Esok harinya Naru akhirnya terbangun dan langsung membersihkan dirinya, dia tersenyum kecil dan telah memutuskan untuk memberitahu Qin Mo Xuan tentang siapa sebenarnya dirinya.
Merasa segar dia melangkah menuju halaman Qin Mo Xuan dan mengacaukan kamarnya..
"Gege bangun bangun"
Qin Mo Xuan yang tubuhnya di guncang terkejut hingga terbatuk-batuk.
"Uhuk, Ru'er jangan mengguncangku!! Ada apa pagi-pagi kau datang kesini.."
"Aku ingin meminta konpensasi karena membuatku pingsan kemarin.."
Qin Mo Xuan memijat keningnya merasakan sakit kepala kemudian mengacak surai perak Naru..
"Baiklah, katakan apa yang kau inginkan?"
"Belum terpikirkan tapi gege, aku ingin jujur padamu semua tentangku cukup dengan menatap mataku.."
"Oke siapapun dirimu, kau adalah adikku.."
"Terima kasih, sekarang lihat mataku.."
Saat Qin Mo Xuan menatap mata merah Naru, dia bisa melihat saat Naru di lahirkan, penyerangan Rubah ekor 9 hingga rubah ekor 9 di segel kedalam tubuh Naru mengakibatkan kedua orangtuanya meninggal. Tumbuh di panti asuhan dari usia 5 tahun selalu di siksa oleh warga hingga memasuki akademi menjadi genin dan semua perjalanan Naru sampai pada peperangan besar yang membuat Naru menghilang menjadi cahaya hingga muncul di hutan kematian dengan tubuh berumur 1 tahun.
Qin Mo Xuan meneteskan air mata melihat semua penderitaan Naru dari awal hingga akhir.. setelah melihat semua, pandangan Qin Mo Xuan tidak lagi dalam ilusi yang di perlihatkan Naru tentang masa lalunya..
"Tidak peduli apa, sekarang kau telah memilikiku sebagai kakakmu dan ada juga Yun'er dan Yan'er yang akan selalu bersamamu.."
"Terima kasih gege.."
"Tidak masalah, tentang restaurant yang ingin kalian buka, gege telah menemukan tempat yang cocok dan telah mengirim bawahan yang akan menjadi pelayan untuk mencari semua bahan berkualitas dan 6 hari lagi akan di buka.."
"Yeii Gege yang terbaik.."
"Tapi Ru'er itu aku ingin tahu.."
Naru menaikan alisnya sebelah melihat tingkah malu-malu Qin Mo Xuan bahkan membuat penjaga bayangan terjatuh dari tempatnya bersembunyi.."
"Ge kau tidak sakit kan?"
"Aku sehat, aku tidak sakit, aku hanya merasa sedang jatuh hati pada gadis berambut merah yang memakai sesuatu di matanya.."
Naru tercengang bahkan mulutnya yang terbuka menjadi kaku seketika. Apa dia tidak salah dengar kalau Qin Mo Xuan naksir Karin tapi hello keberadaannya terlalu jauh..
"Ge apa kau serius? kalian berbeda dimensi loh.."
"Aku serius tapi sepertinya aku di takdirkan untuk tidak bertemu dengannya.."
"Ge aku akan menjadi kuat dan mencari cara agar karin datang menemuimu.."
"Hahahaha adik baik, setelah pembukaan restaurantmu kita akan keluar berjalan-jalan.."
"Oke.."
Lagi asiknya bercanda, mereka di kejutkan dengan 2 teriakan gadis cempreng.
Brak
"Gege, Jiejie hilang.."
"Eh??"
"..."
"Hahahahaha"
Seketika tawa Naru dan Qin Mo Xuan pecah bahkan penjaga bayangan ikut-ikut tertawa.
"*Selama ada ketiga nona muda, yang mulia sudah tidak sedingin dan sedatar dulu bahkan bisa tertawa lepas.."
"Surga terima kasih telah mengirim ketiga nona muda dalam kehidupan yang mulia*.."
Karena Naru dan Qin Mo Xuan tertawa jadinya Qin Yun dan Qin Yan juga ikut tertawa. Suasana hangat di kamar Qin Mo Xuan adalah hari yang tak bisa di lupakan oleh para penjaga bayangan.
...
