Wanita cantik menatap sinis dengan sudut bibir tertarik ke atas, membentuk senyuman pahit ke arah Qixuan yang berdiri di hadapannya.
Terlihat jika wanita cantik itu tidak menyukai Qixuan, dia berdiri sambil berkacak pinggang seraya membuang muka.
"Pufh !" desah wanita itu kesal. "Aku sudah berjam-jam menunggu untuk acara konferensi pers tapi kau justru datang selalu telat ! Apa ini cara kerja manajemen artismu ?"
Huateng langsung menautkan kedua alisnya saat dia melihat ke arah wanita cantik yang berdiri dengan menghalangi langkahnya.
"Siapa kamu ?" tanya Huateng seraya memicingkan kedua matanya.
Huateng terlihat tidak suka dengan sikap wanita cantik itu.
"Apa urusanmu dengan Qixuan ?" tanya Huateng.
"Kau tidak tahu siapa aku ?!" sahut wanita cantik itu dengan nada menyindir.
"Memangnya penting buatku harus mengetahui siapa kamu ?! Hah ?! Tidak penting !" ucap Huateng.
"Apa ???" kata wanita cantik itu langsung terperanjat kaget dengan jawaban dari Huateng. "Ka-kamu tidak tahu aku ???" sambungnya.
"Yeah !", sahut Huateng malas.
Qixuan segera mengusap lembut telapak tangan Huateng seraya berbisik pelan ditelinga sang malaikat.
"Dia artis ternama negeri ini, dia Kangjian, artis papan atas, sebaiknya kita tidak usah berurusan dengannya", ucap Qixuan.
Qixuan menarik tangan Huateng agar malaikat berwajah tampan itu segera beralih pergi, tanpa mempedulikan lagi omongan Kangjian kepadanya.
"Ayo, Huateng !" kata Qixuan lagi yang terus saja menarik pergelangan tangan Huateng.
Huateng tampak tidak terima dengan sikap dari Kangjian yang sangat angkuh terhadapnya.
Diam-diam, Huateng menjentikkan dua ujung jari tangannya ke arah Kangjian.
Ctk... Ctk... Ctk..., semburat sinar warna keperakan bergerak cepat ke arah Kangjian lalu mengelilingi tubuh artis terkenal itu hingga dia sedikit bergidik pelan.
Kangjian tidak mengetahui adanya sinar ajaib yang sengaja diciptakan oleh Huateng, yang datang kepadanya.
Sedetik saja, tubuh Kangjian berubah kesemutan serta mulai terasa gatal disekujur tubuhnya.
"Ehk ?! Kenapa tubuhku terasa kesemutan ?" gumam Kangjian agak bingung.
Kangjian merasakan seluruh badannya mulai kepanasan serta kesemutan yang teramat hebat bahkan rasa gatal semakin menyerang kuat di bagian tubuh atasnya, perlahan-lahan merambat ke bagian lehernya lalu naik ke arah wajahnya.
"Apa yang terjadi padaku ?!" gumam Kangjian semakin kebingungan.
Tanpa dia sadari, Kangjian menggaruk tubuhnya dengan asal.
Sikapnya terlihat mencolok dan membuat perhatian setiap orang-orang yang ada di area lobi utama hotel tertuju pada Kangjian.
Kangjian sendiri masih tidak menyadari jika dia menjadi pusat perhatian semua orang.
Tampak Kangjian mulai gelisah sedangkan kedua tangannya tidak henti-hentinya menggaruk ke sana kemari, sambil berkata pada dirinya sendiri.
"Aduh ?! Kenapa tiba-tiba badanku gatal sekali ???" tanya Kangjian.
Gerakan yang dilakukan oleh Kangjian semakin menarik perhatian semua orang yang ada di lobi utama hotel.
Tidak sedikit dari mereka mulai menggunjingkan sikap Kangjian, yang terlihat tidak elegan sebagai sosok artis ternama padahal dia seharusnya tahu bahwa dia merupakan tokoh publik, yang sewajarnya menjaga sikapnya di muka umum.
Kangjian acuh tak acuh lalu melanjutkan langkah kakinya sembari tangannya terus menggaruk-garuk tanpa henti.
Sejumlah wartawan langsung mengarahkan kamera mereka ke arah Kangjian kemudian meliputnya secara langsung.
Kangjian yang tersadar jika gambar dirinya tengah diambil, langsung bereaksi cepat, tidak terima atas perlakuan dari sejumlah wartawan terhadapnya kemudian dia berteriak marah.
"Hai, jangan ambil fotoku !!! Jangan seenaknya !!!" teriak Kangjian seraya menutupi sebagian wajahnya dengan tas.
Kangjian berlari terburu-buru, berusaha menghindari kilatan cahaya kamera yang datang kepadanya.
Artis ternama itu terlihat mati-matian menyembunyikan wajahnya dari semua orang yang ada di sekitar hotel, terutama dari bidikan kamera milik wartawan yang sedang memburu berita.
Plazh... Plazh... Plazh..., kilatan cahaya dari kamera terus mengarah tajam, mengiktui gerakan langkah Kangjian.
"Pergi ! Pergi ! Jangan ikuti aku !" pintanya seraya mengibaskan tangannya.
Namun, aksinya tidak menghentikan langkah para wartawan pemburu berita itu, untuk mengejar berita Kangjian.
Huateng tersenyum tipis saat dia menyaksikan tingkah laku dari Kangjian yang sedikit aneh dari arah lain.
"Hmm..., itu akibatnya telah berani bersikap sombong pada malaikat...", gumam Huateng yang terus berjalan ke depan sembari merangkul Qixuan yang berada di sampingnya.
Senyum Huateng terus mengembang di wajah tampannya.
Huateng sangat puas saat dia berhasil menghukum perbuatan Kangjian yang bersikap kurang terpuji pada Qixuan serta padanya tadi. Dengan santainya, dia mengarahkan kembali ujung jari tangannya ke arah Kangjian sehingga wanita cantik itu tersentak keras.
Mendadak saja badan Kangjian tidak dapat digerakkan olehnya, dia berdiri mematung dengan kaku.
Akibatnya dari semua yang terjadi, Kangjian menjadi bahan buruan berita dari wartawan yang hadir disana karena dirinya hanya berdiri terdiam, tak bergerak, dan tindakannya itu justru membantu para wartawan dengan leluasa, untuk mengambil gambar dirinya.
Plazh... Plazh... Plazh... Sejumlah kamera milik wartawan terus mengarah padanya serta mengambil gambar Kangjian.
Kangjian yang tidak kuasa menghindari serangan dari jepretan kamera wartawan karena tubuhnya mendadak diam mematung, hanya bisa pasrah saat gambar dirinya dengan wajah membengkak merah terambil paksa oleh kamera.
"Oh, tidak ?!" gumam pasrah Kangjian dengan mimik wajah sedih.
Kangjian berusaha menahan tangisannya yang akan meledak saat itu serta dia juga berusaha keras menutupi rasa malunya karena perubahan wajahnya yang memerah dan bengkak akibat rasa gatal yang menyerang sekujur tubuhnya secara tiba-tiba.
Suasana di lobi utama hotel berubah ramai oleh kerumunan sejumlah wartawan media yang memburu berita dua artis ternama itu, yaitu artis Qixuan serta artis Kangjian.
Sejumlah wartawan juga mengejar Qixuan yang telah pergi bersama Huateng.
Tap..., Tap..., Tap..., Tap..., langkah kaki sejumlah wartawan terdengar menggema keras memenuhi ruangan lobi utama hotel yang sangat luas itu, saat mereka berlarian ke arah Qixuan.
Mereka terus mengambil gambar-gambar milik Qixuan sambil berlari cepat mendekatinya, meski Qixuan berusaha menghindari jepretan kamera mereka.
Tetap tidak membuat semangat para pemburu berita surut, untuk mengambil gambar terbaru milik Qixuan yang telah menjelma menjadi artis terkenal, sejumlah wartawan semakin gencar mengarahkan kamera-kamera mereka ke arah Qixuan.
Tindakan dari pemburu berita itu menarik perhatian Huateng, sang malaikat ketika dia berada di dekat Qixuan.
Huateng dengan cepatnya, melirik ke arah kamera yang ada ditangan para wartawan.
Sekejap saja, kamera gagal berfungsi saat mengambil gambar-gambar milik Qixuan, seusai Huateng memandang tajam ke arah kamera-kamera tersebut.
Beberapa dari wartawan langsung menyadari jika kamera milik mereka tidak berfungsi dan dari sebagian para wartawan merespon cepat dengan memeriksa kamera mereka.
Ternyata kamera mereka mengalami masalah sehingga para pemburu berita terpaksa harus memperbaikinya terlebih dahulu, hal itu tentu saja menunda waktu mereka dalam bekerja.
Tampak kekecewaan timbul pada diri sejumlah wartawan ketika mereka tidak berhasil mengambil gambar-gambar terbaru milik Qixuan.
Senyum kembali menghiasi wajah Huateng saat melihat kegagalan para pemburu berita ketika mereka hendak mengambil gambar foto Qixuan, sambil terus berjalan pergi, Huateng menjentikkan kembali ujung jarinya ke arah atas sehingga cahaya keperakan yang keluar dari tangannya menyebar luas, memenuhi seluruh ruangan di lobi utama hotel yang berubah dingin membeku bagaikan es.
Sedetik kemudian, seluruh orang yang hadir di sana langsung terdiam, tak bergerak.
Cahaya ajaib serta udara dingin yang berhembus disekitar ruangan lobi, perlahan-lahan menghapus memori ingatan semua orang yang berada di lobi utama hotel, ingatan tentang kejadian yang terjadi baru saja pada hari ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Hera Imoet
lanjutttt thoorrr cemungutzz 😘
2024-05-15
1