" Jangan ! jangan lakukan itu ! " . Aku berteriak dan menangis berusaha mencegah .
Tapi percuma aku berteriak sekalipun tentu saja tak ada yang bisa mendengar ku .
" Mia , maafkan aku " . Aku terduduk di pojok menangis dan menutup mata , hati ku perih menyaksikan yang sudah di alami Mia .
" Ayolah sayang , jangan memberontak biar kamu gak kesakitan , nikmati lah yang kami beri " .
Salah satu di antara mereka menarik paksa celana panjang Mia sehingga robek dan terlepas , yang lain nya menarik hingga robek juga baju Mia .
" Waow , tubuh yang indah apalagi rasa nya ya bos " . Ujar laki - laki berbadan lebih pendek .
" Tolong lepaskan aku , aku janji tak akan melaporkan kalian , tolong " . Mia menangis dan memohon .
" Ayo kita bersenang - senang sayang " .
Mia semakin berteriak sehingga membuat laki - laki bertubuh pendek itu menarik paksa cel4na4 dalam Mia dan menyumpal kan nya pada mulut Mia .
Sekuat apapun tenaga Mia memberontak , tetap tak akan ada yang merasa iba . Aku mengepal kan tangan menyaksikan Mia yang di rudapaksa oleh tujuh laki - laki itu dengan bengis nya .
Seketika ingatan ku kembali pada Lani si perempuan jahat itu , aku berdiri berjalan keluar dari gudang ku ikuti kemana langkah kaki nya tapi tiba - tiba seperti ada yang menghalangi ku .
" Tolong ! " .
Mendengar suara minta tolong dari dalam gudang aku masuk kembali ke sana . Mata ku memanas menyaksikan Mia yang meronta minta tolong dan akan di kubur hidup - hidup di dalam dinding .
" Hant4m aja kepala nya pake ini " . Lani menyuruh salah satu dari tujuh laki - laki itu memukul kepala Mia dengan balok kayu yang cukup tebal .
BUGH ! BUGH !
Dua kali kepala Mia terkena pukulan balok kayu hingga kepala nya mengeluarkan banyak cairan kental berwarna merah .
Aku bisa melihat kalau Mia masih hidup .
" Hentikan jangan kubur Mia , dia masih bergerak , kalian harus menolong nya ! " .
Aku berteriak histeris tak tega melihat Mia terus di kubur sampai dinding tertutup rapat dengan batu dan semen .
Aku berusaha menghancurkan dinding itu tapi tangan ku terus menembus nya .
" Maafkan aku Mia " .
Aku tergugu di hadapan dinding yang masih dengan semen basah itu .
" Nduk , nduk ! " .
Samar - samar aku mendengar suara yang tak asing . Ku buka mata perlahan tampak perempuan yang melahirkan ku itu mata nya sudah basah .
" Nduk , kamu sudah bangun ? " .
" Ibu " .
" Iya nduk , ini kamu minum dulu ya " .
Ibu memberi ku air mineral di gelas dengan sedotan .
" Ibu panggil dokter dulu nduk , kamu ndak pa pa di tinggal ibu sebentar ? " .
" Iya bu " .
Ibu ku berjalan keluar ruangan dan tak lama kembali lagi bersama seorang dokter dan dua orang perawat .
" Assalamu'alaikum mbak Viya " .
" Wa'alaikum salam dok " .
" Ada keluhan apa sekarang , apa masih mual ? " .
" Saya baik - baik aja dok " .
" Syukurlah " .
" Dok , apa boleh saya bicara empat mata dengan dokter saja ? " .
Dokter Wilman menautkan kedua alis nya , kemudian dia menitahkan kedua perawat yang membantu nya untuk lebih dulu mempersiapkan kunjungan pada pasien lain nya .
" Ibu , maaf Viya pengen bicara sama dokter Wilman sebentar ya " .
" Ya sudah kalau gitu ibu tinggal beli makanan dulu , kamu baik - baik ya nduk , permisi dok saya tinggal dulu " .
" Silahkan bu " .
Aku menghela napas panjang sebelum menceritakan penglihatan dalam mimpi ku dan dokter Wilman pun duduk di kursi di samping ranjang ku .
" Dok , maaf sebelum nya kalau pertanyaan saya di luar tentang keadaan saya " .