Tidak terasa 1 minggu berlalu dan pembukaan restaurant Naru dkk juga akan segera di mulai. Restauran tersebut di beri nama 'Pavilion Hong Yueliang' karena tempat yang strategis dan desain juga sangat elegan jadi banyak pengunjung yang datang di hari pertema.
Selama seminggu ini Qin Yan telah mengontrak Xiao Hu dan mulai belajar pemurnian Pil, hari pertama mencoba terus gagal tapi di hari kedua akhirnya dia berhasil.
Qin Yun telah menjadi Alchemist tingkat 3 membuat seisi manor Qin Wang sangat bangga padanya..
Mereka semua saat ini tengah bersiap-siap untuk mengecek restaurant mereka yang baru di buka.
Ketiganya terlihat cantik, setelah selesai mereka tidak menaiki gerbong tapi menggunakan kuda. Qin Mo Xuan tidak berdaya dengan keinginan adiknya dia juga tahu kalau ketiga adiknya tidak suka di perlakukan khusus.
Selama di perjalanan banyak wanita muda melirik Qin Mo Xuan hingga Naru, Yun dan Yan melototi mereka satu persatu dan membuat Qin Mo Xuan berada di tengah.
Aura ketiga gadis kecil itu sangat dingin dan tak tersentuh, wajah yang biasa penuh senyum saat ini membeku layaknya es. Tatapan mereka penuh intimidasi pada gadis-gadis muda.
Penjaga bayangan sweatdrop melihat perubahan 180° ketiga gadis itu. Bahkan Qin Mo Xuan tak berdaya.
Hingga seorang gadis muda yang cukup cantik melempar sapu tangan pada Qin Mo Xuan. Membuat Qin Yun marah besar dan turun dari kudanya.
"Kau yang melempar sapu tangan ini?"
"Ya.."
"Kau tak layak untuk gege.."
Srraash
Dug
Kepala gadis itupun jatuh ke tanah, pemandangan tersebut membuat semua gadis muda yang mengidamkan Qin Mo Xuan melangkah mundur.
Penjaga bayangan yang melihat tindakan Qin Yun hanya bisa berdoa agar arwah gadis tersebut tidak bergentayangan. Mereka baru melihat dan tahu jika ketiga nona muda mereka akan sangat kejam dan tanpa ampun pada siapapun yang mengusik mereka..
Tanpa memperdulikan warga sekitar mereka melanjutkan perjalanan tanpa mereka tahu jika gadis yang di bunuh Qin Yun adalah anak dari perdana menteri kiri bernama Leng Hua yang merupakan tunangan Luo Jiang tuan muda pertama dari istri kedua Jendral Agung Luo.
Tiba-tiba Qin Yan berhenti dan berkata dengan acuh.
"Jika ada yang ingin protes silahkan datang ke kediaman Qin Wang..."
"Yan'er jangan pedulikan, bukan kah kita ingin ke pavilion Hong Yueliang..
"Baik"
Sejak Qin Yan mengatakan jika ingin mengeluh tentang tindakan Qin Yun maka mereka bisa datang langsung ke Manor Qin Wang.
Banyak warga tidak ada yang berani bahkan pelayan dari gadis yang di bunuh Qin Yun hanya menunduk menangis karena kehilangan nona mudanya.
Tidak ada yang berani karena mereka tahu sudah 1 minggu lebih Qin Wang dan adik-adiknya menetap di ibu kota bahkan di beri gelar kehormatan dan tidak di haruskan berlutut di hadapan Kaisar karena telah menyelamatkan Kaisar.
"Wow, yang mengantri sangat banyak. Apa kah kita aka kebagian tempat.."
"Yan'er tenanglah, kita punya ruang pribadi khusus jika semua ruang pribadi penuh.."
"Gege yang terbaik.."
Ketiganya tidak melewati pintu depan tapi pintu belakang. Melihat pemandang seperti itu dimana tidak ada lagi bangku yang tersisa membuat ketiga gadis kecil tersenyum lebar.
Banyak nona muda dan tuan muda datang untuk mencicipi cita rasa berbagai hidangan yang di sediakan Pavilion Hong Yueliang..
"Sayangnya semua anggur yang aku seduh belum siap.."
"Tidak masalah, nanti kan bisa menyusul sebagai produk baru.."
Naru membujuk Qin Yun yang agak menyesal hingga dia melihat Qin Yan berdiri membeku serta aura membunuh terasa sangat kuat.
