Bab 18 Akhirnya Pulang Ke Rumah

" Mbak Viya terima kasih banyak atas bantuan nya , kalau tanpa bantuan mbak Viya kami tak akan pernah tau kejahatan yang Rudi dan Lani lakukan , saya tak akan dendam dengan bisa menemukan jenazah Mia dan menguburkan nya secara layak saja saya sudah lega , urusan Rudi dan Lani biar saja negara dan Yang Maha Kuasa yang memberinya hukuman " .

Dokter Wilman menyempatkan diri menemui ku yang sudah akan meninggal kan rumah sakit hari ini .

" Sama - sama dok , saya juga ndak akan bisa membantu apa - apa kalau arwah suster Mia ndak menemui saya dan menunjukkan di mana dia di kuburkan sebelum nya , dokter yang sabar ya saya turut prihatin dan bela sungkawa " .

Aku menangkup kan kedua tangan ku di depan dada . Dokter Wilman menganggukkan kepala nya dan mempersilahkan aku untuk segera pulang ke rumah terlebih lagi taksi online yang di pesan bapak sudah datang .

Sesampai nya di rumah dua sahabat ku Titin dan Maya sudah menunggu di depan pagar rumah .

" Loh kalian di sini toh , sudah lama ya nunggu nya ? " . Ibu ku tentu sama hal nya dengan ku yang terkejut melihat kehadiran mereka yang tanpa kabar .

" Enggak bu baru lima belas menit yang lalu kok " . Jawab Titin sembari mencium tangan ibu dan bapak secara bergantian yang di ikuti Maya di belakang nya .

Kemudian mereka berdua memeluk ku sampai sesak rasa nya saking erat nya .

'' Kalian mau bikin aku balik lagi ke rumah sakit karena kekurangan napas ya " . Ucap ku sembari meraup banyak - banyak oksigen dengan hidung ku .

" Eh maap maap ye " . Kata Maya cengengesan .

" Apa kalian mau reuni di jalan ampe tahun depan ? " . Teriak ibu dari teras rumah .

Kami bertiga tertawa cekikikan mendengar kalimat ibu yang seperti nya sudah mulai ketularan Titin gaul nya .

" Ibu buatin minuman dingin dulu , sambil nungguin bapak pesanan nasi padang lewat online kalian bantu ibu nyiapin piring" dan gelas di meja ya " . Ujar ibu pada kami bertiga .

Kami memang seperti keluarga jadi hal biasa kalau ibu terkadang meminta bantuan pada Titin dan Maya .

" G*food ! " .

" Iya sebentar " . Maya gegas berlari keluar menghampiri kurir makanan .

" Berapa pak ? " .

" Sudah di bayar neng " .

" Oke makasih kalo gitu pak " .

" Sama - sama neng , mari " .

" Grecep banget kalo soal makanan " . Goda Titin sembari menyenggol lengan Maya .

" Ya iya lah , aku kan masih bernyawa dan nyawa ku ini butuh badan yang sehat dan kuat " .

" Hahaha , iya juga seh " .

" Sudah datang ya makanan nya ? " . Tanya ibu dari dapur .

" Sudah bu ini lagi di siapin " . Jawab Maya .

" Ya sudah ibu panggil bapak dulu abis ini kita makan bareng , oh ya Tin tolong minuman nya tadi di dapur lupa ibu bawa sekalian " .

" Siap komandan " . Jawab Titin sembari mengangkat tangan nya menempel di keningnya .

Random banget memang tingkah sahabat - sahabat ku ini , aku bahagia memiliki sahabat seperti mereka yang selalu tampak ceria .

Acara makan siang kami di iringi banyak cerita dari Titin dan Maya sewaktu ada di acara tunangan sepupu nya .

" Kamu ingat gak May waktu ada tamu rombongan dari pihak laki - laki malah ngira kita ini yang akan bertunangan ? " . Ujar Titin .

" Hahaha , iya iya aku ingat yang ibu - ibu cetar membahana satu genk nya itu kan ? " . Jawab Maya dengan antusias juga .

" Masa iya bu kata para ibu cetar itu kami yang mau tunangan , alasan nya make up kami jauh lebih baik dari pada sepupu ku yang bertunangan itu " . Adu Titin pada ibu .

" Lha kok bisa begitu ? " . Jawab ibu sembari menyuapkan nasi ke dalam mulut nya .

" Make up sepupu ku norak banget bu , gak tau deh dapet dari mana itu MUA nya " .

" Iya bu bener yang di bilang Titin , kalau ibu ngeliat sendiri pasti ibu akan ketawa terus " . Sahut Maya meyakinkan .

" Jadi nya pas pulang kami kena omel deh sama tante " . Titin merasa emosi seperti nya sebab dari wajah nya tampak sangat kesal .

" Salah kalian apa kok bisa kena omel " .

" Iya bu , gara - gara make up kami kan jauh lebih fresh , lebih bagus , lebih ber aura pokok nya " . Jawab Titin dengan pede nya .

" Kamu lupa Tin sama MUA nya ? " . Tanya Maya sambil melirik ku .

" Hahaha , iya ya , maaf ya Vi , makasih loh sudah sukses bikin tante ku jadi ilfil sama aku " . Dengan renyah nya tawa Titin seperti puas sudah membuat tante nya emosi .

" Kalian ini ada - ada saja , oh ya bapak minta maaf ya mau telpon temen bapak dulu " . Ujar bapak yang sedari tadi sama dengan ku hanya menyimak dan ikut tertawa sesekali .

" Iya pak silahkan " . Jawab Maya .

" Ibu juga sudah selesai , ibu mau mandi dulu abis ini ada temen ibu yang mau ke sini " .

" Biar kami aja yang beresin bu " . Ujar Titin saat melihat ibu akan membereskan piring - piring bekas makan .

" Walah , makasih banyak ya nak Titin , nak Maya , malah ibu yang jadi merepotkan kalian " .

" Aman bu " . Jawab Titin sambil mengacungkan jempol nya " .

Selesai membereskan sisa - sisa makanan di atas meja aku pun membantu kedua sahabat ku yang sudah lebih dulu ke dapur .

" Eits , mau ngapain kamu Vi ? " . Tanya Maya mendorong pelan tangan ku yang akan membantu nya mencuci piring .

" Mau bantuin lah " .

" Sana - sana mandi dulu sana pasti di rumah sakit kamu gak mandi , bau asem nih " . Ledek Maya .

" Sial di bilang bau asem , gini - gini aku bau bunga tau " .

" Hehehe " . Tawa mereka serempak .

Tapi aku akhir nya mengalah juga dan menuju kamar untuk membersihkan diri karena di kamar ku juga ada kamar mandi .

Segar banget badan ku rasa nya setelah mandi dan ganti baju , rasa capek dan lengket hilang seketika . Aku membuka tas selempang yang ku gantung di dinding .

Ku temukan secarik kertas yang ternyata selembar kartu nama .

" Bu Andri , yah ini kan kartu nama bu Andri kok bisa aku lupa menyimpan nomer dan menghubungi nya " . Aku merutuki kebodohan diri ku sendiri yang lupa akan hal ini .

Setelah menyimpan nomer bu Andri aku mengirim pesan pada nya .

{ Assalamu'alaikum , bu Andri ini nomer saya , Viya } .

Tak berapa lama centang dua berubah warna jadi biru .

{ Wa'alaikum salam , eh mbah Viya salon ya ? } .

{ Iya bu betul } .

{ Hampir saja ibu tak mengenali sebab poto profil nya hanya gambar bunga } .

{ Eh iya bu maaf , nanti saya ganti poto salon saya } .

{ Hmm , oh iya mbak ada apa ya kok tumben baru ingat sama ibu , hehehe } .

{ Maaf bu saya tadi cuma mau ngasih tau aja kalau ini nomer saya yang bisa di hubungi } .

{ Iya mbak , makasih ya } .

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!