Bab 7 Perempuan Baju Merah

Ada yang jatuh di lantai bawah , beruntung aku sudah selesai bersih - bersih di lantai atas jadi segera aku menuju lantai bawah .

Lantai atas untuk tempat aku sholat dan istirahat sejenak , ada kasur tanpa ranjang , lemari . Di dalam kamar juga ada kamar mandi , di depan kamar ada balkon kecil yang samping" nya di pasang full teralis dengan sela yang lebar , supaya udara atau angin tetap bisa masuk dengan leluasa .

Di lantai bawah di bagi tiga ruang , untuk salon , dapur dan kamar mandi . Rejeki yang luar biasa dari Allah melalui kedua orang tua ku .

Setiba nya di lantai bawah aku melihat tak ada barang yang jatuh atau pun sekedar bergeser . Tentu aku bingung suara apa yang aku perkirakan ada benda jatuh di lantai bawah baru saja .

KRIIING .. !! .

" Astaghfirullah " .

Detak jantung ku bekerja lebih cepat saking terkejut nya aku .

Di layar ponsel tertera nama Titin langsung saja aku terima panggilannya .

" Assalamu'alaikum , iya Tin ? " .

" Wa'alaikum salam Vi , kamu di mana sekarang ? " .

" Masih di ruko Tin , ada apa ? " .

" Ada dompet aku gak di deket cermin ? " .

" Oh ini ada warna nya merah ? " .

" Kok merah Vi , dompet aku warna nya coklat , masa kamu lupa sama dompet yang biasa aku bawa " .

" Ya tapi ,, " .

Aku melihat kembali dompet yang di letakkan di depan cermin .

" Iya Tin bener ini coklat " .

" Tuh kan , kamu kurang tidur itu Vi ampe warna coklat di bilang merah " .

" Ya udah mau di apakan ini dompet nya ? " .

" Simpen aja dulu Vi , nanti aku ambil kalo balik ke sana lagi " .

" Oke " .

Setelah mengucap salam Titin pun memutuskan sambungan telepon .

Waktu aku mengambil dompet Titin bukan nya bisa di pegang malah terjatuh dan terbuka . Aku penasaran dengan foto perempuan cantik memakai baju merah dan berambut panjang memakai topi seperti perempuan belanda . Dia tersenyum sangat cantik tapi lama kelamaan aku perhatikan perempuan dalam poto itu seperti sedang bersedih .

Buru - buru aku tutup kembali dompet Titin dan segera aku simpan sesuai permintaan nya .

" Permisi mbak " .

" Ah iya bu " .

" Saya mau smoothing nih mbak kira - kira butuh waktu berapa lama ya ? " .

" Silahkan duduk dulu bu " . Aku mempersilahkan perempuan paruh baya itu duduk dan aku ambil kan air minum kemasan yang dingin karena kebetulan cuaca di luar sangat terik .

" Mbak ini sangat baik , tau aja saya sedang butuh yang seger - seger " .

Aku tersenyum . " Ndak pa pa bu silahkan di minum " .

" Oh ya mbak berapa lama kalau smoothing ? " .

" Bisa dua sampai tiga jam bu " .

" Rambut saya keriting gini dan rontok juga , mau ke salon aja sampai malu saya nya . Suami saya nanti malam pulang dari tugas kantor nya , sudah enam bulan kami gak ketemu ya biar beda aja gitu kalau di lihat suami hehehe " .

" Bisa bu , kalau gitu keramas dan creambath dulu ya bu setelah itu saya beri vitamin buat rambut nya , waktu nya bisa lebih lama lagi apa ibu terburu - buru ? " .

" Enggak mbak , justru saya seneng kalau rambut saya ada yang mau bantuin ngerawat nya , maklum mbak saya ini baru pertama kali ke salon " .

" Kalau gitu mari bu kita mulai " .

Perempuan itu lalu memperkenalkan diri , nama nya bu Andri . Bu Andri bercerita kalau memiliki dua orang anak perempuan tapi dua - dua nya tinggal di pesantren sejak masuk ke sekolah menengah pertama . Mereka berdua berada di dalam pesantren yang sama di daerah Jawa Tengah .

Aku tak banyak berbicara karena aku juga harus tetap fokus dengan pekerjaan ku . Aku biarkan bu Andri menceritakan tentang keluarga nya .

Empat jam sudah aku berkutat dengan rambut bu Andri dan selama itu juga Alhamdulillah aku mendapat pelanggan yang potong rambut empat orang dan creambath satu orang .

" Mbak Viya di sini cuma sendirian aja ya ? " .

" Iya bu , ini juga baru dua bulan buka salon nya " .

" Tapi hebat ya bisa atasi dengan cekatan tiap ada pelanggan " .

" Saya hanya berusaha ndak mengecewakan pelanggan saja bu " .

" Oh ya mbak Viya , ini kartu nama saya , di situ ada alamat rumah saya dan juga toko saya " . Bu Andri menyodorkan sebuah kartu nama berwarna hijau , waktu aku baca nama toko nya aku terkejut .

" Maaf bu Andri apa ini toko kue yang terkenal itu ya bu ? " .

" Ah mbak Viya bisa aja , orang banyak mengenal karena sudah pernah merasakan kue dari toko saya " .

" Jadi bu Andri ini beneran pemilik toko kue tersebut ? " .

Bu Andri hanya menganggukkan kepala nya saja dan tersenyum .

" Waduh bu , beruntung nya saya bisa mengenal ibu , suatu kehormatan besar buat saya , tapi ibu kok tadi pake menyamar bilang ndak pernah pergi ke salon ? padahal rambut ibu aja terawat dan begitu lembut " .

" Hehehe , maafin ibu ya mbak , ibu hanya ndak mau orang yang membantu ibu jadi berkecil hati atau takut " .

" Iya bu makasih banyak , ibu benar kalau saya tadi langsung tau kebenaran siapa ibu pasti saya juga canggung " .

" Tapi sekarang sudah enggak kan ? " . Goda bu Andri .

" Canggung nya baru datang ini bu " .

" Hehehe , bisa aja kamu , ya sudah ibu mau pamit dulu sebentar lagi sopir ibu datang jemput ibu " .

" Makasih banyak ya bu " .

" Sama - sama sayang , ingat ya kalau ada apa - apa cerita ke ibu biar kita bisa jadi bestie hehehe " .

Sungguh bahagia memang mendapatkan pelanggan seperti bu Andri ini , orang nya baik dan selera humor nya juga tinggi . Padahal kalau di lihat dari penampilan nya beliau tampak pendiam , anggun dan tak suka berbaur dengan sembarang orang .

Ternyata aku salah , kita memang tak boleh menilai buku dari sampul nya saja , begitu juga dengan orang lain seperti yang terjadi pada saat aku melihat bu Andri saat baru datang tadi .

" Viya " .

" Viya " .

Bulu kuduk ku meremang entah kenapa sejak aku ada di kampung kedua orang tua ku ada saja kejadian aneh yang aku pikir itu hanya halusinasi saja .

" Kamu siapa , aku tak pernah mengganggu siapa pun jadi tolong jangan pernah mengganggu ku " .

" Viya , kamu harus tau " .

" Kamu siapa kenapa aku cuma bisa mendengar suara mu ? " .

" Mendekat lah ke cermin " . Suara itu kembali seperti menghipnotis ku dan aku menurut saja apa yang di pinta nya .

Aku berdiri dan berjalan mendekat ke depan cermin , samar - samar aku melihat seperti ada kepulan asap putih di dalam nya . Kepulan asap yang tadi nya begitu banyak makin menyusut dan berkurang .

Aku melihat seperti ada seseorang di dalam cermin itu yang berjalan dari jauh dan akhir nya mendekat . Perempuan cantik berbaju merah dan memakai topi khas noni belanda , dia tersenyum pada ku .

Terpopuler

Comments

Zuliasalim

Zuliasalim

makasih banyak , mohon dukungan nya ya .. nanti pasti mampir kl sudah senggang

2024-04-27

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Berkunjung Di Desa Kelahiran
2 Bab 2 Suara Aneh
3 Bab 3 Makhluk Aneh
4 Bab 4 Mimpi Aneh
5 Bab 5 Mimpi Aneh 2
6 Bab 6 Suara Yang Sama
7 Bab 7 Perempuan Baju Merah
8 Bab 8 Laras
9 Bab 9 Sosok Menyeramkan
10 Bab 10 Keberuntungan Memihak
11 Bab 11 Bertemu Sesepuh Desa
12 Bab 12 Terjebak
13 Bab 13 Sadar Dari Pingsan
14 Bab 14 Sosok Baru
15 Bab 15 Mia Di Temukan
16 Bab 16 Evakuasi Jasad Mia
17 Bab 17 Kenyataan Pahit
18 Bab 18 Akhirnya Pulang Ke Rumah
19 Bab 19 Ada Yang Ingin Di Sampaikan
20 Bab 20 Kesurupan
21 Bab 21 Khawatir
22 Bab 22 Ketemu Bu Andri
23 Bab 23 Menyusun Rencana
24 Bab 24 Kabar Bahagia
25 Bab 25 Berangkat Ke Desa Simo Kuning
26 Bab 26 Sampai Di Desa Simo Kuning
27 Bab 27 Membantu Warga
28 Bab 28 Pemandangan Mengerikan
29 Bab 29 Rombongan Jin
30 Bab 30 Undangan Untuk Viya
31 Bab 31 Manusia Atau Bukan
32 Bab 32 Melarikan Diri
33 Bab 33 Rombongan Pengantin
34 Bab 34 Viya Di Kepung
35 Bab 35 Masa Lalu Sukamti
36 Bab 36 Warga Tak Membela
37 Bab 37 Di Lamar
38 Bab 38 Yu Sukamti Menikah
39 Bab 39 Keturunan Ke Lima
40 Bab 40 Abah Ke Kota
41 Bab 41 Pulang Kampung
42 Bab 42 Teror Setan Gondrong
43 Bab 43 Kesurupan
44 Bab 44 Taufik Kesurupan
45 Bab 45 Menampakkan Diri
46 Bab 46 Mereka Pergi
47 Bab 47 Mbah Kuru
48 Bab 48 Tertangkap
49 Bab 49 Di Beri Tanda
50 Bab 50 Aku Yang Bingung
51 Bab 51 Penampakan Asli Desa
52 Bab 52 Penampakan Asli Desa 2
53 Bab 53 Dimas Hilang
54 Bab 54 Dimas Hilang 2
55 Bab 55 Bisikan Tari
56 Bab 56 Dimas Pulang
57 Bab 57 Pencarian
58 Bab 58 Penampakan
59 Bab 59 Keramaian Warga
60 Bab 60 Pengantin Dalam Tandu
61 Bab 61 Jasad Tari
62 Bab 62 Petunjuk
63 Bab 63 Kampung Jin
64 Bab 64 Tawanan Itu Mereka
65 Bab 65 Tulang Belulang
66 Bab 66 Sampur Abang
67 Bab 67 Terjebak
68 Bab 68 Bingung
69 Bab 69 Menceritakannya
70 Bab 70 Rahasia Besar
71 Bab 71 Di Ikuti
72 Bab 72 Sosok Sampur Abang
73 Bab 73 Leluhur
74 Bab 74 Tempat Pengungsian
75 Bab 75 Awal Cerita
76 Bab 76 Warga Marah
77 Bab 77 Di Usir
78 Bab 78 Desa Baru
79 Bab 79 Menjadi Warga Desa Sumber Dukun
80 Bab 80 Pembersihan
81 Bab 81 Bu Sum Kabur
82 Bab 82 Pencarian Bu Sum
83 Bab 83 Bu Sum Ditemukan
84 Bab 84 Goa
85 Bab 85 Jasad Tumbal
86 Bab 86 Gubuk Mbah Yaroh
87 Bab 87 Disesatkan
88 Bab 88 Mengalahkan Siluman Ular
89 Bab 89 Bayi Hilang
90 Bab 90 Gangguan
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Bab 1 Berkunjung Di Desa Kelahiran
2
Bab 2 Suara Aneh
3
Bab 3 Makhluk Aneh
4
Bab 4 Mimpi Aneh
5
Bab 5 Mimpi Aneh 2
6
Bab 6 Suara Yang Sama
7
Bab 7 Perempuan Baju Merah
8
Bab 8 Laras
9
Bab 9 Sosok Menyeramkan
10
Bab 10 Keberuntungan Memihak
11
Bab 11 Bertemu Sesepuh Desa
12
Bab 12 Terjebak
13
Bab 13 Sadar Dari Pingsan
14
Bab 14 Sosok Baru
15
Bab 15 Mia Di Temukan
16
Bab 16 Evakuasi Jasad Mia
17
Bab 17 Kenyataan Pahit
18
Bab 18 Akhirnya Pulang Ke Rumah
19
Bab 19 Ada Yang Ingin Di Sampaikan
20
Bab 20 Kesurupan
21
Bab 21 Khawatir
22
Bab 22 Ketemu Bu Andri
23
Bab 23 Menyusun Rencana
24
Bab 24 Kabar Bahagia
25
Bab 25 Berangkat Ke Desa Simo Kuning
26
Bab 26 Sampai Di Desa Simo Kuning
27
Bab 27 Membantu Warga
28
Bab 28 Pemandangan Mengerikan
29
Bab 29 Rombongan Jin
30
Bab 30 Undangan Untuk Viya
31
Bab 31 Manusia Atau Bukan
32
Bab 32 Melarikan Diri
33
Bab 33 Rombongan Pengantin
34
Bab 34 Viya Di Kepung
35
Bab 35 Masa Lalu Sukamti
36
Bab 36 Warga Tak Membela
37
Bab 37 Di Lamar
38
Bab 38 Yu Sukamti Menikah
39
Bab 39 Keturunan Ke Lima
40
Bab 40 Abah Ke Kota
41
Bab 41 Pulang Kampung
42
Bab 42 Teror Setan Gondrong
43
Bab 43 Kesurupan
44
Bab 44 Taufik Kesurupan
45
Bab 45 Menampakkan Diri
46
Bab 46 Mereka Pergi
47
Bab 47 Mbah Kuru
48
Bab 48 Tertangkap
49
Bab 49 Di Beri Tanda
50
Bab 50 Aku Yang Bingung
51
Bab 51 Penampakan Asli Desa
52
Bab 52 Penampakan Asli Desa 2
53
Bab 53 Dimas Hilang
54
Bab 54 Dimas Hilang 2
55
Bab 55 Bisikan Tari
56
Bab 56 Dimas Pulang
57
Bab 57 Pencarian
58
Bab 58 Penampakan
59
Bab 59 Keramaian Warga
60
Bab 60 Pengantin Dalam Tandu
61
Bab 61 Jasad Tari
62
Bab 62 Petunjuk
63
Bab 63 Kampung Jin
64
Bab 64 Tawanan Itu Mereka
65
Bab 65 Tulang Belulang
66
Bab 66 Sampur Abang
67
Bab 67 Terjebak
68
Bab 68 Bingung
69
Bab 69 Menceritakannya
70
Bab 70 Rahasia Besar
71
Bab 71 Di Ikuti
72
Bab 72 Sosok Sampur Abang
73
Bab 73 Leluhur
74
Bab 74 Tempat Pengungsian
75
Bab 75 Awal Cerita
76
Bab 76 Warga Marah
77
Bab 77 Di Usir
78
Bab 78 Desa Baru
79
Bab 79 Menjadi Warga Desa Sumber Dukun
80
Bab 80 Pembersihan
81
Bab 81 Bu Sum Kabur
82
Bab 82 Pencarian Bu Sum
83
Bab 83 Bu Sum Ditemukan
84
Bab 84 Goa
85
Bab 85 Jasad Tumbal
86
Bab 86 Gubuk Mbah Yaroh
87
Bab 87 Disesatkan
88
Bab 88 Mengalahkan Siluman Ular
89
Bab 89 Bayi Hilang
90
Bab 90 Gangguan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!