Bab 7 Raibnya Sang Belahan Jiwa

BLAM !

Huateng kembali datang ke kamar rumah sakit rehabilitasi tempat Qixuan dirawat inap disana.

Namun, dia tidak melihat keberadaan Qixuan, perempuan yang berhasil memikat dirinya sehingga dia terpesona akan kecantikannya dan harus kehilangan naluri malaikatnya yang menyebabkannya hilang kendali serta keperjakaannya.

Huateng mencari-cari kehadiran Qixuan di kamar itu dengan wajah gelisah.

Kakinya yang terasa ringan melangkah pelan menghampiri ranjang tidur, tempat Qixuan biasanya berbaring disana.

Raut wajah Huateng mendadak memucat saat dia tidak mendapati sosok Qixuan.

Hanya tertinggal ranjang tidur dalam keadaan berantakan serta bekas kotak makanan yang tersisa di lantai kamar.

Di atas meja masih ada jejak suntikan serta kertas tissu disana.

"Apa dia dipindahkan ke kamar lainnya ?" tanya Huateng penasaran.

Huateng mengedarkan pandangannya ke arah sekitar ruangan kamar yang pengap dimana dia berada sekarang. Tiba-tiba datang seseorang menerobos masuk dengan membawa sebuah kantong plastik besar di tangannya.

Orang itu mengenakan seragam rumah sakit rehabilitasi serta masker yang menutupi sebagian wajahnya saat dia datang ke kamar bekas Qixuan pernah tinggal. Dan dia juga tidak dapat melihat sosok Huateng yang hadir di kamar ini karena Huateng segera menyembunyikan sosok dirinya dalam keremangan kamar yang agak suram serta gelap.

Petugas rumah sakit segera membersihkan seisi kamar dengan rajin.

Huateng lalu menampakkan dirinya yang bersembunyi tadi.

Membuat orang berseragam rumah sakit langsung tersentak kaget ketika dia melihat wujud Huateng dengan wajah menyeringai lebar serta memandang tajam ke arahnya.

Huteng sengaja memperlihatkan bagian runcing dari deretan giginya kepada petugas itu sehingga dia ketakutan serta panik saat melihat Huateng mendekati dirinya.

"Si-siapa kau ???" tanya orang itu ketakutan.

"Perlukah aku menjawab pertanyaanmu serta memberitahukan siapakah aku sejatinya padamu ???" sahut Huateng yang meringis kesal dengan nada suara berat.

"Kau iblis !" ucap petugas rumah sakit yang gemetaran.

"Aku tidak peduli akan sebutanmu padaku, dengan memanggilku iblis maka akan lebih baik jika aku tampak sangat menyeramkan, bukan", kata Huateng semakin melebarkan senyumannya.

Tentu hal itu membuat wajah Huateng semakin bertambah menyeramkan.

Petugas rumah sakit rehabilitasi berkeringat dingin saat dia melihat Huateng menatapnya tajam dengan senyum menyeringainya yang menakutkan, sang malaikat berbicara padanya dengan nada parau.

"Kemana kalian membawa Qixuan pergi ?" tanya Huateng dengan kedua mata berkilat-kilat tajam.

"Am-ampun !!! Tolong, jangan makan aku !!!" pinta petugas itu dengan tubuh gemetaran.

"Katakan dimana Qixuan ???" tanya Huateng semakin mengeratkan cengkraman tangannya.

"Tolong... !!! Aku tidak memiliki masalah apa-apa dengan kalian !!! Biarkan aku pergi, tuan !!!" sahut petugas itu berkeringat dingin.

"Aku tidak akan memakanmu sampai kau mengatakan dimana kalian menyembunyikan Qixuan", ucap Huateng semakin tersenyum lebar.

"Aku tidak tahu !!!" sahut petugas rumah sakit itu gugup.

"Jangan bohong padaku !!!" ucap Huateng seraya mengalirkan energi listrik yang berasal dari tubuhnya ke arah tubuh petugas itu.

Petugas rumah sakit yang tersetrum energi listrik dari Huateng langsung menggeliat-geliat tak menentu sehingga wajahnya berubah menghitam dan terbakar.

Berkata tersendat-sendat akibat sengatan listrik yang mengalir dari tubuh Huateng.

"Dia kabur !!!" ucap petugas itu sehingga menyentakkan Huateng.

"Apa ??? Kabur ???" sahut Huateng dengan nada bertanya sembari menautkan kedua alisnya. "Apa maksudmu ?" sambungnya.

Pelan-pelan Huateng melonggarkan cengkraman tangannya dari petugas rumah sakit.

Namun, pandangan matanya masih tetap menyorot tajam ke arah petugas tersebut sedangkan pikiran Huateng mulai kalut bercampur gelisah saat dia memikirkan tentang kondisi Qixuan yang kabur dari rumah sakit rehabilitasi ini.

"Katakan padaku yang sebenarnya jika kau masih ingin hidup terhormat !" ucap Huateng dengan nada menekan.

"Aku tidak membohongimu karena yang aku katakan adalah benar", sahut petugas itu gelagapan.

"Kemana dia kabur ?" tanya Huateng.

"Kami semua masih mencarinya sekarang dan berusaha membawanya kembali ke rumah sakit ini tapi dia tidak ditemukan dimana-mana", sahut petugas itu dengan tubuh bergetar hebat.

"Benarkah ?" tanya Huateng dengan sorot mata dingin.

"Iyaaaa !!!" teriak petugas rumah sakit ketika Huateng hendak mengarahkan tangannya kembali kepadanya. Karena petugas itu benar-benar ketakutan dengan sikap Huateng, seperti akan menyerangnya.

"Baiklah..., aku akan mempercayaimu tapi aku juga tidak akan melepaskanmu begitu saja dan aku telah menandaimu agar aku tahu kemana langkahmu pergi...", ucap Huateng.

"Aaaaakhhhh... !!! Aaaaakhhhh... !!! Aaaaakhhh... !!!" pekik petugas rumah sakit saat Huateng mengarahkan telapak tangannya yang bercahaya terang ke arah wajahnya.

Suasana di dalam ruangan kamar bekas Qixuan tinggal terlihat sepi sekali, mendadak berubah sangat hening setelah Huateng pergi dari tempat itu.

Terlihat di sudut kamar rumah sakit, tubuh petugas tergeletak tak bergerak dengan sorot mata sayu, menghadap ke arah atas ruangan kamar, sepeninggal Huateng dari sana.

Huateng sendiri tidak diketahui keberadaannya saat ini setelah dia pergi dari rumah sakit rehabilitasi, dimana Qixuan pernah tinggal dan dirawat disana.

...***...

Dua tahun telah berlalu...

Sejak kaburnya Qixuan dari rumah sakit, tempatnya harus menjalani rehabilitasi dari pengaruh obat-obatan terlarang.

Tidak lagi terdengar kabar berita dari gadis itu semenjak mereka terakhir bertemu seusai malam panjang diantara Huateng dan Qixuan.

PLAK !

Suara dokumen penting dilempar begitu saja ke atas meja.

Seorang pria berwajah sangat tampan duduk dengan sorot mata dingin sembari menopangkan dagunya lurus ke depan.

"Apa kabar berita dari Bigan ?" tanyanya dengan wajah memerah.

"Kabar terakhir kalau dia sedang kalah judi dan hutangnya melambung tinggi, Bigan juga kalah berinvestasi serta terancam bangkrut", sahut seorang laki-laki muda berpakaian jas lengkap sambil membawa sebuah map hitam di tangannya.

Map itu tampak bercahaya terang serta memancarkan sinar penuh kemilau serta setiap lembar halamannya terbuka dengan sendirinya.

SREK... ! SREK... ! SREK... !

Pria berwajah tampan dengan ekspresi dinginnya itu hanya terdiam.

"Bigan semakin lama semakin terpuruk karena kehabisan dana keuangan", kata laki-laki muda itu seraya memperhatikan map hitam di hadapannya.

"Hmm..., aku sangat senang mendengarnya setelah dua tahun kita tidak dapat menyentuh Bigan dan akhirnya sekarang ini, dia mengalami kesengsaraan atas dosa-dosa yang pernah dibuatnya terbalaskan... Maka kita tidak perlu lagi, untuk bersusah-susah menjeratnya masuk perangkap kita...", sahut pria itu.

"Tuanku Huateng, rencana kita adalah mengembalikan roh Bigan ke raja neraka tapi pengaruh kuat mantra tujuh api pelindung surga masih tidak dapat kita tembus meski keadaan hidup Bigan telah hancur akibat ulahnya sendiri", kata laki-laki muda itu.

"Yah, aku tahu itu tapi kita akan tetap mencobanya berulang-ulang sampai dia dapat lepas dari tujuh api pelindung surga", sahut Huateng.

"Ada kabar yang menggembirakan bahwa tujuh api pelindung surga dapat ditembus oleh gadis yang telah dinikahi oleh malaikat tapi sayangnya hal itu tidak memungkinkan", ucap laki-laki muda itu sembari membetulkan letak kaca matanya.

"Itu hanya dongeng, Haocun", sahut pria yang sedang duduk menghadap meja kerjanya dan dia ternyata Huateng, sang malaikat.

"Seandainya saja nona Qixuan dapat tuan temukan setelah dia kabur dari rumah sakit rehabilitasi itu, mungkin saja misi tugas tuan, untuk menangkap Bigan akan mudah terselesaikan", sahut laki-laki muda bernama Haocun dengan menunjukkan sikap prihatin.

"Qixuan...", gumam lirih Huateng seraya menunduk dalam.

Ingatan Huateng kembali lagi pada Qixuan, seorang gadis pesakitan yang telah mampu memikat hasrat naluri kelaki-lakiannya serta telah membuatnya berubah dari Huateng yang dulu lemah menjadi Huateng yang sekarang ini kuat. Dan mampu membuat Huateng selalu memikirkannya, entah dimana Qixuan sekarang ini berada.

Terpopuler

Comments

Yunia Afida

Yunia Afida

dimana ka qisuan

2024-04-26

0

Hera Imoet

Hera Imoet

om malaikat temukan qixuan dunk...kasihan kan dia... kasih tau author nih yang umpetin kalee... hehehehe lanjutttt 😘

2024-04-25

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Sang Malaikat Huateng
2 Bab 2 Penyebab Konflik Terjadi
3 Bab 3 Dua Petugas Rumah Sakit
4 Bab 4 Kejadian Di Kamar Ini
5 Bab 5 Huateng Yang Menggila
6 Bab 6 Munculnya Raja Neraka
7 Bab 7 Raibnya Sang Belahan Jiwa
8 Bab 8 Berita Yang Menggemparkan
9 Bab 9 Aku menemukanmu
10 Bab 10 Apakah ini Takdir Kita
11 Bab 11 Bungkamnya Qixuan
12 Bab 12 Malam Syahdu
13 Bab 13 Cahaya Ilahi
14 Bab 14 Mencari Cara Pembuktian
15 Bab 15 Blitz Kamera
16 Bab 16 Pemburu Berita
17 Bab 17 Tiba-tiba
18 Bab 18 Suatu Kejadian Di Hari Ini
19 Bab 19 Ran Ran
20 Bab 20 Pesona Qixuan
21 Bab 21 Kejujuran Yang Harus Ditebus
22 Bab 22 Hadirnya Sang Malaikat Pelindung
23 Bab 23 Waktu Bersama Denganmu
24 Bab 24 Haruskah Masih Berpikir
25 Bab 25 Perhatian Dari Huateng
26 Bab 26 Segelas Kristal
27 Bab 27 Pengaruh Cahaya Surga
28 Bab 28 Malam Romantis
29 Bab 29 Tawaran Yang Menarik
30 Bab 30 Berlian Kehidupan
31 Bab 31 Dalih Kuat Untuk Huateng
32 Bab 32 Raja Neraka
33 Bab 33 Sekutu Baru Huateng
34 Bab 34 Di Beranda Atas
35 Bab 35 Masalah Baru
36 Bab 36 Harta Karun
37 Bab 37 Waktu Sarapan
38 Bab 38 Kejadian Kecil
39 Bab 39 Meeting Hari Ini
40 Bab 40 Poling Suara
41 Bab 41 Suasana Sekolah
42 Bab 42 Sebuah Diskusi
43 Bab 43 Kedai Mie
44 Bab 44 Keseruan Tak Terlupakan
45 Bab 45 Lakukan Saja
46 Bab 46 Roh Ghaib Ditubuh Bao kecil
47 Bab 47 Godaan Untuk Sang Malaikat
48 Bab 48 Rencana Pindah
49 Bab 49 Janjian Dengan Ran Ran
Episodes

Updated 49 Episodes

1
Bab 1 Sang Malaikat Huateng
2
Bab 2 Penyebab Konflik Terjadi
3
Bab 3 Dua Petugas Rumah Sakit
4
Bab 4 Kejadian Di Kamar Ini
5
Bab 5 Huateng Yang Menggila
6
Bab 6 Munculnya Raja Neraka
7
Bab 7 Raibnya Sang Belahan Jiwa
8
Bab 8 Berita Yang Menggemparkan
9
Bab 9 Aku menemukanmu
10
Bab 10 Apakah ini Takdir Kita
11
Bab 11 Bungkamnya Qixuan
12
Bab 12 Malam Syahdu
13
Bab 13 Cahaya Ilahi
14
Bab 14 Mencari Cara Pembuktian
15
Bab 15 Blitz Kamera
16
Bab 16 Pemburu Berita
17
Bab 17 Tiba-tiba
18
Bab 18 Suatu Kejadian Di Hari Ini
19
Bab 19 Ran Ran
20
Bab 20 Pesona Qixuan
21
Bab 21 Kejujuran Yang Harus Ditebus
22
Bab 22 Hadirnya Sang Malaikat Pelindung
23
Bab 23 Waktu Bersama Denganmu
24
Bab 24 Haruskah Masih Berpikir
25
Bab 25 Perhatian Dari Huateng
26
Bab 26 Segelas Kristal
27
Bab 27 Pengaruh Cahaya Surga
28
Bab 28 Malam Romantis
29
Bab 29 Tawaran Yang Menarik
30
Bab 30 Berlian Kehidupan
31
Bab 31 Dalih Kuat Untuk Huateng
32
Bab 32 Raja Neraka
33
Bab 33 Sekutu Baru Huateng
34
Bab 34 Di Beranda Atas
35
Bab 35 Masalah Baru
36
Bab 36 Harta Karun
37
Bab 37 Waktu Sarapan
38
Bab 38 Kejadian Kecil
39
Bab 39 Meeting Hari Ini
40
Bab 40 Poling Suara
41
Bab 41 Suasana Sekolah
42
Bab 42 Sebuah Diskusi
43
Bab 43 Kedai Mie
44
Bab 44 Keseruan Tak Terlupakan
45
Bab 45 Lakukan Saja
46
Bab 46 Roh Ghaib Ditubuh Bao kecil
47
Bab 47 Godaan Untuk Sang Malaikat
48
Bab 48 Rencana Pindah
49
Bab 49 Janjian Dengan Ran Ran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!