Setelah sampai ke alamat yang di kirim tadi, cila memastikan alamat nya sudah benar. Cila keluar mobil untuk memanggil orang rumah.
"Wih, gede juga rumah camer gue ya. Rezeki anak sholehot pasti terbaik, hihihi," takjub cila ketika melihat rumah mama nya gevan yang terbilang besar.
Cila menekan bel di pagar rumah sekali, sambil melihat sekitar nya. Udah merasa cukup lama tapi belum ada juga yang membuka kan pagar. Cila menekan lagi bel rumah supaya dibuka kan pagar.
"Iya sebentar," terdengar suara laki-laki, dan tidak berapa lama terbuka lah pagar dan muncul lah laki-laki berseragam.
" Cari siapa neng?" Tanya lelaki tersebut.
"Aku mau antar Mobil Mas Gevan pak," jawab cila sambil berusaha melirik ke dalam rumah, berharap mama nya gevan ada di rumah.
"Oo mau antar mobil tuan gevan toh, ini dengan siapa ya neng?," Sambil melihat cila dari atas ke bawah
"Saya pacar nya mas gevan pak," celetuk cila dengan membesarkan suara nya supaya suara nya terdengar sama tuan rumah dan di izin kan masuk.
"Pak agus, siapa yang datang?" Terdengar suara perempuan dari dalam rumah.
"Pacar tuan gevan. nya," balas pak agus cepat.
"Suruh masuk pak," cila mendengar itu langsung tersenyum lebar.
"Silahkan masuk neng, sini kunci mobil nya. Biar saya saja yang masukin mobil nya," cila menyerahkan kunci mobil dan segera masuk ke rumah. Cila semakin takjub melihat halaman rumah yang luas dengan macam-macam tanaman hias yang cila perkirakan itu pasti mahal
" heran gue, gak mak gue, gak camer sama-sama suka hamburin uang buat gak penting. Mending tanam buah atau sayur kek," gumam cila sambil mengingat jika mama nya termasuk salah satu orang yang sangat suka mengoleksi tanaman-tanaman hias mahal itu.
Cila melihat ada seorang perempuan berdiri di depan pintu, segera merapikan jilbab nya.
"Assalamu'alaikum tante," sapa Cila tersenyum sambil menyalim tangan perempuan di depan tadi. Perempuan itu tetap cantik walau sudah berumur, aura nya masih sangat terpancar.
"Wa'alaikumsalam nak, masuk nak," setelah cila menyalim tangan nya, dia merangkul cila dan membawa masuk ke rumah nya.
"Silahkan duduk nak," ajak perempuan paruh baya yang masih terlihat cantik. Cila yakin perawatan perempuan terseput pasti mahal sama kayak bunga-bunga di halaman tadi.
"Iya, tante," sahut cila pelan. cila berusaha menunjukkan sisi anggun perempuan supaya Calon Mertua nya ke cantol sama Cila.
"Kamu mau minum apa nak? , biar enak ngobrol nya," sambil tersenyum lembut ke arah cila.
"Jus jeruk ada, sama snack nya boleh tan, ups. Maaf tan," cila menutup mulut nya ketika dia juga meminta makan. Muka cila langsung memerah sambil memukul pelan mulut nya sambil menundukan kepala.
"Boleh, hahaha," terdengar tawa yang terdengar indah itu. Cila merasa semakin malu ketika mendengar tawa itu.
" bik, tolong buatin jus jeruk dan kue brownies nya ya," perempuan tadi menyuruh Asisten Rumah Tangga nya.
" Perkenalkan nama saya Arum dwi Argantara, saya mama gevan pacar kamu. Nama kamu siapa?," Tanya mama gevan
"Nama aku Cila Afrilia tan," cicit Cila pelan sambil menautkan jari tangan nya. Cila merasa seperti sedang di wawancara sehingga merasa sangat gugup.
"Kamu benaran pacar nya gevan?" Tanya mama gevan memastikan.
"Enggak tan, ups." cila yang keceplosan mengungkapkan kalau dia sudah berbohong soal gevan yang sudah dibilang pacar nya.
"Loh tadi katanya kamu pacar nya," mama arum heran dengan jawaban plin plan cila
" maaf tan, tadi aku ngaku-ngaku aja biar bisa kenalan dengan tante. Hehehe," akhir nya cila memilih jujur karena cila takut nanti dia akan berbohong lagi kedepan nya lebih baik iya jujur sekarang.
" gak papa kok cila, kmau masih mending ngaku pacar bahkan ada yang lebih parah. Dia ngaku hamil anak gevan. Pusing saya punya anak ganteng nya gak ketulungan," celetuk mama gevan.
" iya tan, anak tante tu ganteng banget buat jantung berdisko tan," cila berbinar sambil membayang kan ketika dia melihat gevan pertama kali. Melihat mata cila yang berbinar ketika membicarakan anak nya gevan, mama gevan hanya bisa menggelengkan kepala heran kenapa anak nya banyak yang suka.
"Ini di minum neng," sambil meletak kan minuman dan kue di atas meja.
"Terima kasih bik," mata cila semakin berbinar ketika melihat brownies kesukaan nya. Mama gevan memperhatikan bagaimana cila memperlakukan Asisten Rumah Tangga nya dengan baik. Jarang dia menemui gadis bersikap sopan santun.
"Di minum dan makan ya cila," dengan lembut mama gevan tersenyum ke arah cila.
" iya tan." Cila menoleh ke arah mama gevan dan membalas senyuman mama gevan dengan lembut.
Cila meminum Jus yang di hidangkan sambil melihat-lihat sekitar rumah. Cila kagum dengan interior rumah gevan yang tampak sederhana tapi cila yakin barang interior rumah nya bukan lah murah.
"OMA," terdengar teriakan anak laki-laki dari lantai atas membuat cila dan mama gevan menoleh ke arah sumber suara.
-♡-♡-♡-♡
Coba tebak siapakah anak laki-laki itu?
Kalau gak di jawab othor do'a kan rezeki nya lancar
Jangan Lupa Vote and Komen ya!
salam author ❤❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments