Bab 20 Kesurupan

Kami menikmati gorengan bikinan ibu , kacang tanah rebus , buah , teh hangat dan ada kopi juga yang sudah aku dan ibu siapkan .

" Bagaimana Mun tentang cerita mu itu ? " . Om Barka membuka obrolan serius yang memang akan kami bahas saat ini .

" Sebaik nya dengar langsung saja ya dari anak ku , biar lebih jelas " . Jawab bapak sambil mengusap kepala ku pelan .

Ibu yang ada di samping ku juga menggenggam tangan ku seolah aku biar tidak ragu menceritakan semua nya .

" Begini om tante , sebetul nya saya ini baru akhir - akhir ini saja bisa melihat sosok arwah atau makhluk ghaib lain nya . Semua nya berawal dari waktu bapak sama ibu mengajak pulang kampung , di sana di belakang rumah bulek saya melihat sosok yang entah apa itu yang jelas dia sempat menatap saya saat tahu saya mengintip , entah apa yang dia makan yang jelas di mulut dengan givi - gigi runcing itu keluar cairan kental berwarna hitam .

Keesokan hari nya saya melihat rumah bulek seperti rumah yang sudah lama terbengkalai saat saya keluar dan melihat dari halaman depan bahkan rumput - rumput yang di sekitar nya juga sudah menjulang tinggi .

Sesampai nya kembali ke rumah ini saya sering mendengar suara seseorang memanggil nama saya tapi saya ndak tau yang manggil saya itu perempuan atau laki - laki , sampai akhir nya di ruko ada suara yang menyuruh saya mendekat dan melihat di dalam cermin , ada sosok memanggil saya di dalam nya dari wujud yang tampak jauh dan semakin mendekat .

Wujud itu merupakan seorang perempuan yang cantik berambut panjang dan memakai gaun berwarna merah serta topi khas noni belanda .

Dan entah dengan cara apa tiba - tiba saya berada di gubuk tengah sawah yang membentang luas , saya bingung harus ke mana sebab tak tampak satu pun atap sebuah rumah yang arti nya pasti saya jauh dari pemukiman " .

Aku berhenti bicara sebab merasa tenggorokan ku sangat kering .

" Minum dulu nduk , pelan - pelan cerita nya " . Ujar ibu sembari menuangkan segelas teh hangat untuk ku .

Aku menerima dan segera meminum nya hingga tandas . Entah karena haus atau aku memang sudah mulai merasa gelisah . Tiba - tiba saja aku merasa tubuh ku sangat dingin tapi hal itu tak menyurutkan ku untuk melanjutkan cerita yang harus aku sampaikan .

" Ada seorang perempuan bernama mbak Widia yang menepuk bahu saya dan memanggil saya Laras " .

Dari situ aku menceritakan semuanya tanpa ada yang aku tutupi lagi karena aku merasa kedua orang tua ku juga harus mengetahui dengan jelas . Dari bertemu makhluk itu sampai mencari keberadaan mbah Noto juga .

Sebelum jiwa saya di antar mbah Noto meninggalkan desa itu , mbah Noto berpesan { Jiwa mu bisa pulang lagi ke tempat asal mu sebab kalau terlambat sampai matahari terbit maka nya jiwa mu tak akan bisa kembali lagi pada raga mu kamu akan kembali lagi ke desa Sumber Kuning setelah kamu menemui orang yang sudah membantu mu berada di sini } .

{ Perempuan itu memakai kalung dengan liontin berbentuk mawar hitam , dia lah yang akan membantu kamu , dan jika kamu sudah bisa datang ke sini lagi , segera temui mbah } .

Saya sudah berupaya mengingat - ingat siapa perempuan memakai liontin mawar hitam , saya seperti pernah melihat tapi saya lupa di mana nya " .

" Sudah nduk ndak pa pa , pelan - pelan aja ya " . Ibu mengusap punggung tangan ku , aku tahu sebenar nya ibu ku juga sedang di dera khawatir yang mendalam .

" Kamu ! kamu harus secepat nya mencari orang yang memakai kalung mawar hitam itu dan segera kembali ke desa Simo Kuning dengan nya , kalau tidak desa itu akan menjadi desa kutukan dan akan lebih banyak lagi korban , termasuk kamu , kamu juga akan terus diincar nya kemanapun kamu berada " .

Kami terlonjak kaget tiba - tiba ada suara perempuan yang sangat lembut mengatakan hal itu .

" Siapa pak ? " . Aku berbisik pada bapak siapa yang sudah mengatakan itu .

" Bu .. bu .. sadar bu " . Om Barka menepuk - nepuk pipi tante Wati yang bersandar lemas di dinding .

" Sepertinya istri ju kesurupan barusan Mun " . Ujar om Barka .

Gegas ibu meraih bantal di samping nya dan meletakkan di bawah kepala tante Wati supaya bisa berbaring .

" Apa pernah kayak gini Bar sebelum nya ? " . Tanya bapak yang mewakili penasaran ku .

" Pernah sih sekali waktu beberapa bulan lalu , tiba - tiba dia bilang kalau ada kekacauan di kampung nya , tapi begitu sadar dia malah ndak ingat apa - apa tentang yang di katakan , kamu tau sendiri kan Mun istri ku sudah ndak punya orang tua di sana , cuma ada kerabat - kerabat saja yang itupun ndak akur sama istri ku entah apa alasan nya jadi sejak mertua meninggal kami sudah ndak pernah berkunjung ke kampung lagi " .

" Kasian Bar pasti lemes itu abis kesurupan " .

" Ibu buatin teh manis panas lagi aja kalau gitu yang ini sudah agak dingin " . Ibu hendak berdiri tapi aku mencegah nya kasihan ibu pasti syok melihat tante Wati kesurupan karena setahu aku ibu belum pernah melihat kejadian seperti ini .

" Viya aja bu yang buatin teh nya , ibu di sini aja sekalian Viya mau ke kamar mandi " .

Aku berjalan ke dapur tapi pikiran ku terus tertuju pada perempuan siapa yang memakai liontin mawar hitam . Susah banget mengingat nya , eror sudah otak ini kebanyakan mikir hal yang terus beruntun dan semakin menumpuk .

" Kamu akan menemukan nya , jadi segera bersiaplah untuk kembali ke desa itu " .

DEGH !

Ku edarkan pandangan ku ke sekeliling dapur dan ruang tengah bahkan ke kamar mandi tapi tak ada siapa pun .

Suara itu sudah beberapa kali aku dengar akan tetapi aku tak tahu siapa yang sudah mengatakan nya . Ah , siapapun itu yang penting jangan sampai jahat pada ku karena aku tak pernah punya niat untuk jahat pada siapa pun jadi aku juga berharap dia tak mengganggu ku .

Aku hanya ingin menolong penduduk desa Simo Kuning yang sedang merasa terancam saat ini tak ada maksud lain nya , kalau selesai urusan ku di sana ya pasti nya aku berharap hidup ku kembali normal .

Aku sampai lupa kalau aku harus memecahkan teka - teki tentang cermin itu kalau tidak aku tak akan bisa tenang karena dihantui sosok perempuan berbaju merah itu terus - terusan .

Sampai tak terasa kalau aku sudah selesai membuat segelas teh manis panas . Aku bawa segera ke ruang tengah dan meletakkan di samping ibu ternyata tante Wati sudah sadar dari pingsan nya .