Qin Mo Xuan juga menyadarinya dan menarik Qin Yan berdiri di depannya sedangkan Naru dan Qin Yun berdiri di sisi kiri dan kanannya.
"Yan'er tenang, kau bisa membunuhnya kapanpun kau mau tapi tidak di sini.."
Qin Yan mendongak menatap Qin Mo Xuan yang tersenyum lembut..
"Ah senyum gege memang yang paling menenangkan.."
Mata dengan sepasang manik ungu itu menyipit dan di tersenyum cerah. Melihat senyum cerah Qin Yan, Naru dan Qin Yun mengangguk tapi Qin Mo Xuan tidak tahu apa artinya.
"Gege bisa melepasku sebentar, aku janji tidak akan membunuhnya.."
Merasa Qin Mo Xuan tidak menahannya, Qin Yan menghilang dan detik kemudian dia telah kembali.
"Aku sudah selesai, ayo kita naik.."
Baru saja mereka ingin melangkah tapi di hentikan oleh suara yang sok akrab.
"Suatu kebetulan bertemu Pangeran Qin dan ketiga nona muda Qin, biarkan pangeran ini mengundang anda.."
"Ge, Yan'er lapar.."
Qin Yan bertingkah manja layaknya gadis kecil dan hampir membuat Naru dan Qin Yun tertawa..
"Baiklah kita akan segera makan tapi kita harus pamit pada Putra Mahkota.."
Qin Mo Xuan mengalihkan tatapannya pada Putra Mahkota.
"Maafkan aku yang mulia, kami telah memesan ruang pribadi kami, dan ketiga adikku tidak terbiasa makan di hadapan orang asing, jadi kami akan pamit. Silahkan nikmati waktu anda.."
Putra Mahkota membeku di tempat, Luo Zi Lan terus menatap Qin Yan dengan pandangan menyelidik tapi meskipun begitu dia merasa apa yang di pikirkannya sangat lucu.
"Ah itu tidak mungkin sampah yang sia-sia, bukankah dia sudah mati dan lagi pula wajah mereka agak mirip tapi sepasang mata ungu dan tanda lahir di kening yang sama dengan Qin Wang memanglah bukan milik sampah tak berguna itu.. sebaiknya aku fokus menyenangkan yang mulia agar bisa mengamankan tempat Putri Mahkota.."
"Yan'er kenapa masih belum bergerak? Bukankah kau lapar.."
"Ge lihat kaki ku, itu sangat sulit di gerakan seperti ada lem yang menempel.."
Naru dan Qin Yun Sweatdrop dengan apa yang di katakan Qin Yan, sudut bibir Qin Mo Xuan berkedut tapi masih memperlihatkan senyum kecil.
"Baiklah yang mulia, biarkan yang kecil ini membawa anda.."
Qin Mo Xuan mengambil Qin Yan dan menggendongnya layaknya pengantin.
Pengunjung semua tercengang melihat pangeran Qin yang sangat memanjakan adik perempuannya, bahkan memperlakukannya dengan sangat istimewa.
"Gege aku juga ingin!!"
Qin Yun dengan semangat dan tanpa pemberitahuan melompat ke pundak Qin Mo Xuan membuat Naru hanya menepuk jidatnya tak berdaya. Melihat tatapan aneh pengunjung, Naru mengangkat dagunya dan dengan anggun mengikuti Qin Mo Xuan yang menggendong Qin Yan serta menahan Qin Yun di bahunya. Langkah mereka tidak berhenti di lantai 2 melainkan lantai 3 dimana ruang khusus mereka berada.
Di lantai 3, Qin Mo Xuan menurunkan kedua gadis kecil itu dan memijat pelipisnya. Qin Yan tidak memperdulikan reaksi Qin Mo Xuan dan mengeluarkan jarahannya yang di ambil dari kelompok Putra mahkota mulai dari token hingga semua barang berharga mereka.
Dia memegang pinggangnya dan tertawa terbahak-bahak.
"Hahahaha aku akan melihat bagaiamana mereka akan kehilangan muka.."
"Yan'er kau terlalu nakal.."
Naru menjentikan jarinya di kening Qin Yan.
"Dari mana kau mengambil semua ini?"
Ketiga gadis kecil itu menatap Qin Mo Xuan dengan pandangan merendahkan hingga membuat Qin Mo Xuan memiliki expresi hitam di wajahnya.
"Ini semua milik rombongan putra mahkota.."
Sambil menggoyangkan alisnya naik turun, Qin Yan menjelaskan betapa pintarnya dia. Dia memanggil salah satu pelayan untuk menaikan harga pesanan milik Putra mahkota 3 kali lipat.
Qin Mo Xuan tersenyum kecil dan mengacak-acak surai hitam keunguan milik Qin Yan.
"Setelah Jendral Agung sampai di ibu kota, aku akan kembali ke dunia atas, ketika hari itu tiba kalian harus saling menjaga.."
"Baik.."
Di ruang lantai 3 pembicaraan hangat terus berlangsung berbeda dengan di ruang pribadi di mana putra mahkota dan Luo Zi Lan yang tengah menikmati makanan mereka.
"Pengunjung yang memenuhi Pavilion Hong Yueliang memang layak, hidangan yang mereka sangat lezat bahkan makanan di istana tidak seenak ini.."
"Apa yang di katakan yang mulia benar, Lan'er mengusulkan beberapa hidangan layak untuk menjadi hadiah yang di berikan kepada Permaisuri.."
"Lan'er, karena anda membuat bahagia putra mahkota ini. Posisi anda sebagai putri mahkota telah di pastikan.."
"Terima kasih yang mulia atas anugerahmu.."
Putra Mahkota meminta pelayan untuk membungkus beberapa untuk di hadiahkan kepada permaisuri.
"Berapa untuk biaya semua hidangan ini dan yang ingin putra mahkota ini bawa?"
"Menjawab yang mulia, total semuanya adalah 100 koin emas.."
Putra mahkota tertegun mendengar apa yang di katakan sang pelayan.
"Tidak masalah, ini masih murah untuk hidangan lezat ini.."
Saat ingin membayar wajahnya berubah hitam, pasalnya kantung uang, cincin ruang dan token serta benda berharga lainnya semua hilang.
Luo Zi Lan melihat expresi putra mahkota dia mengerutkan dahinya.
"Yang mulia ada apa?"
"Semua benda berhargaku hilang, sialan siapa yang berani mencuri semua milik putra mahkota ini.."
Wajah Putra Mahkota sangat jelek dan penuh kemarahan.
"Yang mulia tenang, biarkan Lan'er membantu.."
Putra mahkota merasa lega, beruntung dia mempunyai gadis yang bisa di andalkan di sampingnya. Tapi melihat wajah Luo Zi Lan, Putra Mahkota merasakan firasat buruk.
"Yang mulia, Lan'er juga kehilangan uang dan semuanya.."
Wajah sang pelayan tampak tenang dan tidak memiliki expresi tertentu tapi dia saat ini telah tersenyum dingin dalam benaknya..
"Hee, sepasang pezina memang harus menderita. Beruntung nona Yanyan tidak mencuri kehidupan murahan anda.."
"Yang mulia apa yang terjadi?"
"Kami kehilangan uang dan benda berharga lainnya, bisakah Nona mengantar kami kepada orang yang bertanggung jawab.."
"Silahkan anda menunggu sejenak, yang kecil ini akan memberitahu tuan muda.."
Putra Mahkota menghela nafas lega, melihat pelayan tersebut telah pergi dia memanggil penjaga bayangan yang selalu di sekitarnya..
"Cari tahu siapa yang berani mencuri semua milikku dan Lan'er!!"
"Ya.."
Ketika penjaga bayangan Putra Mahkota pergi, pelayan kembali dengan catatan hutang..
"Yang mulia, tuan muda kami mengatakan dia masih banyak hal yang harus di urus di hari pertama pembukaan ini. Jadi dia hanya memberikan ini. Harap yang mulia bisa mengerti.."
Wajah Putra Mahkota semakin jelek, jika dia masih menuntut lagi kemungkinan dia akan mempermalukan dirinya sendiri jadi dengan sangat terpaksa menandatangani perjanjian hutang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Frando Kanan
wkwkwkwkwkwkwk 🤣🤣🤣🤣
2023-06-16
1
Frando Kanan
njirr ternyata musuh Dr slh 1...3 gadis
2023-06-16
1
Frando Kanan
lah? knp mlh bunuh???
2023-06-16
1