Untuk menghemat waktu, Kaisar hanya akan mengambil 3 dari 4 seni untuk di jadikan ajang kompetisi. Dari 4 seni, Kaisar memilih Lukisan, Musik dan Sastra.
"Zhen hanya akan memilih 3 dari 4 seni yaitu Lukisan, Sastra dan musik untuk mempersingkat waktu serta cara kompetisi berlangsung adalah tantangan. Setiap gadis bisa menantang siapa saja yang di inginkannya. Zhen juga akan mengundang 3 orang berbakat dalam bidang masing-masing untuk menilai.."
Setelah ucapan terakhir Kaisar jatuh, para gadis bangsawan sangat bersemangat berbanding terbalik dengan 3 gadis tertentu yang justru sangat malas.
"Ck, mereka sangat menjijikan.."
Pangeran Ming setuju dengan apa yang di katakan Naru, Naru sewaktu di dunia Shinobi juga tidak terlihat antusias untuk menjadi fansgirl Sasuke.
Tiba-tiba seorang gadis berdiri dan menatap tajam pada Qin Yun, mungkin gadis itu adalah saudari gadis yang mati di tangan Qin Yun sebulan lalu.
"Yang mulia pangeran Qin, Gadis yang rendah ini ingin menantang saudari ketiga anda yaitu Qin Yun untuk memainkan salah satu alat musik.."
Qin Yun hanya melirik dengan malas dan tidak ingin menanggapi ocehan tak berguna.
"Tentu saja jika dia tidak memiliki bakat dia bisa saja menolak tapi dengan dia tidak tampil berarti aku berhak berada di sisi anda yang mulia.."
Ketiga gadis yang tadinya terlihat malas tiba-tiba aura di sekeliling mereka menjadi gelap dan aura membunuh yang begitu pekat menguar dari ketiga gadis itu.
Qin Yun telah mengeluarkan Crimson Sakura dan ingin menebas kepala gadis itu tapi di hentikan dengan cepat oleh Qin Naru.
Naru menggeleng dan seringai keji muncul di bibirnya.
"Pemenggalan sangat ringan untuknya, karena dia berani menginginkan Gege maka bunuh dia secara perlahan dengan musikmu.."
Qin Yan sendiri mengangguk menyetujui usulan Naru dengan seringai keji di bibir mereka.
Qin Yun menatap gadis itu dengan dingin hingga membuat gadis itu mundur beberapa langkah.
"Baik, aku Qin Yun akan menerima tantanganmu tapi sebagai imbalannya aku menginginkan nyawamu karena kau telah lancang menginginkan Gege.."
Gadis itu meneguk ludahnya kasar. Dalam hati dia sangat takut dan menyesali keputusannya yang sangat impulsif karena mendengar ucapan Luo Zi Lan.
Bahkan keluarga gadis itu tak bisa berkutik karena tatapan membunuh yang di tujukan pangeran Qin dan pangeran Ming pada mereka.
Gadis malang itu melangkah menuju panggung kecil dan memilih qin dan dia memainkan lagu. Lagu yang di mainkannya sangat lembut seolah dia teraniayah.
Begitu lagu berakhir suara tepuk tangan bergema dan Qin Yun naik kepanggung mengambil seruling giok berwarna hijau dari Cincin penyimpanan yang di berikan Pangeran Ming padanya.
Qin Yun mulai meniup seruling di tangannya dan alunan nada lembut mulai terdengar di pendengaran setiap orang.
Perlahan semua mulai terhanyut dalam permainan Qin Yun kecuali gadis yang menantang Qin Yun hingga menjadikan Qin Mo Xuan sebagai taruhan.
Gadis malang itu malah menjerit kesakitan dengan setiap nada yang di dengarnya seolah mengiris setiap inci tubuhnya. Perlahan darah mulai keluar dari telinga, Hidung, mata dan mulut.
Tepat saat alunan nada berhenti, gadis itu juga menghembuskan nafas terakhirnya.
Kaisar yang sadar dari tenggelam dalam alunan nada Qin Yun langsung memerintahkan penjaga untuk menyeret mayat sang gadis serta keluarganya.
Qin Yun memandang semua gadis yang menatap memuja pada sang kakak tercinta.
"Khe, kalian yang menginginkan gege akan menjadi seperti gadis tak tahu malu itu. Setidaknya jika menginginkan seorang pemuda bersikaplah elegant dari pada bersikap menjijikan.."
Meski tidak di umumkan hasilnya, Qin Yun adalah pemenang karena lawannya telah meregang nyawa.
Setelah kejadian Qin Yun yang membunuh lawan hanya dengan lagunya. Tidak ada lagi yang ingin menantang adik-adik pangeran Qin, mereka takut jika mereka juga bernasib sama dengan gadis yang baru saja mati.
Perjamuan terus berlanjut bahkan pertandingan yang di ajukan sang putra mahkota hampir mencapai akhir.
Qin Yan menguap karena kebosanan yang menimpanya.
"Apakah masih lama? Aku ingin latihan dari pada membuang waktu di sini.."
Pangeran ming mencubit pelan hidung Qin Yan yang tengah mengalami kebosanan akut.
"Bersabarlah, ku rasa tidak lama lagi.."
Hingga waktu yang di nantikan ketiganya akhirnya tiba, membaut wajah ketiga gadis itu menjadi cerah.
"Ayo pulang!"
"Uhm.."
Mereka dengan semangat mengekor di belakang Qin Mo Xuan, Jendral Luo sendiri pamit dan kembali ke kediaman Jendral sedangkan Ming Wang kembali ke manornya sendiri.
.....
Saat tiba di manor mereka, Qin Mo Xuan memandang ke tiga adiknya dengan serius.
"Aku akan pergi ke dunia atas, kalian jaga diri baik-baik.."
"Gege tidak perlu khawatir.." Naru menenangkan sang kakak yang dari tadi terus saja memperingati mereka.
Qin Yan dan Qin Yun mengangguk menyetujui apa yang di katakan Naru.
"Mungkin aku tidak akan menemui kalian dalam waktu lama.."
Qin Mo Xuan mengeluarkan benda dari cincin ruangnya dan memberikannya pada Naru.
"Ambil ini! dengan benda ini, kau bisa menyamarkan Qi aneh milikmu.."
Naru mengambil benda itu yang merupakan gelang, meski tampilannya sangat biasa tapi Naru tahu jika gelang ini di buat dari bahan berkualitas.
"Terima kasih Ge.."
"Ya, aku meninggalkan semua bawahanku yang ada di sini kecuali penjaga bayangan yang selalu mengikutiku.."
"Uhm.." gumam ketiganya kompak.
Qin Mo Xuan mengecup kening ketiganya lalu merobek ruang.
"Baiklah, aku pergi.."
Dengan ucapan terakhir Qin Mo Xuan mengiringi kepergiaannya.
Naru, Qin Yun dan Qin Yan saling melirik.
"Jadi bagaimana kau ingin berurusan dengan mereka?"
"Yun Jie, sejujurnya aku terlalu malas membuang tenaga dan waktuku untuk mereka. Lagi pula ayah sudah mengatakan akan menceraikan mereka dan mengambil semua mahar milik ibu.."
"Aku setuju, waktu dan tenaga kita sangat berharga. Kita tidak perlu memprovokasi orang tapi jika mereka yang datang mencari masalah maka tidak perlu belas kasihan.."
"Ya Ru Jie, sebaiknya kita tidur supaya besok kita memiliki tenaga dan kembali berlatih. Dengan menjadi kuat, tidak akan ada yang menindas kita.."
Mereka mengakhiri percakapan dan menuju kamar masing-masing untuk beristirahat.
...
Naru yang telah berbaring di tempat tidurnya sangat gelisah, dia terus memikirkan selendang yang tiba-tiba terbang ke arahnya.
Saking seriusnya berpikir tanpa sadar dia akhirnya tertidur..
Keesokan harinya mereka kembali berlatih yang merupakan rutinitas harian mereka.
Hari-hari berlalu dan di habiskan hanya dengan berlatih, mereka sangat jarang keluar dari manor. Ming wang juga sesekali datang melihat apa saja yang di lakukan ketiga gadis itu hingga jarang melangkah keluar dari manor Qin Wang.
Saat pertama melihat ketiganya berlatih, dia tercengang dengan metode pelatihan yang di lakukan oleh ketiga gadis itu..
Ming wang juga tidak ingin mengganggu jadi hanya mengawasi, dia hanya mengawasi dari jauh dan tidak berani dekat dengan mereka. Dia takut akan melakukan hal yang tidak senonoh pada Qin Yan yang masih tidak cukup umur.
Sangat cepat 3 tahun berlalu. Jendral Agung Luo saat ini tinggal di kediaman Qin Wang, dia telah menceraikan istri dan membuang semua selirnya. Bahkan tidak peduli dengan anak-anaknya. Dia juga mengambil semua mahar milik ibu Qin Yan yang membuat kediaman Jendral menjadi sangat melarat.
Dia tidak perlu mengasihani orang-orang yang telah menyiksa anak kesayangannya.
Selama 3 tahun ini, Qin Yun, Qin Yan dan Naru tumbuh menjadi gadis yang cantik meski mereka belum cukup dewasa tapi kecantikan mereka tidak dapat di pungkiri..
"6 bulan dari sekarang tes masuk akademi akan di lakukan, apa kah kalian siap?"
"Tentu, Jiejie tak perlu khawatir.."
"Itu bagus, dengan Yun'er yang telah berada di Spirit Profound Realm middle stage dan Yan'er di True Profound Realm early Stage kita tidak akan kesulitan.."
Mendengar ketiga gadis itu telah siap, Jendral Luo dan Pangeran Ming tersenyum
"Tes akan di adakan di benua Naga Biru Timur. Perjalanan ke sana membutuhkan waktu 5 bulan, tentunya akan lebih cepat jika kita melewati hutan kematian.."
Awalnya ketiga gadis itu lemas karena mendengar waktu yang akan mereka tempuh untuk mencapai ke Benua Naga Biru Timur. Tapi saat mendengar akan lebih cepat jika melewati hutan kematian mereka menjadi bersemangat..
"Sudah lama kita tidak pulang, aku jadi merindukan mereka ttebayou.."
"Aku juga sangat merindukan Xiao Bai dan Xiao Hei.."
Qin Yan sangat penasaran dengan hutan kematian di mana kedua kakak perempuannya tumbuh. Yang bahkan orang-orang dari 4 benua tidak berani masuk kedalam..
...
Konoha
Sasuke membuka matanya setelah 3 hari bermeditasi untuk mencari keberadaan Naruto.
Dia membuka matanya dan tersenyum kecil.
"Aku akhir berhasil menemukan tempat si Dobe.."
Sasuke tidak membuang waktu lagi, dia langsung mencari Sakura dan Karin yang ternyata sedang berada di kantor Hokage.
Merasakan cakra kedua gadis itu, Sasuke kembali tersenyum tipis dan menghilang dari tempatnya degan menyisahkan bekas kilatan petir.
Bzt
Sasuke muncul di hadalan Tsunade yang masih menjabat sebagai Hokage ke lima.
Tsunade mengangkat kepalanya dan menatap Sasuke.
"Apa sudah ketemu?" Sasuke dengan wajah datar mengangguk. Dia menatap Sakura dan Karin lalu kembali melihat Tsunade.
"Pergilah! aku akan mengatakan pada yang lain. Lagi pula kalian telah selesai berkemas.
"Shisou, aku pamit.."
"Hn, jaga dirimu! Temukan Naru secepatnya jangan biarkan dia sendiri!"
"Ha'i.."
Sasuke membentuk segel tangan dan menggunakan Sharinnegan untuk membuka portal.
Ketiganya saling memandang dan mengangguk kemudian melangkah memasuki portal tersebut.
Tsunade melihat kepergian mereka meneteskan air mata, setelah kehilangan bocah berisik kali ini dia di tinggal oleh murid pink nya.
...
Di dalam portal itu gelap tanpa cahaya. Mereka melangkah mengikuti instingnya hingga ruang tiba-tiba menjadi terang dan serba putih.
"Sasuke-kun di mana kita?"
"Apa kau yakin kita tidak tersesat Sasuke-kun?"
Karin dan Sakura menjadi skeptis tapi Sasuke tetap berwajah datar.
"Yo lama tak bertemu Sasuke.."
Ketiganya memandang ke arah pria tua yang sepertinya mengenali Sasuke.
"Rikudou-sama.."
"Kalian ingin ketempat Naru-chan kan?"
"Hn.."
"Di tempat Naru-chan berada merupakan dunia yang sama sekali berbeda dengan dunia elemental, bahasa dan energi spiritual juga berbeda. Di sana mereka menggunakan energi yang di sebut Qi, sebelum kalian sampai! aku akan memberi kalian pengetahuan agar kalian mengerti bahasa di sana.."
Kemudian Rikudou melempar 3 gelang yang hampir mirip dengan gelang milik Naru.
"Gunakan itu, dengan begitu cakra kalian akan sama dengan Qi di mata penduduk dunia itu dan kalian juga akan mengerti bahasa yang mereka gunakan.."
