BAB 15 Di Jemput Pak CEO

Setiap hari tidak lupa Dinda memberikan kabar kepada sang sahabat tentang keadaan dia bahkan Alin juga sempat curhat dengan nya tentang apa yang terjadi tapi dia juga beberapa kali menyamarkan cerita agar sahabat nya tidak tahu jika yang mereka bahas adalah Dirga kakak dari Dinda sendiri. Terkadang perbedaan jam membuat kedua nya juga susah berkomunikasi tapi mereka tetap menyempatkan diri untuk berkirim kabar satu dengan yang lain nya

Hari ini , tepat sudah satu bulan Alin bekerja di perusahaan Dirga dan memang kabar nya hari ini adalah waktu nya para karyawan menerima gaji. Alin pun hanya diam lesu sekarang sebab dia tahu jika hanya dia saja yang tidak akan mendapatkan gaji sepeserpun sebab untuk bayar hutang kepada Dirga

"Huft , males banget deh rasanya berangkat kerja tapi jika gue malas kapan selesainya coba hutang gue ". Kata Alin yang sudah siap dengan setelan baju nya untuk bekerja hari ini

Dia Tampak sangat tidak bersemangat sekali hari ini bahkan melangkah pun rasanya enggan sekali

"Wah astaga". Teriak Alin ketika dia membuka pintu melihat sosok Dirga yang sudah berdiri tepat di depan nya

"Bisa gak sih ketuk pintu dulu atau berdiri jauh , bikin orang jantungan saja ". Kata Alin sambil mengelus dada nya

Dia sangat terkejut sekali kenapa bisa sepagi ini Dirga berada di depan kontrakan nya bahkan mobil mewah nya itu terparkir di halaman depan membuat Alin buru-buru menyeret Dirga untuk segera masuk ke dalam mobil

"Kau sungguh sangat tidak sopan sekali Alin bahkan aku datang tidak pernah di persilahkan untuk masuk walaupun hanya basa basi saja ". Kata Dirga

"Aku tidak ada waktu basa basi kak jadi cepat sana pergi sebelum tetangga melihat mu dan mobil mewah mu ini. bisa jadi bahan gosip setahun aku nanti ". Kata Alin mendorong Dirga untuk segera masuk ke dalam mobil nya tapi rasa nya itu sangat percuma sekali karena Dirga hanya diam mematung sambil bersandar pada mobil milik nya itu

"Kak ". Kata Alin mencoba memelas

"Masuk juga dan kita pergi bersama atau biarkan saja tetangga melihat kita dan sekalian aku akan mengatakan jika kamu adalah kekasih ku dan aku datang untuk menjemput mu ". Kata Dirga

"Dasar cowok gila, sudah ayo masuk ". Kata Alin yang kini sudah masuk lebih dahulu

Dirga tersenyum ketika dia berhasil mengajak Alin masuk ke dalam mobil nya dan kini dia pun juga melakukan hal yang sama

"Mau ngapain?". Tanya Alin

"Pakai sabuk pengaman nya agar tetap aman dalam berkendara". Kata Dirga

"Aku bisa sendiri kak jadi jangan seperti itu . Lagian aku juga bukan anak kecil kenapa di perlakukan seperti itu coba ". Kata Alin masih mengomel sambil menggunakan sabuk pengaman nya

Mobil sudah berjalan dan dalam perjalanan pun keheningan terjadi di dalam mobil tersebut bahkan Alin hanya memalingkan wajah nya sejak tadi

"Ehm , sudah sarapan ?". Tanya Dirga

"Jika belum pun tidak mungkin kan di traktir". Kata Alin

Dirga melirik Alin sekilas yang tadi menjawab tanpa melihat nya dan terus saja memperhatikan jalan

"Loh , ini bukan jalan ke kantor". Protes Alin

"Kita sarapan dulu setelah nya baru ke kantor ". Kata Dirga

"Ini sudah jam berapa , bisa telat aku ke kantor nya nanti malah kena marah Mak lampir ". Kata Alin

"Mak lampir ?". Tanya Dirga

"Eh itu maksud ku nona Susan calon istri pak Dirgantara Mawardi". Jawab Alin

Dia selalu saja keceplosan menyebut Susan Mak lampir bahkan sebelum nya dia juga seperti itu di depan Sam membuat Alin pun malu karena takut jika dapat marah nanti nya

"Aku sudah bilang jika aku sama sekali tidak menyukai nya dan dia hanya cinta sepihak saja bahkan jika papa menjodohkan ku dengan nya Mana mungkin juga aku mau karena aku hanya ingin kamu saja ". kata Dirga

"Cih , gak mempan rayuan anda pak Dirga yang terhormat ". Kata Alin

Dia merasa mual sekali dengan ucapan Dirga yang selalu membual bagi nya bahkan dia rasanya kenyang dengan ucapan Dirga yang selalu saja seperti itu jika mereka berdua bahkan jika ada Sam sekalipun dia juga akan tetap menggombal

"Ayo turun nona atau mau aku gendong masuk ke dalam ". goda Dirga

"Di kira kaki ku gak berguna apa di gendong segala ". Kata Alin

Restoran Dark Knight yang cukup terkenal menjadi tempat mereka berdua sarapan pagi ini bahkan Alin hanya bisa memandang restoran ini sebelum nya dan kali ini dia bisa masuk serta mencicipi makanan yang ada

"Ayo masuk , kenapa bengong saja ". Ajak Dirga

Di sana dia di sambut para pelayan dan scurity yang ada sebab restoran itu adalah salah satu bisnis yang Dirga miliki

"Selamat datang tuan Dirga ". Sapa Manager restoran yang turun langsung menyambut pemilik tempat tersebut

"Aku ingin sarapan di sini dengan kekasih ku ". Kata Dirga sambil memegang tangan Alin

Alin berkali-kali berusaha melepas nya tapi dia gagal malah genggaman Dirga semakin erat dan sempat juga dia merangkul Alin membuat nya mendapatkan pukulan dari Alin

"Gak usah cari kesempatan dalam hal ini ". Kata Alin

"Aku tidak pernah mencari kesempatan karena aku bisa menciptakan peluang ku sendiri ". Kata Dirga

Mereka masuk ke dalam ruangan VVIP yang mana ruangan itu hanya khusus jika Dirga datang ke sana untuk makan dan saat ini dia berada di ruangan tersebut bersama Alin

"Kenapa di sini , kenapa gak di depan saja berbaur dengan yang lain nya ". Kata Alin

"Yakin ingin di luar , jika ada yang melihat kita sarapan pagi bersama apa kamu tidak akan marah nona ". Kata Dirga

"Ya kan hanya sekedar makan saja , tidak melakukan apapun juga bukan kita berdua ". Kata Alin

"Tapi ini masih pagi dan kamu malah sarapan bersama ku , pasti banyak yang heran bukan ". Kata Dirga

"Iya juga sih, Tapi salah sendiri mengajak nya makan di sini bukan di tempat biasa saja ". Kata Alin

"Aku hanya ingin menunjukkan saja jika ada meeting dengan klien ini adalah salah satu tempat yang di gunakan ". Kata Dirga

"Tempat ini memang sangat recommended sekali sih apalagi makanannya juga juara dengan koki handal yang berkumpul di sini dari berbagai macam belahan dunia . Pasti kaya sekali pemilik nya karena di sini selalu rame dan di minati para pengunjung dari kalangan atas ". Kata Alin

Dia tahu Dark Knight, Bahkan Alin sempat juga ingin bekerja di sini namun sayang tidak mudah juga jika melamar pekerjaan di sini dan kali ini dia datang bukan untuk melamar pekerjaan melainkan sarapan

"Pilih lah menu nya , aku tinggal sebentar". Kata Dirga

Belum juga dia pergi tapi tangan nya sudah di pegang Alin membuat langkah nya terhenti sejenak dan dia menatap Alin

"Gak mungkin kan aku di tinggal di sini kak ?". Tanya Alin khawatir

Restoran ini sangat mahal jadi jika dia sudah memesan dan Dirga meninggalkan nya bagaimana dia bisa membayar makanannya coba nanti jadi Alin memastikan dulu jika Dirga tidak pergi meninggalkan dia nanti setelah dia memesan makanan

"Bawah ini untuk bayar jika aku meninggalkan mu ". Kata Dirga menaruh ATM nya dan dia juga membisik kan nomer pun ATM itu kepada Alin

Alin menatap menu makanan yang semua itu sangat enak sekali tapi dia juga tidak rakus karena akan sangat sayang jika pesan banyak namun tidak habis

Alin memesan beberapa untuk dia dan dia memang tidak memesankan untuk Dirga sebab dia tidak tahu bagaimana selera dake bos nya itu jadi dia hanya pesan untuk dirinya sendiri saja

Saat ini di tempat yang sama dengan ruangan yang berbeda terlihat Dirga sedang melakukan transaksi persenjataan ilegal nya bahkan dia tampak sangat santai dengan kacamata hitam yang sudah dia kenakan sebelum nya

"Terima kasih banyak bos Arga Sudah mau bekerja sama dengan kami ". Kata orang tersebut

