Ketiganya terbang bebas diangkasa, baru kali ini mereka menggunakan sayap mereka terbang tinggi. Entah berapa lama mereka menikmati keindahan dari atas hingga pandangan ketiganya jatuh pada ribuan prajurit berperang di bawah.
Qin Yan menurunkan ketinggiannya, melihat itu Naru dan Qin Yun juga mengikutinya.
Qin Yan menyipitkan matanya melihat bendera di masing-masing kelompok dan mendapati bendera Nancheng.
"Ugh apa yang terjadi?"
Dengan cepat di mengepakkan sayapnya turun dan mendapati pemandangan yang membuatnya shok.
"Xiao Qi jadi busur!"
Dengan cepat Long Qi berubah menjadi Busur dan Qin Yan langsung menarik tali dan detik itu anak panah sihir terbentuk.
Brush.
Anak panah itu melesat dengan cepat mematahkan anak panah yang hanya beberapa senti dari jantung sang jendral agung.
Seorang pemuda tampan mengenakan topeng sebenarnya panik tapi dia juga di sibukan dengan tentara musuh yang mengelilinginya dan tidak sempat menyelamatkan Jendral agung Luo hingga anak panah entah dari mana mematahkan anak panah yang merupakan serangan tersembunyi musuh. sebenarnya dia bisa saja mengalahkan mereka semua tapi dia memilih menyembunyikan kemampuannya
"Siapa itu?"
Dia melihat sekitar tapi tidak menemukan seseorang, Jendral Luo juga sangat berterima kasih pada sosok tersebut.
Aura membunuh menguar dari Qin Yan, tatapannya menjadi sangat dingin.
"Xiao ju turun lebih rendah dan berubahlah menjadi armor dan Xiao Hu jadilah tungganganku. Aku tidak akan memaafkan siapapun yang menargetkan ayah.."
"Kami akan ikut.."
Naru meraung memanggil 2 singa petir untuk dijadikan tunggangannya dan Yun.
Jendral agung Luo selama perang pecah dia tidak pernah fokus karena kesedihan mendengar jika anak kesayangannya meninggal. Hingga serangan menyelinap tidak di sadarinya.
"Jendral Luo tolong tetap fokus.."
"Maafkan bawahanmu pangeran.."
....
"Yan'er kau pergi lebih dulu kami akan mengawasi situasi untuk berjaga-jaga.."
"Baiklah Yun Jie.."
"Pergilah.."
"Xiao Hu tolong.."
Qin Yan yang menunggangi Harimau bertanduk muncul dari belakang prajurit Nancheng.
Swoosh
Swoosh
Qin Yan meluncurkan anak panahnya menembak semua prajurit musuh.
"Tidak akan kumaafkan siapapun yang ingin melukai ayahku.."
Groaaar.
Xiao Hu juga meraung tanda mendukung apa yang di katakan sang master.
Semua prajurit Nancheng terkejut dengan kemunculan Qin Yan menunggangi Harimau bertanduk dengan busur sihir di tangannya yang terus menembak prajurit musuh.
Pangeran Ming tercengang melihat gadis kecil yang berada di atas harimau seraya menarik panah menembaki musuh.
Jendral agung Luo membatu melihat gadis kecil yang dengan bringas menyerang prajurit musuh.
Begitu Qin Yan tidak jauh dari Jendral agung Luo dan pangeran Ming dia meminta Long Qi untuk berubah menjadi pedang dan menerjang musuh yang mengelilingi ayahnya dan pangeran Ming.
Pangeran Ming menyeringai, dia pernah mendengar rumor jika putri sah jendral agung adalah seorang sia-sia yang tidak mampu berkultivasi tapi yang dia lihat adalah gadis kecil yang gagah berani menerjang prajurit musuh dengan menunggangi Harimau bertanduk yang memiliki peringkat Saint.
"Gadis kecil, kau sangat menarik.."
"Prajurit ikuti putri jendral, bantai semua prajurit musuh.."
"Ya.."
Trang
Trang
Bunyi tabrakan senjata bergema, serangan spiritual menghancurkan sekitar area peperangan.
Jendral agung Luo berdiri mematung dengan air mata haru penuh kebanggaan menetes.
"Jendral setelah perang ini selesai. Aku ingin mengajukan perjanjian pernikahan pada putrimu.."
"Sesuai keinginan anda yang mulia.."
Setahu Jendral agung, pangeran Ming bukanlah keturunan Kekaisaran, gelar Pangeran di peroleh karena dia menyelamatkan Kaisar terdahulu dari penyerangan pembunuh saat melakukan kunjungan antar Negara.
Meskipun pangeran Ming sangat dingin dan tak tersentuh dia tidak pernah memikirkan untuk membawa seorang wanita menjadi Wangfei di kediaman pangeran Ming.
Rumor juga mengatakan jika pangeran Ming sangatlah jelek oleh sebab itu dia mengenakan topeng, tapi jendral agung tidak pernah mempercayai rumor..
Mereka terus bertempur hingga kemenangan berada di tangan prajurit Nancheng dan mereka secara resmi berhasil merebut kota yang tadinya bagian dari kerajaan musuh.
Melihat semua mayat di depannya, Qin Yan menyeringai membayangkan kedua kakak nya memakan organ internal mayat tersebut.
"Seperti apa rasanya jika aku memakan organ internal mereka?"
"Master jika anda ingin mencoba sebaiknya anda mengambil jantung orang yang memakai armor emas di sana.."
Suara Long Qi terdengar di benaknya dan dia mengangguk menyetujui.
"Xiao Hu pergi kearah mayat orang itu.."
Xiao Hu bergerak sesuai perintah Qin Yan. Dia tidak menyadari jika pangeran Ming dan Jendral agung mendekatinya.
Qin Yan turun dari punggung Xaio Hu dan melepas armor emas mayat pemuda tampan di tangannya.
Kraaaash.
Qin Yan tanpa melihat sekitar langsung menggali jantung mayat di tangannya. Dia meneguk ludahnya paksa, kelakuannya di lihat oleh ayahnya dan pangeran Ming, beruntung prajurit lain berada jauh darinya.
Qin Yan memandang sejenak jantung di tangannya dengan debaran jantungnya sendiri meningkat.
Srash
Dia mulai memakan jatung yang di genggamnya sambil menahan mual tapi detik berikutnya matanya berbinar bahagia. Pasalnya setelah gigitan pertama dia merasa energinya terisi kembali.
Qin Yan dengan semangat menghabiskan jantung di tangannya. Jendral Agung Luo shok melihat putrinya memakan jantung musuh dengan semangat. Begitu pun dengan Pangeran Ming juga mengalami shok tapi sesaat kemudian alisnya mengerut merasakan energi gadis kecil yang memakan jantung musuh yang telah di bunuh terisi kembali.
Dia melihat sekeliling dan ingin menguji apa yang di pikirkannya dan melihat seorang yang kultivasinya semasa hidup lumayan tinggi.
"Gadis, apa kau masih ingin?"
Qin Yan berbalik dengan bibir berlumuran darah. Dia menilai pemuda bertopeng yang bertanya padanya, dengan ragu dia mengangguk.
"Baik, tunggu di sini!"
Beberapa saat kemudian pangeran Ming membawa mayat pria tua yang juga memakai armor emas dan meletakannya di depan Qin Yan.
"Master kualitas organ internal orang ini sangat bagus.."
Kali ini suara Ying Ju yang terdengar di benaknya.
Qin Yan melirik pemuda bertopeng kemudian dia dengan santai menggali organ internal mayat di depannya dan kembali memakannya.
Dari jauh Naru dan Qin Yun yang berada di atas punggung singa petir. Pangeran Ming dan Jendral agung ingin menyerang tapi di hentikan oleh Qin Yan.
Kedua gadis kecil itu menatap Qin Yan dengan expresi aneh.
"Yan'er apa yang kau makan?"
Qin Yun bertanya dengan panik dan dia melihat wajah pucat Jendral Agung Luo.
"Jantung mereka berdua, ternyata ini enak dan bisa mengembelikan energiku yang hilang.."
Naru dan Qin Yun tidak tahu harus menangis atau tertawa. Keduanya menepuk jidat.
Akhirnya pangeran Ming megerti jika memakan jantung tersebut dapat memulihkan energi gadis kecil yang di sukainya.
"Astaga Yan'er jika ingin memakan itu bisa kan perhatikan tempatmu, lihat Jenderal Agung sangat pucat.."
Deg
Qin Yan menjadi kaku dan hampir menjatuhkan jantung di tangannya. Dia dengan gugup berbalik melihat sang ayah.
"A..ayah.."
Pangeran Ming tersenyum kecil melihat kegugupan Qin Yan.
"Habiskan! setelah selesai bersihkan darah di mulutmu setelah itu banyak yang ingin ayah tanyakan padamu.."
"Baik"
Qin Yan melirik sejenak Jantung yang belum di habiskannya kemudian dia menaatap Naru dan Qin Yun..
"Berikan padaku!"
Pangeran Ming dengan santai mengambil jantung di tangan Qin Yan dan mulai memakannya, benar saja energinya perlahan mulai pulih.
Ketiga gadis kecil itu tercengang melihat pemuda bertopeng memakan sisa jantung milik Qin Yan.
Qin Yun mengeluarkan air dari dalam ruangnya dan membantu Qin Yan membasuh mukanya.
Pangeran Ming bertanya-tanya dalam pikirannya tentang siapa kedua gadis kecil lainnya.
Mereka berempat menyusul Jendral agung yang telah lebih dulu menuju kamp militer.
"Xiao Ju, Xiao Qi kembali ke bentuk asli kalian.."
Dalam sekejap armor dan pedang kembali berubah menjadi elang dan naga dengan ukuran mini mereka.
Lagi-lagi pangeran Ming terkejut menyaksikan keajaiban di depannya. Yang dia tahu tidak pernah ada pembudidaya yang memiliki kontrak dapat mengubah binatang kontrak mereka sesuka hati.
Jendral Agung Luo telah menunggu Qin Yan dan yang lainnya di tenda miliknya. Setelah sampai di kamp, Naru dan Yun memerintahkan singa petir untuk kembali ketempat mereka.
"Kalian pulanglah dan bawa ini sebagai hadiah kalian.."-Qin Yun
Kedua singa petir itu menekuk kaki depannya memberi hormat pada Naru dan Qin Yun.
"Tidak perlu seperti itu, kalian boleh berdiri.." -Naru
Setelah menerima beberapa hadiah, kedua singa petir itu langsung kembali ke tempat mereka berasal.
"Keduanya bukan binatang kontrak kalian?"
"Bukan, jika pun ada binatang buas yang ingin mengikuti kami, kami akan memberikannya pada Yan'er.."
Naru menjawab dengan santai dan acuh.
"Ayo masuk ke tenda jendral!"
Mereka berempat masuk dan melihat Jendral duduk di tempatnya dengan penuh wibawa. Tepat saat Qin Yan masuk dia langsung memeluknya dan menangis.
"Yan'er ceritakan semua apa yang terjadi padamu?"
"Ayah tenang, Yan'er akan menceritakan semuanya.."
Jendral agung Luo melepas pelukannya dari sang anak dan mereka kembali duduk.
"Ayah sebenarnya aku tidak sia-sia, aku bisa berkultivasi hanya saja saat aku mendengar ayah di kirim keperbatasan aku menyembunyikan basis budidayaku dan bertindak pengecut untuk melindungi diriku. Selama ayah tidak ada, bibi dan selir lainnya begitu pula dengan anak-anak mereka. Kadang mereka memberikan ku racun bahkan pelayan tidak menganggapku sebagai tuan. Jika aku tidak menyembunyikan kultivasiku, aku tidak yakin jika aku akan hidup sampai sekarang. Hingga selir Ya mengusirku dari manor dengan kedok aku memiliki penyakit menular dan harus di ungsikan tapi ternyata di perjalanan aku di serang oleh pembunuh, beruntung aku bertemu dengan Xiao Qi dan kami bisa bertahan selama seminggu hingga Ru Jie dan Yun Jie menemukan kami yang terkepung dan menyelamatkan kami.
Qin Yan berbohong tanpa berkedip bahkan tidak ada sedikitpun keanehan dalam suaranya saat berbohong.
"Sungguh gadis cerdik, untuk bertahan hidup tanpa seorang keluarga terdekat harus menyembunyikan semua kemampuannya."
Pangeran Ming menyeringai dan terus memandang Qin Yan dengan expresi lembut. Naru dan Qin Yun saling melirik dan menggeleng lalu menyeringai.
"Hohoho jika anda menyukai adik bungsu kami, anda harus melewati kakak penatua kami yang sangat overpritektif.."
Naru berbisik pelan di telinga pangeran Ming.
"Adik kalian? Bukankah dia putri sah jendral agung Luo?"
"Anda akan tahu sebentar lagi.."
Pangeran Ming tetap dengan expresi tenang dan dinginnya tapi dalam hati dia terkejut karena mendengar apa yang di katakan oleh Naru.
"Apa!! kurang ajar, setelah pulang aku akan mengusir mereka dari manor.."
Jendral Agung Luo sangat marah mendengar perlakauan penghuni manor pada putri kesayangannya.
"Ayah tenang, ayah tidak perlu mengusir mereka, karena di mata semua orang di ibukota Luo Yan telah meninggal jadi, ayah tolong tahan emosimu lagi pula ada yang ingin aku bertahu.."
Jendral Agung mengangguk dan berpikir apa yang di katakan putrinya masuk akal.
"Katakan apa itu!"
"3 hari yang lalu saat kami berada di pantai untuk menangkap ikan, kami menyelamatkan seorang pemuda yang jatuh dari langit. Sebelum dia meninggalkan kami, dia memberikan esensi darahnya pada kami untuk menggabungkan darah miliknya dengan darah kami dan kami bertiga secara tidak terduga menjadi saudara dan saudari kandung. Orang itu bernama Qin Mo Xuan dan kami secara otomatis merupakan bagian dari keluarga Qin bahkan dia memberikan kami token giok pinggang pada kami.."
Mendengar penjelasan Qin Yan, Jendral Agung Luo bahagia.
"Bagus itu sangat bagus, dengan begitu pertunanganmu dengan putra mahkota telah batal dan mulai saat ini kau bertunangan dengan pangeran Ming hahahahaha"
Pangeran Ming tersenyum kecil mendengar pernyataan Jendral Agung, Qin Yan tercengang mendengar apa yang di katakan ayahnya.
"A..ayah, aku masih sangat kecil. Lihat dadaku saat ini masih rata.."
"Buahahahaha"
Sontak Naru dan Qin Yun tertawa terbahak-bahak mendengar Qin Yan mengatakan jika dadanya masih rata.
"Tidak masalah toh kau masih dalam pertumbuhan.."
"Hahahaha"
Tawa Naru dan Qin Yun semakin keras bahkan Jendral Agung Luo juga ikut tertawa.
Qin Yan melotot tidak suka pada pangeran Ming dan langsung membuang mukanya.
"Hmmp."
"Boleh tahu siapa nama kalian? Aku Di Hao Jue.."
"Qin Yun dia Qin Na Ru.."
"Setelah kembali ke ibu kota kalian akan menempati salah satu kediamanku yang letaknya jauh dari kediaman pangeran Ming.."
"Kalian kenapa tadi muncul dari daerah musuh?"
"Itu Jendral, tadi kami menghabisi pasukan bantuan yang di kirim oleh kerajaan Zhou.."
Yun dengan senyum malu-malu menjawab membuat Naru dan Qin Yan sweatdrop dan menatap aneh pada Qin Yun.
"Sejak kapan dia menjadi aneh seperti ini?"
"Yun'er apakah kau salah makan sesuatu membuatmu menjadi aneh.."
"Hehehe aku sedikit malu jika paman Luo mengetahui berapa jumlah musuh yang kita habisi.."
"Memang berapa banyak pasukan bantuan itu?"
"Hampir 7000 orang beruntung kami mendapat bantuan dari binatang buas yang tidak memiliki kontraktor."
Naru dengan acuh menjawab membuat jendral terperangah.
"7000? bantuan dari binatang buas?"
Pangeran Ming tambah penasaran pasalnya tadi dia melihat Singa petir memberi hormat pada kedua gadis kecil ini..
Naru dan Yun seketika panik dan salah tingkah membuat Qin Yan tersenyum jahil.
"Ru Jie dan Yun Jie dari bayi di besarkan oleh kelompok serigala perak bersayap di hutan kematian, itu sebabnya mereka bisa mengerti dan mengendalikan semua binatang buas tanpa membentuk kontrak.."
Meskipun agak tidak yakin tapi pangeran Ming memutuskan untuk percaya bahkan Jendral agung sangat bahagia mendengar apa yang di katakan oleh Qin Yan..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Siti Nuraspiah
katanya di kasih tau sma org2 bahwa yin yun dan yin naru bisa berkomunikasi sma hewan langka tp itu di sebarkan, 🙄 aneh
2020-06-28
8