IV

"OMA," terdengar teriakan anak laki-laki dari lantai atas membuat cila dan mama gevan menoleh ke arah sumbel suara.

"Siapa tan?," Tanya cila

"Cucu saya gio, anak gevan. Bentar ya cila. Saya keatas dulu." Mama gevan segera ke atas untuk melihat cucu pertama nya ke atas.

"NDAK AU, ATU MAU ES KLIM. HUAAA," terdengar teriakan dan tangisan di lantai atas membuat jiwa ke kepoan Cila meronta-ronta. Cila berusaha menajamkan indra pendengaran nya.

"OMA JAAT, ITA DAK PLEN," masih terdengan lengkingan suara yang semakin kuat, dan Cila kaget mendengar Pintu ditutup dengan kuat. Cila langsung berdiri untuk memastikan keadaan tidak terlalu panas. Cila melihat anak lelaki yang hendak turun kebawah sambil berlari dan kembali melihat pintu di buka keluar lah mama gavin yang berjalan cepat menyusul cucu nya. Dia takut cucu nya jatuh dari tangga

"Gio, jangan lari nanti jatuh sayang. Sini oma ada ayam goreng paha loh," bujuk mama gavin. Gio sempat menoleh kebelakang sekilas. Setelah itu terdengar lagi pekikan yang menggetarkan satu rumah.

"NDAK AU, AU ES KLIM, hiks hiks,"Gio berusaha turun sambil memegang tangga. Cila menuju tangga buat berjaga-jaga takut gio tergelincir. Ketika Cila sampai ke gio, Cila langsung menggendong Gio, dan Gio pun tambah meraung ketika di gendong sama orang yang tidak di kenal nya. Cila turun dan membawa Gio duduk disofa dia duduk tadi.

"Adek jelek tau kalau nangis kayak gitu," ledek Cila

" nih hidung nya jadi besar kalau gio nangis terus," sambung cila sambil menjawil pelan hidung Gio.

"Atu danteng, utan jelek, hiks, " Gio langsung mendelik tajam ke arah Cila sambil berusaha menghalau air mata yang mau keluar.

Cila berusaha menahan diri supaya tidak menggigit Gio, saking gemas nya.

"Maka nya jangan nangis, kalau boleh tau kamu nangis karena apa? Cerita sini sama kakak," ujar cila lembut dan menghapus air sisa air mata di pipi gio

"Io au mam es klim ta, api oma ndak au acih," tatap gio ke cila dengan mencebikan bibir nya. Cila berusaha mencerna ucapan Gio yang masih beum fasih.

"Oo mau es krim, boleh banget kok," sahut Cila sambil melihat ke arah mama gevan yang sudah ketar ketir ketika mendengan jawaban cila. Ketika melihat cila mengedipkan mata ke arah mama gavin seperti memberikan kode " percaya sama ku tan," mama gevan mengangguk kan kepala kepada cila, karena dia berusaha percaya kalau cila bisa menaklukan Gio.

"Tapi sebelum beli es krim, kakak mau cerita boleh?," tanya cila sambil berusaha menunjukkan ekspresi yang lucu tapi bisa meluluh kan siapa pun.

"Api anji ya ta," gio mendekat kan jari kelingking nya ke Cila. Cila menautkan jari kelingking dan menganggukan kepala nya.

"Kakak punya kucing, dan kucing kakak tuh suka makan yang dingin, es batu aja di gigit nya. takut gigi kucing kakak copot, kan es batu keras. Kakak ganti dengan es krim, eh ternyata kucing nya suka es krim, kakak kasih terus makan es krim. Habis tu kucing kakak gak lagi terdengar mengeong. Kakak khawatir kucing kakak mati. Karena kakak gak ada teman bobok, akak takut bobok sendiri. Pas kakak bawak ke dokter, dan setelah di periksa dokter. Kucing kakak sesak napas dan pilek. Jadi harus di suntik. Setelah di suntik kucing kakak baru sehat. Dan kakak gak jadi bobok sendiri deh. Happy ending,"

Mama gevan mendengar cerita Cila menggelengkan kepala karena cerita Cila yang sangat ngawur, melihat Gio yang fokus mendengar cerita cila sambil mengikuti ekspresi cila ketika cerita.

"Kakak dah selesai cerita nya, ayo sekarang kita beli es krim" ajak Cila ke Gio sambil sesekali melirik mama Gevan

"Ata, io ndak au klim agi," Gio memegang tangan Cila agar tidak beranjak dari sofa.

"Lah kok gak mau, tadi kata nya mau es krim," Cila menjawil dagu Gio gemas.

"Atu ndak au di sunsun ama oktel ata, Atu atut," lirih gio sambil menautkan jari tangan nya.

"Ihhhh gemes nya aku," Ketika melihat tingkah gio yang seperti itu Cila dengan gemas mencubit kedua pipi gio.

"Ehem," cila mendengar suara berdehem hanya melirik sekilas ke samping. Mama gevan yang berhadapan dengan cila dan gio dapat melihat siapa yang datang, sehingga bergegas ke belakang.

"EHEM," mendengar suara deheman yang semakin keras cila kesal karena merasa terganggu dengan suara itu.

"Apa sih ganggu aja lu," dumel cila

"PAPA," Pekik gio senang berlari ke arah sumber suara deheman. "Wah calsum gue dah pulang" gumam Cila lalu langsung merapikan baju dan jilbab nya ketika mendengar gio memanggil papa.

"Ngapain kamu ke rumah saya?," Tanya gevan sambil menggendong anak nya yang sudah memelas.

"Ngantarin mobil mas " sahut cila sambil menatap berbinar

"Sudah selesai kan?," sambil mengelus-elus kepala gio dengan lembut.

"Njir lah, udah berasa jadi istri sedang nyambut suami aja gue," gumam cila.

"Sudah," jawab cila

"Kalau sudah silahkan pulang," potong gevan dengan cepat.

"Van," mama gevan muncul dengan membawa segelas kopi dan meletakan di atas meja.

"Iya ma," gevan langsung bergegas duduk sambil menggendong gio.

"ngapain masih di situ, sana pulang," ujar gevan melirik tajam cila.

"mak, anak mu pengen kawin mak," Cila yang di tatap seperti itu bukan nya takut tapi tambah meleleh.

"GEVAN,"tekan mama gevan ketika mendengar anaknya berbicara tidak sopan pada tamu. mendengar pembelaan mama nya kepada cila mendengus tidak suka. "uhuy, di belain camer. Hehehe" pikir cila

"Pa, ecok tita ke juu ya pa," ujar gio menatap gevan dengan harap.

"sayang, kalau besok gak bisa. Bagaimana kalau hari minggu aja kita ke zoo nya?," sahut gevan.

"ndak au pa, au nya ecok," memandang memelas ke gevan.

"Sama kakak aja besok mau gak?," sembari duduk di sebelah gevan.

"kamu gak sibuk besok?, kalau sibuk tidak usah lagi nak cila. Nanti ganggu waktu kamu lagi," tanya mama gevan, dia merasa sungkan dan takut merepotkan Cila.

"gak kok tan, cila besok gak ada jadwal kuliah besok," jawab cila lembut.

"enal kan ta?," menoleh kan kepala ke cila. Cila mengangguk kan kepala nya pelan.

"tapi kamu izin dulu ke papa," ujar cila.

"leh kan pa?," memandang gevan dengan harap.

"gak boleh sayang, hari minggu aja sama papa ya," gevan berusaha menolak ke inginan gio dengan lembut.

"Oma," mengalikan pandangan nya ke mama gevan berharap di bantu.

"boleh kok ganteng nya oma," sahut mama gevan lembut.

"tapi ma," protes gevan

"kamu dari minggu ke minggu terus tapi gak jadi-jadi, izin kan aja gio ke zoo," potong mama gevan dengan cepat.

"ma," balas gevan

"tring tring tring" ucapan gevan terpotong saat ada bunyi telepon. Cila mengangkat telepon berbunyi segera ketika melihat siapa yang menelpon.

"assala..." ucap cila tapi terpotong oleh suara di seberang sana.

"CILA, PULANG SEKARANG!"

"iya ma," mendengar suara yang sangat kencang itu langsung menjawab cepat, takut terdengar sama camer dan calsum nya dan mematikan telpon.

"Tante aku pamit pulang dulu ya, mama aku sudah nelpon," pamit cila sambil menyalim tangan mama gevan dan juga gevan.

(modus aje lu ye cil) ledek author

"suka-suka gue lah" balas cila

-♡-♡-♡-♡-

Jangan Lupa Vote and Komen ya!

ini perintah dari otor ya

Salam author❤❤❤

Terpopuler

Comments

Wanita Aries

Wanita Aries

Wkwk ada aja kelakuan cila

2025-04-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!