" Alhamdulillah , akhir nya nyampe rumah juga , badan Viya sudah pegel - pegel banget pak bu , Viya duluan masuk ke rumah ya , Viya mau langsung mandi aja " .
Aku pamit pada bapak dan ibu yang masih membereskan barang - barang bawaan dari kampung .
Sebelum nya aku juga sekalian menenteng tas ku dan kedua orang tua ku masuk juga .
" Tumben - tumbenan badan rasa nya pegel - pegel gini pulang dari kampung " . Aku bermonolog setelah menaruh tas baju kedua orang tua ku di kamar mereka .
Berpindah ke kamar ku sendiri gegas aku mencari baju ganti dan handuk , beruntung nya sejak setahun lalu bapak membuatkan ku kamar mandi di dalam kamar .
Sebelum nya kamar mandi hanya ada di bagian dapur saja , tapi tahun kemarin bapak membuat kamar mandi juga di kamar orang tua ku dan kamar ku . Sedangkan dua kamar tamu di lantai atas kamar mandi nya jadi satu tapi ada juga di lantai atas .
" Viya " .
Aku mendengar seseorang memanggil ku tapi aku belum bisa mendengar jelas itu suara laki - laki atau perempuan.
" Viya " . Suara yang seperti berbisik itu memanggil ku kembali .
Aku mencari - cari sumber suara yang seperti nya ada di pintu luar dapur . Sesampainya di dapur aku buka pintu samping yang menuju ke arah belakang rumah dan tempat jemur baju .
" Dia meninggal bukan karena bangsa kami " .
" Ka kamu siapa , apa maksud kamu ? " .
" Dia sengaja menghabisi nyawa nya sendiri " .
" Hei tunggu kamu siapa ? " .
Tubuh ku seperti ada yang sedikit mengguncang , pipi ku pun di tepuk - tepuk pelan , lamat - lamat aku mencium bau minyak kayu putih .
" Nduk , sayang , bangun lah nduk " . Terdengar suara ibu ku memanggil . Aku membuka mata terkejut karena aku ternyata berbaring di atas kasur dan di depan ku ada bapak dan ibu ku yang memperhatikan ku dengan raut wajah cemas .
" Ibu " .
" Iya nduk , kamu kenapa kok pingsan di depan kamar ibu ,m " .
" Pingsan bu ? " .
" Iya , bahkan pingsan aja masih sambil bawa dua tas besar " .
Aku bingung kenapa bisa begitu padahal seingat ku tas baju itu sudah aku letak kan di dalam kamar orang tua ku .
" Kamu pasti kecapean ya nduk " .
" Iya mungkin bu , Viya juga ndak ingat kenapa bisa pingsan " .
" Mau ibu buatkan nasi goreng nduk ? " .
Aku menggelengkan kepala sebab aku masih sangat malas untuk makan .
Aku merenung apa yang telah terjadi pada ku , apa aku berhalusinasi atau itu memang nyata .
" Nduk , ada teman kamu di luar " .
Bapak memanggil ku dari depan pintu kamar .
" Iya pak , sebentar Viya pake jaket dulu " .
Entah kenapa tiba - tiba aku merasa badan ku menggigil kedinginan seperti habis berenang di sungai es .
" Hai Viya , maaf ya aku gak tau kalau kamu baru aja nyampe rumah " .
" Iya Tin ndak pa pa , tapi kamu dari mana kok bisa nyasar ke sini , kamu kan ndak punya saudara di sini " .
" Hehehe , iya sih tapi aku memang sengaja aja maen ke sini " .
" Hah ? tumben juga apalagi malam - malam begini " .
" Yah mau gimana lagi kamu nya susah di hubungi , aku sudah nyari - nyari MUA yang bisa make up aku besok gak ada yang bisa " .
" Masa iya sih ndak ada satu pun ? " .
" Suer deh , noh tanya Maya " .
Tunjuk Titin ke arah belakang ku .
" Apa - apaan bawa - bawa nama ku " .
" Viya gak percaya tuh kalo kita dah muter - muter nyari MUA buat besok " .
" Lagian kamu nya nyari MUA dadakan " .
Maya menimpali Titin yang sedari tadi heboh sebab belum dapat MUA .
" Gimana Vi , kamu bisa kan make up in tuh Titin aku dah capek di ajak keliling nusantara " .
Aku ketawa melihat dua sahabat unik - unik ku , untung saja rumah ku ada jarak dengan rumah tetangga , bisa - bisa di guyur air mereka sebab suara cempreng nya heboh banget . Bicara saja sudah kayak orang yang sedang beradu mulut .
" Memang nya besok jam berapa ? " .
" Acara nya jam setengah 8 pagi , tapi jam 7 sudah harus siap di gedung Merdeka " . Titin menjelaskan .
" Acara apaan sih kok kamu ampe heboh gini kayak mau nikahan aja " .
" Sepupu lamaran Vi mana ngasih kabar nya dadakan , mints bantuan juga dadakan " .
" Lah kamu kok nyari MUA sendiri ndak sekalian sepaket sama dia ? " .
" Kamu tau sendiri man tante ku yang super perhitungan nya , alasannya budget lamaran terbatas " .
" Kamu juga ikut bantuin May ? " .
" Iya tuh si Titin minta di temenin kata nya mumpung aku masih nganggur " .
" Ada - ada aja kalian , ya sudah mending kalian ijin inap di sini aja dari pada bolak - balik , rumah kalian jauh terlebih lagi sudah malam " .
" Iya juga ya Tin , takut nih di culik di jalan " .
" Ya udah kita telpon orang tua kita kalo inap di sini , tapi Vi kami kan gak bawa baju nya " .
" Pake seragam keluarga Tin ? " .
" Enggak sih Vi " .
" Gampang kalo gitu besok kalian pilih aja koleksi ku mau pake yang mana " .
" Ide bagus itu , kita kok lupa ya Tin kalo Viya juga punya banyak baju kebaya buat di sewain " .
" Pak bu , temen - temen Viya mau tidur di sini , Viya yang nyuruh takut kenapa - kenapa di jalan sudah malam gini " .
" Iya nduk ndak pa pa , bapak juga tadi bilang gitu ke ibu tapi kamu nya sudah bilang duluan " .
" Makasih pak bu " . Dua teman ku mengucap terima kasih pada bapak ibu ku .
" Kita ke kamar yuk " .
Aku lihat jam dinding jarum nya sudah menunjuk di angka 9 .
" Nduk " . Tak berapa lama ibu ku memanggil di luar kamar .
" Ya bu " .
" Ajak teman - teman mu makan dulu , bapak beli bakso Malang kesukaan mu tuh mumpung masih panas " .
" Asyik " .
Seruku sembari menarik tangan kedua sahabat ku untuk keluar kamar .
" Makan dulu nduk , jangan biarkan tidur dengan perut kosong " . Kata bapak seolah mengerti kalau kamu memang lapar .
" Bapak nih kan kami jadi enak pak " . Titin nyeletuk yang membuat kami jadi tertawa semua .
" Viya " .
Adalagi yang memanggil ku kali ini tak berbisik lagi . Ku edarkan pandangan untuk mencari nya .
" Dia marah karena para jin itu mengambil anak nya " .
" Vi , bangun Vi " . Suara Maya mengejutkan ku .
" Kamu mimpi apa sih di bangunin susah banget , sudah subuh nih , yuk temenin ke kamar mandi " .
" Astaghfirullah , maaf ya lupa kalo kalian mau di make up pagi - pagi , titin mana ? " .
" Tuh dari tadi di kamar mandi gak selesai - selesai , ketiduran kali dia " .
Aku mendengar memang ada suara air dari kamar mandi di kamar .
" Ya udah aku temani kamu di kamar mandi belakang " .
Ternyata di dapur sudah ada ibu yang mulai memasak .
" Jadi laper bu kena aroma tempe goreng " . Ujar ku .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments