"Sialaaaaaan, kenapa binatang terbang kita sangat lambat.." Putra mahkota memaki dengan sangat keras, padahal mereka berangkat lebih awal berharap untuk sampai duluan tapi tidak pernah berharap jika binatang iblis terbang mereka sangat lambat hingga mereka bertemu kelompok dari kerajaan lain..
Baru setelah itu, kecepatan binatang terbang mereka tidak terlalu lambat.
Luo Zi Lan juga kesal tapi berpura-pura tenang dan menenangkan putra mahkota.
"Yang mulia harap tenang! Lan'er yakin jika kita akan sampai tepat waktu.."
Putra mahkota memandang Luo Zi Lan dan amarahnya pun menghilang. Dengan sangat terpaksa mereka berangkat dengan rombongan dari kerajaan lain..
...
Naga Biru Timur, tempat perekrutan murid Akademi.
Sasuke dan Sakura akhirnya mengetahui jika Naru merupakan salah satu peserta dari benua phoenix selatan.
Saat pertama kali Sakura melihatnya, dia langsung memeluk Naru saking rindunya.
Naru juga telah menerima hadiah dari Gaara yang di titipkan pada Karin.
"Apakah aku harus mengubah ingatan mereka..?"
Semua memandang aneh pada Sasuke, bahkan Xuanyuan Che juga menatap aneh padanya.
"Tidak perlu, biarkan kami bersenang-senang.."
Jika memang itu yang di inginkan Naru, mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Naru juga akhirnya mengetahui jika Kuchiyose milik mereka bisa di panggil di dunia ini. Jadi dia tidak ragu jika membutuhkan Gamakichi dkk, dia akan memanggilnya.
Selama mereka bertemu, Che tidak pernah melepas dan membiarkan Naru jauh darinya.
Che memandang Jue yang memasang wajah datarnya.
"Jue, apakah kau tidak mengetahui dimana Patung es berjalan itu berada.."
"Aku tidak pernah mendengar keberadaannya.."
Di Kamp peserta Harimau Barat seorang pemuda dengan rambut merah miliknya dengan wajah yang bahkan lebih datar dari wajah milik Di Hao Jue dan aura di sekitarnya sangat dingin membuat orang-orang tidak bisa mendekat.
Sedang asik memikirkan sesuatu tiba-tiba pemuda itu bersin..
"Achooo.."
Dia menggosok hidungnya yang tiba-tiba gatal
"Siapa yang mengutukku?" Gumanya kesal. Dia sendiri bingung, sudah beberapa hari ini dirinya selalu bersin tanpa di ketahui penyebabnya.
Kembali ke Naru dkk.
Mereka yang sedang asik bercanda melihat kedatangan rombongan Phoenix Selatan, membuat mereka menyeringai.
"Che, Sasuke, Sakura sebaiknya kalian kembali ke kamp masing-masing. Aku tidak ingin mereka mengatakan jika aku lulus karena bantuan kalian.."
Qin Yun mengangguk menyetujui apa yang di katakan Naru.
"Apa yang di katakan Jiejie benar, kebetulan kami memiliki musuh dari kerajaan yang sama. Kami memang tidak peduli dengan rumor tapi sebaiknya rumor tidak harus ada kan.."
Sasuke dan Sakura setuju dan pamit pada mereka, Che sendiri seolah tidak ingin pergi.
"Apa yang kau takutkan? Aku tidak akan pergi kemana-mana.." Qin Yan dan Jue terkekeh pelan.
"Kalau begitu jaga dirimu, aku mencintaimu.." Che mengecup singkat kening Naru tapi sebelum pergi dia kembali memperingatkan Naru tentang pakaian.
"Berhenti memakai pakaian yang memperlihatkan kakimu! Mengerti?"
"Uhm.."
Karin juga ikut berdiri dan meninggalkan Naru dkk. Mereka kembali ke kamp masing-masing.
...
Seminggu setelah kedatangan peserta Phoenix Selatan, ujian pun di mulai.
Ujian yang di lakukan oleh banyak peserta sangat berbeda dengan yang di lakukan oleh Naru dkk.
Karena Naru dkk telah melakukan tes tahap pertama, maka mereka tidak mengikuti tes ini.
Para peserta yang awalnya ribut tapi saat melihat beberapa sosok berdiri di depan mereka, mereka langsung terdiam.
"Perkenalkan, aku Wu Chong seorang guru di Akademi Awan merah. Karena kalian semua sangat bersemangat dan jumlah kalian juga terlalu banyak, maka kami memiliki metode tersendiri yang bisa menentukan kultivasi dan batas umur minimal dan maksimal. Tentunya kalian mengetahui persyaratan kami kan, jika yang memiliki surat undangan emas, kami akan mengecualikan umur mereka.."
Para peserta langsung saja berbisik-bisik. Instruktur Wu dan Instruktur Lan tersenyum misterius..
"Baik, kita mulai saja ujiannya. Jika kalian basah oleh hujan buatan kami berarti kultivasi anda semua tidak memenuhi persyaratan atau umur kalian sudah melebihi bahkan belum mencapai.."
Instruktur Lan membuat Segel tangan dan diatas kepala para peserta awan hitam perlahan berkumpul dan hujan segera membasahi peserta yang tidak memenuhi syarat.
Sraaassh
Pemandangan tersebut tentu adalah pemandangan ajaib di mata para peserta, hanya dengan hujan kultivasi mereka langsung ketahuan, bahkan ada beberapa yang menggunakan alat spiritual untuk memalsukan kultivasi tapi tidak luput dari hujan yang membasahi mereka.
Tentu hanya seperempat dari peserta yang tidak basah oleh hujan tersebut yang menandakan mereka berhasil melalui tes tahap pertama. Dan ada beberapa yang umurnya telah melebihi batas maksimal yang di tentukan oleh Akademi.
Instruktur Wu langsung saja kembali berkata pada para peserta.
"Silakan untuk kalian yang tidak memenuhi syarat silakan kembali. Jika ada di antara kalian yang umur masih kurang atau melebihi dan memiliki undangan emas, silakaan datang untuk mengkonfirmasi.."
Diantara para peserta yang lulus, diadalamnya ada Putra mahkota Nancheng dan Luo Zi Lan. Keduanya tentu bahagia karena berhasil memenuhi syarat.
Pangeran dan tuan putri dari Negara lain serta anak-anak bangsawan yang berhasil lolos memandang keduanya dengan permusuhan, menurut mereka, keduanya merupakan saingan yang patut di waspadai.
Beberapa yang memiliki undangan emas langsung saja pergi untuk menemui Instruktur Lan dan Instruktur Wu.
"Baik, yang berhasil lulus silakan ikuti kami.." Karin menginstruksikan pada peserta yang berhasil lulus tahap pertama untuk mengikuti mereka ke tempat peserta yang telah lulus untuk menunggu ujian tahap kedua.
Para peserta yang lolos tahap pertama di bagian Phoenix Selatan ada 135 peserta. Saat mereka tiba di ruang tunggu peserta untuk ujian tahap kedua, semua mengerutkan dahi mereka karena melihat ada 4 sosok yang telah dengan santai menunggu kedatangan mereka.
Karin yang melihat Naru dkk tentu berpura-pura tidak peduli agar tidak mengundang masalah untuk Naru.
"Kalian tidak perlu heran, mereka berempat merupakan peserta melalui jalur khusus. Silakan pilih tempat anda untuk duduk dan menunggu peserta dari benua lain. Sebab ujian tahap kedua adalah pertarungan arena yang akan mempertemukan kalian dengan peserta dari benua lain.."
Melihat wajah mereka yang tidak yakin, Karin langsung menjelaskan tentang keberadaan Naru dkk. Wajah milik putra mahkota Nancheng dan Luo Zi Lan langsung menggelap, mereka tidak menyangka jika keempat orang tersebut ternyata lulus melalui jalur khusus.
Setelah mengatakan beberapa kata, Karin langsung meninggalkan lokasi para peserta, bersamaan dengan itu juga para peserta dari benua lain juga tiba dan duduk di tempat yang telah di sediakan.
"Hei perkenalkan aku Liu Qian peserta dari Kerajaan Zhou.." seorang gadis yang tampak ceria menghampiri Naru dkk yang duduk dengan tenang di bangkunya.
Naru, Qin Yun dan Qin Yan tersenyum kecil.
"Aku Qin Yan, dia adalah kakak keduaku Qin Naru dan dia kakak ketigaku Qin Yun terakhir ini adalah tunanganku Di Hao Jue.." ujar Qin Yan dengan bangga, Jue bahkan tersenyum kecil sambil mencubit hidung Qin Yan.
Liu Qian menatap tak percaya pada pemuda datar itu saat tersenyum melihat Qin Yan yang memperkenalkan dirinya dengan bangga.
"Itu hebat! Bolehkah aku duduk bersama kalian?"
"Tentu.." Naru mengangguk menyetujui permintaan gadis itu. Tapi berbeda dengan Liu Qian, beberapa menatap Naru dkk penuh penghinaan di sebabkan karena usia mereka yang terbilang kecil dan beberapa menatap iri dan benci pada Qin Yan yang memiliki tunangan setampan Di Hao Jue..
Meski beberapa gadis menatap Di Hao Jue dengan pemujaan, tapi tidak pernah sekalipun Di Hao Jue mengalihkan pandangan pada mereka.
Qin Yun sendiri tidak peduli dengan tatapan tak suka dari peserta lain. Dan malah asik dengan menikmati kue kering miliknya, sesekali dia tawarkan pada Liu Qian..
"Woaaaah, aku baru pertama kali memakan cemilan selezat ini.."
"Makan dengan santai, aku masih memiliki banyak stok.." Qin Yun terkekeh melihat Liu Qian yang sangat bersemangat..
"Hehehe boleh aku mengajak teman dan saudara ku bergabung?"
"Tidak masalah, lebih banyak teman justru lebih baik kan.."
Liu Qian memberi kode pada 3 orang lainnya untuk mendekat. 3 orang tersebut adalah Pangeran ke 4 dan Putra Mahkota dari kerajaan Zhao serta seorang putri dari Menteri Kiri kerajaan Zhao.
Liu Qian sendiri adalah tuan putri ke 5 dari kerajaan Zhao tapi dia tidak mengenalkan identiasnya sebagai seorang putri kekaisaran.
Putra mahkota kerajaan Zhao memperkenalkan diri sebagai Liu Rong dan pangeran ke 4 memperkenalkan diri sebagai Liu Wei serta seorang gadis yang merupakan putri perdana menteri kiri adalah Feng Xue.
(Arti nama Feng untuk nama Feng Xue berarti Phoenix)
"Wah hebat, kalian bisa mendapat undangan emas.."
"Hehehe hanya kebetulan.." Naru tertawa canggung saat Feng Xue memuji mereka.
"Hei, kalian bertiga harus coba kue yang di bawa oleh Qin Yun dan yang lainnya. Ini enak loh.."
Ketiganya dengan ragu menggigit kue kering yang tersedia di meja. Ketika gigitan pertama, ketiganya tidak ingin berhenti untuk memakannya lagi.
"Ini enak.."
"Woaaaah ini kue terenak yang aku makan.."
"Uhm, apa yang di katakan Rong Ge dan Wei Ge memang benar.." Feng Xue dengan semangat mengatakan pendapatnya.
"Silakan habiskan jika perlu.." Qin Yun tidak pelit asal orang itu baik. Kepribadian mereka akan bertolak belakang jika berhadapan dengan orang yang menurut mereka licik terlebih musuh.
Di bangku peserta Harimau Putih Barat, seorang pemuda memandang penuh arti pada Qin Yun yang sedang berbicara dan tertawa berasama saudari dan kenalan barunya.
Pemuda itu kemudian melirik pemuda yang selalu memanjakan seorang gadis kecil lainnya hingga matanya membulat tak percaya.
Deg
Deg
Deg
Jantungnya berdetak kencang dan tak terkendali.
"Xiao Yun.." gumamnya dengan pelan. Tapi gumamam tersebut terdengar oleh gadis yang selalu menempel padanya meski pemuda itu tidak pernah mengaggap sang gadis ada.
Gadis itu mengikuti arah pandang sang pemuda dan mendapati pandangan pemuda pujaannya berhenti pada Qin Yun yang sedang tertawa lebar.
Dia mengepalkan tangannya hingga kukunya menembus daging.
"Awas saja, kau akan habis di tanganku jalang.."
Qin Yun yang merasakan niat membunuh terarah padanya mengangkat pandangannya dan mencari asal niat membunuh tersebut hingga pandangannya tertuju pada gadis yang duduk di sebelah pemuda berambut merah.
Qin Yun menatapnya dengan acuh lalu menyeringai, pandangannya tidak sengaja terarah pada pemuda berambut merah tapi dengan cepat matanya berpindah.
Tidak memperdulikan niat membunuh tersebut, Qin Yun kembali berbincang-bincang hingga seorang Instruktur naik ke podium mengumumkan jika ujian tahap kedua akan segera di mulai.
"Mohon perhatiannya, aku rasa kalian sudah tidak sabar lagi untuk memulai ujian tahap keduakan. Karena kami hanya akan menerima 200 peserta maka peraturannya sangat sederhana. Kalian harus membentuk tim yang beranggotakan 8 orang, perwakilan tim akan maju mengambil undian.."
Instruktur tersebut mengeluarkan kotak dari cincin penyimpananannya dan melanjutkan pidatonya.
"Di dalam sini ada banyak bola kecil, setiap 4 bola akan memiliki warna yang sama. Peraturannya adalah setiap tim yang mengambil bola dengan warna yang sama akan menjadi lawan.."
Sontak para peserta langsung heboh, ada beberapa yang tidak setuju. Naru memandang Liu Qian dan mereka mengangguk.
"Apakah kita adalah tim?" Liu Wei bertanya dengan ragu..
"Tentu.." Di Hao Jue menjawab dengan malas.
Ke delapan orang tersebut menyeringai dan masing-masing memiliki pemahaman yang sama.
"Saatnya pembantaian fuffufufufu" bahkan ucapan Naru dan Feng Xue pun sama membuat mereka tertawa terbahak-bahak.
Melihat kedelapan orang tersebut sangat akrab, Putra Mahkota Nancheng dan Luo Zi Lan semakin iri dan benci.
"Aku akan memberi kalian waktu 30 menit untuk berembuk membentuk tim serta ketua tim.."
Naru dkk sepakat menunjuk Di Hao Jue sebagai pemimpin Tim dan tidak ada yang keberatan dengan itu.
Karena tim Naru telah terbentuk maka tanpa menunggu, Di Hao Jue maju mengambil bola undian dan langsung menyembunyikannya.
Dia kembali ketempat duduknya dengan wajah tenang. Bahkan tidak memberitahu pada anggota tim tentang warna bola yang di ambilnya.
Sasuke, Karin, Sakura dan Che mengangguk pelan sebagai tanda menyapa Naru dkk.
Tim yang mereka bentuk juga tidak mempertanyakan apa warna bola yang di ambil Di Hao Jue. Secara alami tim mereka adalah yang pertama.
Tidak lama kemudian beberapa ketua tim juga maju mengambil bola undian hingga batas waktu yang di tentukan oleh instruktur habis.
Barulah semua ketua tim berbondong-bondong mengambil bola undian.
"Karena semua telah mengambil bola undian, sekali lagi aku akan memberikan waktu 30 menit untuk kalian saling mengenal dan mempelajari kemampuan masing-masing agar mampu bekerjasama, tentunya didalam tim harus memiliki kepercayaan pada anggota lainnya.."
"Ya"
Para peserta menjawab dengan serempak.
Dengan tim lain yang berdiskusi tapi berbeda dengan tim Naru yang malah menikmati cemilan mereka, bagi mereka cara tepat untuk mempelajari kemampuan masing-masing adalah melalui pertarungan nyata bukannya melalui diskusi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Ayay Nya Yuda
suka novelnya gak bertele-tele untuk ngasih kejutaan, semangatt othorrr😘😘
2024-12-28
1
Aqsa Grizzly
Semangaat Thor
2021-02-12
4