memutuskan untuk memanggil ketiga nona muda dengan sebutan Ruru, Yunyun dan Yanyan.."
Ketiganya tersenyum kecil dan mengangguk..
Para bawahan sangat puas dengan penampilan ketiga nona muda mereka, selain cantik ketiganya ramah dan baik hati tapi yang mereka tidak tahu adalah ketiga gadis kecil nan imut itu kapan saja akan berubah menjadi iblis kecil yang sangat dingin dan tanpa ampun dalam membunuh terlebih tentang kebiasaan mereka yang akan menggali organ internal musuh mereka dan memakannya.
"Ru jie, Yun Jie kalian kan pandai memasak. Bagaimana jika membuka restauran? Tidak mungkin kita akan singgah untuk makan di restauran yang makanannya sangat tidak enak.."
"Yan'er kau pintar, ayo ketempat Gege dan meminta 10 orang lagi untuk menjadi pelayan di restauran yang akan kita buka.."
Naru tersenyum lebar melihat kedua gadis kecil yang sudah seperti adiknya sendiri dan memang mereka adalah saudari dengan darah yang sama.
Ketiganya setelah menyelesaikan area pelatihan tidak pergi untuk membersihkan diri tapi langsung menuju ruang belajar Qin Mo Xuan tanpa sedikitpun keanggunan seorang putri bangsawan yang membuat para pelayan yang mulai bekerja hanya menggelengkan kepala mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Frando Kanan
huh? Naruto itu adalah gadis? bknny laki2???
2023-06-15
1
Yoni Hartati
kok yg diubah penampilan adiknya tdk semua nya aja ?
2023-01-08
1
Mayha
jika ku pikir knp Naruto yg asli kaga cewek aja y🤔
パダはlここk😂
2020-12-17
3