BAB 09 Menjadi Sekertaris Pribadinya

Dirga sudah berada di dekat Alin sejak tadi dan saking asiknya Alin dengan buku yang dia baca sampai tidak menyadari keberadaan Dirga hingga dia terkejut ketika melihat Dirga sudah tidak ada di tempat duduk nya dan lebih terkejut nya lagi tanpa sebab dan aba-aba Dirga mencium pipi Alin membuat Alin kaget dan refleks memukul Dirga dengan buku yang dia bawah tadi

"Mesum , apa sih kak main nyosor saja ". Bentak Alin yang tidak terima atas tindakan Dirga tadi

"Kamu Kasar sekali Alin tapi aku tetap suka ". Kata Dirga

Alin ingin sekali kembali memukul dan memakai Dirga namun dia juga sadar jika saat ini dia adalah bawahan Dirga dan apa yang dia lakukan kepada bos nya di rasa juga tidak lah pantas jadi dia akan mengontrol dirinya agar tidak melebihi batas antara bos dan karyawan nya ketika berada di kantor

Alin tidak akan terlalu jutek dan menunjukkan rasa tidak suka nya kepada Dirga jika mereka sedang berada di kantor karena dia pun juga ingin profesional dalam bekerja

"Kakak sudah selesai pekerjaan nya , banyak banget tapi bisa cepat ya di selesaikan". Kata Alin mencoba untuk basa basi kali ini sebab dia tidak ingin kembali emosi ketika menghadapi kakak sahabat nya itu

"Ya ". Kata Dirga

Dirga selalu saja menjawab singkat atau terkadang dia juga hanya menjawab dengan deheman saja membuat lawan bicara nya pasti kesal dengan jawaban pendek yang dia berikan

Sungguh Alin sangat tidak suka sebenarnya berada di kantor ini meskipun kantor ini cukup terkenal dan banyak sekali yang ingin bekerja di sini karena gaji yang besar dan juga semua nya memadai hingga bisa membuat keterampilan nya terasah dengan baik di sini namun karena Bos nya adalah pria yang dia anggap mesum dan suka sekali berlaku se enak nya membuat Alin sangat tidak suka harus bekerja di ini

"Bagaimana , apa sudah memberikan kabar kepada Dinda jika tidak jadi bekerja di perusahaan papa ?". Tanya Dirga

"Aku sudah mengabari Dinda bahkan meskipun dia kecewa tapi dia tetap mendukung keputusan ku . Aku dengar juga dia akan pergi liburan , apa kakak juga akan pergi ?". Tanya Alin

Tentu nya Alin berharap jika Dirga akan ikut juga liburan bersama keluarga nya agar saat dia bekerja nanti tidak perlu repot melihat muka sang bos yang mesum dan menyebalkan itu

"Harapan dan keinginan mu tidak akan terkabul nona karena aku tidak suka liburan . Bekerja akan sangat menyenangkan sekali dari pada liburan". Kata Dirga dengan senyuman licik nya membuat Alin hanya bisa tersenyum penuh kepalsuan karena apa yang dia harapkan tidak bisa terwujud

Alin pun juga sangat tidak enak kepada Dinda dan juga om Rizal papa nya karena sudah menolak tawaran yang mereka berikan padahal sebelumnya Alin yang meminta hal itu namun dia lah yang ingin membatalkan nya

"Sebegitu kecewa nya kamu hingga raut wajah jelek mu itu terlihat sangat jelas di mata ku ". Kata Dirga

"Aku sungguh tidak kecewa, kamu jangan asal menebak nanti jatuh nya fitnah kak ". Kata Alin

"Terserah kau saja nona ". Kata Dirga lalu dia beranjak dari duduk nya dan kini beralih duduk di atas meja kerja nya sambil menekan nomer telpon dan memanggil seseorang

"Datang lah ke ruangan ku sam sekarang bawah berkas yang aku minta tadi ". Kata Dirga memerintah

Setelah nya dia kembali duduk di sisi Alin dan kembali menatap nya

"Kamu akan bekerja di sini mulai besok dan kerjaan mu adalah menjadi sekretaris pribadi ku , ingat untuk bekerja dengan baik dan jangan ceroboh sayang jika tidak ingin mendapatkan hukuman dari ku ". Kata Dirga menyeringai licik sekali

"Kak , apa tidak salah memberikan aku pekerjaan sebagai sekertaris, aku tidak ada pengalaman untuk bekerja sebagai sekertaris kak jadi pikirkan saja baik-baik atau aku jadi office girl saja itu lebih baik ". Kata Alin

"Sampai kapan uang mu akan terkumpul jika pekerjaan mu seperti itu bahkan belasan tahun pun belum tentu bisa terkumpul jadi jangan mencoba mengatur ku sayang atau kau mau opsi tidur dengan ku saja agar hutang mu cepat lunas ". Goda Dirga

"Gak usah mimpi di pagi buta kak ". Kata Alin dingin dengan tatapan tidak suka nya membuat Dirga semakin tertarik saja dengan dia yang memang sulit untuk Dirga dekati

"Satu hal lagi , aku bukan kakak mu jadi jangan panggil aku kak ketika di kantor cukup panggil nama saja atau panggil sayang juga boleh karena aku akan sangat senang sekali jika kamu memanggil ku sayang ". Kata Dirga

"Kenapa aku harus memanggil dengan nama saja itu akan terdengar tidak sopan sekali bahkan kamu di sini adalah atasan ku harus nya aku panggil bos atau tuan bukan malah memanggil hanya nama saja ". Protes Alin

"Kau ini memang sangat keras kepala sekali , setiap apa yang aku ucapkan sejak tadi terus kau bantah . Lupa kau sedang di mana dan aku siapa . Jadi apapun yang aku katakan lakukan saja tanpa bantahan atau mau bibirmu itu aku hisap habis agar kau tidak bisa membantah ku lagi ". Ancam Dirga

"Aku hanya tidak ingin jika semua karyawan menganggap ku tidak sopan sebab memanggil mu hanya dengan nama saja kak bahkan Kak Sam saja memanggil mu tuan lalu kenapa aku hanya memanggil nama saja . Seroang CEO perusahaan di panggil bawahan nya dengan nama itu sungguh tidak baik sekali ". Kata Alin masih mencoba berdebat dengan Dirga

"Memang kau ini sangat pandai sekali dalam melakukan perdebatan. Terserah mu saja memanggil ku apa ". Kata Dirga yang sudah m rasa sangat pusing dengan wanita di sisi nya ini . Bahkan sejak tadi apa yang dia ucapkan terus saja di jawab dan di bantah oleh nya

"Bagus lah jika begitu aku akan memanggil mu Pak Dirga saja agar terdengar sopan di telinga". Kata Alin

"Kamu pikir aku bapak mu apa hingga kamu memanggil ku Pak dan aku masih muda Alin jangan memanggil ku seperti itu ". Protes Dirga

"Kan tadi kata nya terserah jadi ya terima saja dan anggap saja jika kamu itu adalah bapak ku jadi aku panggil nya pak , simpel kan ". Kata Alin

Dirga hanya bisa menatap perempuan cantik itu saat ini tanpa kembali mengajak nya berbicara karena dia rasa akan sangat percuma sekali jika mengajak Alin bicara lagi

Tok Tok Tok

Terdengar ketukan pintu di saat mereka sudah tidak lagi berdebat sekarang

"Masuk lah ". Kata Dirga

"Tuan saya sudah menyiapkan semua nya dan ini adalah kontrak kerja nona Alin selama bekerja di sini ". Kata Sammy sambil menyerahkan map dokumen yang dia bawah tadi

"Sam , siapkan meja kerja untuk dia karena mulai besok dia akan menjadi sekertaris pribadi ku dan letakkan saja meja nya di dekat meja kerja mu agar kau juga bisa mengawasi pekerjaan nya nanti . Tunjukkan bagaimana dia harus bekerja ketika menjadi sekertaris pribadi ku ". Kata Dirga

Tentu saja Sam sangat bingung sekali karena Dirga sudah memiliki sekertaris pribadi lalu jika di ganti Alin bagaiman dengan sekertaris nya itu

"Tapi maaf tuan , bukan nya posisi itu sudah di tempati oleh nona Susan . Lalu bagaimana nanti jika dia tahu , dia pasti akan sangat marah tuan ". Kata Sammy

" Di sini bos nya adalah aku jadi lakukan saja apa yang aku katakan tidak perlu memikirkan orang lain karena semua terserah keputusan ku ". Kata Dirga

"Saya akan melakukan nya tuan hanya saja saya merasa bingung untuk posisi itu karena sudah ada nona Susan ". Kata Sam lagi

"Telinga mu sudah bermasalah sam , pergilah ke dokter untuk memeriksa kan nya agar kau bisa mendengar apa yang aku ucapkan . Bahkan jika aku ada dua sekertaris pun itu bukan masalah kan agar mempermudah juga pekerjaan atau kau ingin alin menjadi asisten ku saja dan kau menjadi sekertaris pribadi ku jadi kalian bertukar posisi ". Kata Dirga

"Tidak tuan, maaf atas Kelancangan saya tadi yang mengatur anda ". Kata Sam

"Sekarang pergi siapkan apa yang aku katakan tadi dan jangan lupa memberi tahu Susan jika dia akan di bantu oleh Alin dalam mengurus jadwal ku nanti ". Kata Dirga

"Baik tuan saya akan memberi tahu nona Susan ". Kata Sam

"Kau keluar lah sekarang kerjakan saja tugas mu dan ingat jangan pernah membantah ucapan ku sam karena aku sungguh sangat tidak suka sekali jika di bantah ". Kata Dirga

Sam pun keluar dan dia segera melakukan tugas nya agar Dirga tidak marah lagi kepada nya

"Tanda tangan ini dan mulai besok kamu akan bekerja di sini sebagai sekertaris ku . Ingat untuk tidak membantah apa yang aku ucapkan Alin atau kau akan menanggung hukuman dari ku ". Kata Dirga

Tatapan tajam yang mengintimidasi itu membuat Alin pun tidak membawa dokumen yang ada dan dia kini menanda tangani nya membuat senyum Dirga kembali terlihat

"Sekarang pulang lah atau mau belanja dengan ku untuk keperluan kerja mu besok . Aku sudah tidak sibuk jadi bisa menemani mu pergi belanja ". Kata Dirga menawarkan

"Aku rasa itu tidak perlu kak karena aku bisa pergi sendiri ". Kata Alin beranjak dari ruangan Dirga bahkan kedua tangan nya pun terkepal ketika keluar dari ruangan itu membuat Dirga senang melihat nya karena dia berhasil membawa Alin masuk ke dalam perangkap nya

"Kenapa sangat sial sekali sih hidup ku , bertemu dengan orang yang sangat menyebalkan sekali sungguh dia ini apa benar anak om Rizal atau jangan-jangan tertukar ketika di rumah sakit sebab sifat dan perilaku nya sangat buruk sekali tidak seperti orang tua dan juga adik nya yang sangat baik hati sekali ". Kata Alin bermonolog sendiri sejak keluar dari ruangan Dirga tadi

Bug

tanpa sengaja dia menabrak seseorang ketika berjalan karena dia saking kesal nya tidak melihat orang tersebut

"Maaf nona saya tidak berhati-hati ketika berjalan , sekali lagi saya minta maaf ". Kata Alin sambil menunduk kan kepala nya dan dia pun pergi tanpa ingin mendengar respon dari orang tersebut

"Cih , siapa sih dia kenapa sangat bodoh sekali bahkan aku sebesar ini dia tidak melihat nya . Dasar cewek kampungan". Kata Susan lalu dia kembali berjalan menuju tempat kerja nya saat ini

Alin mencari angkutan umum untuk pergi ke taman sebelum dia pulang karena dia harus menenangkan pikiran nya dulu sebab setelah bertemu dengan Dirga dia malah sangat pusing sekali saat ini

"Loh Lin , kenapa di sini ?". Tanya Dinda

"Eh elo kenapa ada di sini Din, main nya jauh banget deh ". Kata Alin balik tanya

"Di sebelah sana itu kantor kak Dirga dan gue rencana nya mau ke sana sekarang . Lo ngapain sampai di sini ?". Tanya Dinda

"Ada urusan di dekat sini ". Jawab Alin

Untung nya dia tadi berjalan menjauh dari kantor perusahaan milik Dirga jadi saat bertemu dengan Dinda dia masih aman bisa mengelak nya

"Oh begitu ya , bagaimana kalau kita pergi sekarang. kemarin kan gue sudah janji ajak Lo belanja dan itu belum terlaksana jadi ayo pergi sekarang saja deh mumpung gue juga belum berangkat liburan ". Ajak Dinda

"Gue terus merepotkan Lo Din ". Kata Alin

"Gak apa kan nanti Lo bisa traktir gue dengan gaji pertama Lo jadi saat ini gak masalah jika gue dulu yang traktir elo ". Kata Dinda

Kini alin pun masuk ke dalam mobil Dinda dan mereka akan shoping karena kebetulan juga Alin harus menyiapkan pakaian untuk bekerja dan dia tidak punya pakaian seperti itu jadi dia harus beli sekarang

"Liburan ke Swiss nya kapan Din ?". Tanya Alin

"Mungkin nanti malam atau lusa baru berangkat, mau berubah pikiran ikut ?". Tanya Dinda menawarkan kembali

"Ah gak Din lain kali saja deh ". Jawab Alin

"Sayang banget sih Lo gak ikut , kan se enggak nya gue ada teman nanti meskipun ada mama juga dan papa tapi ada Lo malah lebih enak lagi. Gue bisa pergi jalan sama Lo ". Kata Dinda

"Kalian hanya bertiga saja , kakak Lo gak ikut acara keluarga ?". Tanya Alin

Padahal dia sudah tahu jawaban nya tapi dia masih bertanya kepada Dinda , mungkin saja Alin masih tidak puas dengan perkataan Dirga tadi jadi dia ingin mendengar jawaban Dinda berharap jawaban itu membuat nya lega dan senang

"Kakak jarang ikut liburan bareng , dia kan sudah lama tinggal di luar negeri jadi mungkin dia bosan apalagi dia itu sangat suka bekerja dan lebih mengutamakan kerjaan nya . Jadi jangan harap ikut liburan keluarga itu hal yang sangat sulit sekali untuk di wujudkan ". Kata Dinda

Pupus sudah harapan Alin tadi bahkan Dinda saja juga tahu jika kakak nya tidak suka liburan jadi apa yang Alin harapkan saat ini tentu nya dia harus menerima jika akan setiap hari bertemu dengan Dirga karena mereka satu kantor apalagi Dirga adalah bos nya dan dia adalah sekertaris pribadi nya , maka interaksi mereka akan sangat sering sekali terjadi dan mereka akan lebih sering bersama nanti nya

Terpopuler

Comments

sella surya amanda

sella surya amanda

lanjut

2024-04-09

0

19senja Kimpluk87

19senja Kimpluk87

Semakin sering bertemu Dirga semakin tambah bikin pusing ya Alin/Facepalm//Facepalm//Facepalm/

2024-04-09

0

tia

tia

lanjut thor

2024-04-09

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 Kembalinya Sang CEO
2 BAB 02- Pertemuan Tak Disengaja
3 BAB 03 Pemandangan Tak Terduga
4 BAB 04 Bibir Memabukkan
5 BAB 05 Membela Nya
6 BAB 06 Dia Wanita Ku
7 BAB 07 Menerima Tawaran
8 BAB 08 Menatap Penuh Arti
9 BAB 09 Menjadi Sekertaris Pribadinya
10 BAB 10 Hari Pertama Bekerja
11 BAB 11 Bibir Nikmat Itu Lagi
12 BAB 12 Sisi Gelap Pria Mesum
13 BAB 13 Di Pelukan nya
14 BAB 14 Pulang Bersama
15 BAB 15 Di Jemput Pak CEO
16 BAB 16 Restoran Mewah
17 BAB 17 Posesif
18 BAB 18 Bertemu Teman
19 BAB 19 Otak Mesum
20 BAB 20 Apartemen CEO
21 BAB 21 Menghabiskan Uang
22 BAB 22 Berangkat Bersama
23 BAB 23 Datangnya Sang Kekasih
24 BAB 24 Tidak Peduli
25 BAB 25 Tak Sengaja
26 BAB 26 Emosional
27 BAB 27 Tidak Suka
28 BAB 28 Selalu Salah
29 BAB 29 Tatapan Elang
30 BAB 30 Menjemput Wanitanya
31 BAB 31 Cara Lain
32 BAB 32 Batal Makan Malam
33 BAB 33
34 BAB 34 Membantu nya dari jauh
35 BAB 35 Meluapkan Amarah
36 BAB 36 Semua Bisa Hancur
37 BAB 37 Melunak
38 BAB 38 Tidak Setuju
39 BAB 39 Bertemu
40 BAB 40 Akrab dengan Kekasihnya
41 BAB 41 Bagaimana Perasaannya
42 BAB 42 Tawaran
43 BAB 43 Salah Paham Melegakan
44 BAB 44 Obat Nyamuk
45 BAB 45 Terkejut Ada Dia Juga
46 BAB 46 Mengganggu Makannya
47 BAB 47 Memaksa Pergi
48 BAB 48 Berada Di Apartemen CEO
49 BAB 49 Tidur di Kamar
50 BAB 50 Curiga
51 BAB 51 Sangat Kuat
52 BAB 52 Bertemu Keluarga
53 BAB 53
54 BAB 54 Tidak suka
Episodes

Updated 54 Episodes

1
BAB 01 Kembalinya Sang CEO
2
BAB 02- Pertemuan Tak Disengaja
3
BAB 03 Pemandangan Tak Terduga
4
BAB 04 Bibir Memabukkan
5
BAB 05 Membela Nya
6
BAB 06 Dia Wanita Ku
7
BAB 07 Menerima Tawaran
8
BAB 08 Menatap Penuh Arti
9
BAB 09 Menjadi Sekertaris Pribadinya
10
BAB 10 Hari Pertama Bekerja
11
BAB 11 Bibir Nikmat Itu Lagi
12
BAB 12 Sisi Gelap Pria Mesum
13
BAB 13 Di Pelukan nya
14
BAB 14 Pulang Bersama
15
BAB 15 Di Jemput Pak CEO
16
BAB 16 Restoran Mewah
17
BAB 17 Posesif
18
BAB 18 Bertemu Teman
19
BAB 19 Otak Mesum
20
BAB 20 Apartemen CEO
21
BAB 21 Menghabiskan Uang
22
BAB 22 Berangkat Bersama
23
BAB 23 Datangnya Sang Kekasih
24
BAB 24 Tidak Peduli
25
BAB 25 Tak Sengaja
26
BAB 26 Emosional
27
BAB 27 Tidak Suka
28
BAB 28 Selalu Salah
29
BAB 29 Tatapan Elang
30
BAB 30 Menjemput Wanitanya
31
BAB 31 Cara Lain
32
BAB 32 Batal Makan Malam
33
BAB 33
34
BAB 34 Membantu nya dari jauh
35
BAB 35 Meluapkan Amarah
36
BAB 36 Semua Bisa Hancur
37
BAB 37 Melunak
38
BAB 38 Tidak Setuju
39
BAB 39 Bertemu
40
BAB 40 Akrab dengan Kekasihnya
41
BAB 41 Bagaimana Perasaannya
42
BAB 42 Tawaran
43
BAB 43 Salah Paham Melegakan
44
BAB 44 Obat Nyamuk
45
BAB 45 Terkejut Ada Dia Juga
46
BAB 46 Mengganggu Makannya
47
BAB 47 Memaksa Pergi
48
BAB 48 Berada Di Apartemen CEO
49
BAB 49 Tidur di Kamar
50
BAB 50 Curiga
51
BAB 51 Sangat Kuat
52
BAB 52 Bertemu Keluarga
53
BAB 53
54
BAB 54 Tidak suka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!