" Katakan lah " .
" Apa betul suster Mia bekerja di rumah sakit ini ? " .
Seketika raut wajah dokter Wilman nampak gugup dan memerah . Aku tak tahu apa yang membuat nya seperti itu .
" Ka kamu tau dari mana tentang suster Mia ? " .
" Dia ngasih penglihatan sama saya dok " .
" Maksud kamu , suster Mia sengaja temui kamu ? " .
" Iya dok , apa dia baru saja meninggal ? " .
Mata dokter Wilman tampak berembun .
" Dia menghilang 6 tahun lalu , dia adik kandung saya , kami sudah mencari nya kemana - mana tapi tetap belum ada yang bisa menemukan bahkan suami nya sendiri juga sampai putus asa " .
" Maaf dok " .
" Kamu mengenal Mia ? " .
" Saya ndak kenal dia dok " .
" Apa yang dia katakan pada mu , kenapa bisa dia menemui kamu yang bahkan tak di kenal nya " .
" Dia menemui saya karena ingin meminta pertolongan saya " .
" Apa maksud kamu ? " .
" Suster Mia sudah meninggal dok " .
" Jangan sembarangan kamu , kalau sudah meninggal kenapa bisa dia menemui kamu " .
" Suster Mia memang benar sudah meninggal dok , yang menemui saya hanya arwah nya saja , bahkan saat ini dia berdiri di samping dokter " .
Dokter Wilman celingukan mencari keberadaan arwah suster Mia , tentu saja tak sembarang orang bisa melihat .
" Suster Mia membawa saya pada suatu kejadian yang sudah menimpa nya " .
Aku pun menceritakan dari awal suster Mia menyaksikan perselingkuhan suami nya sampai dengan dia di rudapaksa tujuh laki - laki atas suruhan perempuan yang telah menjadi gundik suster Mia .
" Lalu di mana Mia sekarang berada ? " .
" Suster Mia sudah meninggal dok , dia di kuburkan di dalam dinding sebuah gudang , seingat saya di dalam gudang itu juga ada mesin - mesin yang masih di segel dan di tutup kain " .
" Baj1ng4an memang Rudi , siapa yang menjadi selingkuhan nya , katakan " .
" Nama nya Lani , menurut pengakuan mereka , Lani adalah kekasih Rudi sejak dari sebelum Rudi menikah dengan suster Mia " .
Tangan dokter mengepal hingga jari - jari nya tampak memutih .
" Rudi itu seorang dokter kandungan , sedangkan Lani seorang perawat sama dengan adik ku Mia hanya saja mereka beda bagian , aku pastikan akan menghancurkan mereka " . Dokter Wilman bermonolog dengan diri nya sendiri tapi bisa aku dengar.
" Tapi dok bukan kah hal itu membutuhkan bukti yang kuat ? " .
" Itu mudah saja , asalkan jenazah Mia bisa di temukan terlebih dulu , kamu bilang di dinding gudang , apa kamu bisa menunjukkan nya ? " .
" InsyaAllah dok " .
Dokter Wilman menggulir layar ponsel nya kemudian menghubungi seseorang .
" Aku tunggu kalian datang secepat nya " .
HAnya itu yang bisa aku dengar dengan jelas .
" Saya akan melanjut kan kunjungan pasien dulu , nanti akan ada perawat yang menjemput mu untuk menunjukkan letak jenazah Mia " .
" Baik dok " .
Dokter Wilman berpamitan dan mengucap kan salam meninggalkan ruangan , aku tahu pasti hati nya sangat sakit saat ini . Tapi mau bagaimana lagi , aku tak bisa menunda nya sebab urusan ku di desa Simo Kuning juga belum selesai .
" Nduk , dokter Wilman kenapa ibu lihat kok tampak murung ? " . Tanya ibu mengejutkan ku yang tiba - tiba masuk dan mencecar ku dengan pertanyaan .
" Issh , ibu ngagetin Viya aja ndak pake salam langsung kejar tayang sama pertanyaan " .
" Eh maaf nduk , Assalamu'alaikum , hehehe " .
Ibu ku gokil memang sempat - sempat nya malah nyengir .
" Beliau sedang bersedih hati bu " .
" Tapi kenapa nduk ? " .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments