Bab 18. Curang

Bab 18. Curang

POV Author

Kedatangan Bu Kemala untuk makan bersama di rumah itu membuat Rani dan Laura kembali terlibat dalam persaingan ketat untuk mengambil hati Ibu mertua mereka maupun Damar.

Rani membuat masakan yang di sukai Ibu mertuanya. Sedangkan Laura mau tidak mau membuat masakan terbaiknya yang di anggap paling enak dari semua masakan yang pernah ia masak untuk Damar.

Dapur pun mendadak riuh dan berantakan bagai kapal pecah. Bayangkan saja dua orang yang sedang bersaing apa lagi bermusuhan di tempatkan pada satu dapur yang sama dan bersaing untuk mengolah makanan yang akan di nikmati suami dan ibu mertua mereka.

Rani memasak dengan tenang tanpa memperdulikan Laura. Sedangkan Laura kerap kali melirik sinis Rani saat mereka saling berdekatan.

Dua jam kemudian Rani selesai memasak dan di sajikan ke meja makan. Merasa waktu masih cukup untuk bersih-bersih diri, Rani pun meninggalkan dapur menuju kamarnya untuk mandi.

Di ruang tamu, Ibu Kemala dan Damar sedang terlibat obrolan tentang perusahaan mereka.

"Jangan kasih biarkan Rudy terus memegang proyek besar perusahan kita. Dia kan tidak berada di semua divisi. Biar saja kepala divisi terkait yang menangin tender yang menjadi penanggung jawab itu proyek yang di menangkan. Memangnya dia pemilik perusahaan? Baru punya saham sedikit saja ngelunjak. "

"Iya Bu. Aku sedang memproses pembukaan devisi baru untuk periklanan. Dan rencananya, aku akan mengajak Laura bekerja di perusahaan kita sebagai kepala divisi baru nanti."

Bu Kemala terkesiap dan langsung menatap anaknya.

"Kamu akan membiarkan dia bekerja di perusahaan kita? Wanita yang tidak tahu apa-apa itu?!"

"Laura menempuh pendidikan yang sama dengan ku Bu, bahkan di jurusan dan universitas yang sama di luar negeri. Sayang, jika pendidikannya itu tidak di gunakan sebaik-baiknya." Ujar Damar menjelaskan.

"Kamu memercayainya Damar? Apa dia pernah bekerja sebelumnya?"

"Belum, tapi aku yakin dia bisa belajar." Ujar Damar membela.

"Perusahaan kita bukan tempat uji coba Damar. Kalau terjadi apa-apa, posisi mu itu di incar banyak pemegang saham disana. Jangan buat jerih payah Ayah dan Ibu ini sia-sia oleh satu kesalahan kecil dengan coba-coba!" Tegas Bu Kemala.

Damar membuang napas berat. Apa yang di katakan ibunya tidak lah salah mengingat bagaimana perjuangan kedua orang tuanya selama ini mempertahankan perusahaan dan membesarkan perusahaan itu.

"Kalau begitu, ijinkan dia menjadi bagian dari karyawan di kantor kita. Biar dia punya pengalaman sebelum naik ke temaota yang lebih tinggi, ya Bu?"

"Terserah! Tapi ingat Damar, karyawan yang tidak becus bekerja akan ibu di berhentikan. Karena yang masih banyak yang rajin serta berkemampuan menunggu untuk bisa bekerja di perusahaan kita." Kata Bu Kemala.

"Baiklah Bu."

Tidak terasa waktu berbincang-bincang mereka sudah cukup lama sampai Rani muncul dengan tampilan casual namun segar dan tetap cantik.

Aroma wangi dari tubuh Rani yang segar itu sering kali membuat Damar merasa tenang berada di dekatnya.

"Bu, sudah hampir lewat jam makan malam. Ayo, kita makan, Bu, Mas..." Ajak Rani.

Bu Kemala mengangguk, lalu beranjak dari duduknya dan melangkah ke meja di ikuti Damar dan juga Rani.

Banyak menu tersaji di sana. Ada yang tampak menarik untuk di cicipi ada juga yang terlibat sedikit berantakan meski tampilannya di hias semenarik mungkin.

Rani menarik kursi sang Ibu mertua untuk mempersilahkannya duduk. Sedang Damar menarik kursinya sendiri berseberangan dengan sang Ibu.

Rani duduk di sebelah ibu mertuanya. Dan tiba-tiba saja, Laura juga datang dan langsung duduk di samping Damar. Laura juga telah membersikan diri. Namun karena wangi parfumnya sedikit menyengat, udara di sekitar sana serasa begitu tipis untuk di hidup.

"Mau makan kok pakai parfum sampai sebotol begini?! Membuat orang kehilangan selera makan saja!" Sarkas Bu Kemala.

"Kamu kenapa pakai parfumnya berlebihan sayang?" Bisik Damar di dekat Laura.

"Aku sudah mandi, tapi rasanya bau masakan masih terus menempel. Makanya aku semprot parfum lebih banyak dari biasanya." Balas Laura berbisik pada Damar.

"Ehem!!"

Bu Kemala berdehem, merasa tidak suka melihat pasangan di depannya itu saling berbisik. Sedangkan menantunya yang lain hanya diam dan menunduk tanpa bicara sambil melayaninya mengambil makanan dan meletakkannya di piring.

Damar dan Laura lalu kembali menjaga sikap mereka. Laura pun melayani Damar mengambilkan makanan dan minuman untuk suaminya itu.

"Bu, coba juga masakan ku ya? Siapa tahu Ibu suka." Ujar Laura menyerahkan masaknya di dekat piring Ibu mertuanya.

"Eh...!"

Suara Rani tertahan. Ia terkejut melihat Laura meletakkan salah satu jenis masakan yang ia masak tadi.

Tidak mungkin dia lupa itu masakkan ku kan? Apa dia sengaja dan ingin mengambil simpati dengan cara curang begitu?! Batin Rani bertanya-tanya dan mendadak kesal dibuatnya.

"Kenapa Rani?" Tanya Damar.

"Mmm... Tidak Mas." Jawab Rani menunduk dan kembali duduk di tempatnya setelah melayani Ibu mertuanya.

Semuanya pun mulai menikmati masakan yang ada. Rani mencuri lirik sekilas mengamati Ibu mertuanya dan Damar yang merasakan masakan yang di akui Laura sebagai masakannya itu.

"Wah, enak sayang! Kamu semakin pintar masak sekarang." Puji Damar antusias.

"Makasih sayang, ayo tambah lagi sayang, Ibu..." Ujar Laura sambil tersenyum senang namun ketika melirik Rani sekilas dengan sinis.

Bu Kemala hanya diam menyantap makanannya. Lalu setiap mengambil lagi lauk, ia hanya mengambil yang sama seperti yang Rani berikan sebelumnya padanya.

Makan malam pun selesai. Kembali dua Isteri Damar bersaing membersihkan meja makan sedangkan Damar dan sang Ibu sudah kembali ke ruang tamu.

"Urungkan niatmu untuk mempekerjakan wanita itu di perusahaan kita!"

"Tidak bisa begitu Bu. Tadi Ibu sudah setuju, tapi kenapa tiba-tiba jadi berubah Bu?!" Protes Damar dalam kebingungannya.

"Kamu ingin mempekerjakan maling di perusahaan kita?!" Sarkas Bu Kemala dalam tanya.

"Maksud Ibu apa?!" Tanya Damar yang sepertinya tidak menyukai Laura di tuduh demikian.

"Dia berbuat curang! Hal kecil untuk membuat Ibu senang saja dia tidak bisa!"

"Curang bagaimana Bu?!" Tanya Damar yang masih belum paham.

"Masakan yang di sodorkan tadi masakan Rani karena Ibu yang mengajarkannya."

"Ah, Ibu terlalu berlebihan. Laura itu sudah banyak berubah dalam kemajuan. Bisa saja Laura benar-benar belajar dan bisa membuat masakan seperti Rani." Bantah Damar.

"Tapi tidak dnegan jenis masakan itu. Karena masakan itu hanya di ajarkan turun temurun dalam keluarga kita!" Bantah Bu Kemala, mematahkan argumen Damar.

Seketika Damar pun tak terdiam. Ia tidak lagi bisa berkata apa-apa jika sang ibu sudah berkata demikian yang berarti ibunya tidak mungkin berbohong.

Bersambung...

Jangan lupa like dan komen ya, terima kasih 🙏😊

Terpopuler

Comments

Mak Christo

Mak Christo

terlalu bucin sehingga tidak menyadari yg mana intan, yg mana kerikil

2024-11-02

0

Lina Suwanti

Lina Suwanti

emang enak,,niat mau ngambil hati malah menunjukkan sifat asli🙂

2024-08-09

0

🍂⃝🐱³

🍂⃝🐱³

wkwkw bikin malu Laura ngambil hati mertua aja pake cara curang segala kan terlihat buruk 🤣🤣🤣...sok" an ngaku" masakan Rani dia punya hillih Sadar diri Sadar

2024-06-11

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Menyambut Calon Madu
2 Bab 2. Telepon Dari Ibu Mertua
3 Bab 3. Permohonan Yang Menyesakkan Dada
4 Bab 4. Jangan Kalah
5 Bab 5. Di Paksa Menerima
6 Bab 6. Tampil Beda
7 Bab 7. Nyonya Rumah
8 Bab 8. Perdebatan Dua Isteri
9 Bab 9. Berlaku Adil
10 Bab 10. Di Ajak Kenalan
11 Bab 11. Makan Malam Plus Makan Hati
12 Bab 12. Bukan Cemburu Katanya
13 Bab 13. Makan Bersama
14 Bab 14. Bertengkar Lagi
15 Bab 15. Tabir Terungkap
16 Bab 16. Persaingan Ketat
17 Bab 17. Bertemu Tanpa Sengaja
18 Bab 18. Curang
19 Bab 19. Cucu
20 Bab 20. Damar Bingung
21 Bab 21. Apa Benar Itu Cemburu
22 Bab 22. Membuka Diri Perlahan
23 Bab 23. Cemburu Yang Nyata
24 Bab 24. Damar Mabuk
25 Bab 25. Membuat pilihan
26 Bab 26. Informasi Yang Mengejutkan
27 Bab 27. Rahasia Keluarga
28 Bab 28. Terciduk
29 Bab 29. Laura Pembohong
30 Bab 30. Makan Malam Bertiga
31 Bab 31. Memilih Rani
32 Bab 32. Hamil
33 Bab 33. Rumit
34 Bab 34. Anak Siapa
35 Bab 35. Bertemu Firman
36 Bab 36. Jangan Dekat Pria Lain
37 Bab 37. Ke Dokter Kandungan
38 Bab 38. Party
39 Bab 39. Keguguran
40 Bab 40. Menyembunyikan Kebenaran
41 Bab 41. Berkilah
42 Bab 42. Kepergok Di Rumah Sakit
43 Bab 43. Hasil DNA
44 Bab 44. Pelukan Hangat
45 Bab 45. Sidang
46 Bab 46. Keputusan Big Bos
47 Bab 47. Widya
48 Bab 48. Pembohong Ulung
49 Bab 49. Honey Moon Yang Tertunda
50 Bab 50. Turun Posisi
51 Bab 51. Cibiran
52 Bab 52. Buka Segel
53 Bab 53. Ajukan Cerai
54 Bab 54. Masa Bulan Madu Berakhir
55 Bab 55. Kejutan
56 Bab 56. Di Tahan
57 Bab 57. Kandas
58 Bab 58. Kenyataan Pahit Yang Harus di Telan
59 Bab 59. Kebakaran
60 Bab 60. Pilihan Yang Tepat
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Bab 1. Menyambut Calon Madu
2
Bab 2. Telepon Dari Ibu Mertua
3
Bab 3. Permohonan Yang Menyesakkan Dada
4
Bab 4. Jangan Kalah
5
Bab 5. Di Paksa Menerima
6
Bab 6. Tampil Beda
7
Bab 7. Nyonya Rumah
8
Bab 8. Perdebatan Dua Isteri
9
Bab 9. Berlaku Adil
10
Bab 10. Di Ajak Kenalan
11
Bab 11. Makan Malam Plus Makan Hati
12
Bab 12. Bukan Cemburu Katanya
13
Bab 13. Makan Bersama
14
Bab 14. Bertengkar Lagi
15
Bab 15. Tabir Terungkap
16
Bab 16. Persaingan Ketat
17
Bab 17. Bertemu Tanpa Sengaja
18
Bab 18. Curang
19
Bab 19. Cucu
20
Bab 20. Damar Bingung
21
Bab 21. Apa Benar Itu Cemburu
22
Bab 22. Membuka Diri Perlahan
23
Bab 23. Cemburu Yang Nyata
24
Bab 24. Damar Mabuk
25
Bab 25. Membuat pilihan
26
Bab 26. Informasi Yang Mengejutkan
27
Bab 27. Rahasia Keluarga
28
Bab 28. Terciduk
29
Bab 29. Laura Pembohong
30
Bab 30. Makan Malam Bertiga
31
Bab 31. Memilih Rani
32
Bab 32. Hamil
33
Bab 33. Rumit
34
Bab 34. Anak Siapa
35
Bab 35. Bertemu Firman
36
Bab 36. Jangan Dekat Pria Lain
37
Bab 37. Ke Dokter Kandungan
38
Bab 38. Party
39
Bab 39. Keguguran
40
Bab 40. Menyembunyikan Kebenaran
41
Bab 41. Berkilah
42
Bab 42. Kepergok Di Rumah Sakit
43
Bab 43. Hasil DNA
44
Bab 44. Pelukan Hangat
45
Bab 45. Sidang
46
Bab 46. Keputusan Big Bos
47
Bab 47. Widya
48
Bab 48. Pembohong Ulung
49
Bab 49. Honey Moon Yang Tertunda
50
Bab 50. Turun Posisi
51
Bab 51. Cibiran
52
Bab 52. Buka Segel
53
Bab 53. Ajukan Cerai
54
Bab 54. Masa Bulan Madu Berakhir
55
Bab 55. Kejutan
56
Bab 56. Di Tahan
57
Bab 57. Kandas
58
Bab 58. Kenyataan Pahit Yang Harus di Telan
59
Bab 59. Kebakaran
60
Bab 60. Pilihan Yang Tepat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!