Bertemu Teman Lama

Roda mobil Aris terus berputar dan menapaki aspal yang mulai memanas siang itu. Beberapa belokan untuk mencapai perusahaannya sudah dia lewati. Kini dia sedang berhenti sejenak di lampu merah sebuah perempatan. Satu persatu kendaraan pun melambat dan berhenti di belakangnya.

Dari dalam mobil, mata Aris menyorot pada sekelompok orang berjalan menghampiri kendaraan yang berhenti di depannya. Beberapa orang diantaranya ada yang membawa sebuah kardus. Saat mereka mendekati mobil di depannya, Aris melihat pengendara mobil itu mengeluarkan salah satu tangannya dan memasukkan uang ke dalam kardus yang mereka bawa.

" Oh ternyata mereka mencari sumbangan " kata Aris sambil menatap dua orang yang sedang berdiri dekat mobil yang berhenti di depannya.

Tidak lama kemudian, dua orang yang menghampiri mobil di depannya pergi dan sekarang mereka berdua melangkah, berjalan mendekati mobilnya. Salah satu dari mereka tampak menggunakan topi dan masker. Aris pun menurunkan kaca mobil. Tangannya lalu mengambil selembar uang di dompetnya.

" permisi, pak kami mau minta sumbangannya buat bantu panti asuhan yang terkena musibah kebakaran, seikhlasnya saja, pak " kata seorang laki-laki yang menggunakan topi sambil berdiri di dekat kaca mobil yang terbuka di samping Aris

" kalian dari organisasi apa ? " tanya Aris sambil menatap mereka berdua. Laki-laki yang menggunakan topi itu menatap Aris lama, seolah-olah dia merasa kenal padanya.

" kami dari Forum Sahabat Saudara " jawab laki-laki yang membawa kardus. Tangan Aris yang mengenggam uang, menjulur keluar jendela dan uang itu lalu dia masukkan ke dalam kardus itu.

" Aris ? " seorang laki-laki yang menggunakan topi tiba-tiba membuka maskernya. Sontak Aris pun langsung menatapnya

" kamu masih kenal aku ? " tanya kembali laki-laki itu. Aris menatap jeli wajah laki-laki itu. Hidung mancung dan bekas kumis yang barusaja di cukur terus dia ingat-ingat siapa yang mempunyai ciri-ciri seperti itu. Aris menatap lama laki-laki itu dan laki-laki itu pun berdiri cukup lama di dekat kaca mobilnya yang dia buka.

" aku Toni, masa nggak ingat " ujar laki-laki itu kembali

" Toni siapa ? " tanya Aris mulai bingung

" Toni Jaffarudin "

" Oh kamu Jaffar, teman aku dulu waktu kuliah di semester satu "

" ya, aku Jaffar, sekarang kamu ingat "

Sekilas tentang siapa Toni Jaffarudin. Dia merupakan teman sekelas Aris dulu saat masih kuliah. Dia berteman dengan Aris selama semester satu saja. Hal itu karena dirinya mendapat beasiswa untuk kuliah di luar negeri.

" sorry, aku lupa karena aku sudah lama tidak pernah bertemu kamu " kata Aris

Teman Toni yang sejak tadi berdiri di sampingnya. Tiba-tiba mengajaknya untuk menepi ke pinggir jalan.

" Bang...sudah mau hijau, ayo ke pinggir " setelah mendengarnya, Toni pun memalingkan wajahnya ke lampu lalu lintas. Dia memandang sebuah layar yang menunjukkan beberapa detik lagi akan berwarna hijau.

" maaf ris...aku nggak bisa lama-lama, kita lanjut lain hari saja " Toni dan temannya pun bergegas ke pinggir jalan. Dimana dia kembali berkumpul dengan teman-temannya yang lain.

Karena Aris merasa obrolannya dengan Toni belum memuaskan dirinya. Dia pun memutuskan untuk memberhentikan mobilnya di pinggir jalan setelah lampu lalu lintas. Saat lampu berubah warna hijau, dia pun bergegas melaju. Beberapa meter setelah lampu lalu lintas, dia pun memberhentikan mobilnya di pinggir jalan dekat trotoar. Setelah itu, dia keluar mobil dan berjalan menghampiri Toni yang berkumpul dengan teman-temannya di trotoar dekat lampu lalu lintas berada.

" Jaffar ? " panggil Aris dari belakang Toni. Seketika Toni membalikkan badannya.

" Aris ? Aku kira kamu sudah pergi jauh " ujar Toni sambil bersalaman dengannya

" aku berhenti sebentar, mau ngobrol-ngobrol sama kamu kita kan sudah lama belum pernah ketemu lagi "

" dimana mobil kamu ? "

" Itu disana " Aris menunjukkan sedan hitamnya yang terdiam di pinggir jalan

" agar lebih enak kita ngobrolnya sambil duduk aja di kursi itu " Toni memandunya untuk berjalan menghampiri kursi yang tidak terpancar sinar matahari langsung. Kursi itu suasananya begitu teduh karena di dekatnya ada pohon yang lumayan rimbun.