Episodes
1 Bab 1 Berkunjung Di Desa Kelahiran
2 Bab 2 Suara Aneh
3 Bab 3 Makhluk Aneh
4 Bab 4 Mimpi Aneh
5 Bab 5 Mimpi Aneh 2
6 Bab 6 Suara Yang Sama
7 Bab 7 Perempuan Baju Merah
8 Bab 8 Laras
9 Bab 9 Sosok Menyeramkan
10 Bab 10 Keberuntungan Memihak
11 Bab 11 Bertemu Sesepuh Desa
12 Bab 12 Terjebak
13 Bab 13 Sadar Dari Pingsan
14 Bab 14 Sosok Baru
15 Bab 15 Mia Di Temukan
16 Bab 16 Evakuasi Jasad Mia
17 Bab 17 Kenyataan Pahit
18 Bab 18 Akhirnya Pulang Ke Rumah
19 Bab 19 Ada Yang Ingin Di Sampaikan
20 Bab 20 Kesurupan
21 Bab 21 Khawatir
22 Bab 22 Ketemu Bu Andri
23 Bab 23 Menyusun Rencana
24 Bab 24 Kabar Bahagia
25 Bab 25 Berangkat Ke Desa Simo Kuning
26 Bab 26 Sampai Di Desa Simo Kuning
27 Bab 27 Membantu Warga
28 Bab 28 Pemandangan Mengerikan
29 Bab 29 Rombongan Jin
30 Bab 30 Undangan Untuk Viya
31 Bab 31 Manusia Atau Bukan
32 Bab 32 Melarikan Diri
33 Bab 33 Rombongan Pengantin
34 Bab 34 Viya Di Kepung
35 Bab 35 Masa Lalu Sukamti
36 Bab 36 Warga Tak Membela
37 Bab 37 Di Lamar
38 Bab 38 Yu Sukamti Menikah
39 Bab 39 Keturunan Ke Lima
40 Bab 40 Abah Ke Kota
41 Bab 41 Pulang Kampung
42 Bab 42 Teror Setan Gondrong
43 Bab 43 Kesurupan
44 Bab 44 Taufik Kesurupan
45 Bab 45 Menampakkan Diri
46 Bab 46 Mereka Pergi
47 Bab 47 Mbah Kuru
48 Bab 48 Tertangkap
49 Bab 49 Di Beri Tanda
50 Bab 50 Aku Yang Bingung
51 Bab 51 Penampakan Asli Desa
52 Bab 52 Penampakan Asli Desa 2
53 Bab 53 Dimas Hilang
54 Bab 54 Dimas Hilang 2
55 Bab 55 Bisikan Tari
56 Bab 56 Dimas Pulang
57 Bab 57 Pencarian
58 Bab 58 Penampakan
59 Bab 59 Keramaian Warga
60 Bab 60 Pengantin Dalam Tandu
61 Bab 61 Jasad Tari
62 Bab 62 Petunjuk
63 Bab 63 Kampung Jin
64 Bab 64 Tawanan Itu Mereka
65 Bab 65 Tulang Belulang
66 Bab 66 Sampur Abang
67 Bab 67 Terjebak
68 Bab 68 Bingung
69 Bab 69 Menceritakannya
70 Bab 70 Rahasia Besar
71 Bab 71 Di Ikuti
72 Bab 72 Sosok Sampur Abang
73 Bab 73 Leluhur
74 Bab 74 Tempat Pengungsian
75 Bab 75 Awal Cerita
76 Bab 76 Warga Marah
77 Bab 77 Di Usir
78 Bab 78 Desa Baru
79 Bab 79 Menjadi Warga Desa Sumber Dukun
80 Bab 80 Pembersihan
81 Bab 81 Bu Sum Kabur
82 Bab 82 Pencarian Bu Sum
83 Bab 83 Bu Sum Ditemukan
84 Bab 84 Goa
85 Bab 85 Jasad Tumbal
86 Bab 86 Gubuk Mbah Yaroh
87 Bab 87 Disesatkan
88 Bab 88 Mengalahkan Siluman Ular
89 Bab 89 Bayi Hilang
90 Bab 90 Gangguan
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Bab 1 Berkunjung Di Desa Kelahiran
2
Bab 2 Suara Aneh
3
Bab 3 Makhluk Aneh
4
Bab 4 Mimpi Aneh
5
Bab 5 Mimpi Aneh 2
6
Bab 6 Suara Yang Sama
7
Bab 7 Perempuan Baju Merah
8
Bab 8 Laras
9
Bab 9 Sosok Menyeramkan
10
Bab 10 Keberuntungan Memihak
11
Bab 11 Bertemu Sesepuh Desa
12
Bab 12 Terjebak
13
Bab 13 Sadar Dari Pingsan
14
Bab 14 Sosok Baru
15
Bab 15 Mia Di Temukan
16
Bab 16 Evakuasi Jasad Mia
17
Bab 17 Kenyataan Pahit
18
Bab 18 Akhirnya Pulang Ke Rumah
19
Bab 19 Ada Yang Ingin Di Sampaikan
20
Bab 20 Kesurupan
21
Bab 21 Khawatir
22
Bab 22 Ketemu Bu Andri
23
Bab 23 Menyusun Rencana
24
Bab 24 Kabar Bahagia
25
Bab 25 Berangkat Ke Desa Simo Kuning
26
Bab 26 Sampai Di Desa Simo Kuning
27
Bab 27 Membantu Warga
28
Bab 28 Pemandangan Mengerikan
29
Bab 29 Rombongan Jin
30
Bab 30 Undangan Untuk Viya
31
Bab 31 Manusia Atau Bukan
32
Bab 32 Melarikan Diri
33
Bab 33 Rombongan Pengantin
34
Bab 34 Viya Di Kepung
35
Bab 35 Masa Lalu Sukamti
36
Bab 36 Warga Tak Membela
37
Bab 37 Di Lamar
38
Bab 38 Yu Sukamti Menikah
39
Bab 39 Keturunan Ke Lima
40
Bab 40 Abah Ke Kota
41
Bab 41 Pulang Kampung
42
Bab 42 Teror Setan Gondrong
43
Bab 43 Kesurupan
44
Bab 44 Taufik Kesurupan
45
Bab 45 Menampakkan Diri
46
Bab 46 Mereka Pergi
47
Bab 47 Mbah Kuru
48
Bab 48 Tertangkap
49
Bab 49 Di Beri Tanda
50
Bab 50 Aku Yang Bingung
51
Bab 51 Penampakan Asli Desa
52
Bab 52 Penampakan Asli Desa 2
53
Bab 53 Dimas Hilang
54
Bab 54 Dimas Hilang 2
55
Bab 55 Bisikan Tari
56
Bab 56 Dimas Pulang
57
Bab 57 Pencarian
58
Bab 58 Penampakan
59
Bab 59 Keramaian Warga
60
Bab 60 Pengantin Dalam Tandu
61
Bab 61 Jasad Tari
62
Bab 62 Petunjuk
63
Bab 63 Kampung Jin
64
Bab 64 Tawanan Itu Mereka
65
Bab 65 Tulang Belulang
66
Bab 66 Sampur Abang
67
Bab 67 Terjebak
68
Bab 68 Bingung
69
Bab 69 Menceritakannya
70
Bab 70 Rahasia Besar
71
Bab 71 Di Ikuti
72
Bab 72 Sosok Sampur Abang
73
Bab 73 Leluhur
74
Bab 74 Tempat Pengungsian
75
Bab 75 Awal Cerita
76
Bab 76 Warga Marah
77
Bab 77 Di Usir
78
Bab 78 Desa Baru
79
Bab 79 Menjadi Warga Desa Sumber Dukun
80
Bab 80 Pembersihan
81
Bab 81 Bu Sum Kabur
82
Bab 82 Pencarian Bu Sum
83
Bab 83 Bu Sum Ditemukan
84
Bab 84 Goa
85
Bab 85 Jasad Tumbal
86
Bab 86 Gubuk Mbah Yaroh
87
Bab 87 Disesatkan
88
Bab 88 Mengalahkan Siluman Ular
89
Bab 89 Bayi Hilang
90
Bab 90 Gangguan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!