Bab 12 Terjebak

" A ada mbah , sosok yang sangat menyeramkan , saya ndak tau itu laki - laki atau perempuan , sosok itu tinggi besar berambut panjang sepaha tetapi gimbal dan acak - acakan . Gigi - gigi nya tampak tajam karena mulut nya terbuka lebar , mata nya besar berwarna merah .

Seluruh tubuh nya mengelupas dan mengeluarkan lendir berwarna merah kehitaman . Ada banyak kelabang , lintah dan binatang serupa yang keluar dari tubuh nya juga mbah " .

" Apa ada binatang melata bagian dari tubuh nya melihat mu ? " .

Aku mencoba mencerna maksud kalimat mbah Noto , setelah diam sejenak baru lah aku mengingat sesuatu .

" Apa lintah itu mbah ? " .

" Lintah itu menemukan mu ? " .

" Iya mbah , bahkan lintah itu menatap mata saya kemudian membuka mulut nya seperti berteriak akan tetapi suara nya kecil mbah " .

" Lalu apa yang di lakukan sosok itu pada mu ? " .

" Ndak ada mbah , sosok itu hanya memekik dengan suara yang sangat kasar kemudian mengangkat dipan kayu dan melemparkan nya ke dinding rumah " .

" Baiklah mbah tau sekarang " .

" Mbah , maaf saya ikut bersuara , bukan kah makhluk itu akan melukai bahkan membunuh siapapun yang sudah di lihat oleh binatang yang keluar dari tubuh nya mbah , itu yang saya dengar dari kesaksian warga yang keluarga nya pernah menjadi korban sosok itu ? " . Mbak Widia mengungkap kan yang sudah menjadi rasa penasaran dalam hati nya .

" Ya kamu benar nduk " .

" Tapi Viya cuma di tinggal kan begitu saja mbah " .

" Karena Viya datang ke desa Simo Kuning bukan dengan tubuh nya " .

" Maksud mbah ? " . Aku dan mbak Widia secara bersamaan terkejut .

" Hanya jiwa Viya yang datang ke desa Simo Kuning , itu yang membuat sosok itu tak bisa melukai mu , dan jiwa mu datang ke sini juga bukan dengan tidak di sengaja " .

" Apa ada yang membawa saya ke sini mbah , tapi bukan kah saya di sini cuma sendiri ? " .

" Cermin warisan untuk mu itu masih mempunyai kisah turun temurun yang belum selesai , dan kamu lah yang bisa menuntaskan nya karena kamu keturunan ke lima " .

" Tapi kenapa dari keturunan ke lima mbah ? " .

" Keturunan ke lima di pastikan lahir dan di besar kan jauh dari desa asal cermin tersebut , andai kamu terlahir di desa itu maka bencana sudah pasti tak akan bisa di hindari , kalaupun bisa di hindari pasti akan ada korban lagi " .

" Tapi apa hubungan nya dengan sosok yang ada di desa Simo Kuning itu mbah ? " .

Mbah Noto tak langsung menjawab melainkan menarik napas dalam - dalam kemudian menghembuskan nya pelan .

" Yang kamu lihat di dalam foto itu lah wujud asli sosok itu jaman dulu , dia seorang perempuan yang berasal dari desa Sumber Dukun , dia di nikahi seorang laki - laki dan melahirkan seorang bayi laki - laki , akan tetapi bayi itu tak sama dengan bayi pada umum nya .

Bayi itu terlahir dengan sudah memiliki gigi lengkap dan taring yang panjang , telinga nya memanjang ke atas dan jari - jari nya memiliki kuku - kuku yang tajam .

Karena melihat wujud bayi seperti itu , suami nya membun*h bayi itu di hadapan istri nya . Sedangkan perempuan itu baru saja sadar dari pingsan nya setelah melahirkan bahkan dia juga belum melihat langsung wujud bayi itu .

Karena depresi perempuan itu kabur dari rumah dan tak pernah ada yang mengetahui kemana pergi nya , sampai akhir nya tiba - tiba muncul sosok seperti yang semalam mendatangi mu sejak enam bulan lalu .

