"Di suatu Hutan yang rindang hidup lah dua ekor beruang dengan berbagai macam hewan. setiap pagi anak beruang selalu berkeliling hutan untuk bermain bersama teman-teman nya. Pada suatu pagi ketika berkeliling hutan anak beruang bertemu dengan monyet yang sedang duduk di tepi sungai sambil makan pisang...."
"Pagi monyet sapa anak beruang riang. Monyet mendengar itu hanya diam memalingkan muka," merubah suara dengan nada riang
"Melihat tidak ada balasan dari monyet, anak beruang mendekat ke arah monyet. Melihat anak beruang mendekat monyet pun bergeser menjauh. Anak beruang pun kecewa melihat monyet menjauhi nya," cila merubah ekspresi nya menjadi kecewa.
Gio dengan fokus mendengarkan cerita cila, Mata nya mengikuti setiap gerakan yang cila tunjukkan.
"Kenapa kamu menjauhi ku? Tanya anak beruang..."
"Monyet ditanya begitu hanya diam sambil melempar kulit pisang ke sungai. Apakah aku pernah menyakiti mu? tanya sekali lagi anak beruang," cila berhenti sejenak untuk melihat tanggapan dan ekspresi gio.
"Anak beruang sedih jika ada yang tidak menyukai nya, karena semua hewan di hutan merupakan teman baiknya," sambung cila.
"Monyet masih diam tanpa ada niat untuk menjawab. apakah kamu mau jadi teman ku? Tanya anak beruang..."
"Monyet pun menoleh ke arah anak beruang. Aku tidak mau berteman dengan hewan yang badan nya besar kayak kamu jawab monyet ketus" cila merubah intonasi suara nya menjadi ketus serta dengan muka cemberut.
"Kenapa dengan badan ku yang besar? Apakah mengerikan? Tanya anak beruang,"
"Tidak mengerikan, badan mu pasti sangat berat aku takut tertindih sama badan kamu. Kan kamu pasti lari nya lambat jawab monyet," memelankan suara nya ketika melihat gio sudah memejamkan mata.
"Mendengar jawaban monyet seperti itu membuat beruang sedih dan berpikir apakah salah kalau badan nya besar dan berat begitu," cila masih melanjutkan cerita dongeng nya.
"ehem," cila mendengar deheman menghentikan ceritanya.
"gio sudah tidur, saya sudahi telepon nya. Terima kasih dongeng nya," belum sempat cila membalas, tiba-tiba panggilan vidio call nya sudah mati.
Cila mendengus kesal melihat telepon nya di matikan mendadak. padahal cila pengen melihat gevan dan bisa pamer ke keyla kalau dia habis vidio call sama cowo ganteng.
Cila langsung mematikan handphone nya agar bisa nonton drakor tanpa ada yang menganggu.
-♡-♡-♡-
Brak brak
"Cila," terdengar gedoran pintu dan teriakan di depan kamar cila. Sedang yang yang di panggil-panggil masih bergelung dalam selimut.
"astaghfirullah, punya anak gadis bukan nya bantuin mak nya masak dan beberes pas libur kuliah malah masih molor aja tu anak " omel mama ketika cila tidak bangun-bangun padahal sudah di gedor pintu kamar nya.
.
.
10.37
"hoammmm," Cila merenggangkan badan nya kemudian meraba-raba tempat tidur untuk mencari handphone nya.
"aduh, mana sih handphone ku," gerutu cila.
Cila bangkit dari kasur setelah handphone nya ketemu. Cila mengecas handphone nya lalu bergegas ke kamar mandi untuk cuci muka dan gosok gigi.
Setelah selesai Cila keluar dari kamar lalu ke dapur untuk makan. Ketika sampai dapur Cila membuka tudung saji di meja makan buat makan, tapi sayang nya Cila tidak mendapati makanan apapun.
"ck," melempar asal tudung saji karena kesal.
Cila membuka kulkas buat mengambil bahan-bahan buat memasak. Cila berniat masak buat nanti makan siang. Kalau menunggu mama nya masak pasti dia mati kelaparan.
"masak nya banyakin ya," cila menghentikan kegiatan memotong ayam nya dan menaruh pisau dengan kasar.
Brak
"kok berhenti, lanjut lah masak nya," ujar mama.
