Karena tidak melihat satupun orang dewasa, pria besar itu bertanya pada Naru.
"Apa kalian hanya bertiga?"
"Ya, hanya kami bertiga.."
"Kalian sangat berani berkeliaran padahal kalian masih kecil.."
Naru tidak memperdulikan pria besar itu dan fokus pada pembuatan fuinnya.
"Apa yang kau kerjakan?"
"..."
Merasa tidak di tanggapi, pria besar itu memilih diam. Ada kemarahan di hatinya karena seumur hidupnya tidak pernah ada yang mengacuhkannya.
Dia mengingat lagi saat gadis yang terbaring di ranjang sebelah ranjangnya juga memiliki sikap penyendiri dan dingin, jika bukan dia yang memulai mungkin gadis di sebelahnya tidak akan menanggapinya.
Sedangkan untuk gadis yang baru saja keluar untuk memasak tidak pernah sekalipun melirik padanya semenjak telah mengganti pakaian. Ketiganya memiliki semacam aura tidak membiarkan ruang untuk yang lainnya serta diantara ketiga gadis kecil ini tidak ada diantara mereka yang terpesona dengan ketampanannya.
Yun'er datang dengan bubur di tangannya menanyakan kegiatan Naru.
"Jiejie apa sudah selesai?"
"Ya, berikan bubur itu pada pria besar di sana dan bangunkan Yan'er untuk kembali memulai pelatihan..."
"Oke.."
Yin Yun mendekati pria besar itu dan memberikan mangkok bubur padanya.
"Anda bisa memakannya sendiri kan?"
"Ya.."
Begitu bubur berada di tangan pria besar, Yin Yun membangunkan Luo Yan.
"Yan'er bangunlah kita akan memulai pelatihan.."
Kelopak mata Luo Yan bergetar dan beberapa saat kemudian terbuka.
"Oke, kurasa semua energi telah pulih.."
Pria besar itu memakan bubur di tangannya seolah tidak pernah makan selama ribuan tahun.
Meski begitu tidak ada yang memprotes melihat gaya makannya.
Yin Yun mengeluarkan semua bubur yang tersisa dan sebotol anggur.
"Nikmati dirimu kami akan berlatih, setelah anda pulih silahkan kembali ketempat dimana anda berasal.."
Pria besar yang malang hanya bisa bersweatdrop ria dengan nada dan kata pengusiran Yun.
Dia menghabiskan semua bubur dan anggur yang di berikan padanya. Baru kali ini dia menikmati hidangan sederhana dengan cita rasa tiada tandingnya.
Melihat tidak ada lagi yang tersisa, dia mengambil jubah putih elegan dan memakainya lalu keluar melihat pelatihan semacam apa yang dilakukan ketiga gadis kecil itu.
"Tambah beban di badanmu Yun'er!!"
"Jiejie beban di tubuhku sudah mencapai 600 kg, memang harus di tambah berapa kilo lagi.."
"Jangan mengeluh, tambah 100 kg lagi dan berlarilah mengeliling tempat pelatihan sampai 20 putaran, dan Yan'er tambah 50kg di tubuhmu.."
"Baik.."
Ketiganya berlari dengan beban berat di tubuh mereka, baik Yin Yun ataupun Luo Yan tidak ada yang tahu berapa berat beban di tubuh Naru.
Pria besar tercengang mendengar percakapan mereka tentang beban yang di tambah di tubuh mereka untuk latihan.
Setelah ketiganya selesai dengan berlari mereka melanjutkan dengan latihan lainnya yang semakin membuat pria besar lagi-lagi tercengang kemudian dia tersenyum lembut sangat kontras dengan citranya di dunia atas.
"Mungkin mereka bisa menjadi adik-adik perempuanku yang imut dan jika ada yang mengingini mereka khukhukhu harus melalui persetujuanku..."
Xaio Hu, Long Qi dan Ying Ju dengan ukuran mini mereka begitu mendengar ucapan pria besar yang menganggap tiga iblis kecil yang sedang berlatih sebagai adik kecilnya yang imut merinding disko dan mereka turut berduka cita pada pria masa depan ketiga gadis itu.
"Kali ini boneka kayu yang akan kita lawan kultivasinya akan 5 kali lebih tinggi dari kita.."
"Tidak masalah.."
Yin Yun dan Luo Yan sangat bersemangat. Tiba-tiba lebih dari 20 boneka kayu mengelilingi mereka.
Boneka kayu yang menjadi objek latihan mereka memperlakukan mereka sebagai musuh yang dimana mereka harus bekerja lebih keras.
Pria besar menyeringai melihat metode kejam dan extream ketiga calon adik perempuannya.
"Menarik, bisa membuat metode latihan seperti ini. Jika mereka bisa mengalahkan boneka kayu itu tidak akan jadi masalah jika aku kembali ke dunia atas hehehe.."
Tiba-tiba dia mengerutkan alisnya melihat Qi milik Naru yang sangat berbeda dengan Yin Yun dan Luo Yan.
"Tidak masalah apa Qi aneh itu asal tidak membahayakan calon adikku.."
Setengah jam kemudian mereka telah menyelesaikan semua boneka kayu yang kini telah terpotong-potong.
Pria besar mendekati mereka yang terengah-engah dan tak bisa lagi bergerak. Dia mengambil pil tingkat tinggi dan memasukan ke mulut tiga gadis kecil itu..
"Kalian sangat hebat, bangunlah kita akan mengadakan upacara sederhana untuk mengangkat kalian menjadi adikku sebelum aku pergi.."
Naru, Yun dan Yan tercengang dengan apa yang di katakan oleh pria besar itu..
"Mengangkat kami menjadi adik?"
Ketiganya menyeringai jahil dalam benak mereka berpikir tentang manfaat yang akan mereka dapatkan. Menurut mereka, pria tersebut bukanlah orang biasa.
"Hm.."
Ketiganya langsung duduk tegak, tidak ada lagi aura pengusiran untuk orang luar dari ketiganya. Hanya aura bersemangat.
"Tapi bisa kah kalian ceritakan tentang diri kalian padaku?"
Mereka bertiga saling menatap dan mengangguk.
"Baik, pria besar yang akan menjadi kakak kami silahkan tatap mataku!"
Pria besar itu menaikan alisnya sedikit lalu melihat mata Naru yang tadinya biru menjadi merah dengan tanda koma.
"Mata macam apa itu?"
Naru memperlihatkan mulai dari kemunculannya di hutan kematian dan bertemu Yun hingga bertemu Luo Yan yang menceritakan segalanya dan hanya melewatkan 2 bagian yaitu tentang mereka menjadi serigala dan jati diri mereka yang berasal dari dunia lain..
"Aku telah memberitahu semua tentang kami. Jika menjelaskan akan sangat lama.."
Kemarahan dan kekejaman tidak bisa di tutupi dari pria besar itu bahkan niat membunuh sangat pekat.
Dia sedih dan marah melihat bayi tak berdosa di buang kedalam hutan yang berbahaya beruntung binatang buas tidak memangsa mereka dan memilih merawatnya seperti keluarga sendiri. Sedangkan Luo Yan dia sangat marah pada orang-orang yang menindasnya bahkan ingin membunuhnya. Semua yang di lalui ketiga gadis di depannya adalah apa yang pernah dia rasakan hingga dia bisa berdiri di ketinggian dan mendapatkan rasa hormat. Jika 3 orang itu tidak jatuh puluhan ribu tahun lalu mungkin dia akan mengisi posisi keempat. Tapi sayang ketiganya jatuh untuk melindungi pasangan mereka..
"Buka mulut kalian!"
Ketiga gadis itu menurut dan membuka mulut mereka. Pria besar menggores tangannya dan meneteskan darah merah keemasan pada ketiga gadis itu.
darah keemasan adalah esensi miliknya, dengan mengeluarkan 3 tetes berarti kultivasinya juga menurun.
Saat tetesan tertelan dalam mulut mereka, ketiganya merasakan sakit yang teramat sangat menyakitkan. Seolah darah mereka dengan paksa di rubah oleh darah merah keemasan. Meski rasa sakit tidak terelakan ketiganya tidak mengeluarkan suara dan hanya menggertakkan giginya.
Keringat dingin membasahi tubuh mereka, saat kesadaran mereka semakin menipis, mereka terus mempertahankan dan terus mengatakan pada diri mereka untuk bertahan sebentar lagi.
Pria besar yang mengamati proses penyatuan darah tidak bisa tidak takjub dengan ketiga adik perempuannya. Semua gadis yang pernah di temuinya sangat manja bahkan sangat licik tidak ada yang setegar ketiga adik perempuannya.
"Aku tidak salah menjadikan kalian sebagai adik perempuanku. kalian berbeda, kalian unik dan tidak manja hanya mengandalkan diri kalian sendiri untuk bertahan hidup di dunia yang keras.."
"Saat darah menyatu kalian merupakan seorang keluarga Qin, adik kebanggan Qin Mo Xuan sang raja Neraka khukhukhu.."
Lagi-lagi ketiga binatang buas yang dalam bentuk mininya merinding, mereka tidak menyangka jika yang di tolong oleh ketiga masternya adalah raja Neraka yang pernah menghilangkan dunia bawah hanya karena menyinggungnya.
Naru, Yun, dan Yan akhirnya membuka mata mereka. Sekujur tubuh mereka di basahi oleh keringat.
"Bagaimana? Merasa sedikit lebih kuat?"
Ketiganya mengangguk dan bergidik membayangkan rasa sakit tadi.
"Di dalam tubuh kalian telah mengalir darah yang sama dengan milikku, dan mulai saat ini nama kalian adalah Qin Na Ru, Qin Yun dan Qin Yan..."
"Tidak masalah tapi kakak penatua harus memberi kami konpensasi untuk mengganti rasa sakit yang kami alami tadi, tapi ngomong-ngomong siapa nama kakak Penatua itu?"
Begitu pertanyaan Naru keluar Qin Mo Xuan akhirnya sadar jika dia belum memperkenalkan namanya pada ketiga adiknya.
"Qin Mo Xuan, ingat itu!!"
Qin Mo Xuan mengeluarkan 3 giok pinggang yang memiliki ukiran Qin dan nama ketiga adiknya yang sudah di siapkannya saat ketiga gadis kecil itu berlatih.
"Ini token kalian yang menandakan jika kalian adalah adikku, jika kalian suatu saat berhasil naik ke dunia atas gunakan ini dan kalian bisa dengan muda mencari ku.."
Setelah memberikan giok pinggang pada masing-masing adiknya, dia mengeluarkan 3 cincin yang memiliki ukiran Qin juga.
"Di dalamnya ada beberapa yang orang dunia tengah ini anggap harta. Manfaatkan dengan baik kalian juga harus meneteskan darah di cincin itu agar kalian di akui.."
Ketiga gadis kecil itu berbinar mendengar pernyataan kakak baru mereka.
"Berlatihlah dengan keras dan datang temukan aku.."
"Baik, gege tidak perlu khawatir.."
"Gadis baik, oh sebelum kakak kalian pergi bisakah kalian membuatkanku makanan dan beri aku beberapa botol anggur.."
Ketiga gadis kecil itu sweatdrop mendengar permintaan kakak besar di depan mereka. Tanpa menunggu lagi, Yun membawa mereka semua ke ruang miliknya.
Qin Mo Xuan terkejut tapi segera pulih tapi tidak lama setelah itu dia tercengang melihat area pelatihan yang tampaknya seperti pelatihan Neraka.
Naru membentuk kagebunsin dan mulai memasak semua bahan mentah yang tersedia sedang Yun pergi mengambil beberapa guci anggur yang siap minum. Yan sendiri mengambil botol giok dan memasukan air danau yang dapat memulihkan jiwa dan memberikannya pada Qin Mo Xuan.
Qin Mo Xuan terkejut saat Naru membentuk banyak bunsin..
"Naru menguasai ilmu tingkat tinggi ini, dari mana dia belajar. Bahkan aku hanya bisa membentuk hingga 5 duplikatku.."
Sangat cepat semua telah mereka siapkan dan langsung memberikan pada Qin Mo Xuan.
"Gege ini adalah semua persediaan kami dan setelah keluar dari sini tolong tangkapkan kami beberapa ikan di laut.."
Naru menyerahkan semua hidangan yang di masaknya pada Qin Mo Xuan dan beberapa guci anggur serta 1 botol berisi air danau yang dapt memulihkan jiwa dan mental.
"Baiklah akan gege tangkapkan, ayo kita keluar dari sini..."
Setelah melihat ruang milik Yun, Qin Mo Xuan merasa tenang, setidaknya jika ada bahaya sang adik dapat bersembunyi di dalam ruang ini.
Keempatnya keluar, Qin Mo Xuan tidak membuang waktu dan langsung pergi menangkap banyak ikan menggunakan kekuatannya.
Ketiganya berbinar melihat bukit ikan di hadapan mereka. Tanpa membuang waktu, Yun langsung mengirim semuanya kedalam ruangnya.
"Baik, aku harus pergi sekarang, jaga diri kalian baik-baik.."
Qin Mo Xuan membuka ruang dan menghilang dihadapan ketiga gadis kecil itu tidak lupa mendaratkan 1 kecupan di dahi masing-masing. Yang tidak di sadari Qin Mo Xuan adalah dia telah membantu mengubah nasib buruk ketiga adiknya di masa depan tanpa dia sadari.
Melihat kepergian Qin Mo Xuan ketiganya kembali kedalam ruang, Yun dan Yan mencari tempat untuk berkultivasi, sedangkan Naru mengecek apa saja yang berada dalam cincin yang di berikan oleh kakak barunya.
Saat kesadarannya memasuki cincin tanpa sadar dia meneteskan air liur melihat kekayaan di dalamnya ada juga banyak buku. Tapi perhatiannya tertuju pada sebuah buku usang.
Naru menariknya keluar dan berniat membukanya dan mulai membaca. Buku tersebut berisi tentang perang besar puluhan ribu tahun lalu. Perang tersebut adalah perang besar antara 3 Kelompok melawan Kelompok yang selalu menganggap diri mereka suci tapi mereka sangat munafik.
Saat Naru melihat gambar yang usang bahkan wajahpun tak nampak mengakibatkan rasa nyeri di kepalanya.
"Ru'er kumohon bertahanlah.."
"Naru...Naru jangan tinggalkan aku.."
"Tidak Naru...."
Naru akhirnya sadar, dia melihat Yun dan Yan yang sangat khawatir..
"Jiejie kau tak apa?"
"Sudah tidak apa-apa"
Naru kembali merenung tentang suara yang di dalam benaknya tadi. Dia samar-samar bisa melihat seorang gadis berambut perak dimana jantungnya tertancap pedang, disisinya seorang pria tampan sangat sedih dan marah saat bersamaan.
"Apa itu tadi?"
"Ya sudah kalau jiejie tak apa-apa, kami akan lanjut berkultivasi lagi.."
Naru mengangguk dan kembali memejamkan matanya berusaha untuk mengingat dengan jelas tapi tidak peduli seberapa keras dia ingin mengingat tapi hanya gelepan yang dia temukan.
Yan yang berkultivasi saat ini meningkat satu tingkat lagi dan saat ini dia berada di Qi Passage level 6. Yun juga naik satu tingkat dari Nascent Profound Realm Middle Stage ke tingkat Late Stage.
Naru langsung bangun dan tersenyum lebar karena merasa kekuatan kedua adiknya naik satu tingkat.
Mereka ini terlalu menentang surga. Tapi dengan begitu kami dengan cepat akan naik keduni atas.
"Apa kalian sudah selesai?"
"Ya, kita bisa melanjutkan perjalanan.."
"Ano.. itu apakah aku bisa bergabung dengan Xiao Ju untuk bisa terbang tanpa duduk di punggungnya.."
Ying Ju, Naru dan Yun tersenyum.
"Tentu saja, keluar dari sini kita akan terbang menggunakan sayap masing-masing dengan kau bergabung dengan Xiao Ju."
Mendengar itu Qin Yan tersenyum lebar dan merasa antusias.
Saat keluar Ying Ju langsung menggabungkan dirinya dengan Qin Yan dan menjadi sayapnya.
"Buat dirimu terbiasa, setelah itu kita terbang.."
Yun mengingatkan agar jika mereka terbang, Qin Yan tidak akan menabrak sesuatu dan bisa mengendalikan sayap dengan mudah..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Ayay Nya Yuda
aku ngakak ngebayangin 3 binatang itu merinding disko😭🤣🤣
2024-12-28
0
Frando Kanan
wah.... ternyata raja neraka
2023-06-15
1
Frando Kanan
gw kira pria asing ini...bkl buat 3 gadis itu di angkat jd istri
2023-06-15
1