Mbah mencoba mencari tau muasal sosok itu tapi tak pernah mbah dapat kan , semua tabir seperti tertutup seolah ada yang mengendalikan sosok itu .

Dengan kedatangan mu ke sini mbah berterima kasih , karena mbah jadi bisa melihat semua nya . Dan sosok itu adalah perempuan baju merah yang kamu katakan ada di dalam foto dan cermin warisan keluarga mu .

Perempuan itu telah bunuh diri karena tak bisa mengakhiri kejahatan yang dia lakukan atas paksaan seorang dukun yang melakukan perjanjian dengan ji* penunggu air terjun desa Sumber Dukun .

" Jadi maksud mbah perempuan itu asli nya baik mbah ? " .

Mbah Noto mengangguk kan kepala nya pelan .

" Dia menjadi sosok itu setelah meninggal puluhan tahun karena ulah dukun itu " .

" Saya jadi ingat mbah , sebelum mendekat ke arah cermin , saya mendengar suara yang berkata :

Jangan takut , aku masih keluarga mu dan kamu keturunan kelima ku , temukan segera kotak bergambar mawar hitam itu supaya tak ada lagi korban dari cermin ini .

Saya bingung mencari kotak itu di mana mbah , tau - tau saya sudah berada di desa ini aja " .

Mbah Noto duduk bersila dan menegak kan punggung nya , di tangan kanan nya ada tasbih yang dia puter menggunakan jari telunjuk nya , mulut nya pun entah membaca doa apa aku menangkap dari gerakan bibir nya seperti nya sedang berdzikir saja .

Aku dan mbak Widia tak ada yang berani mengeluarkan suara , kami terdiam dan menunggu mbah Noto selesai berdoa .

Kurang lebih hampir setengah jam akhir nya mbah Noto menyudahi doa nya dan membuka mata .

" Nduk , mbah akan antar kamu kembali ke tempat asal mu , tapi kamu tidak bisa meninggal kan masalah di desa Sumber Kuning begitu saja " .

" Ma maksud nya saya harus membuat sosok itu pergi dulu mbah ? " .

" Jiwa mu bisa pulang lagi ke tempat asal mu sebab kalau terlambat sampai matahari terbit maka nya jiwa mu tak akan bisa kembali lagi pada raga mu kamu akan kembali lagi ke desa Sumber Kuning setelah kamu menemui orang yang sudah membantu mu berada di sini " .

" Siapa mbah ? , saya bahkan tak tau siapa yang membuat saya sampai di desa ini mbah " .

Tentu saja aku bingung sebab aku ke sini saja hanya karena berada di depan cermin dan melihat ada perempuan yang memanggil di dalam nya .

" Perempuan itu memakai kalung dengan liontin berbentuk mawar hitam , dia lah yang akan membantu kamu , dan jika kamu sudah bisa datang ke sini lagi , segera temui mbah " .

Aku mengingat - ingat siapa perempuan memakai liontin mawar hitam , aku seperti pernah melihat akan tetapi aku juga lupa . Pusing sekali rasa nya kepala ini .

" Apa kamu sudah siap mbah antar sekarang nduk ? " .

" I iya mbah , mbak Widia aku tinggal dulu ya , mbak Widia ndak pa pa pulang sendiri ke desa Simo Kuning ? " .

" Iyo ra po po , kowe sing ngati - ati Vi " .

" Iya mbak , jaga diri baik - baik ya , aku akan berusaha membantu desa Simo Kuning supaya bisa kembali tentram " .

Aku mencoba memberi sedikit harapan pada mbak Widia meskipun aku pun belum tahu bagaimana cara nya .

" Aku pulang dulu , Assalamu'alaikum " .

Mbah Noto menyuruh ku menutup mata dan beberapa saat kemudian aku merasa tangan ku seperti ada yang menggenggam .

Episodes
1 Bab 1 Berkunjung Di Desa Kelahiran
2 Bab 2 Suara Aneh
3 Bab 3 Makhluk Aneh
4 Bab 4 Mimpi Aneh
5 Bab 5 Mimpi Aneh 2
6 Bab 6 Suara Yang Sama
7 Bab 7 Perempuan Baju Merah
8 Bab 8 Laras
9 Bab 9 Sosok Menyeramkan
10 Bab 10 Keberuntungan Memihak
11 Bab 11 Bertemu Sesepuh Desa
12 Bab 12 Terjebak
13 Bab 13 Sadar Dari Pingsan
14 Bab 14 Sosok Baru
15 Bab 15 Mia Di Temukan
16 Bab 16 Evakuasi Jasad Mia
17 Bab 17 Kenyataan Pahit
18 Bab 18 Akhirnya Pulang Ke Rumah
19 Bab 19 Ada Yang Ingin Di Sampaikan
20 Bab 20 Kesurupan
21 Bab 21 Khawatir
22 Bab 22 Ketemu Bu Andri
23 Bab 23 Menyusun Rencana
24 Bab 24 Kabar Bahagia
25 Bab 25 Berangkat Ke Desa Simo Kuning
26 Bab 26 Sampai Di Desa Simo Kuning
27 Bab 27 Membantu Warga
28 Bab 28 Pemandangan Mengerikan
29 Bab 29 Rombongan Jin
30 Bab 30 Undangan Untuk Viya
31 Bab 31 Manusia Atau Bukan
32 Bab 32 Melarikan Diri
33 Bab 33 Rombongan Pengantin
34 Bab 34 Viya Di Kepung
35 Bab 35 Masa Lalu Sukamti
36 Bab 36 Warga Tak Membela
37 Bab 37 Di Lamar
38 Bab 38 Yu Sukamti Menikah
39 Bab 39 Keturunan Ke Lima
40 Bab 40 Abah Ke Kota
41 Bab 41 Pulang Kampung
42 Bab 42 Teror Setan Gondrong
43 Bab 43 Kesurupan
44 Bab 44 Taufik Kesurupan
45 Bab 45 Menampakkan Diri
46 Bab 46 Mereka Pergi
47 Bab 47 Mbah Kuru
48 Bab 48 Tertangkap
49 Bab 49 Di Beri Tanda
50 Bab 50 Aku Yang Bingung
51 Bab 51 Penampakan Asli Desa
52 Bab 52 Penampakan Asli Desa 2
53 Bab 53 Dimas Hilang
54 Bab 54 Dimas Hilang 2
55 Bab 55 Bisikan Tari
56 Bab 56 Dimas Pulang
57 Bab 57 Pencarian
58 Bab 58 Penampakan
59 Bab 59 Keramaian Warga
60 Bab 60 Pengantin Dalam Tandu
61 Bab 61 Jasad Tari
62 Bab 62 Petunjuk
63 Bab 63 Kampung Jin
64 Bab 64 Tawanan Itu Mereka
65 Bab 65 Tulang Belulang
66 Bab 66 Sampur Abang
67 Bab 67 Terjebak
68 Bab 68 Bingung
69 Bab 69 Menceritakannya
70 Bab 70 Rahasia Besar
71 Bab 71 Di Ikuti
72 Bab 72 Sosok Sampur Abang
73 Bab 73 Leluhur
74 Bab 74 Tempat Pengungsian
75 Bab 75 Awal Cerita
76 Bab 76 Warga Marah
77 Bab 77 Di Usir
78 Bab 78 Desa Baru
79 Bab 79 Menjadi Warga Desa Sumber Dukun
80 Bab 80 Pembersihan
81 Bab 81 Bu Sum Kabur
82 Bab 82 Pencarian Bu Sum
83 Bab 83 Bu Sum Ditemukan
84 Bab 84 Goa
85 Bab 85 Jasad Tumbal
86 Bab 86 Gubuk Mbah Yaroh
87 Bab 87 Disesatkan
88 Bab 88 Mengalahkan Siluman Ular
89 Bab 89 Bayi Hilang
90 Bab 90 Gangguan
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Bab 1 Berkunjung Di Desa Kelahiran
2
Bab 2 Suara Aneh
3
Bab 3 Makhluk Aneh
4
Bab 4 Mimpi Aneh
5
Bab 5 Mimpi Aneh 2
6
Bab 6 Suara Yang Sama
7
Bab 7 Perempuan Baju Merah
8
Bab 8 Laras
9
Bab 9 Sosok Menyeramkan
10
Bab 10 Keberuntungan Memihak
11
Bab 11 Bertemu Sesepuh Desa
12
Bab 12 Terjebak
13
Bab 13 Sadar Dari Pingsan
14
Bab 14 Sosok Baru
15
Bab 15 Mia Di Temukan
16
Bab 16 Evakuasi Jasad Mia
17
Bab 17 Kenyataan Pahit
18
Bab 18 Akhirnya Pulang Ke Rumah
19
Bab 19 Ada Yang Ingin Di Sampaikan
20
Bab 20 Kesurupan
21
Bab 21 Khawatir
22
Bab 22 Ketemu Bu Andri
23
Bab 23 Menyusun Rencana
24
Bab 24 Kabar Bahagia
25
Bab 25 Berangkat Ke Desa Simo Kuning
26
Bab 26 Sampai Di Desa Simo Kuning
27
Bab 27 Membantu Warga
28
Bab 28 Pemandangan Mengerikan
29
Bab 29 Rombongan Jin
30
Bab 30 Undangan Untuk Viya
31
Bab 31 Manusia Atau Bukan
32
Bab 32 Melarikan Diri
33
Bab 33 Rombongan Pengantin
34
Bab 34 Viya Di Kepung
35
Bab 35 Masa Lalu Sukamti
36
Bab 36 Warga Tak Membela
37
Bab 37 Di Lamar
38
Bab 38 Yu Sukamti Menikah
39
Bab 39 Keturunan Ke Lima
40
Bab 40 Abah Ke Kota
41
Bab 41 Pulang Kampung
42
Bab 42 Teror Setan Gondrong
43
Bab 43 Kesurupan
44
Bab 44 Taufik Kesurupan
45
Bab 45 Menampakkan Diri
46
Bab 46 Mereka Pergi
47
Bab 47 Mbah Kuru
48
Bab 48 Tertangkap
49
Bab 49 Di Beri Tanda
50
Bab 50 Aku Yang Bingung
51
Bab 51 Penampakan Asli Desa
52
Bab 52 Penampakan Asli Desa 2
53
Bab 53 Dimas Hilang
54
Bab 54 Dimas Hilang 2
55
Bab 55 Bisikan Tari
56
Bab 56 Dimas Pulang
57
Bab 57 Pencarian
58
Bab 58 Penampakan
59
Bab 59 Keramaian Warga
60
Bab 60 Pengantin Dalam Tandu
61
Bab 61 Jasad Tari
62
Bab 62 Petunjuk
63
Bab 63 Kampung Jin
64
Bab 64 Tawanan Itu Mereka
65
Bab 65 Tulang Belulang
66
Bab 66 Sampur Abang
67
Bab 67 Terjebak
68
Bab 68 Bingung
69
Bab 69 Menceritakannya
70
Bab 70 Rahasia Besar
71
Bab 71 Di Ikuti
72
Bab 72 Sosok Sampur Abang
73
Bab 73 Leluhur
74
Bab 74 Tempat Pengungsian
75
Bab 75 Awal Cerita
76
Bab 76 Warga Marah
77
Bab 77 Di Usir
78
Bab 78 Desa Baru
79
Bab 79 Menjadi Warga Desa Sumber Dukun
80
Bab 80 Pembersihan
81
Bab 81 Bu Sum Kabur
82
Bab 82 Pencarian Bu Sum
83
Bab 83 Bu Sum Ditemukan
84
Bab 84 Goa
85
Bab 85 Jasad Tumbal
86
Bab 86 Gubuk Mbah Yaroh
87
Bab 87 Disesatkan
88
Bab 88 Mengalahkan Siluman Ular
89
Bab 89 Bayi Hilang
90
Bab 90 Gangguan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!