Melihat mama nya dengan santai menyender di kulkas sambil memakan apel membuat cila kesal sendiri. cila mendekat ke arah sang mama dan melapkan tangan nya ke baju mama dengan santai.
"cila," pekik mama kesal. Terkejut dengan aksi cila yang sudah kelewatan.
"rasain," ledek cila. Merasa mood nya sudah bagus ketika melihat ekspresi mama nya yang kesal. Cila kembali melanjutkan memotong ayam yang terhenti tadi.
"kamu memang kelewatan ya," sambil membersikan baju dengan tisu.
"biarin," cila mencuci ayam yang sudah di potong nya.
"iss kan bau jadi nya," Mama mengendus baju yang terkena lap tangan cila.
"punya mama kok malas kali," gerutu cila. Melihat mama pergi membuat cila tambah kesal karena tidak di bantu masak.
Cila mencampurkan ayam dengan bumbu yang sudah di halus kan tadi dan menutup dengan kain. Cila memotong beberapa sayur karena mau membuat sayup sop. Setelah selesai, Cila membuat sambal terasi biar tambah mantap rasa nya. Apalagi nanti papa nya pulang.
Setelah selesai masak, Cila langsung makan tanpa mengajak sang mama karena cila masih kesal dengan mama.
"loh sudah selesai masak nya," mama tampak sudah menggganti baju setelah insiden tadi.
"makan kok gak ngajak-ngajak," terlihat mama sudah membawa sepiring nasi buat ikut makan juga. Mama duduk di kursi dan mau mengambil lauk dan sayur tapi terhenti karena di halang tangan cila.
"kalau mau makan bayar," celetuk cila
duk
"aduh sakit mah," cila meringis memegang kepala nya yang terkena lemparan sendok dari sang mama.
"sama mama sendiri kok gitu," mengambil lauk dan sayur yang tertunda tadi.
Mama dan cila makan dalam diam, melupakan kejadian yang barusan terjadi.
"yang terakhir cuci piring," cila langsung kabur ke kamar setelah selesai makan dan meninggal kan mama sendiri.
"cila," terdengar pekikan mama dari dapur. Cila mendengar itu hanya tertawa di kamar.
.
.
Cila duduk di depan meja belajar mengerjakan Tugas dari dosen nya sambil mendengar musik dari handphone nya.
"abang pilih yang mana perawan atau janda," cila mengikuti lagu kesukaan nya sambil menggoyangkan kepala.
Cila sudah selesai mengerjakan tugas pun meregangkan badan nya yang pegal. Cila melihat jam sudah menunjuk pukul 2. Cila bergegas ke kamar mandi untuk ambil wudhu karena dia belum sholat zuhur. Senakal-nakal nya cila dia tidak akan lupa sama kewajiban nya.
"Assalamu'alaikum wa rahmatullah,"
kring kring kring
terdengar bunyi telepon, tapi cila membiarkan nya. Karena cila mau berdo'a supaya berjodoh sama mas gevan.
"ya allah, yang maha pengasih lagi maha penyayang. tolong buat mas gevan jadi jodoh nya cila ya allah. Soal nya mas gevan type cila ya allah. Cila pengen bisa nikah sama mas gevan biar punya anak kayak gio ya allah. Kabulkan lah do'a cila ya allah. Amin,"
setelah selesai berdo'a cila mengambil handphone nya buat melihat siapa yang tadi menelpon.
"mas gevan," gumam cila ketika melihat notifikasi handphone nya.
"kalau mas gevan nelpon sekali lagi berarti jodoh nya cila," berharap do'a dan ucapan nya terkabul.
Tring tring tring
Mas Lope 💋❤
Cila berbinar melihat siapa yang menelpon, cila langsung mengangkat telpon.
"halo, assalamu'alaikum cila," terdengar suara serak yang sudah cila hapal diluar kepala
"ata," terdengar juga suara anak kecil antusias yang pasti nya suara gio.
"wa'alaikumsalam mas, halo gio," cila menjawab salam terlebih dahulu baru menyapa gio.
"kenapa ya mas?," lanjut cila.
"begini cila......
Bersambung
-♡-♡-♡-
Jangan lupa Vote and Comment ya
Salam Othor ❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Husna
Aku suka banget sama twist yang ada di cerita, semoga semakin menarik aja nanti!
2024-07-25
1