BAB 13 Di Pelukan nya

Hari berlalu begitu cepat sekali bahkan rasa nya baru kemarin juga Dinda berangkat ke Swiss bersama dengan keluarga nya dan dia juga bekerja di kantor kakak nya namun tidak terasa jika dia sudah berpisah dengan sahabat nya begitu lama dan dia juga sudah lumayan lama bekerja di kantor Dirga membuat nya tahu bagiamana suasana di kantor setiap hari nya dan Alin pun juga sudah kebal sekali di kala menghadapi nenek lampir yang tidak lain adalah Susan wanita yang selalu mengaku jika dia adalah calon istri Dirga bahkan tanpa tahu malu dia mengatakan hal itu yang Alin pun juga sudah mendengar dari beberapa karyawan jika Dirga sudah sering menolak nya namun dia masih saja tetap tidak tahu malu terus mengklaim bahwa dia adalah calon istri seorangpun Dirgantara Mawardi . Alin pun juga sudah sangat kebal sekali dengan perlakuan mesum yang Dirga lakukan dia sudah sering melawan nya namun tetap saja dia akan kalah tenaga dari bos nya itu jadi dia pun lambat laun membiarkan saja aksi Dirga yang penting dia tidak Melawati batasan dan hanya melakukan kecupan di bibir saja tapi dia juga tidak ingin jika Dirga terus melakukan nya setiap hari

Tok Tok Tok

Alin mengetuk pintu ruangan Dirga karena dia membawa berkas yang harus di tanda tangan oleh Dirga hari ini

"Masuk lah ". Kata Dirga yang merasa sangat terganggu sekali dengan ketukan Alin sejak tadi

"Aku sudah mengatakan jika ingin menemui ku masuk saja jangan lagi mengetuk pintu , apa kamu lupa dengan ucapan ku itu nona cantik ". Kata Dirga

"Aku merasa itu tidak sopan jika langsung masuk sebelum di minta ". Kata Alin

Alin menyodorkan map nya agar Dirga segera menandatangani berkas itu "Ternyata benar kata Dinda jika kamu sangat pintar dan cepat sekali dalam menyerap ilmu dan tidak rugi juga aku pekerja kan kamu dengan gaji yang cukup banyak sekali ". Kata Dirga sembari memeriksa laporan yang Alin kerjakan

"Jangan memuji ku Pak Dirga karena aku juga tidak suka di puji apalagi oleh lelaki seperti anda ". Kata Alin

"Hem , bibir mu masih sama . sangat pedas sekali tapi jika di sentuh asli nya sungguh nikmat dan memabukkan hingga membuat ku candu dan setiap hari harus menikmati nya ". Kata Dirga

"Jangan harap aku sudi melakukan hal itu tuan Dirga yang terhormat ". Kata Alin

Baru kali ini Dirga merasa jika Alin sangat sulit sekali untuk dia taklukkan bahkan ini sudah hampir satu bulan Alin bekerja namun tetap saja ucapan nya selalu pedas jika bersama Dirga berbeda dengan interaksi Alin bersama Sammy membuat Dirga tidak suka jika Alin terlalu dekat dengan asisten nya itu

"Sini , ada beberapa hal yang salah dan aku akan menunjukkan nya kepada mu agar kamu bisa memperbaiki nya ". Kata Dirga

"Jangan modus bahkan tuan Sammy saja sudah mengatakan jika laporan yang aku buat sudah benar tinggal di tanda tangani oleh CEO saja ". Kata Alin

"Aku bos nya di sini Alin dan laporan mu ini memang ada sedikit kesalahan jadi aku tidak ingin jika pekerjaan karyawan ku tidak sempurna maka datang lah ke sini untuk melihat nya ". Kata Dirga

Alin yang awal nya ragu pun kini terpaksa maju karena dia juga harus tetap profesional jadi dia mendekati Dirga secara perlahan

"Apa aku sangat menakutkan sekali hingga kamu menjaga jarak begitu jauh dengan ku Alin , aku tidak akan menggigit mu bahkan melihat laporan dari sana apa bisa ?". Tanya Dirga

Alin semakin maju dan kini dia melihat dengan seksama apa benar dia salah tadi padahal Sammy sudah mengatakan jika file nya sudah benar semua dan siap ACC saja

"Ah iya , aku ceroboh sekali ". Kata Alin yang menyadari jika memang ada sebuah kesalahan di dalam laporan nya

"Aku tidak bohong bukan kepada mu ". Kata Dirga

"Untuk kali ini memang iya tapi biasanya anda selalu saja melakukan cara licik itu untuk membuat saya terpojok pak ". Kata Alin

"Sudah sana benahi dulu setalah itu kembalikan lagi kepada ku ". Kata Dirga memberikan kembali laporan itu

Alin pun mengambil nya dan kini dia pergi meninggalkan ruangan Dirga untuk melakukan perubahan

"Aku harus sedikit bersabar agar bisa meluluhkan hati mu Alin ". Kata Dirga dengan seringai nya

Tidak butuh waktu lama Alin pun kembali ke ruangan Dirga dan dia kembali dengan berkas yang sama namun sudah dia rubah ini nya yang salah tadi

"Kalau begini sudah benar . jangan sampai lalai dalam pekerjaan mu Alin sebab itu akan merugikan perusahaan , kamu tidak mau bukan jika hutang banyak kepada ku ". Kata Dirga

"Bahkan aku bekerja di sini karena ingin sekali segera melunasi hutang juga jadi aku akan bekerja lebih teliti lagi kedepannya ". Kata Alin

Dia sudah siap untuk pergi meninggalkan ruangan Dirga namun tanpa dia tahu hingga membuat nya terkejut, saat ini Dirga sudah memeluk dirinya dari belakang membuat nya dia kaget dan hanya diam mematung saja namun itu hanya sepersekian detik saja sebab setelah nya Alin pun mencoba untuk melepaskan diri dari Dirga

"Lepas , jangan kurang ajar". Kata Alin

"Aku bisa melakukan hal lebih dari ini , kamu tahu aku bukan tapi aku tidak akan melakukan nya jika kamu mengizinkan aku tetap seperti ini hanya beberapa menit saja ". Kata Dirga

"Tidak , aku tidak suka jika kamu seperti ini pak Dirga . Bahkan jika ada yang datang maka aku yang akan di salahkan karena sudah menggoda CEO di sini apalagi nenek lampir itu yang selalu saja mencari masalah dan menuduh ku macam-macam jadi lepas kan tangan anda pak Dirga ". Kata Alin

"Aku tidak akan melakukan nya , aku sangat lelah dan butuh tempat bersandar. Kamu adalah tempat bersandar yang nyaman untuk ku jadi tetap lah seperti ini hanya beberapa menit saja dan aku akan memastikan jika tidak akan ada gosip tentang mu di kantor ini ". Kata Dirga

Sekuat apapun Alin mencoba untuk melepaskan diri tapi tetap saja dia kalah dari tenaga Dirga jadi saat ini dia memutuskan untuk diam saja sejenak dan membiarkan kakak sahabat nya ini memeluk nya

"Hanya satu menit saja tidak boleh lebih atau aku akan berteriak nanti ". Kata Alin

"Teriak akan membuat urat mu putus bahkan teriak dengan kencang mu tidak akan ada yang bisa mendengar nya sebab ruangan ku kedap suara sayang ". Goda Dirga

Dirga sudah menyandarkan kepalanya di pundak Alin bahkan dia memeluk Alin dengan erat sekali dari belakang seolah enggan untuk melepaskan nya

"Ya tuhan sampai kapan coba aku harus terjebak dengan orang seperti ini ". Batin Alin

"Harum tubuh mu membuat ku sangat candu sekali bahkan aku sangat merindukanmu bibir mu yang manis itu sayang ". Kata Dirga

"Jangan kurang ajar ". Kata Alin

"Harus bagaimana lagi agar aku bisa mendapatkan mu nona , apa harus dengan cara kasar ". Kata Dirga

"Lakukan saja jika memang itu yang ingin kamu lakukan kak , bahkan aku tidak pernah menyangka jika kamu bisa Setega itu dengan ku ". Kata Alin

"Hem baik lah jangan bicara seperti itu apalagi dengan nada memelas mu itu , sungguh aku rasa itu bukan diri mu sayang ". Kata Dirga

"Sudah lebih dari satu menit jadi lepaskan pelukanmu, aku tidak ingin jika nona Susan akan salah paham dengan ku dan mengira jika aku menggoda tunangan nya ". Kata Alin

"Bodoh sekali ". Kata Dirga menyentil kening Alin membuat dia pun kesakitan

"Auh , sakit pak Dirga . Suka sekali melakukan kekerasan ". Kata Alin mengusap kening nya yang memang sakit karena sentilan Dirga tadi

"Sudah aku katakan bukan jika aku tidak akan menikah dengan Susan bahkan menjalin hubungan saja aku tidak sudi apalagi menikah dengan dia , itu hanya mimpi nya saja ". Kata Dirga

"Seluruh kantor juga tahu jika dia adalah calon istri anda pak Dirga jadi jangan mengelak nya bahkan jika itu memang benar adanya pun saya juga tidak perduli akan hal itu ". Kata Alin

"Itu hanya gosip Alin , jangan termakan dengan gosip yang sangat tidak jelas sama sekali . Aku tidak pernah menerima nya bahkan sudah menolak nya mungkin hingga ratusan kali ". Kata Dirga

"Sudah cukup pak Dirga , saya banyak kerjaan dan anda juga akan ada jadwal meeting nanti jadi bersiap lah ". Kata Alin

Alin pun keluar dari ruangan Dirga , dia tidak ingin terlalu lama di ruangan itu karena bisa saja Susan nanti akan kembali mencari masalah dengan diri nya

"Dia kenapa sangat susah sekali untuk aku taklukan. Alin Alin harus dengan cara apa agar kamu bisa aku dapatkan ". Kata Dirga yang kini sudah kembali ke tempat duduk nya karena dia akan bersiap melakukan meeting nanti

Brak

Gebrakan meja yang di lakukan Susan cukup membuat Alin kaget namun dia masih tetap fokus dengan pekerjaan nya

"Aku sudah memperingatkan mu untuk tidak mendekati Dirga karena aku adalah tunangan nya tapi seperti nya kau tuli Alin bahkan kau sangat gatal sekali hingga terus saja dekat dengan nya ". Kata Susan

"Aku gatal , kalau begitu minta tolong garukin dong biar hilang gatal nya ". Kata Alin menanggapi

"Kau ini sungguh kurang ajar sekali ". Kata Susan hendak melayangkan pukulannya namun Alin berhasil menangkap tangan Susan

"Aku sama sekali tidak pernah cari masalah dengan mu nona bahkan aku juga sama sekali tidak pernah mencoba untuk mendekati pak Dirga jadi jangan terus menerus menguji kesabaran ku karena aku juga ada batas kesabaran". Kata Alin menghempas kan tangan Susan

"Dasar wanita tidak tahu diri ". Kata Susan

"Lebih tidak tahu diri siapa nona, saya atau anda yang jelas di tolak oleh pak Dirga berkali-kali namun masih saja tetap mengejar nya seperti wanita murahan ". Kata Alin

Alin selalu bisa membalik keadaan hingga Susan sangat kesal sekali dengan diri nya bahkan setiap ucapan nya sungguh sangat pedas untuk Susan

"Nona Susan apa pekerjaan anda sudah selesai hingga anda pergi dari ruangan anda ?". Tanya Sammy

Tanpa menjawab Susan pun segera pergi dari meja kerja Alin dan kini Sam pun juga pergi setelah Alin menunduk hormat kepada diri nya tadi

Tak terasa kini sudah waktu nya jam makan siang dan Alin pun sudah bersiap turun untuk makan siang . Di kantor ini Alin sudah memiliki teman yaitu Arum di departemen keuangan dan mereka sudah akrab sejak beberapa hari lalu

"Lin sudah selesai kerjaan nya ?". Tanya Arum

"Iya Rum sudah , kamu juga sudah selesai?". Tanya Alin

"Sudah dong , makan siang bareng yuk ". Ajak Arum

"Baiklah boleh juga dari pada hanya sendiri saja lebih enak ada teman nya bukan ". Kata Alin

Saat ini kedua nya sudah pergi keluar dari kantor karena akan makan di tempat yang tidak jauh dari kantor hanya butuh menyebrang saja sudah sampai.

"Ehm , mau kemana kalian ". Tegur Susan

"Sudah waktu nya jam makan siang jadi kami akan pergi makan bersama ". Kata Alin menjawab

"Oh jadi kau sudah ada teman di kantor dan aku rasa kalian memang juga selevel, sama rendah nya " Kata Susan

"Bicara dengan orang yang sudah iri hati karena tidak memiliki teman itu sungguh sangat lucu sekali ". Kata Alin tertawa renyah dan Arum hanya tersenyum saja karena Alin selalu berani melawan Susan yang semua orang tahu jika Susan mengklaim bahwa dirinya adalah tunangan Dirga dan mereka semua hormat kepada Susan karena takut dipecat juga oleh sang CEO

"Aku maklumi ucapan mu karena aku yakin saat ini kau sedang menghibur dirimu sebab siang ini pak Dirga akan makan siang bersama ku dan kami akan keluar bersama dalam waktu yang cukup lama, ini adalah bukti jadi stop mengganggu tunangan ku ". Kata Susan

Alin hanya bisa menggeleng kan kepala nya saja , dia heran kenapa ada wanita yang sangat tidak tahu diri seperti Susan bahkan sudah di tolak beberapa kali masih saja tetap mengatakan jika dia adalah tunangan Dirga dan Dirga memilih dirinya

"Nona Susan sangat percaya diri sekali Alin padahal sudah sering di tolak oleh bos ". Bisik Arum

"Biarkan saja suka-suka dia menghalu menjadi istri CEO nanti juga akan sadar sendiri tapi pasti nya dia sudah berada di rumah sakit jiwa setalah sadar nanti ". Kata Alin kembali berbisik kepada sahabat nya itu

"Apa yang kalian bicarakan kenapa bisik-bisik di depan ku , pasti kalian iri bukan dengan ku ". Kata Susan

"Oh tentu saja kami sungguh sangat tidak iri sekali nona dan kami permisi dulu ingin segera makan karena jika terus mendengarkan ucapan anda bisa kenyang makan angin saja kami tanpa menyentuh makanan enak dari tempat itu ". Kata Alin menggandeng Arum menjauhi Susan

Terlihat Susan masih saja terus mengomel saat ini namun kedua nya sudah pergi meninggalkan Susan untuk makan siang agar waktu mereka tidak terbuang sia-sia jika hanya untuk meladeni wanita itu

"Gila , kok ada wanita seperti nona Susan yang sangat tidak tahu malu sekali ". Kata Arum

"Biarkan saja dia menghalu siapa tahu bisa jadi artis nanti dengan bakat nya itu ". Kata Alin

Arum pun senang sekali memiliki teman yang sangat tenang seperti Alin dan dia juga tidak mudah di tindas oleh orang lain juga membuat Arum bangga dengan sikap Alin itu

Terpopuler

Comments

19senja Kimpluk87

19senja Kimpluk87

Teruskan Alin lawan itu Mak lampir bikin geregetan....

2024-04-13

0

sella surya amanda

sella surya amanda

lanjut

2024-04-13

0

tia

tia

bikin gemes sama alin …suka peran alin tidak mudah di tindas

2024-04-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!