"Arigatou Rikudou-sama.."
Sakura dan Karin tidak berbicara dari tadi dan mereka mengambil gelang yang di berikan Sasuke pada mereka tentunya setelah Sasuke memilih pertama
"Jangan pernah lepas gelang itu! Pergilah!"
Dengan begitu Rikudou menghilang dan ketiganya seolah tersedot lubang hitam dan jatuh entah di mana.
...
Seorang pemuda yang saat ini sedang berkultivasi di sebuah gua tiba-tiba membuka matanya.
"Energi yang sangat besar.."
Dia berdiri dari posisi duduknya dan berjalan keluar dari gua tapi dia di kejutkan dengan 3 sosok yang penuh luka jatuh tepat di hadapannya yang saat ini sedang berdiri terpaku di depan pintu gua.
Pemuda itu mengerutkan dahinya dan memeriksa denyut nadi 3 sosok tersebut.
"Beruntung mereka masih hidup.."
Pemuda itu membawa ke tiga sosok tersebut kembali kedalam gua dengan tidak rela.
"Cih, aku terpaksa kembali mengubah ingatan orang-orang yang ada di akademi.."
Memandang ketiga sosok di depannya dan kembali menghela nafas. Dia mengeluarkan 3 pil dan meminumkan pada ketiganya.
Perlahan ketiga sosok itu membuka mata dan memandang tempatnya berada.
Saat ketiganya sadar, pemuda itu mendekati mereka...
"Kalian akhirnya bangun.."
Ketiga sosok itu mengerutkan dahi dan beberapa saat kemudian mereka mengetahui apa yang di katakan pemuda itu..
"Di mana kita?" Seorang gadis dengan surai Pink bertanya dengan ragu..
"Kalian aku temukan jatuh entah dari mana di depan mulut gua ini. Jadi aku membawa kalian masuk dan menyembuhkan kalian.."
"Terima kasih, tapi di mana kita?"
"Kita saat ini berada di pulau awan merah, tapi bagaimana bisa kalian penuh luka?"
Sasuke diam sejenak lalu kembali berbicara.
"Aku tidak ingat, yang aku ingat adalah ada lubang hitam yang menyedot kami.."
Pemuda itu berpikir sejenak dan alasan tersebut bisa di terima karena dengan kemunculan ketiganya yang mendadak adalah karena ruang yang berfluktuasi..
"Aku Xuanyuan Che, aku telah mengubah ingatan orang-orang yang berada di pulau awan merah ini untuk kalian. Jadi identitas kalian saat ini adalah murid Akademi Awan Merah dan sekaligus sahabatku. Sekarang beritahu aku nama kalian!"
"Aku Uchiha Sasuke, yang berambut Pink itu kekasihku Haruno Sakura dan yang berambut merah Uzumaki Karin sahabat kami.."
"Pergi bersihkan diri kalian, tidak jauh dari gua ini ada sungai.."
Ketiganya menjadi malu melihat penampilan masing-masing yang sangat berantakan dan mereka segera berdiri untuk mencari sungai..
Setelah bersih mereka kembali ke gua di mana pemuda yang bernama Xuanyuan Che menunggu..
"Ayo kembali ke Akademi untuk mempersiapkan perekrutan murid baru di benua Naga Biru Timur.."
"Perekrutan murid baru?"
"Ya.."
Xuanyuan Che memanggil binatang kontraktualnya yang merupakan Phoenix biru dan memandang ketiga teman barunya.
Sasuke dan Karin sontak memanggil Kuchiyose mereka dan melupakan jika mereka tidak lagi di dunia shinobi.
Seekor Elang dan Owl muncul di depan mereka. Xuanyuan Che bingung dengan cara mereka memanggil hewan kontrak mereka.
Sakura mengerjapkan matanya berkali-kali. Hingga dia sadar jika dimensi hewan Kuchiyose tidak terbatas dengan dunia mana mereka berada.
Sasuke mengajak Sakura naik ke punggung elang miliknya dan Karin naik di punggung Owl. Kemudian mereka terbang mengikuti arah Xuanyuan Che pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Frando Kanan
oh... ternyata msh ingat...gw kira langsung lupa ingatan...
2023-06-16
1
Frando Kanan
huh? kok mendadak lupa ingatan!?
2023-06-16
1
Frando Kanan
Rikudou? eh toh....apakh si anak kaguya itu?
2023-06-16
1