VIII

"begini cila, kemarin kan gio mau ngajak kamu keluar," terputus ketika gio menyerobot omongan gevan.

"ta, anti tita alan-alan yah ta," ajak gio

"oke gio, sore kita jalan-jalan nya?," cila langsung menyetujui ajakan.

"ya," terdengar gio berseru antusias.

"kakak siap-siap ya," cila menutup telpon.

Cila langsung Pergi mandi dan bersiap-siap dengan memakai baju tercantik yang dia punya. Tapi masih bingung mau pakai yang mana dan cila hendak bertanya pada sang sama.

"ma," panggil cila.

Cila mencari ke sekeliling rumah tapi sang mama tidak ada. Cila pergi ke rumah buk winda tempat biasa mama nya main.

melihat mama sedang duduk sama buk winda, cila mendekat dan menyalim buk winda serta menyapa nya.

"ma, pulang yuk mak. Aku butuh bantuan mama nih. Urgent soal nya," ajak cila. Meminum teh punya mama yang masih tersisa banyak hingga habis. mama melototkan mata nya ketika melihat cila main minum teh tanpa izin dari yang punya rumah.

"buk winda, kami pulang dulu ya. Makasi teh nya buk," menarik tangan sang mama tanpa menunggu balasan. Mama berusaha mempertahankan posisi nya dengan kuat tapi kalah dengan tenaga cila yang masih muda.

"apasih cil, narik-narik tangan mama. Kan mama masih ada urusan dengan buk winda," protes mama. mama berusaha melepaskan tangan cila karena malu sudah dilihat banyak orang.

Cila tidak menghiraukan protesan sang mama dan masih menarik tangan mama hingga sampai ke rumah.

setelah sampai ke rumah cila langsung menyuruh sang mama memilih baju mana yang cocok dipakai sama cila.

"ma, bagusan aku pake yang mana?," melihat mama masih memasang muka kesal tidak membalas pertanyaan cila.

"bantuin aku dong ma, besok aku buat kan brownies deh," tawar cila. Mama masih memalingkan muka membuat cila berpikir bagaimana cara membujuk sang mama.

"brownies sama cheese cake gimana?," mendengar itu mama menoleh ke cila karena kedua nya kue favorit nya.

"oke ditambah salad buah ya," nego mama.

"oke ma," cila langsung menyetujui karena sebentar lagi jam empat sore.

"kamu cantik kalau pakai baju warna pink, emang kamu kemana sih? Tumben sampai pilih-pilih baju begini," mama heran melihat tingkah cila.

"pink? Yakin ma?," cila kurang yakin dengan pilihan sang mama. Karena cila hanya punya satu baju warna pink.

"iya, biar kelihatan feminim, jangan terus pakai baju warna hitam dan biru terus," cecar mama.

"oke ma, makasi atas sarannya. Muach," cila mencium pipi sang mama lalu bergegas ke kamar buat pasang baju.

Setelah pasang baju dan berdandan tidak lupa cila sholat ashar terlebih dahulu.

.

.

"Papa jam berapa pulangnya ma?," cila duduk di samping mama.

"Jam sembilan sampai rumah kata papa," mama masih fokus melihat tayangan film di televisi.

"mah, aku cantik gak ma?," cila mencolek bahu mama agar melihat penampilan cila.

"Loh, kok pakai baju ini? Kan mama tadi pilih yang warna pink, kok kamu pakai baju biru lagi sih," mama heran ketika pilihan nya tidak di pakai cila.

"aku merasa cantik kalau pakai baju warna biru mah," ujar cila. Merapikan baju dan menyemprotkan parfum ke seluruh badannya

"hacim," cila mendengan suara bersin lun menghentikan penyemprotan parfum. Melihat mama bersin-bersin membuat cila memasukan parfum kedalam tas.

"gila ya kamu, kamu pake parfum atau mau mandi parfum sih cil," mengusap hidungnya yang gatal akibat bau parfum cila .

"sorry mah, aku mau pamit mau jalan dulu ya mah. Assalamu'alaikum," setelah menyalim sang mama, cila bergegas pergi keluar.

Cila pergi ke rumah gevan memakai motor matik nya. Cila melaju dengan kencang mengabaikan klaksonan dari kendaraan yang lain

.

.

Tiba di rumah gevan, cila bertemu lagi dengan sekuriti rumah gevan.

"sore pak," sapa cila dengan ramah

"sore juga, kamu cila kan?," pak agus memastikan tamu yang datang ke rumah sesuai dengan yang di bilang gevan.

"iya pak," jawab cila tersenyum. Melihat sekali lagi buat menghapal wajah cila agar dia tidak salah orang.

"masuk neng, tuan gevan udah nunggu," membuka pagar agar cila bisa masuk ke rumah.

"ataa," belum turun cila dari motor terdengar panggilan riang dari gio.

"bentar ya sayang, Jangan dekat-dekat dengan motor soal nya panas" melepaskan helm yang di pakai dan mendekati gio.

"yok acuk ta," menarik tangan cila semangat. Cila hanya tersenyum melihat gio yang lucu di matanya.

"Assalamu'alaikum," ucap cila ketika masuk ke dalam rumah.

