Barang siapa ini

Sejak saat itu Fatin tidak mendengar kabar Sarah ataupun melihat kedatangan orang dari daerah Sarah tinggal. Fatin adalah teman Sarah dan perempuan muda yang Sarah titipkan untuk menjaga Zidan.

Sarah perempuan berani dan Sarah bukan perempuan biasa yang takut dengan penjahat atau hantu, mentalnya sekuat baja tapi, penyakit keronisnya membuatnya harus bertahan dengan tubuh lemah.

Fatin melihat seorang pemuda berusia dua puluh tahun sedang mengajak bicara adik-adik nya.

"Zidan... boleh Umma bicara sebentar." Wajah yang tadinya ceria berubah datar dan murung.

"Ini ada barang yang harus kamu bawa saat kamu mau pergi dari sini, Umma tanya sekali lagi bahkan Nenek juga sebelum meninggal berulang kali pesan sama Zidan untuk jadi laki-laki yang baik dan Imam yang baik, Allah bisa tau kamu anak baik karena Allah Maha Tau. Pertanyaannya, apa kamu udah ada tujuan untuk pergi dari sini? Kalo belom, Umma ada kenalan dan mungkin kamu bisa kerja sama dia, dan mungkin ada hal yang ingin kamu tanyakan kamu bisa tanya sama temen Umma namanya, Bisma Raden Adipati."

Zidan terdiam.

Fatin akui, wajah Algaz lebih mirip dengan Zidan lama kelamaan di perhatikan dan dari dekat juga semakin jelas tapi, mata coklat emas dan tajam itu milik Sarah.

"Umma terimakasih sudah jaga Zidan, Zidan benci harus tinggal di panti asuhan, rasanya Zidan di buang." Mengungkap perasaannya tiba-tiba. Fatin tersenyum tak marah.

Tiba-tiba tanpa ada perasaan yang jelas tapi, Fatin terdiam dengan ucapan Zidan yang sepertinya ia tidak diinginkan di mana pun.

Fatin terdiam menggeleng cepat dan memainkan pena cetekan.

"Enggak sayang, Zidan anak baik dan Zidan laki-laki tangguh yang patuh sama Allah. Zidan itu kebanggaan Ummanya Zidan Umma kandungnya Zidan Loh."

Fatin tau ini sangat tidak berhasil menghibur anak laki-laki yang sudah berumur dua puluhan didepannya.

"Iyaa Umma."

Menghela nafasnya dan tersenyum.

"Kamu berberes dan tentuin kamu harus kemana, Umma akan temani adikmu yang lain."

Mengangguk setelah Fatin sudah pergi dari sana.

Sebuah tas jinjing besar berwarna hitam dengan pita motif emas.

Di sentuh Zidan perlahan.

Ada nama di ujung pita terbuat dari syal itu.

"Sh." Bacanya. Fatin memberikan Pada Zidan saat keluar dari kantornya.

Membuka isinya yang ternyata buku lalu surat kertas pena dan mainan juga ada foto.

Lalu wajah perempuan di samping wajah bayi merah dan wajahnya dengan perempuan tertutup kain hitam.

Membolak balik lembaran dan menemukan tulisan di setiap belakang Foto.

"Ini adalah foto pertama Umma sama kamu nak, Sebenernya Umma gak biasa di panggil Umma tapi, Ibu juga gak masalah."

Seterusnya sampai Zidan paham ini semuanya barang yang di berikan Ibunya, sebelum menaruhnya di Panti asuhan, menitipkan itu lebih baik.

Buku dengan sampul hitam. Di buka dan di baca dengan baik.

Lalu beralih ke surat-surat yang banyak itu hingga surat terakhir.

"Ini Surat terakhir Umma buat kamu, Maaf ya Umma kesannya kayak buang kamu sayang, Zidan... jadilah anak yang pintar cerdas baik dan selalu buat semua orang merasa bahagia dan tidak kesusahan kalo ada didekat kamu."

"Zidan Haidar Agasarah itu nama yang Umma sendiri buat jangan tanya Ayahmu ya, Umma egois karena kamu anak satu-satunya dan kebahagian Umma satu-satunya."

"Mungkin setelah kamu baca surat dari Umma ini, ini surat terakhir kan ya. Uhm.. Umma mau bilang, Umma sayang banget sama Zidan tapi, Umma harus pergi ke Allah tugas Umma buat jadi ibu untuk Zidan cuman sebentar, sesaat sebelum anak laki-laki Umma sadar kalo punya Umma yang cantik dan baik ini, Bercanda sayang."

"Umma hanya berharap kamu bisa jadi sosok baik dan bertanggung jawab, tujuan hidup kamu gak boleh berantakan atau diatur gemerlap dunia sayang, Umma bolehin kamu berbuat buruk atau semua hal yang jelek tapi, jangan perlakukan Allah dan Sholat kamu dengan buruk bahkan Al-Qur'an."

"Jangan lupa kata Tolong, Terimakasih dan Maaf."

"Umma terlalu cerewet ya sayang, Sekarang kamu bisa buka amplop yang ada di saku buku hitam harian Umma yang mungkin, kamu baca sebelum surat ini atau sesudahnya, itu terserah kamu aja sayang."

"Selalu sehat untuk Anakku Zidan. Umma."

Tetesan air mata membuat jejak acak di atas surat. Tinta hitam yang hampir luntur karena basah.

"Tidak berguna." Katanya melipat rapih suratnya lagi dan menata rapih isi dalam tas sambil melihat dimana buku hitam tadi.

Menemukan buku hitam dan mencari saku dan terlihat adalah lepitan amplop tebal dan beberapa lembar uang dan satu kartu ini sudah lama dan kartu ini tidak punya tanggal kadaluarsa.

Ini mencurigakan.

Membersihkan sisa air mata dan membawa tas beserta isinya pergi. Zidan melangkah lebih lebar agar sampai ke dalam kamarnya lebih cepat sebelum ada yang tau ia menangis.

Saat akan mengenakan Hoodie hitam lalu selesai dengan mengenakan kaos kaki hingga mengikat tali sepatu.

Umma Fatin berdiri di sana. Mengantar Zidan keluar.

"Hati-hati Zidan. Umma selalu mendoakan yang terbaik buat kamu."

Zidan mengangguk dan mencium tangan Umma Fatin dari batas kain hijap panjangnya.

Berbalik pergi sampai langkah kaki lebar ini berhenti didepan gerbang masuk halaman panti yang sudah berdiri entah kapan tapi, ini rumah juga bagai Zidan dengan ucapan pedasnya waktu itu seperti sulit mengakui ia hidup bahagia disini selama dua puluh tahun saja.

Zidan tidak akan berbalik lagi ia akan tetap membelakangi apa yang sudah ia lewati lalu berjalan pergi sungguhan dari sini.

Terimakasih, ucapnya dalam hati dengan senyum cerah tampak di wajah dinginnya.

****

Ramainya ibu kota dan sibuknya penghuni kota.

Ingatan Zidan melayang ke arah dimana ia membaca setiap bait dari surat yang ibunya tulis.

Didalam bus yang terus berjalan mengarah ke ibu kota.

Zidan duduk dekat jendela di barisan tengah sendiri.

Dengan penumpang yang jarang.

"Ini bukannya akhir dari impian bro."

"Hanya butuh sentuhan perempuan, kehidupan laki-laki pasti berbeda, ingatkan?"

Obrolan kenek bus dan sopirnya yang sepertinya mereka lebih tua dari Zidan.

Alangkah baiknya kalo Zidan tidak terlalu banyak bergaul tapi, itu bukan ide yang buruk juga.

"Hey... Apa kalian bisa kasih tau dimana bisa bekerja seperti kalian?"

"Ah... Siapa?" Tanya kenek bus itu bingung rasanya canggung sekali.

Sejujurnya ia takut dengan penampilan Zidan yang sangar dan tampan itu dengan badan tinggi lebih dari dirinya yang seratus tujuh puluhan Laki-laki didepannya ini mungkin ada seratus delapan puluh atau mungkin lebih.

Tatapan mata dan gaya bicara santainya membuat supir kikuk juga.

"Asal mu, dimana.. eh darimana?" Tanya Sopir itu cepat karena ucapan keneknya sepertinya terdengar aneh.

"Aku, dari kota sebelah dan aku lari dari rumah karena orang tuaku berpisah Ayahku menikah lagi dengan perempuan cantik."

Eh.. keduanya terdiam canggung dan ekspresi Zidan sangatlah membuat mereka tertekan, tersenyum dan polos didepan keduanya.

Permainan milik Zidan akan di perankan Zidan sendiri.

Umma Zidan datang.

Terpopuler

Comments

by shyfa

by shyfa

semoga bagus deh

2024-11-23

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Barang siapa ini
3 Laki-laki mirip
4 Secangkir racun kopi
5 Algaz tahu
6 Warung sate
7 Pak Yanto dan Istrinya
8 Farida bertemu Zidan
9 Zidan dan Algaz
10 Ega dan Bisma
11 Keduanya hilang sekaligus
12 Nenek Tika tahu Zidan
13 Dari Zulikah
14 Menggoda ibu tiri
15 Di tangkap Polisi
16 Awalnya bertemu Salma
17 Minta maaf
18 Berita aneh
19 Rumor buruk yang bagus
20 Rumor yang keren
21 Bantuan
22 Tidur dengan banyak perempuan
23 Semakin benci
24 Masih Khawatirkan ayah
25 Ancaman tidak mempan
26 Dalam pilihan
27 Kisanya membosankan tapi punya kehidupan
28 Kecewa lagi
29 Perjalanan bisnis
30 Cucu pemilik tambang
31 Sedikit masalah untuk hidupnya
32 Kematian ayahnya dan drama ibu tiri
33 Zidan menggila
34 Karina bosnya
35 Masih di incar dengan baik
36 Dari Farida langsung cerita itu
37 Salah Target
38 Karina lah
39 Ancaman pembunuhan
40 Karina berakhir dan siapa dia..
41 Mirip
42 Penyakit menular
43 Rize datang juga
44 Fakta nya sangat lambat
45 Rize si ketuanya (season pertama tamat)
46 Faktanya (Season kedua)
47 Kecelakaan itu adalah ulah Bisma
48 Pembunuhan berencana
49 Algaz tak kenal Bisma
50 Jatuhnya Bisma
51 Zidan dan Salma
52 Aisyah
53 Hanya seorang ayah
54 Maafkan saja Algaz
55 Bener kata Tante Salwa
56 Rencana mendekatinya
57 Apa-apaan ini
58 Aisyah marah
59 Menembak Derima
60 Pilihan Zidan
61 Ternyata
62 Tau gitu keputusan awal emang paling bener
63 Aliyah jujur saja
64 Aku mau jujur padamu, Tuan Zidan
65 Tidak akan ada perpisahan
66 Melepaskan dan menjaga
67 Bagaimana dengan yang disini
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Prolog
2
Barang siapa ini
3
Laki-laki mirip
4
Secangkir racun kopi
5
Algaz tahu
6
Warung sate
7
Pak Yanto dan Istrinya
8
Farida bertemu Zidan
9
Zidan dan Algaz
10
Ega dan Bisma
11
Keduanya hilang sekaligus
12
Nenek Tika tahu Zidan
13
Dari Zulikah
14
Menggoda ibu tiri
15
Di tangkap Polisi
16
Awalnya bertemu Salma
17
Minta maaf
18
Berita aneh
19
Rumor buruk yang bagus
20
Rumor yang keren
21
Bantuan
22
Tidur dengan banyak perempuan
23
Semakin benci
24
Masih Khawatirkan ayah
25
Ancaman tidak mempan
26
Dalam pilihan
27
Kisanya membosankan tapi punya kehidupan
28
Kecewa lagi
29
Perjalanan bisnis
30
Cucu pemilik tambang
31
Sedikit masalah untuk hidupnya
32
Kematian ayahnya dan drama ibu tiri
33
Zidan menggila
34
Karina bosnya
35
Masih di incar dengan baik
36
Dari Farida langsung cerita itu
37
Salah Target
38
Karina lah
39
Ancaman pembunuhan
40
Karina berakhir dan siapa dia..
41
Mirip
42
Penyakit menular
43
Rize datang juga
44
Fakta nya sangat lambat
45
Rize si ketuanya (season pertama tamat)
46
Faktanya (Season kedua)
47
Kecelakaan itu adalah ulah Bisma
48
Pembunuhan berencana
49
Algaz tak kenal Bisma
50
Jatuhnya Bisma
51
Zidan dan Salma
52
Aisyah
53
Hanya seorang ayah
54
Maafkan saja Algaz
55
Bener kata Tante Salwa
56
Rencana mendekatinya
57
Apa-apaan ini
58
Aisyah marah
59
Menembak Derima
60
Pilihan Zidan
61
Ternyata
62
Tau gitu keputusan awal emang paling bener
63
Aliyah jujur saja
64
Aku mau jujur padamu, Tuan Zidan
65
Tidak akan ada perpisahan
66
Melepaskan dan menjaga
67
Bagaimana dengan yang disini

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!