" gimana kabar kamu, ris ? "

" baik, kalau kamu gimana ? Kelihatannya kamu semakin gemuk ? " ujar Aris sambil memulai candaan

" aku rasa juga begitu, rasanya tubuhku makin besar aja " Toni menanggapi candaannya

" ngomong-ngomong kamu sudah selesai kuliah di luar negeri ? "

" sudah, aku balik kesini sudah seminggu yang lalu. Aku dengar kamu sudah nikah "

" ya " jawab Aris singkat

" selamat kalau begitu "

" kalau kamu gimana ? "

" Gimana apanya ? " Toni mulai bingung

" nikah apa belum ? "

" aku sudah nikah, ya... 3 hari setelah aku balik kesini "

" sama wanita luar negeri ? "

" tidak...Istriku orang dalam negeri. Ngomong-ngomong kamu sudah mencari kesibukan apa ? "

" aku mengurus perusahaan papaku "

" Oh, kamu direktur di perusahaan papamu "

" Ya seperti itulah. Kalau kamu sendiri ? "

" aku lagi sibuk ngurus organisasi sosial milik eyangku "

" jadi mereka semua anggota organisasi mu ? Dan ini juga salah satu kegiatannya "

" Ya, sebenarnya aku sudah di minta ngurus organisasi ini sejak lama. Kira-kira setahun yang lalu. Tapi, karena aku saat itu masih di luar negeri jadi tugas mengurusnya di ambil alih papaku " ujar Toni sambil melepas topinya dan menaruh topi itu di sampingnya

" jadi kamu sekarang sudah menjadi ketuanya, memang organisasi eyangmu ini sudah lama ? "

" kira-kira organisasi ini dibentuk saat usia eyangku 45 tahun. Sudah lama pokoknya, sampai-sampai organisasi ini ada di berbagai kota dan lumayan terkenal "

" tadi kamu bilang ngumpulin uang buat panti asuhan yang terbakar, memang kapan kejadiannya ? "

" tadi subuh, aku dapat kabar dari saudaraku yang menjadi pengurus disana. Saat sampai di tempat kejadian, api sudah padam. Yang membuat aku kasihan, aku disana melihat anak-anak yatim piatu menangis histeris sambil melihat tempat yang mereka tinggali hangus terbakar. Akhirnya, jam 06.00, aku kumpulan seluruh anggota dan langsung memberikan pengarahan tentang kegiatan ini "

" kamu sudah berapa jam disini ? "

" baru setengah jam " jawab Toni sambil melirik jam tangannya

" sekarang aku tahu kalau eyangmu itu, ternyata peduli sosialnya besar, sampai-sampai dia membentuk organisasi sosial "

" yah..itulah yang membuat aku salut pada eyangku. Kalau masih hidup, eyangku sering berpesan kepadaku untuk menyayangi sesama manusia. Entah manusia itu derajatnya lebih rendah daripada kita, atau bahkan menusia itu benci pada kita. Kadang kita merasa bahwa apa yang kita miliki sekarang sudah membuat kita bahagia. Sementara di luar sana ada orang yang mungkin sedang menderita. Kita tidak tahu umur kita sampai kapan dan kapan kita meninggal, itu semua rahasia ilahi. Ada satu pesan dari eyangku yang masih aku ingat sampai sekarang Ton....manusia itu sama derajatnya di dunia ini. Yang membedakan, karena kita punya harta dan kedudukan yang hanya sementara. Walaupun, sebanyak apapun hartamu, kamu itu tetap sama dengan manusia atau orang-orang yang kedudukannya lebih rendah darimu. Jadi kamu jangan sombong dan juga, kamu harus peduli pada mereka yang sedang kesusahan. Kadang ketika aku mengingat kembali pesan itu, hatiku rasanya langsung tersentuh. Tapi, kini eyangku sudah tiada dan hanya itu yang masih dapat aku kenang "

" walaupun, eyangmu sudah tidak ada disini, tapi jasa-kasanya masih tertinggal disini " ujar Aris sambil menahan sedihnya.

" sekarang sudah hampir sore aku mau kembali kekantor " kata Aris kembali sambil melirik jam tangannya.

" baiklah " Toni memakai kembali topinya. Aris pun berdiri kemudian diikuti Toni. Setelah itu, mereka bersalaman.

" kalau kita dipertemukan lagi kita bisa lanjutin obrolan ini " Ujar Toni kembali sambil melepas tangannya yang bersalaman dengan Aris

" baiklah " Aris pun segera melangkah menuju mobilnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!