Bab 13 Cahaya Ilahi

Huateng terbangun lalu terduduk menghadap Bao kecil di sampingnya yang menjerit keras saat ujung jarinya menyentuh kening sang malaikat.

"Aaakhhh... !" teriak Bao Huateng.

Kesadaran Huateng langsung pulih seketika itu juga ketika mendengar jeritan Bao, dengan cepat dia mendekap tubuh Bao kecil yang terus berteriak kesakitan.

"Bao..., tenanglah... !" ucap Huateng berusaha menenangkan Bao kecil yang dia peluk erat.

Rasa aneh menjalar ke seluruh tubuh Huateng saat Bao kecil menyentuhnya bahkan saat dia mendekap anak kecil itu, perasaannya langsung berubah.

Ada kedamaian yang menyelimuti perasaan Huateng kala dia memeluk Bao kecil.

"Aah...", pekik Bao kecil yang mulai tenang tatkala Huateng mengelus lembut kepalanya.

"Jangan panik, tetaplah tenang !" ucap Huateng dengan terus membelai rambut Bao kecil.

Kedua mata Bao Huateng berubah semula, pandangannya kembali normal saat keadaannya mulai tenang oleh bujukan Huateng.

Sepertinya Huateng mengetahui sesuatu pada diri Bao kecil yang dia rasakan sangat mirip dengan dirinya.

Saat aliran cahaya ilahi mengalir kuat yang terjalin diantara mereka berdua ketika Bao kecil mencoba membantu menyadarkan Huateng, disaat itulah Huateng menyadari adanya hubungan kedekatan antara mereka.

Huateng merasakan jika dia memiliki hubungan darah dengan Bao kecil.

"Bao...", bisik Huateng.

Tampak Bao Huateng yang mulai kembali kesadarannya, bereaksi terhadap panggilan Huateng padanya lalu anak kecil itu menolehkan kepalanya ke arah sang malaikat, dengan pandangan sangat teduh.

"Kau sadar...", sahut Bao kecil sambil mengarahkan telapak tangannya ke wajah sang malaikat.

Diusap-usapnya wajah Huateng dengan pelan oleh Bao kecil sedangkan sudut bibir anak kecil itu membentuk lengkungan senyuman.

"Huateng...", panggil Bao kecil.

"Ya, Bao..., ada apa ?" sahut Huateng yang masih memeluk Bao kecil.

"Aku senang kamu baik-baik saja", ucap Bao Huateng.

"Bao !" panggil Huateng saat dia melihat Bao kecil yang perlahan-lahan mulai memejamkan kedua matanya.

"Huateng...", sahut Bao kecil.

"Bao !" panggil Huateng panik.

Huateng mengguncangkan badan Bao kecil, berusaha membuat anak kecil itu tetap terjaga sepenuhnya.

"Bao ! Jangan tutup matamu !!!" panggil Huateng semakin bertambah cemas terhadap kondisi Bao Huateng.

Huateng terus menyadarkan Bao kecil seraya menepuk lembut pipinya, berusaha keras agar Bao Huateng membuka matanya.

"Sadarlah, Bao !" panggil Huateng.

Huateng mengetahui bahwa kekuatan antara dirinya dengan Bao kecil terjadi saling tarik-menarik satu sama lain, saling mencoba untuk mengalahkan dan memilih siapa yang paling terkuat dari mereka berdua, mencapai hasil akhir dari siapa yang akan keluar menjadi pemenangnya.

Dikala Bao kecil mencoba membantu Huateng sadar dari pingsannya tadi, akan tetapi usaha anak kecil itu justru menimbulkan masalah sebaliknya, yaitu kekuatan mereka saling bertarung satu sama lain, untuk saling mengalahkan.

Kejadian ini semakin meyakinkan diri Huateng kalau dia dan Bao kecil memiliki hubungan darah yang kental dan sangat kuat.

"Bao !!!" panggil Huateng sambil menggerakkan tubuh Bao kecil ketika anak kecil itu mulai menutup matanya.

Bao kecil tersentak saat Huateng mengguncangkan tubuhnya, tersadar sejenak lalu terdiam.

Huateng yang melihat kondisi Bao kecil yang belum sanggup menerima perubahan dalam dirinya akibat adanya energi baru dari jiwa malaikat suci milik Huateng yang mengalir ke tubuhnya, mulai kehilangan kesadaran atas dirinya.

Tampak jika Bao Huateng benar-benar tidak mampu beradaptasi terhadap kekuatan baru yang mengalir ke tubuhnya, sepertinya terjadi perpindahan kekuatan besar dari diri sang malaikat kepada tubuh Bao kecil yang saling bersinergi kuat satu sama lain sehingga menyebabkan Bao kehilangan kesadarannya.

Kekuatan cahaya ilahi milik malaikat Huateng telah meresap dalam hingga ke sum-sum Bao Huateng, mengakar kuat dan menyatu di tubuh anak kecil laki-laki itu.

"Bao ! Bola mungilku ! Sadarlah, Bao !" bisik Huateng di dekat Bao kecil yang terpejam.

Huateng semakin kalut ketika melihat Bao kecil mulai tidak merespon panggilannya.

"Aku akan membantu Bao kembali normal", ucap Huateng seraya mengarahkan telapak tangannya ke atas tubuh Bao kecil yang terpejam rapat.

Cahaya kemilau bersinar dari arah telapak Huateng yang berusaha sekuat tenaga, untuk menyembuhkan Bao Huateng dari pengaruh kuat energi suci milik para malaikat yang tidak biasa diterima oleh tubuh seorang anak kecil. Karena Bao kecil sebenarnya setengah dari diri Huateng, sang malaikat dan juga setengah dari diri Qixuan, yang seorang manusia.

Dua perpaduan antara malaikat dengan manusia dalam diri Bao Huateng telah membuat tubuh serta jiwa Bao kecil tidak stabil karena dia bukan darah murni, meski kekuatan dari dua jiwa yang berlainan akan membuat keajaiban serta kekuatan luar biasa dalam diri Bao.

Dug... ! Dug... ! Dug... !

Detak jantung Bao Huateng berbunyi keras saat energi cahaya ilahi milik sang malaikat Huateng mengalir pelan ke tubuh Bao kecil.

Huateng menatap dingin ke arah Bao kecil yang terbaring di atas pangkuannya, energi hangat memasuki jiwa Bao Huateng saat dia disembuhkan oleh sang malaikat.

Entah apa arti dari tindakan yang dilakukan oleh Huateng saat dia bersikeras menolong Bao kecil sedangkan dia tahu kalau anak kecil itu tidak memiliki hubungan apa-apa dengannya, apakah tindakan yang dilakukan oleh Huateng karena dia bersimpati pada Bao Huateng yang sangat mirip dengan dirinya walaupun dia tahu Bao kecil belum jelas statusnya, anak kandungnya atau bukan.

Namun, sang malaikat berusaha menyadarkan kembali Bao Huateng tanpa pamrih ataupun memikirkan baik-buruknya hal yang akan terjadi nanti. Tetap Huateng terus berusaha mati-matian menyelamatkan jiwa Bao kecil dengan mengerahkan tenaganya sepenuhnya.

Tiba-tiba tubuh Bao Huateng berguncang kuat ketika aliran cahaya ilahi milik malaikat Huateng mengalir ke dalam tubuhnya. Kemudian muncul tanda suci berupa simbol gambar seratus sayap pada tengkuk Bao kecil yang menandakan bahwa jiwa Bao Huateng sangat suci dari perwujudan jiwa para malaikat.

Huateng tersentak kaget saat melihat tanda suci itu lalu dia menatap kembali ke arah Bao kecil yang masih terbaring diam.

"Bao...", gumamnya lirih.

Terlihat tubuh Bao Huateng mulai hangat serta wajahnya berubah cerah, kembali normal seperti keadaannya semula.

Diusapnya lembut wajah Bao kecil yang sangat menggemaskan sesekali di ciumnya kening anak kecil itu dengan penuh kasih sayang.

Seakan-akan menganggap Bao Huateng adalah anaknya sendiri, Huateng mulai memperlakukan Bao kecil dengan perasaan yang mendalam.

"Jika dia anakku maka aku akan segera mengetahuinya tapi aku harus mendapatkan bukti kuat kalau Bao adalah anak kandungku", ucap Huateng.

Huateng mulai berpikir cara untuk memperoleh bukti yang menunjukkan bahwa Bao Huateng adalah anaknya atau bukan.

BRAK !

Terdengar suara pintu terbuka keras dari arah masuk.

Muncul Qixuan yang tergopoh-gopoh berjalan masuk ke dalam kamar hotel sembari membawa sebuah teko berisi air panas.

TEK !

Qixuan lantas meletakkan teko panas itu ke atas meja yang tak jauh letaknya dari arah tempat tidur.

"Bao, ibu telah membawa seteko air panas, apakah dia sudah sadar ?" ucap Qixuan tanpa memperhatikan ke arah Bao kecil.

Tidak ada suara jawaban dari Bao Huateng sehingga menarik perhatian Qixuan.

"Bao...", panggilnya lalu membalikkan badannya ke arah tempat tidur.

Tidak tampak Huateng, sang malaikat terbaring disana, hanya ada Bao kecil yang terlelap nyenyak di atas tempat tidur.

"Ehk ?! Kemana dia ???" tanya Qixuan terkejut seraya mengedarkan pandangannya ke arah sekeliling ruangan kamar hotel, tempatnya menginap.

Qixuan tidak melihat keberadaan Huateng di dalam kamar, hanya ada jendela terbuka dengan tirai yang melambai-lambai tertiup angin sedangkan sang malaikat tidak terlihat sama sekali kehadirannya di kamar ini.

Terpopuler

Comments

Yunia Afida

Yunia Afida

huateng malah kabur iki

2024-05-09

1

Hera Imoet

Hera Imoet

huateng kabur2wn aja nih... nanti ditinggal pergi lagi lho sama xiquan... hehehehe lanjutttt thoorrr cemungutzz 😘

2024-05-08

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Sang Malaikat Huateng
2 Bab 2 Penyebab Konflik Terjadi
3 Bab 3 Dua Petugas Rumah Sakit
4 Bab 4 Kejadian Di Kamar Ini
5 Bab 5 Huateng Yang Menggila
6 Bab 6 Munculnya Raja Neraka
7 Bab 7 Raibnya Sang Belahan Jiwa
8 Bab 8 Berita Yang Menggemparkan
9 Bab 9 Aku menemukanmu
10 Bab 10 Apakah ini Takdir Kita
11 Bab 11 Bungkamnya Qixuan
12 Bab 12 Malam Syahdu
13 Bab 13 Cahaya Ilahi
14 Bab 14 Mencari Cara Pembuktian
15 Bab 15 Blitz Kamera
16 Bab 16 Pemburu Berita
17 Bab 17 Tiba-tiba
18 Bab 18 Suatu Kejadian Di Hari Ini
19 Bab 19 Ran Ran
20 Bab 20 Pesona Qixuan
21 Bab 21 Kejujuran Yang Harus Ditebus
22 Bab 22 Hadirnya Sang Malaikat Pelindung
23 Bab 23 Waktu Bersama Denganmu
24 Bab 24 Haruskah Masih Berpikir
25 Bab 25 Perhatian Dari Huateng
26 Bab 26 Segelas Kristal
27 Bab 27 Pengaruh Cahaya Surga
28 Bab 28 Malam Romantis
29 Bab 29 Tawaran Yang Menarik
30 Bab 30 Berlian Kehidupan
31 Bab 31 Dalih Kuat Untuk Huateng
32 Bab 32 Raja Neraka
33 Bab 33 Sekutu Baru Huateng
34 Bab 34 Di Beranda Atas
35 Bab 35 Masalah Baru
36 Bab 36 Harta Karun
37 Bab 37 Waktu Sarapan
38 Bab 38 Kejadian Kecil
39 Bab 39 Meeting Hari Ini
40 Bab 40 Poling Suara
41 Bab 41 Suasana Sekolah
42 Bab 42 Sebuah Diskusi
43 Bab 43 Kedai Mie
44 Bab 44 Keseruan Tak Terlupakan
45 Bab 45 Lakukan Saja
46 Bab 46 Roh Ghaib Ditubuh Bao kecil
47 Bab 47 Godaan Untuk Sang Malaikat
48 Bab 48 Rencana Pindah
49 Bab 49 Janjian Dengan Ran Ran
Episodes

Updated 49 Episodes

1
Bab 1 Sang Malaikat Huateng
2
Bab 2 Penyebab Konflik Terjadi
3
Bab 3 Dua Petugas Rumah Sakit
4
Bab 4 Kejadian Di Kamar Ini
5
Bab 5 Huateng Yang Menggila
6
Bab 6 Munculnya Raja Neraka
7
Bab 7 Raibnya Sang Belahan Jiwa
8
Bab 8 Berita Yang Menggemparkan
9
Bab 9 Aku menemukanmu
10
Bab 10 Apakah ini Takdir Kita
11
Bab 11 Bungkamnya Qixuan
12
Bab 12 Malam Syahdu
13
Bab 13 Cahaya Ilahi
14
Bab 14 Mencari Cara Pembuktian
15
Bab 15 Blitz Kamera
16
Bab 16 Pemburu Berita
17
Bab 17 Tiba-tiba
18
Bab 18 Suatu Kejadian Di Hari Ini
19
Bab 19 Ran Ran
20
Bab 20 Pesona Qixuan
21
Bab 21 Kejujuran Yang Harus Ditebus
22
Bab 22 Hadirnya Sang Malaikat Pelindung
23
Bab 23 Waktu Bersama Denganmu
24
Bab 24 Haruskah Masih Berpikir
25
Bab 25 Perhatian Dari Huateng
26
Bab 26 Segelas Kristal
27
Bab 27 Pengaruh Cahaya Surga
28
Bab 28 Malam Romantis
29
Bab 29 Tawaran Yang Menarik
30
Bab 30 Berlian Kehidupan
31
Bab 31 Dalih Kuat Untuk Huateng
32
Bab 32 Raja Neraka
33
Bab 33 Sekutu Baru Huateng
34
Bab 34 Di Beranda Atas
35
Bab 35 Masalah Baru
36
Bab 36 Harta Karun
37
Bab 37 Waktu Sarapan
38
Bab 38 Kejadian Kecil
39
Bab 39 Meeting Hari Ini
40
Bab 40 Poling Suara
41
Bab 41 Suasana Sekolah
42
Bab 42 Sebuah Diskusi
43
Bab 43 Kedai Mie
44
Bab 44 Keseruan Tak Terlupakan
45
Bab 45 Lakukan Saja
46
Bab 46 Roh Ghaib Ditubuh Bao kecil
47
Bab 47 Godaan Untuk Sang Malaikat
48
Bab 48 Rencana Pindah
49
Bab 49 Janjian Dengan Ran Ran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!