Setelah selesai sholat, Cila bergegas keluar kamar untuk makan malam. melihat sekeliling dapur yang tidak ada orang cila langsung ke meja makan buat makan. Ketika cila membuka tudung saji, cila geleng-geleng kepala cuman ada ikan asin yang tinggal tulang.
"astoge, punyak mak kayak gini kali," Cila meletakkan kembali tudung saji ke posisi semula.
Cila bergegas ke kamar mama buat mengajukan protes.
BRAK
Cila melihat sang mama baring di kasur ternyata memakai earphone, pantas ketika cila membuka pintu kamar dengan keras mama tidak kaget.
Cila mendekat ke arah mama sambil memeluk sang mama dengan erat dan melepaskan earphone yang dipakai mama.
"ma," cila berusaha memelas dan memanjakan suara nya supaya mama luluh.
Merasakan pelukan cila yang semakin erat berusaha melepaskan pelukan cila karena dia masih kesal dengan cila yang memakan sate nya padahal mama sudah mengantri sangat lama supaya bisa makan sate.
"ma, aku lapar ma," rengek cila menggoyangkan tangan mama.
"ya makan," masih berusaha mengacuh kan cila.
"tapi gak ada lauk nya ma," keluh cila.
"di atas meja makan ada lauk kok," merapih kan masker nya yang agak geser karena di goyang-goyang cila.
"cuman tulang ikan asin mahh," keluh cila sekali lagi sembari memeluk mama agar luluh.
"yang penting masih bisa dimakan kan," ujar mama santai.
"mama mah, aku kan bukan kucing yang bisa makan tulang ikan," rengek cila
"kamu kan emang kucing, kucing garong," ledek mama.
Melihat usaha cila yang begitu gigih membujuk nya, pada akhir nya mama pun luluh dibuat nya. Jarang-jarang cila mau memeluk dan memelas kepada nya. Mama kalau sudah berjumpa dengan cila bawaan nya mau marah aja apalagi tingkah cila yang membuat mama mengelus dada tiap hari.
"mama buatkan nasi goreng aja ya," sembari melepaskan pelukan cila.
Beranjak dari kasur dengan memegang tangan mama, cila menuntun mama nya ke dapur.
Setelah sampai dapur cila duduk di kursi meja makan sembari menunggu mama selesai masak.
"kamu sholat isya dulu gih," ujar mama
"habis makan aku sholat nya mah," melipat kan tangan di atas meja makan sembari memangku kepala nya.
"sekarang cila," perintah mama.
"iya-iya," Cila beranjak dari kursi lalu bergegas ke kamar untuk sholat.
Setelah sholat cila langsung ke dapur buat makan. Se sampai di dapur cila melihat mama sedang memasak di dapur.
"masih lama ma? Aku sudah lapar mah," cila langsung duduk di kursi meja makan.
Mendengar perkataan cila seperti itu membuat mama menoleh kan kepala kepala kebelakang dan menatap cila dengan tajam
"Kalau mau cepat masak sendiri," jawab ketus mama.
"Malas aku mah," ujar cila santai.
Sebenar nya cila bisa memasak bahkan lebih jago dari sang mama tapi cila lebih banyak malas nya.
BRAK
"selamat makan tuan putri," meletakkan piring nasi goreng dengan kasar.
"iya, tolong sekalian air minum nya ma" cila menyuap kan nasi goreng ke mulut nya. Mendengar perintah cila kepada nya membuat mama mengelus dada. Baru tadi kayak anak kucing sekarang udah balik ke tabiat aslinya.
BRAK
menaruh air minum dengan kasar karena kesal lihat anak nya yang arogan seperti itu. Mama bergegas pergi ke kamar agar tidak bertambah emosi liat cila.
Cila melihat mama nya pergi dengan ekspresi kesal pun tetap melanjut kan kegiatan makan dengan santai.
Setelah selesai makan dan mencuci piring cila langsung ke kamar buat lanjut nonton drakor yang belum selesai di tonton nya.
Sebelum menonton drakor cila mengambil Handphone nya melihat apakah ada chat dan telpon masuk ke handphone nya.
melihat notifikasi ada Mas Lope💋❤ yang menelpon membuat cila gugup. Cila mencoba menelpon kembali agar tau keperluan apa yang membuat mas devan menelpon nya. Tapi ketika cila mau menelpon kembali ada panggilan video call dari mas gevan.
Tring tring tring
Cila langsung memakai mukenah di atas kasur agar tidak membuka aurat nya. setelah memastikan tidak nampak rambut nya baru cila mengangkat telpon nya. Terlihat wajah gio di layar handphone nya.
"halo ganteng," terlihat muka gio yang sembab seperti habis menangis
"cam ikum, hiks," masih terdengar isakan dari gio
"Wa'alaikumsalam ganteng, kamu kenapa nangis?," cila merasa sedih liat gio nangis.
"ata, huaaaa," makin kencang tangisan gio
"adi papa uluh obok capi io, hiks yum au obok." lanjut gio.
"ulu-ulu belum mau bobok ya, kakak akan cerita dongeng, mau gak kakak dongeng kan?," cila berusaha membuat gio tergoda pancingan nya.
"onyeng?," memastikan kalau gio tidak salah dengar.
"iya dongeng, mau gak?," tanya cila
"au," gio terlihat menggemaskan dimata cila ketika menganggukan kepala dengan kuat sampai hp yang gambar gio pun di buat bergoyang.
"tapi lap dulu air mata dan ingus nya gih, jelek tau," ledek cila. Mendengar ledekan cila, gio dengan cepat membersih kan muka nya dengan selimut di dekat nya. Melihat itu cila tambah gemas liat gio pengen cubit pipi merah basah nya.
"kan ganteng keliatan nya," cila melihat siluet badan orang di layar.
"minun susu dulu sebelum tidur," terdengar suara gevan. Cila makin gugup ketika mendengar suara gevan.
"ata cita lah, atu au enyal," terlihat gio meminum susu yang di beri kan gevan. Setelah selesai memberikan gelas kosong kepada gevan.
"oke, kamu baring dulu ya. Biar enak kakak cerita nya," perintah cila.
"taruh hp nya di samping gio biar gak cape pegangnya," lanjut cila.
Melihat gio mengikuti arahan nya, Cila memikirkan dongeng apa yang akan di cerita kan kepada gio.
"pat ta," gio seperti nya tidak sabar mendengar dongeng dari cila.
"hmm, kakak akan cerita dongeng tentang anak beruang yang baik hati," cila masih berusaha mencari alur cerita yang cocok buat anak-anak.
"Di suatu Hutan yang rindang hidup lah dua ekor beruang......
Bersambung
-♡-♡-♡-
Jangan lupa Vote and Comment ya ❤️❤️❤️
Salam othor ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments