NovelToon NovelToon

Beast Princess

1

Karya ini mengandung unsur Kanibalisme, jika tidak menyukainya harap tekan tombol 'BACK'.

🦄🦄🦄🦄🦄🦄🦄🦄🦄🦄

Benua Naga Biru Timur.

Malam gelap tanpa bulan dan bintang, gemuruh guntur saling bersahutan.

Di Istana mewah kediaman permaisuri. Salah satu Kerajaan besar Benua Naga Biru Timur. Sang ratu sedang berjuang untuk melahirkan bayinya.

Meski semua orang tampak sibuk menanti kelahiran sang bayi, mereka berharap sang bayi adalah seorang pangeran bukan seorang putri.

Beberapa hari lalu, kaisar membuat perjanjian dengan permaisuri. Jika anak mereka laki-laki, Kaisar akan langsung menganugrahkannya menjadi putra mahkota. Tapi jika seorang gadis, Kaisar akan langsung membuangnya ke Hutan yang berbahaya dan tak pernah terjamah oleh manusia hingga bagian terdalam.

Tepat saat anak itu lahir, sang permaisuri sangat bahagia tapi saat mengetahui kelamin sang anak, kesedihan mendalam tampak terlihat di matanya. Putrinya sangat cantik, di keningnya memiliki tanda lahir burung Phoenix. Tanda lahir itu yang akan menjadi penanda kelak.

Dengan berat hati, permaisuri menyerahkan putrinya ke tangan kaisar dan tanpa menunda, Kaisar langsung memerintahkan para pengawal membawa bayi tersebut ke Hutan kematian.

....

Hutan gelap dan lebat yang di mana penduduk di empat benua tidak pernah memasuki hutan tersebut.

Hutan yang di penuhi hewan buas spiritual dan hewan ajaib berbahaya lainnya.

Di bawah pohon tertentu, perlahan sinar jingga terlihat dan begitu cahaya itu redup. Terlihat bayi berumur satu tahun terbaring di bawah pohon itu.

Matanya tertutup rapat tapi nafasnya sangat teratur. Ketika mata itu terbuka, manik saphire indah berkilauan dengan cahaya. Rambut blonde milik bayi itu terlihat acak-acakan. Di tubuhnya tak memiliki sehelai benangpun.

Ketika dia akan berdiri, dia mendengar suara langkah hewan saling menyusul. Tidak lama setelah itu, beberapa percakapan yang tidak dia mengerti terdengar.

Dia ingin berjalan tapi dia terus terjatuh dan akhirnya memutuskan untuk merangkak.

Beberapa orang tersebut, meletakan keranjang dan langsung pergi tanpa memperhatikan sosok kecil yang merangkak mendekati keranjang yang baru saja mereka letakan.

"*Di*mana ini? kenapa aku menjadi bayi? sepertinya ada langkah kaki hewan yang saling menyusul? ugh tubuh kecil ini masih belum bisa berjalan, siapa orang-orang ini? apa yang mereka bicarakan dan apa isi keranjang itu"

Bayi kecil itu terus merangkak hingga mencapai kesisi keranjang. Ketika dia menggapai keranjang, dia sangat kaget jika didalam keranjang tersebut berisi seorang bayi yang tampaknya baru saja lahir.

Karena tidak ada gerakan dari obyek di keranjang, bayi pirang itu menempelkan telingannya di dada bayi kecil.

"Kasihan sekali hidupmu, baru saja lahir dan langsung di buang sekaligus kehilangan hidup berhargamu"

Bayi pirang itu tiba-tiba menangis keras, merasakan penderitaan bayi malang di dalam keranjang.

Tangisan itu membuat seluruh penghuni Hutan geger. Binatang buas yang sangat dekat dengan lokasi langsung menghampiri di mana tangisan itu terdengar.

Tangisan bayi pirang itu berhasil membangunkan bayi yang beberapa detik sebelumnya tidak bernafas juga ikut menangis.

"Ugh, kenapa aku ikut-ikut menangis. Hei, apa-apaan tubuh tak berdaya ini"

Bayi pirang mendengar bayi yang baru saja meninggal menangis langsung menjadi senyap.

Dia memandang bayi kecil di keranjang dengan mata bulatnya, sedetik kemudian dia tertawa bahagia dan bertepuk tangan

"Ta ya ciak" bayi pirang sepertinya sangat bersyukur

Bayi di keranjang akhirnya tersenyum entah mengapa dia mengerti apa yang di katakan bayi yang tampaknya sangat bahagia.

Bayi pirang melihat sekeliling tapi tidak bisa menemukan sesuatu untuk menarik keranjang sedangkan tubuhnya juga sangat kecil.

Bayi pirang itu berpikir keras, tiba-tiba ide gila terlintas di kepalanya

"Hei, bukankah waktu di dunia shinobi aku bisa berbicara dengan semua hewan. Mungkin bisa aku coba"

Seringai yang tampak imut terlihat di bibir si bayi pirang. Sedetik kemudian dia melolong keras

"Aoooooooo"

Bayi di keranjang tampak bodoh melihat bayi pirang melolong layaknya serigala. Tapi dia tidak mengerti apa arti dari lolongan bayi pirang.

Hewan buas yang memiliki lokasi terdekat yang merupakan serigala. Saat mendengar lolongan bayi pirang, dia semakin mempercepat langkahnya.

Bayi pirang terus melolong dengan sedih berkali-kali.

"Apakah di hutan ini tidak ada hewan buas? atau lolonganku tidak terlalu keras"

Ketika bayi pirang itu ingin kembali melolong, sekelompok serigala perak tiba-tiba mengelilinginya.

Bayi di keranjang menggigil ketakutan melihat sekelompok serigala perak yang memiliki tubuh besar dan tidak normal seperti dunianya sebelumnya, beberapa bahkan memiliki sayap.

"Apakah dia gila?"

Bayi di keranjang berpikir jika bayi pirang itu gila. Tapi bayi pirang tampak tersenyum bahagia dan merangkak pada serigala yang tampaknya adalah pemimpin.

Sekelompkk serigala perak yang tadinya berpesta, saat mereka mendengar tangisan bayi yang merasa sangat sedih dan entah mengapa mereka merasa kasihan langsung mencari lokasi tangisan bayi itu.

Tapi beberapa menit selanjutnya, suara lolongan minta tolong berkali-kali terdengar dan sangat putus asa, hati sekelompok serigala tersebut sangat sakit dan semakin mempercepat larinya.

Tapi saat mereka sampai di lokasi, mereka hanya bisa melihat seorang bayi manusia tanpa pakaian tampak putus asa, dan bayi di keranjang yang tampaknya baru saja di lahirkan beberapa jam lalu.

Mereka saling melirik terus memandang kedua bayi itu. Mereka melihat bayi di keranjang tampak gemetar seolah mengetahui jika mereka binatang buas, tapi berbeda dengan bayi pirang yang telanjang. Bayi itu malah tertawa bahagia dan merangkak menuju pemimpin mereka.

"Aoo aoo aoo" (aku baru saja muncul di hutan ini, tapi saat aku ingin mencari tempat, aku melihat sekelompok manusia hina membuang keranjang yang berisi bayi kecil. Aku ingin membawanya bersamaku tapi tubuhku sangat kecil. Bisakah kalian membawa kami"

Bayi pirang menarik bulu pemimpin serigala lalu seolah berbicara padanya sambil menunjuk kearah keranjang. Mata biru itu berkaca-kaca sambil menunjuk tubuh mungilnya.

Tanda lahir phoenix di kening antara alis milik bayi di keranjang bersinar redup. Begitu sinar tersebut hilang, dia tiba-tiba mengerti apa yang di katakan bayi pirang yang menarik-narik bulu pemimpin serigala dan sambil menunjuk keranjang dan tubuhnya sendiri yang sangat kecil.

Pemimpin serigala yang di tarik bulunya menjilati tubuh bayi pirang kemudian dia memerintahkan serigala lainnya membawa keranjang. Sedangkan dia berjongkok agar bayi pirang bisa merangkak keatas tubuhnya.

Malam itu kelompok serigala perak memiliki dua anggota baru yang merupakan bayi manusia yang kebetulan bisa berbicara dengan mereka, dan membuat hati pemimpin mereka luluh.

.....

5 tahun berlalu, kedua bayi yang bertemu di hutan kini menjadi gadis kecil yang cantik.

Bayi yang dulunya memiliki rambut pirang, entah mengapa 3 tahun lalu secara perlahan berubah menjadi perak. Sedangkan bayi yang memiliki tanda lahir burung phoenix di keningnya, memang sejak lahir telah memiliki rambut perak.

Kedua gadis kecil itu tampak berlatih memanjat tebing, meski mereka masih kecil tapi karena kehidupan mereka sangat keras. Memanjat tebing telah menjadi makanan sehari-hari mereka.

"Naru Jiejie, jangan terlalu cepat"

"Yun'er kau saja yang terlalu lambat"

Ok, kedua gadis memang melatih kecepatan mereka memanjat tebing hanya dengan kekuatan fisiknya

"Aoooooo"

Terdengar suara lolongan serigala seolah memanggil kedua gadis kecil itu.

"Yun'er sepertinya ayah memanggil kita. Ayo pulang!"

Keduanya dengan cepat melompat turun dari dinding tembing dan berlomba mencapai tempat serigala melolong

"Jiejie, aku lelah"

Gadis kecil yang di panggil kakak berjongkok di depan gadis kecil lainnya.

Gadis yang di panggil Yun'er langsung melompat kepunggung sang kakak. Sang kakak langsung berlari sangat cepat. Cahaya biru tampak bersinar di telapak kakinya yang merupakan cakra.

Karena mereka di besarkan oleh serigala perak, mereka memakai marga Yin (銀) sedangkan untuk nama mereka, mereka menggunakan nama asli mereka tapi hanya nama panggilan semata bukan nama lengkap.

Naru melompati setiap dahan pohon hingga mencapai tempat kelompok serigala perak tinggal.

Naru menurunkan Yun dari punggungnya dan menyapa pemimpin serigala perak.

"Ayah, kami belum selesai bermain"

"Yun'er benar kami masih ingin bermain"

Pemimpin kelompok serigala menjilati dua gadis kecil di depannya yang tampak merajuk.

"Baik, jangan marah. Kami mendengar dari binatang buas tingkat rendah. Jika di bagian terluar hutan ada pertempuran. Mungkin kalian bisa menonton"

Kedua gadis kecil itu berbinar dan seringai muncul di bibir mungilnya.

"Baik, kami akan pergi memeriksa situasi di luar hutan"

Mereka berdua bersiul hingga macan tutul hitam dan putih muncul.

"Xiao Bai, Xiao Hei bawa kami ketepi hutan"

"Ok, naiklah kepunggung kami"

Kedua gadis kecil itu tidak menunda dan langsung naik kepunggung macan tutul dan mengucapkan selamat tinggal pada sang ayah.

Serigala pemimpin menggeleng tak berdaya melihat dua anak manusia yang di besarkannya seperti anaknya sendiri.

Macan tutul hitam dan putih membawa kedua gadis kecil itu ke wilayah terluar hutan kematian.

Begitu mereka sampai di bagian terluar hutan, kedua gadis itu meminta Xiao Bai dan Xaio Hei untuk kembali sedangkan mereka memanjat pohon dan duduk di dahan tertinggi.

"Jiejie, kita harus menjadi kuat secepat mungkin"

"Kau benar Yun'er, kita harus menjadi kuat dan menjelajahi dunia ini"

Keduanya senang berlatih, mereka tidak ingin selamanya terjebak di hutan. Meskipun mereka telah menganggap hutan kematian seperti rumah mereka. Bahkan mereka mengetahui semua sisi hutan.

Jauh mereka melihat kebawah, beberapa orang berpakaian hitam mengepung sekelompok orang yang memiliki jumlah sedikit.

"Jiejie, sepertinya tontonan kali ini tidak akan membosankan"

"Kau benar, mari perhatikan"

Keduanya duduk diatas pohon tertinggi sambil memakan buah yang berada di pohon itu.

Beberapa binatang buas terbang bergabung dengan mereka. Terkadang menggosokkan kepala mereka pada lengan kedua gadis yang bersantai di atas pohon.

Pertarungan di bawah terus berlanjut. Hingga menjadi membosankan.

"Ini tidak menarik, sebaiknya aku tidur"

Merasa pertarungan di bawahnya sangat tidak menarik, Yun memilih untuk tidur tertelungkup di dahan pohon.

Sedangkan Naru masih dengan malas memperhatikan pertarungan di bawahnya.

Begitu pertarungan selesai, Naru memerintahkan tiga burung elang untuk menyambar Spatial Bag yang berada di tubuh mayat. Meninggalkan tubuh mereka utuh serta senjata mereka.

Burung-burung elang memberikan Spatial bag dan Spatial Ring pada Naru.

Ketika dia akan pergi, Naru melihat seorang wanita tampak terluka parah bersandar di tubuh binatang kontraknya, dia mengatakan pada beberapa elang yang bertengger untuk menjaga Yun saat dia mengecek kondisi wanita itu.

Saat Naru menginjakan kakinya di tanah. Dia menghampiri wanita yang tampak masih hidup dengan luka parah di tubuhnya.

Wanita yang terluka sangat terkejut melihat gadis kecil keluar dari dalam hutan. pakaian di tubuhnya sangat tidak layak, karena hanya menggunkan bahan dari kulit binatang.

"Gadis kecil, sebaiknya kau pergi sejauh mungkin sebelum kelompok lainnya datang"

Naru tidak memperdulikan nasihat wanita itu. Tapi menyentuh kepala singa emas yang juga kelihatannya terluka parah.

Wanita pemilik golden lion mengira jika gadis kecil itu hanya penasaran dengan golden lion jadi dia membiarkan saja.

Naru membulatkan matanya merasakan kehidupan golden Lion perlahan menipis. Berarti golden Lion dan sang wanita memiliki kontrak kehidupan.

Naru melepas tangannya dari kepala Golden Lion dan menghampiri wanita yang hampir sekarat.

Tanpa penundaan dia mengalirkan ninjutsu medisnya pada wanita yang sekarat. Perlahan luka di tubuh wanita itu sembuh secara perlahan.

"Kau sudah baik-baik saja, jaga tuanmu dengan baik-baik"

Golden Lion memberi hormat pada Naru dan menaikan sang majikan yang pingsan di tubuhnya.

"Terima kasih putri"

Dimata golden Lion dia Naru adalah seorang putri dari binatang buas karena aura yang di pancarkannya

"Ya, jangan membocorkan identitasku padanya"

"Ya"

Golden Lion berlari dengan cepat dengan wanita diatas punggungnya, melihat kepergian mereka. Naru tersenyum tapi sedetik kemudian senyum itu hilang di gantikan dengan wajah dingin.

Dua puluh orang berpakaian hitam mengepung tempat di mana Naru berdiri.

Mereka menatap Naru, menilai penampilannya yang tampaknya seorang gadis kecil liar.

"Kalian sepertinya terlambat, target kalian sudah pergi"

"Siapa kau?"

"Aku? aku penguasa hutan kematian"

"Jangan bercanda"

Naru tidak menjawab tapi dia meraung keras. Membuat Yun yang tertidur langsung terbangun, beberapa hewan buas keluar dari persembunyian mereka berdiri di belakang Naru.

Dari atas Yun melompat turun dan melihat banyak mainan di depan mereka.

Naru dan Yun melihat hewan buas tingkat menengah dan tingkat tinggi berbaris di belakangnya.

"Teman-teman makanan segar menghampiri kita, mari berpesta"

Dua puluh orang berpakaian hitam berkeringat dingin melihat puluhan binatang buas tingkat menengah sekaligus tingkat tinggi penghuni hutan kematian.

Karena kedua gadis itu di besarkan oleh serigala, mereka telah terbiasa memakan daging mentah, bahkan daging manusia yang di berikan oleh ayah mereka.

"Serang"

Semua binatang buas menyerang dua puluh orang berpakaian hitam, karena saking banyaknya binatang buas. Mereka kewalahan dan berubah menjadi makanan.

Naru dan Yun menarik lepas tangan orang berpakaian hitam dan langsung memakannya. Semua binatang buas memakan semua mayat yang bertebaran.

Begitu semua orang berpakaian hitam tidak bernyawa lagi. Naru dan Yun langsung mengambil Spatial Ring dan Spatial Bag mereka dan kembali ke hutan membiarkan semua binatang buas dan binatang ajaib memakan makanan mereka.

Keduanya berlarian dan tertawa riang membayangkan apa saja yang mereka dapatkan kali ini.

"Jiejie kapan kita akan keluar dari hutan?"

"Jangan terburu-buru, kita harus menjadi kuat sebelum meninggalkan hutan."

"Jika itu yang terbaik, maka kita harus berlatih keras"

Mereka berhenti di salah satu pohon dan beristirahat sejenak memeriksa harta apa yang menjadi rampasan mereka kali ini.

....

Note:

Terimakasih telah membaca, silakan tinggalkan Like dan Komentar. jangan lupa untuk Favorit dan beri tanda ☆.

Beast Princess 2

Naru memasukan kesadarannya untuk mengecek apa saja yang ada di dalam spatial Ring, dia sangat bahagia melihat banyak koin perak serta koin emas di dalamnya ada juga beberapa buku beladiri meski dia tidak tahu tingkatan dari buku-buku tersebut.

Di salah satu Spatial Ring, Naru bisa melihat ada Tungku pemurnian pil dan banyak herbal serta pil tingkat 5 kebawah.

Karena terlalu serius mengecek barang-barang di spatial Ring, Naru tidak memperhatikan Yun yang juga mengecek barang-barang yang ada di spatial Bag

Perhatiannya tertarik pada satu cincin yang menurutnya sangat indah, dia mencoba memakainya dan tanpa terduga cincin yang awalnya kebesaran di jari mungilnya mengecil  mengikuti ukuran jarinya.

Yun merasa seolah ada sesuatu yang menarik kesadarannya begitu dia memakai cincin tersebut.

Dalam sekejap pemandangan berubah membuat Yun shok dan mematung di tempatnya. Dia memandang sekeliling dan dia bisa melihat tanah lapang yang membentang luas, ada pula danau yang terlihat tenang tidak cuma itu bahkan energi spiritual di tempat dia berada sekarang sangat tebal.

Sayangnya Yun belum memulai berkultivasi. Jika dia telah memulai jalan kultivasi mungkin dia tidak akan membuang kesempatan yang bagus ini.

Saat ingin memeriksa tempat misterius yang di temukannya, Yun merasa ada yang memanggilnya dan kesadarannya pun meninggalkan ruang yang menurutnya adalah harta.

Dia mengerjap beberapa kali dan menyadari wajah Naru sangat dekat dengannya.

Buag

Tanpa sadar Yun memukul mata kanan Naru yang meninggalkan  bekas kebiruan.

"Aduh, kenapa kau harus memukulku?"

"Jiejie mengagetkanku"

"Salahmu sendiri kenapa melamun"

"Aku tidak melamun tapi entah mengapa kesadaranku di tarik oleh cincin ini."

Yun tidak menyembunyikan apapun dari Naru, dia tahu Naru adalah gadis baik dan bisa mempercayainya bukan karena mereka tumbuh bersama tapi karena kasih sayang Naru yang di berikan untuknya.

Naru mengamati cincin di tangan Yun lalu menatap Yun penuh selidik. Hingga dia melihat mata Yun membulat karena terkejut.

"Ada apa?"

"Jiejie, aku pernah membaca novel tentang kelahiran kembali sama seperti kasus yang kita alami saat ini. jika aku tidak salah, seharusnya yang aku lihat tadi adalah Ruang serbaguna dan mungkin saja waktu di ruang tersebut memiliki perbedaan waktu dengan dunia luar"

Kali ini Naru percaya dan mengacak surai perak Yun dan tersenyum lembut.

"Jika memang seperti itu, kita akan meningkatkan latihan kita dan kau juga harus segera berkultivasi dan memahami setiap elemen di dunia ini"

"Ya, perjalanan kita sangat panjang dan aku juga harus mengetahui orang tua tubuh ini meski tidak harus mengenali mereka"

"Kita akan keluar dari hutan 5 tahun dari sekarang, aku juga berencana membangun organisasi tersembunyi milik kita sebelum keluar dari hutan"

"Jiejie idemu briliant, aku tidak tahu dimana kita saat ini dan aku masih sangat lemah tidak sepertimu yang sangat kuat tapi bagaimana caramu membangun kekuatan itu pasti akan membutuhkan dana yang tidak sedikit"

"Kau tenang saja, tidak perlu terburu-buru. Kita hanya akan mencari tempat yang cocok untuk organisasi tumbuh"

Naru mengiris telapak tangannya hingga mengeluarkan darah yang cukup banyak dan membentuk segel tangan.

Chi Bunsin No Jutsu

Di hadapan Naru terbentuk duplikat yang sangat mirip dengan Naru. Karena sudah sering melihat, Yun tidak terlalu kaget meski saat ini Naru menggunakan darah dan dia yakin ini akan lebih kuat.

"Kau berhengge menjadi pemuda berusia 17 tahun dan berkeliaran di luar mencari tempat yang cocok untuk membangun organisasi serta kau harus menempatkan segel Hiraishin di setiap tempat penting yang kau datangi, kau juga harus membuatkan aku Kunai dan Shuriken dan 2 pedang yang berkualitas terbaik"

"Di mengerti"

Naru melempar 2 spatial ring pada bunsinnya dan memintanya segera pergi, cincin ruang yang di lempar semua berisi perak dan emas yang telah di pisahkannya.

Mereka melanjutkan perjalanan menuju bagian terdalam hutan tempat dimana mereka tinggal bersama serigala perak dan beberapa binatang buas lainnya.

Karena mereka telah menetapkan rencana mereka, kedua gadis kecil itu memutuskan untuk meningkatkan level pelatihan mereka dan berencana untuk memulainya besok.

Keduanya sangat cepat mencapai kedalaman hutan kematian, jika ada manusia yang melihat Naru dan Yun yang tampak santai, bisa di pastikan mereka akan mengalami shok berat.

Sangat cepat hari berganti. Naru dan Yun mulai berlatih keras, terutama Yun yang dengan keras melatih fisiknya karena dia tidak bisa menggunakan tehnik seperti Naru untuk mempercepat latihannya.

Naru yang merupakan Naruto Uzumaki seorang Kunoichi dari Konoha yang menyegel cakra Kaguya kedalam tubuhnya saat ini dapat mengendalikan 5 elemen dasar serta elemen gabungan bahkan Naru bisa menggunkan semua doujutsu dari dunia shinobi akibat cakra Kaguya.

Cakra Kaguya jugalah yang membuatnya berpindah dunia dan karena untuk menyesuaikan kekuatan tersebut dengan tubuh Naru, Naru pun berubah menjadi bayi berusia 1 tahun, bahkan cakra Kaguya juga mengubah warna rambutnya yang awalnya adalah pirang menjadi perak.

9 biju yang berada di tubuhnya juga perlahan menyatu menjadi Jubi tanpa dia sadari. 9 biju tersebut di letakan oleh rikudo saat Naruto koma begitu Kurama di tarik paksa keluar dari tubuhnya.

1 tahun berlalu dengan capat dan Yun mulai berlatih Kultivasi berdasarkan petunjuk sang ayah. Tahap awal adalah merasakan setiap elemen lalu perlahan menyerapnya kedalam tubuh.

Yun sangat berkonsentrasi untuk menemukan elemen hingga 1 jam berlalu tanpa di sadarinya dan perlahan tampak cahaya bola bola cahaya berbagai warna mulai dari merah, Hijau, kuning, biru, perak dan warna elemen lainnya.

Yun sedikit mengernyit menyaksikan warna-warna tersebut tapi tidak memikirkannya. Dia mulai menuntun energi tersebut kedalam meridiannya menuju dantiannya.

Dantian yang awalnya kosong tampak sangat kelaparan dan dengan gila menghisap semua energi spiritual.

Serigala perak yang mengawasi Yun terkejut dan memandang Yun layaknya monster tapi sedetik kemudian mereka tampak bahagia.

Dengan cepat peringkat Kultivasi Yun meningkat tanpa dia sadari, Naru sendiri juga sepertinya merasakan perubahan Yun dan dia menyeringai tapi tidak menurunkan pengawasannya pada Yun.

Peringkat Yun terus meningkat hingga baru berhenti di peringkat Qi Passage tingkat 5.

Jika para ahli mengetahui tingkat kemajuan Yun, bisa di pastikan mereka akan memuntahkan banyak darah.

Karena butuh waktu 1 tahun untuk maju dan itu merupakan jenius dan untuk orang normal membutuhkan waktu 2 atau 3 tahun untuk di promosikan ketingkat berikutnya.

"Sungguh jenius yang menentang langit"

Sinar kebanggan berkedip di mata pemimpin serigala perak yang saat ini menggunakan wujud manusianya.

Yun membuka matanya dan tersenyum puas.

"Bagaimana?"

"Ayah, aku melihat banyak warna dan mereka semua menyerbu masuk kedalam tubuhku"

Pemimpin serigala perak menjatuhkan rahangnya saat mengetahui jika Yun dapat menguasai banyak elemen tapi dia dengan cepat pulih.

"Yun'er, ayah harap jangan memberitahu siapapun jika kau bisa melihat semua warna itu. Apa kau mengerti?"

Yun yang merasa melihat banyak warna merupakan hal yang sangat jarang jadi di memilih menyetujui apa yang di katakan oleh ayah angkatnya.

"Yun'er mengerti ayah.."

Pemimpin serigala yang memiliki nama Yin Jiang mengangguk puas dan memanggil Naru mendekat.

"Kalian berdua adalah putri kebanggaanku, kemampuan kalian sangat bagus apalagi kau Naru. Energi spiritualmu sangat berbeda dengan kultivator pada umumnya. Karena bakat kalian yang sangat menentang langit jadi ayah mohon jangan menunjukan semua kemampuan kalian!"

"Ya ayah, kami mengerti.."

Naru dan Yun paham tentang kekhawatiran ayah angkat mereka, mereka juga tahu jika kasih sayang yang di berikan oleh ayah angkat mereka dan semua suku adalah tulus.

"Sekarang ikut ayah, ayah akan memberikan kalian salah satu ilmu leluhur!"

Keduanya sangat bersemangat, Yin Jiang tahu jika kedua putrinya adalah hal yang sangat tabu di dunia. Dia tidak pernah mendengar seorang anak manusia yang dapat mengerti bahasa binatang buas bahkan dengan santainya dapat berkomunikasi.

Untuk menutupi identitas mereka yang sebagai manusia, Yin Jiang memutuskan untuk mengajari mereka ilmu yang menjadi harta suku serigala perak. Yin Jiang juga merasa ilmu tersebut di khususkan untuk kedua anaknya karena tidak ada dari mereka yang dapat mempelajari ilmu tersebut.

Saat mereka sampai di sarang milik Yin Jiang, mereka duduk dengan tenang dan membiarkan Yin Jiang mengambil buku yang merupakan ilmu yang akan mereka pelajari.

Yin Jiang keluar dengan sebuah gulungan yang berwarna emas tampak tak pernah di buka sebelumnya. Yin Jiang menatap kedua putrinya dengan serius.

"Kalian berdua adalah manusia dan kemampuan kalian berkomunikasi dengan binatang akan sangat mengejutkan banyak orang dan kemungkinan kalian akan di buruh. Jadi pelajari ilmu ini dengan baik!"

Naru dan Yun menerima gulungan tersebut. Naru yang sadar jika gulungan tidak bisa di buka dia memilih meneteskan darahnya dan hal serupa juga di lakukan oleh Yun.

Begitu darah keduanya meresap kedalam gulungan, tiba-tiba beberapa kata memasuki pikiran mereka yang merupakan ilmu yang berada dalam gulungan tersebut yang ternyata adalah ilmu perubahan wujud.

"Terima kasih ayah"

Yin Jiang mengangguk dan meminta agar mereka mencoba ilmu tersebut.

Mereka keluar dari sarang dan mulai merapal sebaris kalimat hingga keduanya berubah.

Yun berubah nenjadi serigala putih dengan sepasang sayap tidak lupa dia memiliki 5 ekor. Bagian bawah kakinya berwarna hitam, setiap ujung ekor juga berwarna hitam dan di ujung sayap juga berwarna hitam. Permata 7 warna berbentuk phoenix menghiasi keningnya serta beberapa pola unik menghiasi mata bagian kiri Yun.

Perubahan Naru adalah serigala hitam dengan sepasang sayap serta 10 ekor. Garis berwarna emas membentuk pola tertentu menghiasi bulu hitam Naru serta permata 7 warna berbentuk rubah bertanduk terpampang jelas di kening Naru.

Selepas perubahan keduanya serta aura yang mereka pancarkan membuat semua binatang buas tunduk pada mereka, bukan hanya binatang buas yang berada di hutan kematian tetapi seluruh binatang buas yang berada di empat benua terpisah bahkan yang telah menjadi binatang kontrak.

Mereka semua tunduk seolah menyembah ratu mereka dan arah mereka menunduk mengarah pada hutan kematian. Fenomena ini membuat heboh para ahli dan semua lapisan masyarakat.

Naru dan Yun melolong keras menandakan agar semua binatang buas berdiri dari posisi penyembahan mereka termasuk serigala perak yang sangat dekat dengan Naru dan Yun.

Keduanya kembali ke wujud manusia mereka dan membantu Yin Jiang berdiri dari posisi berlutut.

Yin Jiang tidak pernah dalam mimpinya berpikir jika perubahan wujud kedua putrinya akan menimbulkan fenomena seperti itu. Bahkan wujud mereka sangat tidak biasa, di hadapan wujud kedua putrinya dia di paksa untuk berlutut.

Beberapa spekulasi muncul di benak Yin Jiang tapi dia merasa itu mustahil dan tidak memikirkan lebih jauh.

...

Di dua tempat terpencil yang tidak pernah terjamah oleh manusia. 2 sosok yang sangat tampan membuka mata mereka.

Bisa di lihat keduanya baru saja terbangun dari meditasi panjang mereka.

Salah satu dari mereka memiliki mata berwarna ungu dan satu lagi memiliki mata berwarna hitam

Tatapan yang awalnya terlihat jahat perlahan melembut. Senyum tipis tersunging di bibir mereka. Jika para gadis melihat senyum mereka di jamin beberapa akan pingsan.

"Akhirnya aku terbangun.."

Kedua sosok itu menghilang dari tempat mereka seolah mereka tidak pernah berada di tempat tersebut.

...

Pelatihan Yun dan Naru terus berlanjut seolah tidak pernah ada yang terjadi. 4 benua yang di hebohkan oleh fenomena tak biasa juga telah kembali normal.

Tidak hanya berkultivasi, Yun juga mempelajari pemurnian pil. Dia juga bisa dengan bebas memasuki ruangnya dan menanam banyak herbal di dalam.

Jika Naru menggunakan Kagebunsin untuk mempercepat latihannya, Yun akan menggunakan ruang untuk mempercepat latihannya karena perbedaan waktu di ruang dan di luar berbeda 3 hari lebih cepat jika di dalam ruang.

Seiring berjalannya waktu 3 tahun berlalu dengan cepat. Menandakan 1 tahun lagi mereka akan meninggalkan hutan kematian.

Tepat saat mereka ingin berlatih, sosok pemuda tampan dengan surai pirang muncul dengan tiba-tiba di hadapan kedua gadis kecil tersebut.

Beruntung Naru mengenali siapa pemuda tersebut. Dan mengajaknya untuk mencari tempat dan memberikan informasi yang di temukan oleh pemuda tersebut.

Sang pemuda mengeluarkan banyak Kunai dan Shuriken dengan kualitas tinggi yang hanya akan di buat oleh ahli persenjataan tingkat tinggi. Pemuda itu juga mengeluarkan 2 katana dan di berikan pada Naru.

Kedua katana tersebut memancarkan energi kuat. Salah satu pedang tersebut berwarna merah darah bahkan sarungnya juga berwarna merah.

Nama katana tersebut adalah crimson Sakura. Nama tersebut di dasari dari warna pedang yang berwarana merah dan ada semacam kelopak bunga Sakura di ujung gagangnya.

Dari tampilannya, Naru bisa tahu jika bahan dari katana tersebut bukanlah bahan biasa dia juga bisa tahu jika Bunsinnya lah yang mendesain kedua pedang tersebut

Sedangkan pedang yang satunya lebih mencolok dari apapun karena desainnya tampak seperti rubah. Bilahnya berwarna jingga dan putih yang merupakan warna favorit Naru. Naru sendiri menamai pedang tersebut dengan nama Kitsune

"Terima kasih"

Naru memberikan Crimson Sakura pada Yun. Dia tahu jika Yun menyukai pedang tersebut.

"Jiejie, kau tahu aku merasa hanya kita yang memiliki Katana"

Naru tidak terkejut dengan pernyataan Yun, karena di tahu jika Yun berasal dari jaman modern yang di mana Jepang adalah negara yang di kenal dengan Katananya.

.....

Note:

Terimakasih telah membaca, tinggalkan like dan komentar serta beri tanda ☆..

Beast Princess 3

"Informasi apa yang kau bawa?"

Pemuda yang merupakan bunsin Naru mulai menjelaskan jika ada 4 benua yang mengelilingi hutan kematian.

4 benua adalah benua Phoenix Selatan, Naga Biru Timur, Harimau Putih barat dan Kura-kura hitam Utara.

Setiap benua memiliki 1 kerajaan utama dan 7 kerajaan kecil. Tidak hanya itu, ada satu pulau yang tidak menjadi bagian salah satu benua. Pulau tersebut di kenal dengan nama Awan Merah.

Di pulau Awan merah ada satu akademi yang dapat mendidik setiap generasi muda dalam kultivasi maupun keterampilan bertarung mereka. Tidak hanya itu, di akademi Awan Merah juga mendidik murid yang ingin belajar memurnikan pil, pemurnian senjata, penjinak binatang, dan Array.

Akademi Awan Merah mengadopsi nama pulau di mana akademi berdiri. Dan banyak generasi muda dari 4 benua memilih menuntut ilmu ke akademi Awan merah.

Adapun informasi lain yang di bawa oleh bunsin Naruto adalah tempat mereka berada saat ini adalah dunia tengah yang berarti masih ada yang namanya dunia atas.

Karena pemuda itu hanya bunsin jadi dia tidak bisa naik ke dunia atas karena tekanan penindasan dan pembatasan. Jika dia nekat menerobos bisa di pastikan dia akan menghilang.

Banyak informasi yang tidak di jelaskan oleh bunsinnya tapi dengan bunsin tersebut menghilang semua informasi akan segera memasuki kepalanya.

Naru mendengar nama Awan Merah sangat terkejut. Karena nama tersebut adalah simbol di jubah Akatsuki. Dia meminta pemuda itu untuk menghilang dan menyisahkan darah.

Dalam sekejap informasi yang tidak di jelaskan memasuki kepala Naru termasuk seorang ahli pemurnian senjata yang membuatkan semua senjata pesanannya.

Naru juga menemukan banyak pakaian dari berbagai ukuran di dalam cincin spatial dengan bahan yang tampaknya bukan bahan yang murah.

Dia melihat tubuhnya yang hanya berbalut kulit binatang tersenyum miris. Karena 9 tahun dia dan Yun hanya mengenakan kulit binatang sebagai pakaian mereka.

Naru menyerahkan satu cincin spatial kepada Yun yang berisi pakaian dan dia menyimpan satu yang juga berisi pakaian yang di khususkan untuknya dan semua pakaian tersebut memiliki warna jingga meski tidak seluruhnya berwarna jingga.

Ada satu tambahan cincin spatial yang berisi banyak keping perak dan emas serta berbagai harta lainnya.

Pakaian yang berada di dalam cincin spatial sangat sesuai dengan selera mereka. Meski tertutup pakaian tersebut memudahkan mereka untuk bertarung.

Selama 3 tahun mereka latihan, Yun saat ini telah berada di Nascent Profound realm middle Stage. Kecepatan tersebut hanya akan membuat orang muntah darah karena sangat iri.

Naru juga mengetahui tingkatan kultivasi dari ingatan bunsinnya. Yaitu setiap tingkat di bagi beberapa bagian mulai dari

Qi Pasage

Tingkat 1 sampai dengan tingkat 9

Elementary Profound Realm, Nascent Profound Realm, True Profound Realm, Spirit Profound Realm, Earth Profound Realm, Sky Profound Realm, Emperor Profound Realm, Tyrant Profound Realm, Sovereign Profound Realm, Divine Profound Realm. Setiap tingkat di bagi menjadi 3 level yaitu Early Stage, Middle Stage dan Late Stage.

Naru paham kecepatan kultivasi Yun sangat menakutkan. Dan dia sangat yakin tidak banyak anak seusia mereka yang akan mengimbangi kecepatan Yun. Adapun jika itu jenius mungkin hanya akan berada di Qi Passage tingkat 8 atau 9.

Naru bersyukur karena Yun lebih dulu menempah fisiknya lalu berlatih kultivasi.

Sedangkan tingkatan Yun dalam alkimia baru mencapai tingkat 2. Setahu Naru peringkat guru alkimia mencapai peringkat 15 dan dia tidak yakin ada yang mencapai tingkat seperti itu.

Naru berencana mengajak Yun memasuki akademi tapi yang membuatnya frustasi adalah usia termudah untuk memasuki akademi adalah 15 tahun. Sedangkan dia saat ini baru berusia 10 tahun sedangkan Yun baru berusia 9 tahun

"Yun'er, kita tidak perlu membangun kekuatan. Jika kita menginginkan informasi kita bisa menanyakan pada setiap hewan yang kita temui, untuk biaya hidup dan sumber daya kurasa harta di dalam sini lebih dari cukup. jika kurang, kita bisa mengelola toko atau apapun yang menghasilkan uang!"

"Ya jiejie, Yun'er hanya bisa menurut. Jika ingin membuka toko, kita harus mencari peluang."

"Oke, setahun lagi kita akan keluar dari hutan dan kita masih harus berlatih untuk menjadi lebih kuat..."

Sangat cepat 1 tahun berlalu. Selama satu tahun ini Yun meningkatkan keahlian bertarung dari pada kultivasi dan hasilnya dia hanya maju 1 tingkat. Kemampuan alkimianya juga hanya maju 1 tingkat.

Selama mereka tumbuh di hutan mereka tidak pernah mengontrak binatang buas apapun tapi banyak binatang buas yang mengakui mereka.

Saat ini Yun dan Naru bersiap meninggalkan hutan. Pakaian mereka kenakan bukan lagi kulit binatang tapi pakaian normal layaknya manusia normal.

"Yun'er, Ru'er berhati-hatilah saat kalian berada di luar, dan sering-seringlah mengunjungi kami!.."

"Ayah, apa kau yakin tidak ingin ikut dengan kami, ruang Yun'er dapat kalian tinggali.."

"Ru'er bukan kami tidak ingin meninggalkan hutan kematian tapi jika kami meninggalkan hutan ini, aku takut sesuatu yang tersegel akan lepas kendali.."

Naru dan Yun tahu itu, mereka pernah melihat sesuatu yang tersegel tersebut dan sempat berinteraksi. Keberadaan serigala perak adalah untuk menyeimbangkan energi jahat sesuatu yang tersegel itu.

Karena hal itu pula menjadikan hutan kematian tidak pernah terjamah oleh manusia, jika pun ada itu hanya di bagian luar hutan.

"Kalau begitu, kami akan selalu mengunjungi kalian.."

Naru menempatkan beberapa segel Hiraishin di hutan kematian agar mempermudah mereka untuk kembali jika mereka merindukan Yin Jiang.

Yun memeluk Yin Jiang, dia sangat sedih karena tidak bisa mengajak ayah mereka.

"Tidak apa-apa, keluar mencari pengalaman itu bagus asal jangan melupakan rumah.."

"Ya ayah"

Keduanya hanya gadis kecil berusia 10 dan 11 tahun dan memilih berkelana jauh dari rumah.

Yun dan Naru berjalan menjauh dari hutan kematian. Semua kebutuhan mereka di tempatkan di cincin spatial bahkan Katana mereka juga di tempatkan di dalam.

"Yun'er pegang tanganku, kita akan berteleportasi, jika kita berjalan aku rasa itu akan memakan waktu berbulan-bulan hingga menemukan desa ataupun kota."

"Jiejie sebaiknya memanggil binatang terbang. Aku ingin menikmati pemandangan dari atas."

Naru akhirnya menyetujui keinginan Yun dan dia bersiul memanggil 1 binatang terbang.

Elang besar mendarat di hadapan keduanya.

"Tolong antarkan kami ke kota terdekat.."

Elang tersebut tidak tahu siapa kedua gadis di depannya yang bisa memanggilnya.

"Baiklah, naiklah kepunggungku.."

Naru membelai kepala elang tersebut dan tersenyum lalu mengajak Yun naik kepunggung elang

"Maaf merepotkanmu.."

Selepas keduanya naik barulah elang itu sadar jika Naru dan Yun berkomunikasi dengannya dan mengerti bahasanya.

Tapi tidak mau berpikir banyak, elang mulai mengepakan sayapnya dan terbang.

Yun sangat bahagia bisa menikmati pemandangan dari udara. Saking senangnya dia terus membelai bulu elang yang di naikinya.

Baru beberapa jam mereka terbang, mereka melihat banyak orang mengerumuni seekor naga yang tampaknya belum dewasa.

Naga tersebut terjebak dan diikat oleh orang-orang tak berperasaan itu. Naru dan Yun sangat marah melihat naga yang tampak tak berdaya.

"Turun.."

Yun memerintahkan elang untuk turun begitu ketinggian cukup. Keduanya segera melompat dan elang juga tiba-tiba berubah kewujud manusianya yang ternyata seorang pemuda tampan.

Orang-orang yang mengikat naga berhenti melihat kedatangan Naru dan Yun, mereka juga kaget melihat perubahan bentuk seekor elang menjadi seorang pemuda.

Bisa di pastikan peringkat elang tersebut tidak lah rendah. Tapi perubahan tersebut tidak mengejutkan Yun dan Naru.

"Hentikan.."

Yun berteriak marah. Hatinya sakit melihat naga yang tak berdaya. Sekilas dia bisa mengetahui jika naga tersebut terkena racun yang melemahkan hingga tak bisa bertarung.

"Gadis kecil jangan campuri urusan kami.."

Salah satu dari orang itu emosi karena mendengar Yun berteriak pada mereka.

"Yun'er, berbicara tidak akan menghentikan manusia rendahan ini untuk menyiksanya. Bagaimana jika kita langsung menyelesaikannya.."

"Ya jiejie"

Pemuda elang menaikan alisnya, dia tidak tahu apa yang akan di lakukan oleh kedua gadis kecil itu.

Yun mengeluarkan Crimson Sakura sedangkan Naru mengeluarkan Kunai dan keduanya menyerang orang-orang yang menyiksa naga.

"Kebetulan aku sangat lapar"

Yun menjilat bibirnya memandangi orang-orang layaknya makanan membuat Naru menggeleng tak berdaya.

Meskipun mereka pernah memakan manusia tapi tidak sesering mereka memakan binatang .

Keduanya maju menyerang manusia hina di hadapan mereka. Orang-orang tersebut tidak ingin tinggal diam dan membiarkan mereka di serang sehingga bentrok antara Naru dan Yun melawan orang-orang tersebut tidak terhindarkan.

Beberapa menit kemudian puluhan orang yang mengikat naga akhirnya tumbang dengan tubuh tidak lengkap.

Yun melemparkan pil pada Naru dan menyimpan pedangnya lalu dengan santai memakan orang yang telah menjadi mayat.

"Mau? kemarilah"

Yun mengajak pemuda elang untuk bergabung. Awalnya pemuda itu terkejut melihat Yun memakan daging orang-orang yang di bunuhnya tapi dia juga dengan santai bergabung.

Naru mendekati naga yang tak sadarkan diri. Mengalirkan Ninjutsu medis untuk menyembuhkannya. Saat naga itu sadar, Naru memberikan pil padanya.

"Makanlah, ini akan membantumu pulih. Aku akan melepas ikatan mu dulu..."

"Terima kasih"

Naru melapas ikatan naga dan Naga mulai pulih. Merasakan kekuatannya telah pulih separuh, dia mengeluarkan gadis kecil yang di sembunyikan di bawah sayapnya.

Yun menghentikan makannya dan melirik gadis yang seumuran dengannya dan memandang Naru kemudian melirik pemuda elang.

"Gege kau lanjutkan makanmu, aku akan melihat kesana.."

Yun mendekati gadis yang pingsan itu kemudian dia memanggil Naru.

"Jiejie, kau periksa dia!.."

Naru memeriksa keadaan gadis itu yang tampak sangat lemah dan banyak jenis racun di dalam tubunya.

"Siapa gadis ini, kenapa kau melindunginya?"

"Aku tidak tahu siapa dia, tapi berkatnya aku bisa bertahan selama seminggu ini dari pengejaran, gadis itu tadinya sangat kuat dan sombong kemampuan bertarungnya juga tidak rendah. Jika kalau bukan karena aku terkena racun, aku tidak akan menjadi lemah seperti ini."

Naru memperhatikan gadis kecil yang tampak seumuran dengannya. Dia telah memeriksa gadis itu. Gadis kecil yang tidak di kenal memiliki banyak racun di dalam tubuhnya tidak hanya itu bahkan meridiannya tersumbat membuatnya tak bisa berkultivasi.

"Aku tidak yakin bisa menyelamatkannya. Racun di tubuhnya telah menyebar.."

Sang naga menunduk sedih. Dia berencana menjadikan gadis itu sebagai kontraktualnya.

"Jiejie, apa tidak ada cara?"

Naru menggeleng tapi tiba-tiba dia mendengar suara di benaknya.

"Dia bisa sembuh, tapi kau harus menggunakan energi dari kristal yang berada di keningmu.."

Naru dengan tidak sadar menyentuh keningnya tapi tidak merasakan adanya kristal.

"Baka, kau harus memakai wujud binatang mu"

"Kau siapa?"

"Aku jubi, karena pengaruh ruang dan sejenisnya kami bersatu."

"Oo"

"Cepatlah, jika kau tidak cepat dia akan mati"

Naru akhirnya sadar dari lamunannya dan memandang Yun.

"Aku punya cara tapi aku harus menggunakan wujud itu."

Yun terkejut, wujud mereka sangat mencolok dan sangat tidak biasa.

Naga dan elang bingung dengan perkataan Naruto tentang menggunakan wujud itu.

Naru memandang Naga dan elang dalam wujud manusianya dan mengingatkan mereka.

"Bersumpahlah untuk tidak mengekspos identitasku.."

Keduanya mengangguk dengan sangat tegas dan mengucapkan sumpah.

Naru menarik nafas dalam-dalam dan mengubah wujudnya yang merupakan Serigala hitam dengan 10 ekor.

Naga dan elang secara tidak sadar langsung membungkuk di hadapan Naru. Naru sendiri berkonsentrasi mengeluarkan energi kristal yang berada di keningnya hingga seberkas cahaya menembak kearah gadis kecil yang tidak sadar.

Naru kembali kewujud manusianya dan melihat Naga dan elang yang berlutut.

"Berdirilah, kenapa harus berlutut.."

Akhirnya elang merasa terhormat karena Naru dan Yun menggunakannya sebagai hewan terbang.

Cahaya 7 warna menyelimuti gadis kecil itu. Rasa sakit membangunkan gadis itu, dia ingin bertanya ada apa tapi karena rasa sakit dia tidak bisa berbicara. Dia merasa sesuatu sangat mengikis pelan setiap inci di dalam tubuhnya.

Meskipun sangat kesakitan, gadis itu tidak mengeluarkan suara dan terus menggertakkan giginya.

"Dia gadis hebat.."

"Ya Jiejie benar, meski kesakitan dia tidak mengeluarkan suara.."

"Cocok menjadi nona ku.."

Naru dan Yun berbalik menatap Naga dan elang yang dalam wujud manusianya.

"Ngomong-ngomong kami belum tahu nama kalian, perkenalkan aku Yin Yun dan dia Yin Naru, kami berdua Saudara dan tumbuh besar di hutan kematian berencana mencari pengalaman di luar"

Karena telah melihat perubahan Naru, jadi kedua pemuda itu tidak merasa aneh sedikitpun karena menyangka Yun dan Naru merupakan Binatang buas. Tapi sesuatu yang mereka lewatkan karena tidak ada binatang buas yang akan berubah bentuk saat peringkat mereka masih rendah dan tidak ada binatang buas yang bisa memurnikan pil.

Perlahan gadis kecil yang kesakitan mengeluarkan noda hitam dari tubuhnya, dia juga memuntahkan darah hitam yang sangat banyak membuat 4 sosok yang mengamatinya menjadi ngeri.

"Ugh kenapa harus sakit sekali, baru juga seminggu terbangun di tubuh ini dan yang sialnya memiliki banyak racun serta meridian yang terblokir hingga tak bisa berkultivasi. Padahal di dunia aneh ini yang kuat akan di hormati. Beruntung aku masih bisa bertahan dan bertemu naga bodoh itu saat di buang dengan kedok di asingkan. Oh andai saja aku tidak ceroboh menginjak kulit pisang saat menyelesaikan misi hingga menghilangkan nyawaku dan terdampar di dunia aneh ini.."

Meski sangat kesakitan, gadis itu masih mengeluh dalam hatinya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!