Bab 15 Mia Di Temukan

" Jangan ! jangan lakukan itu ! " . Aku berteriak dan menangis berusaha mencegah .

Tapi percuma aku berteriak sekalipun tentu saja tak ada yang bisa mendengar ku .

" Mia , maafkan aku " . Aku terduduk di pojok menangis dan menutup mata , hati ku perih menyaksikan yang sudah di alami Mia .

" Ayolah sayang , jangan memberontak biar kamu gak kesakitan , nikmati lah yang kami beri " .

Salah satu di antara mereka menarik paksa celana panjang Mia sehingga robek dan terlepas , yang lain nya menarik hingga robek juga baju Mia .

" Waow , tubuh yang indah apalagi rasa nya ya bos " . Ujar laki - laki berbadan lebih pendek .

" Tolong lepaskan aku , aku janji tak akan melaporkan kalian , tolong " . Mia menangis dan memohon .

" Ayo kita bersenang - senang sayang " .

Mia semakin berteriak sehingga membuat laki - laki bertubuh pendek itu menarik paksa cel4na4 dalam Mia dan menyumpal kan nya pada mulut Mia .

Sekuat apapun tenaga Mia memberontak , tetap tak akan ada yang merasa iba . Aku mengepal kan tangan menyaksikan Mia yang di rudapaksa oleh tujuh laki - laki itu dengan bengis nya .

Seketika ingatan ku kembali pada Lani si perempuan jahat itu , aku berdiri berjalan keluar dari gudang ku ikuti kemana langkah kaki nya tapi tiba - tiba seperti ada yang menghalangi ku .

" Tolong ! " .

Mendengar suara minta tolong dari dalam gudang aku masuk kembali ke sana . Mata ku memanas menyaksikan Mia yang meronta minta tolong dan akan di kubur hidup - hidup di dalam dinding .

" Hant4m aja kepala nya pake ini " . Lani menyuruh salah satu dari tujuh laki - laki itu memukul kepala Mia dengan balok kayu yang cukup tebal .

BUGH ! BUGH !

Dua kali kepala Mia terkena pukulan balok kayu hingga kepala nya mengeluarkan banyak cairan kental berwarna merah .

Aku bisa melihat kalau Mia masih hidup .

" Hentikan jangan kubur Mia , dia masih bergerak , kalian harus menolong nya ! " .

Aku berteriak histeris tak tega melihat Mia terus di kubur sampai dinding tertutup rapat dengan batu dan semen .

Aku berusaha menghancurkan dinding itu tapi tangan ku terus menembus nya .

" Maafkan aku Mia " .

Aku tergugu di hadapan dinding yang masih dengan semen basah itu .

" Nduk , nduk ! " .

Samar - samar aku mendengar suara yang tak asing . Ku buka mata perlahan tampak perempuan yang melahirkan ku itu mata nya sudah basah .

" Nduk , kamu sudah bangun ? " .

" Ibu " .

" Iya nduk , ini kamu minum dulu ya " .

Ibu memberi ku air mineral di gelas dengan sedotan .

" Ibu panggil dokter dulu nduk , kamu ndak pa pa di tinggal ibu sebentar ? " .

" Iya bu " .

Ibu ku berjalan keluar ruangan dan tak lama kembali lagi bersama seorang dokter dan dua orang perawat .

" Assalamu'alaikum mbak Viya " .

" Wa'alaikum salam dok " .

" Ada keluhan apa sekarang , apa masih mual ? " .

" Saya baik - baik aja dok " .

" Syukurlah " .

" Dok , apa boleh saya bicara empat mata dengan dokter saja ? " .

Dokter Wilman menautkan kedua alis nya , kemudian dia menitahkan kedua perawat yang membantu nya untuk lebih dulu mempersiapkan kunjungan pada pasien lain nya .

" Ibu , maaf Viya pengen bicara sama dokter Wilman sebentar ya " .

" Ya sudah kalau gitu ibu tinggal beli makanan dulu , kamu baik - baik ya nduk , permisi dok saya tinggal dulu " .

" Silahkan bu " .

Aku menghela napas panjang sebelum menceritakan penglihatan dalam mimpi ku dan dokter Wilman pun duduk di kursi di samping ranjang ku .

