Bab 5 Huateng Yang Menggila

Huateng masih menyerang Qixuan yang ada di dalam dekapannya.

Kesadaran Huateng tiba-tiba raib begitu saja setelah Qixuan menyentuh sayapnya sehingga dia kehilangan kendali emosinya lalu menyergap Qixuan dan menciumnya liar.

Kedua mata Huateng yang menyala merah membuat Qixuan agak gemetaran saat melihatnya, baru pertama kalinya dia menyaksikan perubahan wajah Huateng seperti itu.

Qixuan berusaha menjauhkan Huateng darinya tapi itu tidak berhasil dia lakukan karena Huateng semakin gencar menyerangnya sedangkan Huateng sendiri tenggelam dalam nafsunya.

"Apa yang harus aku lakukan untuk bisa lepas dari serangan Huateng padanya ? Haruskah aku memukulnya tapi tanganku tidak mampu melakukannya karena tertindih badan Huateng ?!"

Qixuan bergumam dalam hatinya dan terus meronta-ronta kuat untuk melepaskan dirinya dari sergapan nafsu Huateng.

"Huateng !!! Sadarlah !!!" teriak Qixuan.

Namun, Huateng tidak mendengarkan teriakan Qixuan dan terus tenggelam larut dalam serangan ciumannya ke tubuh Qixuan.

Huateng tidak menyadari jika dia telah bersikap diluar batasannya.

Kreeeet... !

Kreeeet... !

Kreeeet... !

Huateng merobek paksa pakaian yang dikenakan oleh Qixuan secara paksa sedangkan sorot kedua matanya menatap dingin ke arah Qixuan yang ada di bawahnya.

Qixuan melotot tajam saat pakaiannya terurai lepas dari tubuhnya.

Gerakan kasar yang dilakukan oleh Huateng telah membuat Qixuan tersentak kaget saat dia melihat perlakuan Huateng padanya, perempuan cantik itu mencoba melepaskan dirinya dari cengkraman kuat tangan Huateng sang malaikat, sayangnya usaha yang dia lakukan sia-sia saja sebab tenaganya kalah hebat dari Huateng yang berubah perkasa.

Diam-diam rasa ngeri dirasakan oleh Qixuan dan ketakutan menyerangnya saat menyadari dirinya tak lagi mengenakan sehelai kain pada tubuhnya.

Qixuan berusaha menutupi dirinya dengan menyilangkan kedua tangannya tepat di bagian depan tubuhnya, dengan cepatnya Huateng menyingkirkan tangan Qixuan lalu menatapnya tanpa ekspresi.

Ketika Huateng kembali mencoba melayangkan ciumannya kepada Qixuan dengan cepatnya perempuan itu menjerit-jerit kencang seraya mendorong tubuh Huateng agar menjauh darinya.

"Tidaaaak !!!" teriak Qixuan mencoba menghindari terjangan Huateng padanya.

Huateng tidak mempedulikan teriakan Qixuan yang memintanya menjauh darinya lalu menarik paksa tubuh perempuan malang itu semakin erat ke dalam pelukannya. Berusaha menyatukan tubuh mereka berdua secara paksa, merengkuh tubuh Qixuan semakin kencang dalam dekapannya sedangkan yang dilakukan oleh Qixuan sekuat tenaga adalah kembali meronta keras untuk menjauhkan dirinya dari Huateng lalu bergulingan untuk menghindari serangan liar Huateng yang hilang kendali atas dirinya saat ini tetapi pada kenyataannya, keadaan jauh dari sebaliknya, justru tubuh keduanya bertambah semakin melekat erat dan hampir tak terpisahkan.

Qixuan menjerit kencang ketika tubuh mereka melekat erat dan menjadi satu, bersikeras menolak Huateng dalam dirinya.

"Tidaaaak... !" jerit Qixuan kesal.

Tak pernah menyangka jika tindakan yang dia lakukan untuk menghindari serangan liar yang dilakukan oleh Huateng semakin menyatukan mereka berdua.

Naluri Qixuan hilang sepenuhnya saat tubuhnya bersatu dengan tubuh Huateng, tak sadar jika mereka akhirnya bercinta, terjebak dalam permainan liar sang malaikat.

Di dalam ruangan kamar yang pengap, Huateng merengkuh kuat tubuh Qixuan.

Memeluknya seolah-olah tak ingin lepas dari sisi Qixuan, meluapkan gairah dalam jiwanya yang lama terpendam.

Qixuan berkali-kali tersentak kuat saat tubuhnya bersatu di dalam tubuh Huateng.

Hampir tak ada suara yang terdengar dari keduanya ketika mereka bersama tampak Qixuan dan Huateng larut tenggelam dalam permainan cinta mereka.

Terlarang.

Memang yang mereka lakukan sangat terlarang karena aturannya tidak diperbolehkan adanya hubungan antara malaikat dengan manusia.

Namun, semua aturan telah berubah sekarang, tidak ada lagi batasan diantara manusia dan malaikat lagi.

Peraturan akhirnya harus dilanggar karena cinta tidak mungkin bisa dilarang, semua adalah naluri yang alami dirasakan oleh manusia maupun mungkin malaikat juga tahu rasa itu.

Sejam kemudian...,

Suasana di dalam ruangan kamar rumah sakit rehabilitasi itu berubah hening.

Tempat yang seharusnya menjadi ruangan penyembuhan untuk Qixuan mendadak saja berubah menjadi arena percintaan antara Huateng sang malaikat dengan Qixuan.

Sesaat ruangan di dalam kamar itu terasa sepi serta sangat tenang keadaannya.

Tidak lagi terdengar suara jeritan yang memenuhi ruangan kamar dimana Qixuan di rawat.

Terlihat di atas ranjang tidur, dua insan yang baru usai bercinta itu sama-sama terbaring kelelahan.

Qixuan terdiam dengan pandangan menatap ke arah lain, sembari beruraian air mata dalam dekapan Huateng yang terlelap nyenyak, Qixuan terisak-isak sedih, meratapi nasibnya yang sungguh menyedihkan.

Sempat ada keinginan lari dari rumah sakit ini, melarikan diri setelah penderitaan buruk terjadi padanya.

Namun, Qixuan segera mengurungkan niatnya karena dia tidak tahu harus kemana langkah kakinya berjalan pergi.

Terpaksa dia harus menerima semua penderitaan ini meski sangat berat tapi semua telah terjadi dan tidak mungkin lagi kembali seperti dulu.

Kini Qixuan bukan gadis lagi setelah dia harus kehilangan keperawanannya karena kesalahan yang dia lakukan secara tak sengaja yang menyebabkan Huateng kehilangan kendali dirinya serta nalurinya sebagai malaikat. Dan Qixuan sendiri harus terpaksa menerima semua yang terjadi padanya dengan hati pasrah.

Udara semakin bertambah sangat dingin ketika bertiup di dalam ruangan kamar rumah sakit tempat Qixuan tinggal.

Suasana berubah sepi bahkan terasa sunyi senyap.

Suhu di dalam ruangan kamar semakin dingin menusuk tulang, namun terasa sangat nyaman.

Perlahan-lahan Huateng membuka kedua matanya.

Terdiam sesaat lalu menoleh ke arah samping kanannya, dilihatnya Qixuan terbaring bersandar di dadanya dengan mata terpejam rapat.

Huateng masih belum pulih tersadar sepenuhnya, berpikir sejenak lalu terbangun.

"Ehk ?!" gumamnya kaku saat melihat keadaan dirinya yang berantakan.

Pakaiannya seluruhnya tergeletak di lantai kamar sedangkan Qixuan sama berantakannya keadaannya dengan Huateng.

Huateng langsung terkesiap dingin, mendadak suhu tubuhnya menurun drastis serta terasa membeku sedangkan tubuhnya bergetar hebat saat menyadari apa yang telah terjadi diantara dirinya dengan Qixuan.

"Apa yang telah aku lakukan ???" ucapnya tersentak kaget lalu menarik kain yang ada di dekatnya agar menutupi tubuhnya.

Huateng mendadak tegang serta nyaris pingsan.

"Ti-tidak mungkin ! Ini tidak mungkin terjadi ?!" ucapnya hampir tak percaya dengan yang dilihatnya.

Huateng yang masih tertegun kaku saat melihat kondisi Qixuan karena ulahnya tadi, dia langsung tersadar sepenuhnya serta terbangun cepat, melompat turun dari atas tempat tidur seraya bergegas meraih pakaiannya yang tercecer di atas lantai kamar.

Terburu-buru mengenakan pakaiannya seraya memperhatikan ke arah Qixuan dengan panik.

"Aku telah melakukan suatu kesalahan besar dan seharusnya aku tidak melakukannya", ucap Huateng sembari menelan ludah dengan wajah berkeringat pucat.

Huateng berjalan mundur dengan tubuh gemetaran saat melihat ke arah ranjang tidur dimana Qixuan terbaring di atasnya dengan tubuh hanya ditutupi sehelai kain yang telah koyak.

Tiba-tiba Huateng merasakan tubuhnya menjadi demam tinggi dan wajahnya berubah merah padam.

Lambat laun menyadari sesuatu diantara dirinya dengan Qixuan.

"Aku telah berdosa padanya...", ucap Huateng dengan wajah memucat pasi sedangkan kedua tangannya terus bergetar kencang.

Huateng bersandar tepat di depan pintu kamarnya dengan pandangan tajam ke arah Qixuan.

Raut wajahnya berubah dingin dan kedua matanya berkaca-kaca penuh terharu sambil berucap lirih.

"Demi langit dan bumi serta seisinya... Aku sudah tidak perjaka lagi sekarang...", ucap Huateng bergetar pelan.

Sedetik kemudian...,

Huateng melesat pergi, meninggalkan kamar Qixuan tanpa berpesan apa-apa sedangkan di tempat lain, Qixuan masih tergeletak lemah di atas ranjang tidurnya.

Terpopuler

Comments

Yunia Afida

Yunia Afida

semangat terus💪💪💪💪

2024-04-19

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Sang Malaikat Huateng
2 Bab 2 Penyebab Konflik Terjadi
3 Bab 3 Dua Petugas Rumah Sakit
4 Bab 4 Kejadian Di Kamar Ini
5 Bab 5 Huateng Yang Menggila
6 Bab 6 Munculnya Raja Neraka
7 Bab 7 Raibnya Sang Belahan Jiwa
8 Bab 8 Berita Yang Menggemparkan
9 Bab 9 Aku menemukanmu
10 Bab 10 Apakah ini Takdir Kita
11 Bab 11 Bungkamnya Qixuan
12 Bab 12 Malam Syahdu
13 Bab 13 Cahaya Ilahi
14 Bab 14 Mencari Cara Pembuktian
15 Bab 15 Blitz Kamera
16 Bab 16 Pemburu Berita
17 Bab 17 Tiba-tiba
18 Bab 18 Suatu Kejadian Di Hari Ini
19 Bab 19 Ran Ran
20 Bab 20 Pesona Qixuan
21 Bab 21 Kejujuran Yang Harus Ditebus
22 Bab 22 Hadirnya Sang Malaikat Pelindung
23 Bab 23 Waktu Bersama Denganmu
24 Bab 24 Haruskah Masih Berpikir
25 Bab 25 Perhatian Dari Huateng
26 Bab 26 Segelas Kristal
27 Bab 27 Pengaruh Cahaya Surga
28 Bab 28 Malam Romantis
29 Bab 29 Tawaran Yang Menarik
30 Bab 30 Berlian Kehidupan
31 Bab 31 Dalih Kuat Untuk Huateng
32 Bab 32 Raja Neraka
33 Bab 33 Sekutu Baru Huateng
34 Bab 34 Di Beranda Atas
35 Bab 35 Masalah Baru
36 Bab 36 Harta Karun
37 Bab 37 Waktu Sarapan
38 Bab 38 Kejadian Kecil
39 Bab 39 Meeting Hari Ini
40 Bab 40 Poling Suara
41 Bab 41 Suasana Sekolah
42 Bab 42 Sebuah Diskusi
43 Bab 43 Kedai Mie
44 Bab 44 Keseruan Tak Terlupakan
45 Bab 45 Lakukan Saja
46 Bab 46 Roh Ghaib Ditubuh Bao kecil
47 Bab 47 Godaan Untuk Sang Malaikat
48 Bab 48 Rencana Pindah
49 Bab 49 Janjian Dengan Ran Ran
Episodes

Updated 49 Episodes

1
Bab 1 Sang Malaikat Huateng
2
Bab 2 Penyebab Konflik Terjadi
3
Bab 3 Dua Petugas Rumah Sakit
4
Bab 4 Kejadian Di Kamar Ini
5
Bab 5 Huateng Yang Menggila
6
Bab 6 Munculnya Raja Neraka
7
Bab 7 Raibnya Sang Belahan Jiwa
8
Bab 8 Berita Yang Menggemparkan
9
Bab 9 Aku menemukanmu
10
Bab 10 Apakah ini Takdir Kita
11
Bab 11 Bungkamnya Qixuan
12
Bab 12 Malam Syahdu
13
Bab 13 Cahaya Ilahi
14
Bab 14 Mencari Cara Pembuktian
15
Bab 15 Blitz Kamera
16
Bab 16 Pemburu Berita
17
Bab 17 Tiba-tiba
18
Bab 18 Suatu Kejadian Di Hari Ini
19
Bab 19 Ran Ran
20
Bab 20 Pesona Qixuan
21
Bab 21 Kejujuran Yang Harus Ditebus
22
Bab 22 Hadirnya Sang Malaikat Pelindung
23
Bab 23 Waktu Bersama Denganmu
24
Bab 24 Haruskah Masih Berpikir
25
Bab 25 Perhatian Dari Huateng
26
Bab 26 Segelas Kristal
27
Bab 27 Pengaruh Cahaya Surga
28
Bab 28 Malam Romantis
29
Bab 29 Tawaran Yang Menarik
30
Bab 30 Berlian Kehidupan
31
Bab 31 Dalih Kuat Untuk Huateng
32
Bab 32 Raja Neraka
33
Bab 33 Sekutu Baru Huateng
34
Bab 34 Di Beranda Atas
35
Bab 35 Masalah Baru
36
Bab 36 Harta Karun
37
Bab 37 Waktu Sarapan
38
Bab 38 Kejadian Kecil
39
Bab 39 Meeting Hari Ini
40
Bab 40 Poling Suara
41
Bab 41 Suasana Sekolah
42
Bab 42 Sebuah Diskusi
43
Bab 43 Kedai Mie
44
Bab 44 Keseruan Tak Terlupakan
45
Bab 45 Lakukan Saja
46
Bab 46 Roh Ghaib Ditubuh Bao kecil
47
Bab 47 Godaan Untuk Sang Malaikat
48
Bab 48 Rencana Pindah
49
Bab 49 Janjian Dengan Ran Ran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!