"Wa'alaikumsalam," terdengar jawaban dari belakang cila kira asal nya dari dapur.

"duduk nak," mama gevan mempersilahkan Cila duduk di sofa. Cila pun duduk dengan membawa gio kepangkuan nya.

"Tante kebelakang dulu ya, tante mau masak. Jangan lupa di makan dan minuman nya ya," ujar mama gevan. Melihat mama gevan yang sudah tidak terlihat. Cila pun melihat sekeliling nya mencari gevan, tapi gevan tidak terlihat di sekitar ruangan keluarga.

"Papa gio mana?," tanya cila ketika sudah memastikan hanya cila berdua dengan gio. Cila tidak mau di anggap genit menanyakan gevan di depan mama gevan.

"kamal," memakan kue yang di suapi cila.

"nanti kita main dimana?," sambil menyuapi gio kue yang di hidangkan.

"juu," seru gio.

"kalau mau ke zoo harus pagi atau siang. Sekarang zoo nya udah tutup," cila berusaha memberi pengertian ke gio agar tidak kecewa.

"yaaahh," keluh gio. Cila mengelus kepala gio dengan lembut.

"Kita ke pasar malam aja gimana?," bujuk cila.

"acal ayam apa ta?," gio baru pertama kali mendengar pasar malam karena gio tidak pernah ke pasar malam.

"pasar malam sama kayak di timezone sayang, banyak mainan nya," jelas cila dengan lembut.

Tidak tau kenapa cila bisa jatuh hati pada gio, padahal cila tidak bisa menghibur anak kecil kalau sudah menangis. Cila hanya suka membuat anak kecil menangis apalagi sampai menjerit-jerit.

"oo dicu ya ta," gio mengganggukan kepala seolah dia mengerti.

"ihhh gemes deh, kamu ikut kakak aja yuk," memeluk gio karena gemas melihat ekspresi gio yang lucu.

"acal ayam?," tanya gio

"iya, tapi ikut ke rumah kakak juga mau?," Cila berharap gio menyetujui nya agar bisa menghabiskan waktu dengan gio.

"ndak au," tolak gio. Mendengar itu bukan nya marah tapi pengen rasa nya menculik gio.

"emang kamu mampu kasih makan anak saya," Ternyata percakapan Cila dengan gio di dengar oleh gevan. Memasuk kan kedua tangan ke dalam saku celana dan bergegas mendekat ke cila dan gio.

"anu," cila salah tingkah ketika melihat gevan hanya memakai celana pendek.

"Kamu nanti jangan nakal-nakal ya," ujar gevan mengambil gio dari pangkuan cila.

"ciap pa," hormat gio ketika dalam gendongan gevan.

"Sana Pergi, jagain anak saya baik-baik ya. Awas kalau hilang," memberikan kartu kredit ke cila.

"loh mas gevan gak ikut?," cila berharap gevan ikut biar kayak keluarga cemara gitu.

"gak, saya masih ada kerjaan, ambil," masih menyodorkan kartu kredit ke cila.

"gak usah mas, takut gak ke pakai nanti disana," ujar cila.

"emang kamu mau kemana?," gevan heran kok kartu kredit nya tidak terpakai nanti padahal kan bisa digunakan dimana aja.

"aku mau ke pasar malam, pake uang cash bayar nya," jawab cila. Memerhatikan gio yang nyender ke gevan membuat cila iri.

"kapan ya aku di halalin nya? Aku pengen nyender juga," batin cila berteriak.

"tunggu bentar, saya ambil uang nya dulu," menurun kan gio dari gendongan nya lalu bergegas ke kamar.

"ata antik deh," melihat cila dari atas ke bawah. Mendengar itu pun salah tingkah mendengar pujian gio.

"hehehe, makasi ya gio. Kamu ganteng banget hari ini," memasukan anak rambut yang cila rasa mau keluar.

"ambil uang nya," gevan menyodorkan uang merah di tangan nya. Cila tidak tau uang nya berapa lembar.

"eh gak usah mas, aku ada kok bawak uang," ujar cila. Cila gak enak mengambil uang gevan. Walau dia suka mengambil uang sang mama, cila juga masih punya malu buat ambil uang orang lain.

"ambil cepat," menatap cila dengan tajam karena sudah di tolak dari tadi.

"i iya mas," mengambil dengan cepat uang di tangan gevan.

"kamu pergi sama sopir ya. Saya gak percaya sama kamu," perintah gevan.

"Pak toni," Memanggil sopir yang akan mengantar gio dan cila.

"iya den," sahut pak toni.

"tolong antar kan gio ke pasar malam ya pak," perintah gevan

"dan nanti jam 8 harus sudah di rumah" lanjut gevan

"baik pak, mas." sahut cila sama pak toni.

Cila dan gio berangkat dengan pak toni ke pasar malam.

Bersambung

-♡-♡-♡-

Jangan Lupa Vote and Comment ya

Salam othor ❤️❤️❤️

Terpopuler

Comments

Wanita Aries

Wanita Aries

Ceritanya bagus

2025-04-09

1

ISIMPFORMITSUKI

ISIMPFORMITSUKI

Keren banget nih cerita, semoga thor terus lanjut menulis!

2024-07-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!