" Dok , maaf sebelum nya kalau pertanyaan saya di luar tentang keadaan saya " .

" Katakan lah " .

" Apa betul suster Mia bekerja di rumah sakit ini ? " .

Seketika raut wajah dokter Wilman nampak gugup dan memerah . Aku tak tahu apa yang membuat nya seperti itu .

" Ka kamu tau dari mana tentang suster Mia ? " .

" Dia ngasih penglihatan sama saya dok " .

" Maksud kamu , suster Mia sengaja temui kamu ? " .

" Iya dok , apa dia baru saja meninggal ? " .

Mata dokter Wilman tampak berembun .

" Dia menghilang 6 tahun lalu , dia adik kandung saya , kami sudah mencari nya kemana - mana tapi tetap belum ada yang bisa menemukan bahkan suami nya sendiri juga sampai putus asa " .

" Maaf dok " .

" Kamu mengenal Mia ? " .

" Saya ndak kenal dia dok " .

" Apa yang dia katakan pada mu , kenapa bisa dia menemui kamu yang bahkan tak di kenal nya " .

" Dia menemui saya karena ingin meminta pertolongan saya " .

" Apa maksud kamu ? " .

" Suster Mia sudah meninggal dok " .

" Jangan sembarangan kamu , kalau sudah meninggal kenapa bisa dia menemui kamu " .

" Suster Mia memang benar sudah meninggal dok , yang menemui saya hanya arwah nya saja , bahkan saat ini dia berdiri di samping dokter " .

Dokter Wilman celingukan mencari keberadaan arwah suster Mia , tentu saja tak sembarang orang bisa melihat .

" Suster Mia membawa saya pada suatu kejadian yang sudah menimpa nya " .

Aku pun menceritakan dari awal suster Mia menyaksikan perselingkuhan suami nya sampai dengan dia di rudapaksa tujuh laki - laki atas suruhan perempuan yang telah menjadi gundik suster Mia .

" Lalu di mana Mia sekarang berada ? " .

" Suster Mia sudah meninggal dok , dia di kuburkan di dalam dinding sebuah gudang , seingat saya di dalam gudang itu juga ada mesin - mesin yang masih di segel dan di tutup kain " .

" Baj1ng4an memang Rudi , siapa yang menjadi selingkuhan nya , katakan " .

" Nama nya Lani , menurut pengakuan mereka , Lani adalah kekasih Rudi sejak dari sebelum Rudi menikah dengan suster Mia " .

Tangan dokter mengepal hingga jari - jari nya tampak memutih .

" Rudi itu seorang dokter kandungan , sedangkan Lani seorang perawat sama dengan adik ku Mia hanya saja mereka beda bagian , aku pastikan akan menghancurkan mereka " . Dokter Wilman bermonolog dengan diri nya sendiri tapi bisa aku dengar.

" Tapi dok bukan kah hal itu membutuhkan bukti yang kuat ? " .

" Itu mudah saja , asalkan jenazah Mia bisa di temukan terlebih dulu , kamu bilang di dinding gudang , apa kamu bisa menunjukkan nya ? " .

" InsyaAllah dok " .

Dokter Wilman menggulir layar ponsel nya kemudian menghubungi seseorang .

" Aku tunggu kalian datang secepat nya " .

HAnya itu yang bisa aku dengar dengan jelas .

" Saya akan melanjut kan kunjungan pasien dulu , nanti akan ada perawat yang menjemput mu untuk menunjukkan letak jenazah Mia " .

" Baik dok " .

Dokter Wilman berpamitan dan mengucap kan salam meninggalkan ruangan , aku tahu pasti hati nya sangat sakit saat ini . Tapi mau bagaimana lagi , aku tak bisa menunda nya sebab urusan ku di desa Simo Kuning juga belum selesai .

" Nduk , dokter Wilman kenapa ibu lihat kok tampak murung ? " . Tanya ibu mengejutkan ku yang tiba - tiba masuk dan mencecar ku dengan pertanyaan .

" Issh , ibu ngagetin Viya aja ndak pake salam langsung kejar tayang sama pertanyaan " .

" Eh maaf nduk , Assalamu'alaikum , hehehe " .

Ibu ku gokil memang sempat - sempat nya malah nyengir .

" Beliau sedang bersedih hati bu " .

" Tapi kenapa nduk ? " .

Episodes
1 Bab 1 Berkunjung Di Desa Kelahiran
2 Bab 2 Suara Aneh
3 Bab 3 Makhluk Aneh
4 Bab 4 Mimpi Aneh
5 Bab 5 Mimpi Aneh 2
6 Bab 6 Suara Yang Sama
7 Bab 7 Perempuan Baju Merah
8 Bab 8 Laras
9 Bab 9 Sosok Menyeramkan
10 Bab 10 Keberuntungan Memihak
11 Bab 11 Bertemu Sesepuh Desa
12 Bab 12 Terjebak
13 Bab 13 Sadar Dari Pingsan
14 Bab 14 Sosok Baru
15 Bab 15 Mia Di Temukan
16 Bab 16 Evakuasi Jasad Mia
17 Bab 17 Kenyataan Pahit
18 Bab 18 Akhirnya Pulang Ke Rumah
19 Bab 19 Ada Yang Ingin Di Sampaikan
20 Bab 20 Kesurupan
21 Bab 21 Khawatir
22 Bab 22 Ketemu Bu Andri
23 Bab 23 Menyusun Rencana
24 Bab 24 Kabar Bahagia
25 Bab 25 Berangkat Ke Desa Simo Kuning
26 Bab 26 Sampai Di Desa Simo Kuning
27 Bab 27 Membantu Warga
28 Bab 28 Pemandangan Mengerikan
29 Bab 29 Rombongan Jin
30 Bab 30 Undangan Untuk Viya
31 Bab 31 Manusia Atau Bukan
32 Bab 32 Melarikan Diri
33 Bab 33 Rombongan Pengantin
34 Bab 34 Viya Di Kepung
35 Bab 35 Masa Lalu Sukamti
36 Bab 36 Warga Tak Membela
37 Bab 37 Di Lamar
38 Bab 38 Yu Sukamti Menikah
39 Bab 39 Keturunan Ke Lima
40 Bab 40 Abah Ke Kota
41 Bab 41 Pulang Kampung
42 Bab 42 Teror Setan Gondrong
43 Bab 43 Kesurupan
44 Bab 44 Taufik Kesurupan
45 Bab 45 Menampakkan Diri
46 Bab 46 Mereka Pergi
47 Bab 47 Mbah Kuru
48 Bab 48 Tertangkap
49 Bab 49 Di Beri Tanda
50 Bab 50 Aku Yang Bingung
51 Bab 51 Penampakan Asli Desa
52 Bab 52 Penampakan Asli Desa 2
53 Bab 53 Dimas Hilang
54 Bab 54 Dimas Hilang 2
55 Bab 55 Bisikan Tari
56 Bab 56 Dimas Pulang
57 Bab 57 Pencarian
58 Bab 58 Penampakan
59 Bab 59 Keramaian Warga
60 Bab 60 Pengantin Dalam Tandu
61 Bab 61 Jasad Tari
62 Bab 62 Petunjuk
63 Bab 63 Kampung Jin
64 Bab 64 Tawanan Itu Mereka
65 Bab 65 Tulang Belulang
66 Bab 66 Sampur Abang
67 Bab 67 Terjebak
68 Bab 68 Bingung
69 Bab 69 Menceritakannya
70 Bab 70 Rahasia Besar
71 Bab 71 Di Ikuti
72 Bab 72 Sosok Sampur Abang
73 Bab 73 Leluhur
74 Bab 74 Tempat Pengungsian
75 Bab 75 Awal Cerita
76 Bab 76 Warga Marah
77 Bab 77 Di Usir
78 Bab 78 Desa Baru
79 Bab 79 Menjadi Warga Desa Sumber Dukun
80 Bab 80 Pembersihan
81 Bab 81 Bu Sum Kabur
82 Bab 82 Pencarian Bu Sum
83 Bab 83 Bu Sum Ditemukan
84 Bab 84 Goa
85 Bab 85 Jasad Tumbal
86 Bab 86 Gubuk Mbah Yaroh
87 Bab 87 Disesatkan
88 Bab 88 Mengalahkan Siluman Ular
89 Bab 89 Bayi Hilang
90 Bab 90 Gangguan
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Bab 1 Berkunjung Di Desa Kelahiran
2
Bab 2 Suara Aneh
3
Bab 3 Makhluk Aneh
4
Bab 4 Mimpi Aneh
5
Bab 5 Mimpi Aneh 2
6
Bab 6 Suara Yang Sama
7
Bab 7 Perempuan Baju Merah
8
Bab 8 Laras
9
Bab 9 Sosok Menyeramkan
10
Bab 10 Keberuntungan Memihak
11
Bab 11 Bertemu Sesepuh Desa
12
Bab 12 Terjebak
13
Bab 13 Sadar Dari Pingsan
14
Bab 14 Sosok Baru
15
Bab 15 Mia Di Temukan
16
Bab 16 Evakuasi Jasad Mia
17
Bab 17 Kenyataan Pahit
18
Bab 18 Akhirnya Pulang Ke Rumah
19
Bab 19 Ada Yang Ingin Di Sampaikan
20
Bab 20 Kesurupan
21
Bab 21 Khawatir
22
Bab 22 Ketemu Bu Andri
23
Bab 23 Menyusun Rencana
24
Bab 24 Kabar Bahagia
25
Bab 25 Berangkat Ke Desa Simo Kuning
26
Bab 26 Sampai Di Desa Simo Kuning
27
Bab 27 Membantu Warga
28
Bab 28 Pemandangan Mengerikan
29
Bab 29 Rombongan Jin
30
Bab 30 Undangan Untuk Viya
31
Bab 31 Manusia Atau Bukan
32
Bab 32 Melarikan Diri
33
Bab 33 Rombongan Pengantin
34
Bab 34 Viya Di Kepung
35
Bab 35 Masa Lalu Sukamti
36
Bab 36 Warga Tak Membela
37
Bab 37 Di Lamar
38
Bab 38 Yu Sukamti Menikah
39
Bab 39 Keturunan Ke Lima
40
Bab 40 Abah Ke Kota
41
Bab 41 Pulang Kampung
42
Bab 42 Teror Setan Gondrong
43
Bab 43 Kesurupan
44
Bab 44 Taufik Kesurupan
45
Bab 45 Menampakkan Diri
46
Bab 46 Mereka Pergi
47
Bab 47 Mbah Kuru
48
Bab 48 Tertangkap
49
Bab 49 Di Beri Tanda
50
Bab 50 Aku Yang Bingung
51
Bab 51 Penampakan Asli Desa
52
Bab 52 Penampakan Asli Desa 2
53
Bab 53 Dimas Hilang
54
Bab 54 Dimas Hilang 2
55
Bab 55 Bisikan Tari
56
Bab 56 Dimas Pulang
57
Bab 57 Pencarian
58
Bab 58 Penampakan
59
Bab 59 Keramaian Warga
60
Bab 60 Pengantin Dalam Tandu
61
Bab 61 Jasad Tari
62
Bab 62 Petunjuk
63
Bab 63 Kampung Jin
64
Bab 64 Tawanan Itu Mereka
65
Bab 65 Tulang Belulang
66
Bab 66 Sampur Abang
67
Bab 67 Terjebak
68
Bab 68 Bingung
69
Bab 69 Menceritakannya
70
Bab 70 Rahasia Besar
71
Bab 71 Di Ikuti
72
Bab 72 Sosok Sampur Abang
73
Bab 73 Leluhur
74
Bab 74 Tempat Pengungsian
75
Bab 75 Awal Cerita
76
Bab 76 Warga Marah
77
Bab 77 Di Usir
78
Bab 78 Desa Baru
79
Bab 79 Menjadi Warga Desa Sumber Dukun
80
Bab 80 Pembersihan
81
Bab 81 Bu Sum Kabur
82
Bab 82 Pencarian Bu Sum
83
Bab 83 Bu Sum Ditemukan
84
Bab 84 Goa
85
Bab 85 Jasad Tumbal
86
Bab 86 Gubuk Mbah Yaroh
87
Bab 87 Disesatkan
88
Bab 88 Mengalahkan Siluman Ular
89
Bab 89 Bayi Hilang
90
Bab 90 Gangguan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!