Kritis Bab.2

Di tempat lain, Sinta masih merasakan kebahagiaan di hatinya pagi itu. Rasanya dia sangat tidak bisa membendung rasa itu. Perasaan itu dia bawa sampai masuk ke dalam kantor tempatnya bekerja.

" Sinta, selamat pagi " Ujar Intan dari belakangnya. Sinta pun berhenti sejenak di depan pintu sambil menoleh ke belakang.

" pagi "

" aku lihat kamu, seperti sedang bahagia " kata Intan kembali dengan menyipitkan matanya.

" dari mana kamu tahu ? " tanya Sinta heran

" dari raut wajahmu yang terlihat berseri-seri "

" kamu bisa aja ? " Sinta lalu membuka pintu dan berjalan masuk. Intan pun mengikutinya

" benar kan, kamu sedang bahagia " Intan memastikan dugaannya sambil berjalan di sampingnya

" hmm, iya...aku hari ini seneng banget " Sinta merasakan kembali perasaan bahagia yang meluap di dalam hatinya

" memang kamu dapat kabar apa ? Atau kamu dapat hadiah lagi dari suamimu " Intan mulai penasaran

" aku hamil " jawab lirih Sinta sambil terus melangkah menuju ruang kerjanya.

" apa Sin ? Aku nggak dengar ? "

" sini aku bisikin, tapi kamu jangan kaget ya..." tiba-tiba Sinta menghentikan langkah kakinya dan menatap Intan.

" memang kamu mau bisikin apa ? " Intan ikut berhenti dan mulai bingung

" pokoknya apa yang aku bisikin ini sangat membuatku bahagia " ujar Sinta yang mulai tidak bisa menahan senyum kebahagiaannya

" ya sudah, ayo bisikin "

Sinta lalu mendekatkan mulutnya ke telinga Intan. Kini Intan sangat menunggu apa yang akan di katakan teman kerjanya itu.

" aku hamil " kata Sinta lirih

" yang benar, Sin " Sontak kalimat itu muncul dari mulut Intan dengan nada cukup keras

" he'em " ujar Sinta sambil mengangguk dengan tersenyum bahagia

" waow...selamat ya Sin " tiba-tiba Intan menjabat tangannya. Setelah itu, dia memeluk tubuh Sinta

" ini memang kabar yang sangat membuat seseorang itu bahagia " Intan mulai melepas pelukannya

" memang ini sangat membuat hatiku terasa sangat bahagia sekali. Sampai detik ini pun aku masih merasakannya "

" sudah berapa usia kandunganmu itu ? "

" kata dokter 1 bulan "

" oh iya, aku baru ingat... biasanya kalau seseorang dapat kabar bahagia pasti akan nraktir makan atau bagi-bagi duit "

" aku tahu apa maksudmu ? " Sinta melanjutkan berjalannya

" memang apa ? " Intan pun ikut berjalan bersama Sinta

" kamu mau aku mentraktir kamu makan, kan ? "

" benar sekali, ternyata kamu sekarang sudah bisa meramal "

" baiklah, nanti pas istirahat makan siang, kita pergi ke restoran di dekat sini, tapi, kamu kan pernah curhat sama aku kalau kamu merasa berat badanmu naik, aku takut nanti kamu cepat gemuk "

" benar juga kamu Sin, tapi beberapa hai ini juga nafsu makanku bertambah. Nggak apa-apa lah, pokoknya aku mau kamu nraktir "

" ok...ok....nanti kita ketemuan pas istirahat makan siang "

" baiklah, aku masuk dulu " Intan menghentikan langkahnya saat sampai di depan ruang kerjanya

" ya " jawab Sinta sambil menoleh kearah Intan sesaat dan terus melangkah menuju ruangannya

" Akhirnya aku akan punya anak, aku senang banget " gumam Sinta sambil duduk di kursi kerjanya.

" aku nggak sabar nunggu anakku lahir " Gumam Sinta dengan tersenyum-senyum sendiri.

Drezt....drezt...drezt..

Ponselnya yang berada di atas meja tiba-tiba berdering yang menandakan ada panggilan masuk. Matanya lalu dia sorotkan ke layar ponselnya yang menyala. Di layar itu manampilkan nama kontak SUAMIKU. Dia pun segera mengangkat panggilan itu.

" halo, sayang "

" halo, bu "

" siapa ini ? " Sinta mulai bertanya-tanya kenapa saat dia jawab panggilan itu bukan mendengarkan suara suaminya melainkan suara wanita

" Saya Susi, sekretaris Pak Aris "

" Oh sekretaris, tapi kenapa ibu telpon pakai nomer suami saya, memang ada apa bu ? " pertanyaan itu tidak segera di Jawab oleh Bu Susi. Telinga Sinta hanya menangkap kesenyapan karena tidak ada sepatah katapun yang terdengar.

" Bu..Bu Susi ada apa ? Kenapa Handphone suami saya ada di tangan ibu ? " Sinta mulai merasa sangat heran. Dia ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi

" hmm...begini, saya mau memberi kabar kalau..." Bu Susi menghentikan perkataannya. Hal itu membuat hati Sinta menjadi cemas

" kalau apa ? Bilang aja bu yang sebenarnya terjadi ? "

" kalau Pak Aris sekarang ada di rumah sakit "

" kenapa suami saya bisa ada disana ? Memang apa yang terjadi Bu ? " Sinta langsung bangkit dari kursi. Perasaannya kini mulai gelisah dan sangat khawatir. Detak jantungnya pun keluar dari ritme normalnya

" tadi saya temukan Pak Aris pingsan di ruangannya. Kemudian, saya langsung menelpon security untuk memanggil ambulans. Dan sekarang Pak Aris ada di dalam ruang gawat darurat rumah sakit "

" kondisinya gimana sekarang ? "

" saya belum tahu, dokter ingin menjelaskan kondisi Pak Aris langsung ke keluarganya. Jadi saya mohon Bu Sinta segera datang ke Rumah Sakit Harapan, Jalan Mutiara 10 "

" baiklah Bu, saya akan segera kesana "

" ya bu, saya tunggu "

Sinta langsung mengakhiri panggilan itu. Kini detak jantung berdetak semakin tidak beraturan dan rasa khawatir mulai memenuhi perasaan di hatinya. Seketika saja, dia langsung meletakkan ponselnya ke atas meja. Dengan sigap, tangannya mulai merapikan dokumen yang belum selesai dia kerjakan. Dokumen itu dia tata di atas mejanya.

" apa yang sedang terjadi pada suamiku ? " gumamnya sangat cemas. Dia mengambil kembali ponselnya. Lalu, dia masukkan ke dalam tasnya. Dia pun langsung beranjak dari posisinya. Kemudian, melangkah dengan tergesa-gesa keluar dari ruangannya.

Tap...tap....tap...

Kekinya terus menapaki lantai rumah sakit. Dia berjalan sangat cepat untuk segara sampai ke ruang gawat darurat. Dia sangat tidak sabar ingin melihat kondisi yang dialami dengan suaminya. Detak jantungnya semakin tidak beraturan. Begitu juga napasnya yang mulai terengah-engah. Suara langkahnya terus dia dengar selama perjalanannya

" ruang gawat darurat....ruang gawat darurat... " dia terus mengulang kalimat itu di setiap langkahnya. Matanya terus memandang setiap nama ruangan yang tertempel di pintu. Kebetulan dia berpapasan dengan seorang perawat. Dia pun langsung memberhentikannya untuk mencari tahu dimana ruangan yang dia cari sejak tadi yang belum juga dia temukan.

" suster...suster...dimana ruang gawat daruratnya ? "

" ibu lurus saja, nanti bagian kiri di ujung sana, ada pintu yang atasnya ada lampu merah menyala. Dan di pintu juga ada tulisan UGD "

" terima kasih, Sus " Sinta melanjutkan kembali langkahnya. Dia sedikit mempercepatnya.

" itu dia ruangannya " Sinta mempercepat kembali langkahnya menuju ruang UGD yang beberapa langkah lagi sampai. Dia juga melihat ada wanita yang berdiri di depan pintu itu.

" Bu Susi ? " dangan napasnya yang masih tidak beraturan dan detak jantung yang juga masih berdetak kencang, dia mendekati Bu Susi.

" ya, akhirnya Bu Sinta datang " Bu Susi langsung membalikkan badan dan menatapnya. Tidak lama kemudian, pintu UGD itu terbuka. Keluarlah dokter yang menangani Aris. Sontak Bu Susi langsung mendekati dokter itu.

" dok, ini istri pasien yang bernama Aris, sekarang dokter bisa jelaskan bagaimana kondisinya "

" ya dok, bagaimana kondisi suami saya ? " sahut Sinta yang semakin cemas

" baiklah bu, saya akan jelaskan. Tapi, ini akan membuat anda sedikit terkejut. Kondisi suami anda saat ini dalam kondisi kritis dan penyakitnya juga sudah sangat parah "

" penyakit ? Penyakit apa dok ? " Sinta mulai bingung

" apa suami ibu, tidak pernah cerita soal penyakitnya ? "

" saya tidak tahu, dok "

" begini...penyakit suami anda adalah penyakit yang menyerang otak dan termasuk penyakit langka. Sampai saat ini juga penyakit itu belum ada penyembuhannya "

" terus apa suami saya bisa sembuh ? "

" hmm, mungkin hanya ada sedikit harapan "

" apa dok ? " kini tubuh Sinta terasa ingin jatuh. Dengan Sigap Bu Susi langsung memegangi tubuh Sinta.

" Bu Sinta, ayo saya bantu duduk di kursi itu " dengan pelan Bu Susi membantu Sinta duduk di kursi depan ruang gawat darurat itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!