Bab 6. Tampil Beda

Bab 6. Tampil Beda

POV Rani

Seminggu setelah pernikahan Mas Damar rumah ini cukup tenang. Dan aku pun sudah bertekad untuk tidak lagi sungkan atas status yang sudah ku sandang saat ini. Boleh dong...aku menikmati peranku sebagai isteri pertama Mas Damar.

Kabar yang ku dengar mereka sedang berbulan madu ke luar negeri. Aku? Jangan ke luar negeri, ke Bali pun tidak. Bahkan Mas Damar belum menyentuh diri ini. Miris bukan?

"Bu, mau sarapan apa?" Tanya ART (asisten rumah tangga) yang baru bekerja 3 hari disini.

Atas perintah Ibu mertua, Bi Siti di pekerjakan di rumah ini. Tujuannya agar aku tidak di jadikan pembantu oleh Mas Damar dan isteri barunya itu. Baiknya ibu mertua ku ini. Dan aku janji, aku tidak akan mengecewakannya. Maaf jika aku akan menjadi pelakor dalam rumah tanggaku sendiri.

"Apa saja, pasti saya makan Bi." Jawabku.

"Baik Bu."

Bi Siti berlalu ke dapur. Dan aku membuka media sosial yang cukup lama tidak aku gunakan.

"Oh, sedang tren seperti ini sekarang." Gumam ku pada angin.

Aku melihat trend mode pakaian, juga cara ber-makeup serta model rambut terbaru. Begitu banyak dan bervariasi sampai membuatku sedikit pusing. Namun semua itu ku pelajari, padahal dulu tidak minat untuk ku ketahui.

Aku melangkah menuju kamarku, membuka lemari dan melihat model baju yang ku punya. Hanya belian dari Ibu mertua waktu itu yang modis dan mengikuti tren. Selebihnya, hanya ada baju usang yang ketinggalan jaman.

"Apa aku harus berbelanja?"

Triiing...! Triiing...!

Dering telepon mengalihkan pikiran dan pandangan ku. Aku segera meraih handphone ku dan melihat nama yang tertera di layarnya.

"Ibu mertua..." Gumam ku.

"Assalamualaikum, Bu..."

"Waalaikumsalam, Ran apa mobil mu sudah datang?"

"Belum Bu. Ada apa?"

"Hmm, lama juga ya indennya. Kamu ada waktu siang ini?"

"Saya tidak kemana-mana Bu, selalu di rumah."

"Bagus. Sebentar lagi Ibu jemput kesana."

"Baik Bu."

Ku letakkan kembali handphone ku setelah Ibu mertua menutup telepon dari seberang sana. Lalu menutup lemari pakaianku.

Ada apa ya ibu mau datang kemari? Selama tidak ada Mas Damar, rumah ini cukup tenang. Atau Mas Damar berulah di luar negeri sana, sampai Ibu butuh tempat curhat?

Tok.. tok.. tok!

"Bu, sarapannya sudah siap." Ujar Bi Siti dari balik pintu yang setelah renggang.

"Baik Bi, terima kasih." Jawabku dari dalam.

Aku pun menyusul langkah Bi Siti yang berjalan menuju dapur. Di meja ku lihat sudah ada sarapan di siapkan Bibi. Tanpa menunggu karena sebentar lagi ibu datang, aku segera menikmati sarapanku.

Tidak lama setelah aku menyelesaikan sarapan, ibu mertua datang di antar Pak Dirman.

"Assalamualaikum..."

"Waalaikumsalam..."

Aku menyalami ibu mertua.

"Sudah siap Ran?"

"Memangnya mau kemana Bu?"

"Ke salon, rumah Spa, apapun itu. Kita perawatan terutama kamu harus tampil beda. Ibu gedek dengan Damar pagi ini. Ibu dapat laporan dari perusahaan kalau Damar kemarin sore menarik dana cadangan perusahaan sampai 500 juta buat belanja isteri mudanya itu!"

Nah, benar kataku. Pasti Mas Damar membuat ulah sampai ibu menjadi kesal begitu. Kasihan Ibu mertua. Dari pada semakin kesal, lebih baik aku segera menuruti perintahnya agar emosinya segera mereda.

"Sebentar ya Bu, saya ganti baju dulu."

Aku segera beranjak ke kamarku dan mengganti pakaianku dengan pakaian model baru yang dibelikan Ibu mertua. Sekalian aku ingin mencoba pakaian itu.

"Sudah Bu, ayo!"

"Ini pakaian yang waktu itu Ibu belikan kan Ran?" Tanya Ibu yang terlihat takjub melihat ku dari atas sampai bawah.

Aku tahu tersenyum.

"Iya Bu."

"Bagus, cocok sekali di badanmu. Kalau begitu bantu kita beli lagi model-model terbaru untuk mu. Ayo!"

Wah, Ibu mertua jadi semangat kembali.

"Ayo, Bu!"

Kami masuk ke dalam mobil setelah berpesan pada Bi Siti untuk tidak membukakan pintu pada orang yang tidak di kenal. Lalu mobil pun bergerak membelah jalan menuju tempat yang Ibu mertua inginkan.

"Ibu mau coba ke Rumah Spa yang baru buka. Katanya di sana ada salonnya juga. Jadi kita lebih menghemat waktu nantinya."

"Saya terserah Ibu saja." Jawabku.

Ternyata tidak lah jauh Rumah Spa yang ingin kami datangi. Hanya memakan waktu 25 menit saja, kami sudah tiba di lokasi.

Rumah Spa yang baru ini termasuk cukup ramai. Jika ramai begini, bukankah artinya pelayanan dan hasil yang di berikan benar-benar memuaskan?

Ah, kini aku yang bersemangat untuk tampil beda. Ingin lihat reaksi Mas Damar nantinya bagaimana. Untuk jadi pelakor, tentu aku harus lebih menarik bukan?

Kami masuk ke dalam dan langsung di sambut para pekerja di sana. Ibu memesan paket perawatan tubuh untuk kami berdua, juga perawatan rambut untukku nantinya.

Rasanya mataku ingin terpejam saat sentuhan lembut dan pijatan halus menyentuh tubuhku. Benar-benar rileks dan menenangkan. Pantas saja meski pun baru Rumah Spa ini sudah cukup terkenal. Dan ku dengar dari karyawan yang berbicara pada Ibu, kalau pemiliknya tergolong masih muda seusiaku. Namun kini sedang menempuh pendidikan lanjutan untuk mengambil gelar. Benar-benar wanita yang patut di contoh semangat juang dan kerja kerasnya.

***

"Wah, Rani! Ibu sampai nyaris tidak mengenali mu!"

Ibu mertua takjub ketika melihat aku selesai di makeup dan rambut ku sudah berubah bergelung-gelung bergelombang yang tergerai lembut berwarna coklat keemasan.

Benarkah aku sampai jauh berubah seperti yang di tunjukkan oleh ekspresi ibu mertua?

Aku pun mendekati cermin dan melihat tampilan ku secara keseluruhan. Dan aku tertegun memandang diriku dari atas sampai bawah. Kulit ku menjadi cerah, wajahku menjadi cantik, dan rambutku indah di pandang. Aku sudah seperti model dengan baju tren yang sedang aku gunakan. Aku benar-benar menjadi seorang yang berbeda sekarang.

Rasa percaya diriku untuk merebut Mas Damar dan menjadi pelakor dalam rumah tangga ku sendiri menjadi meningkat. Hasilnya benar-benar memuaskan.

"Kamu cantik Rani, benar-benar menantu Ibu yang cantik!" Seru Ibu mertua.

Tanpa melihat berapa nominal yang harus dikeluarkan, Ibu mertua segera membayar tagihan perawatan dan salon yang kami gunakan. Lalu setelah itu, kami pergi ke pusat belanja dan membeli lagi pakaian yang tren dan modis untuk dari atas sampai bawah bahkan bagian dalam.

"Ini untuk apa Bu?" Tanyaku memegang lingerie berwarna hitam tembus pandang.

"Untuk menggoda suamimu di atas ranjang. Kasih dia goyangan yang hot biar tidak berpaling dari kamu." Ujar ibu mertua yang sontak membuat pipiku panas.

Aku mengalihkan pandangan, mencoba menyembunyikan wajahku yang pastinya sudah memerah karena ucapan Ibu mertua tadi. Bisa-bisa ibu berpikir demikian. Sepertinya aku harus belajar dari Ibu yang memiliki segudang pengalaman karena pastinya sudah puas menelan asam garam kata pepatah.

Bersambung...

Minta like dong, sebagai dukungannya karena novel ini sedang ikut lomba, terima kasih 🙏😊

Terpopuler

Comments

Endang Supriati

Endang Supriati

baju tas sepatu bokeh branded baru mahal dijual cuma laku 10 ribu! beli perhiasaan berlian 10 karat,15 karat yg hrgnya milyaran. emas batangan yg beratnya 100 gram ada 5 batang.
simpan di bank. deposit, jgn kaya bener2 org kampung engga paham begini. tas hermes guci channel.bisa laku mahal !!
hrrmes yg hrgnya 410 juta bisa dijual dgn hrg 350 juta.

2024-07-07

1

Mbr Tarigan

Mbr Tarigan

masa pakai lingerie pamer utk siapa orang suami TDK ada aneh

2024-06-19

0

𝕐𝕆𝕊ℍ𝕦𝕒ˢ

𝕐𝕆𝕊ℍ𝕦𝕒ˢ

ohmyeyes... otakku kemana2😳, ☺️.

2024-06-10

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Menyambut Calon Madu
2 Bab 2. Telepon Dari Ibu Mertua
3 Bab 3. Permohonan Yang Menyesakkan Dada
4 Bab 4. Jangan Kalah
5 Bab 5. Di Paksa Menerima
6 Bab 6. Tampil Beda
7 Bab 7. Nyonya Rumah
8 Bab 8. Perdebatan Dua Isteri
9 Bab 9. Berlaku Adil
10 Bab 10. Di Ajak Kenalan
11 Bab 11. Makan Malam Plus Makan Hati
12 Bab 12. Bukan Cemburu Katanya
13 Bab 13. Makan Bersama
14 Bab 14. Bertengkar Lagi
15 Bab 15. Tabir Terungkap
16 Bab 16. Persaingan Ketat
17 Bab 17. Bertemu Tanpa Sengaja
18 Bab 18. Curang
19 Bab 19. Cucu
20 Bab 20. Damar Bingung
21 Bab 21. Apa Benar Itu Cemburu
22 Bab 22. Membuka Diri Perlahan
23 Bab 23. Cemburu Yang Nyata
24 Bab 24. Damar Mabuk
25 Bab 25. Membuat pilihan
26 Bab 26. Informasi Yang Mengejutkan
27 Bab 27. Rahasia Keluarga
28 Bab 28. Terciduk
29 Bab 29. Laura Pembohong
30 Bab 30. Makan Malam Bertiga
31 Bab 31. Memilih Rani
32 Bab 32. Hamil
33 Bab 33. Rumit
34 Bab 34. Anak Siapa
35 Bab 35. Bertemu Firman
36 Bab 36. Jangan Dekat Pria Lain
37 Bab 37. Ke Dokter Kandungan
38 Bab 38. Party
39 Bab 39. Keguguran
40 Bab 40. Menyembunyikan Kebenaran
41 Bab 41. Berkilah
42 Bab 42. Kepergok Di Rumah Sakit
43 Bab 43. Hasil DNA
44 Bab 44. Pelukan Hangat
45 Bab 45. Sidang
46 Bab 46. Keputusan Big Bos
47 Bab 47. Widya
48 Bab 48. Pembohong Ulung
49 Bab 49. Honey Moon Yang Tertunda
50 Bab 50. Turun Posisi
51 Bab 51. Cibiran
52 Bab 52. Buka Segel
53 Bab 53. Ajukan Cerai
54 Bab 54. Masa Bulan Madu Berakhir
55 Bab 55. Kejutan
56 Bab 56. Di Tahan
57 Bab 57. Kandas
58 Bab 58. Kenyataan Pahit Yang Harus di Telan
59 Bab 59. Kebakaran
60 Bab 60. Pilihan Yang Tepat
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Bab 1. Menyambut Calon Madu
2
Bab 2. Telepon Dari Ibu Mertua
3
Bab 3. Permohonan Yang Menyesakkan Dada
4
Bab 4. Jangan Kalah
5
Bab 5. Di Paksa Menerima
6
Bab 6. Tampil Beda
7
Bab 7. Nyonya Rumah
8
Bab 8. Perdebatan Dua Isteri
9
Bab 9. Berlaku Adil
10
Bab 10. Di Ajak Kenalan
11
Bab 11. Makan Malam Plus Makan Hati
12
Bab 12. Bukan Cemburu Katanya
13
Bab 13. Makan Bersama
14
Bab 14. Bertengkar Lagi
15
Bab 15. Tabir Terungkap
16
Bab 16. Persaingan Ketat
17
Bab 17. Bertemu Tanpa Sengaja
18
Bab 18. Curang
19
Bab 19. Cucu
20
Bab 20. Damar Bingung
21
Bab 21. Apa Benar Itu Cemburu
22
Bab 22. Membuka Diri Perlahan
23
Bab 23. Cemburu Yang Nyata
24
Bab 24. Damar Mabuk
25
Bab 25. Membuat pilihan
26
Bab 26. Informasi Yang Mengejutkan
27
Bab 27. Rahasia Keluarga
28
Bab 28. Terciduk
29
Bab 29. Laura Pembohong
30
Bab 30. Makan Malam Bertiga
31
Bab 31. Memilih Rani
32
Bab 32. Hamil
33
Bab 33. Rumit
34
Bab 34. Anak Siapa
35
Bab 35. Bertemu Firman
36
Bab 36. Jangan Dekat Pria Lain
37
Bab 37. Ke Dokter Kandungan
38
Bab 38. Party
39
Bab 39. Keguguran
40
Bab 40. Menyembunyikan Kebenaran
41
Bab 41. Berkilah
42
Bab 42. Kepergok Di Rumah Sakit
43
Bab 43. Hasil DNA
44
Bab 44. Pelukan Hangat
45
Bab 45. Sidang
46
Bab 46. Keputusan Big Bos
47
Bab 47. Widya
48
Bab 48. Pembohong Ulung
49
Bab 49. Honey Moon Yang Tertunda
50
Bab 50. Turun Posisi
51
Bab 51. Cibiran
52
Bab 52. Buka Segel
53
Bab 53. Ajukan Cerai
54
Bab 54. Masa Bulan Madu Berakhir
55
Bab 55. Kejutan
56
Bab 56. Di Tahan
57
Bab 57. Kandas
58
Bab 58. Kenyataan Pahit Yang Harus di Telan
59
Bab 59. Kebakaran
60
Bab 60. Pilihan Yang Tepat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!