Dirga di kenapa dengan nama Arga jika di dalam dunia hitam nya itu tapi banyak juga anggota kelompok seperti dia yang tahu jika dia adalah CEO perusahaan hebat

"Aku akan bisa di ajak bekerja sama jika bos kalian tidak membuat ulah dan justru sebaliknya nya , jika kalian bikin masalah aku akan melenyapkan kalian semua tanpa tersisa". Kata Dirga

Setalah Melakukan transaksi nya cukup lama dia pun kembali menuju ruangan di mana Alin berada

"Hem lama sekali , sampai kenyang aku ". Kata Alin

"Sudah selesai makan nya ?". Tanya Dirga

"Lihat kan piring nya kosong semua , jadi itu tanda nya aku sudah selesai sarapan pak Dirga dan terima kasih banyak atas traktiran nya pagi ini ". Jawab Alin

"Kamu makan tapi tidak menunggu ku ?". Tanya Dirga

"Memang nya tadi bilang jika ingin di tunggu, tidak kan . Jadi aku makan lebih dulu dan lagi aku juga tidak mengerti selera makan mu kak jadi bisa pesan sendiri saja ". Kata Alin

"Kamu memang cukup unik Alin bahkan lebih dari yang aku duga ". Batin Dirga sembari menyeringai

"Kita pergi ke kantor sekarang ". Ajak Dirga

Alin pun setuju dan dia tidak melakukan perbincangan apapun dengan Dirga hingga dia sampai di kantor

"Tumben nona telat ". Sapa resepsionis di sana

"Iya nih , ada kerjaan dadakan tadi sama pak Dirga jadi baru sampai deh . Aku ke ruangan ku dulu ya kak ". Kata Alin dengan sopan dan di angguki saja oleh rekan nya tadi

"Enak ya , baru sebulan kerja sudah mulai se enak nya saja bahkan ini sudah lebih satu jam telat nya ". Kata Susan

"Maaf Bu Susan tapi tadi saya ada kerjaan dengan pak Dirga jadi baru sampai di sini ". Kata Alin masih tetap tenang

"Kerjaan, jika ada pekerjaan di luar pasti aku yang menemani pak Dirga bukan malah kau orang udik ". Kata Susan

"Jika Bu Susan tidak percaya dengan ucapan saya , bisa anda tanyakan saja langsung kepada pak Dirga . Nah kebetulan itu pak Dirga nya juga baru datang ". Kata Alin

"Kenapa ?". Tanya Dirga ketika nama nya di sebut dan dia pun berhenti di depan mereka berdua di ikuti oleh Sam juga yang memang bersama nya membahas beberapa hal tadi

"Bu Susan tidak percaya jika tadi saya bersama anda pak Dirga dan dia mengira jika saya datang se enak nya saja padahal saya terlambat juga karena anda bukan pak Dirga ". Kata Alin menekan kan beberapa kata hingga Dirga pun juga tersenyum karena tanpa bantuan nya pun Alin bisa mengatasi Susan sendiri

"Dia memang pergi bersama ku sebelum datang ke perusahaan ini , apa itu masalah untuk mu dan lagi aku tidak perlu mengatakan kepada mu bukan apa saja kegiatan ku ". Kata Dirga

"Maaf pak Dirga , saya hanya ingin dia profesional saja dalam bekerja tidak lebih dan saya juga tidak tahu jika Alin pergi melakukan pekerjaan bersama dengan anda sebab jika bekerja di luar pasti saya yang akan mendampingi anda ". Kata Susan

"Siapapun yang aku ajak itu hak ku dan jangan pernah mengatur ku , dan satu hal lagi yang lebih penting juga , jangan terus membual di kantor dengan mengatakan bahwa kau adalah tunangan ku karena aku tidak pernah bertunangan dengan siapapun dan juga aku sudah menolak mu bukan ". Kata Dirga

Alin pun tertawa tanpa suara bahkan dia sempat membungkam mulut nya sendiri agar suara tawa nya tidak terdengar oleh Susan

"Kurang Ajar kau Alin , awas saja nanti . Aku membiarkan mu menang kali ini tapi tidak untuk nanti ". Batin Susan

"Kembali lah bekerja jika tidak ingin di pecat dan di blacklist dari semua perusahaan ". Kata Dirga lalu pergi masuk ke ruangan nya

Alin pun juga pergi ke meja nya dan dia sudah siap bekerja hari ini bahkan yang tadi nya Alin sangat tidak bersemangat kerja kini dia sangat semangat sekali

"Ben sudah melakukan pekerjaan hari ini Sam ?". Tanya Dirga

"Ben sudah pergi ke tempat Xander tuan dan dia akan melakukan penyamaran nya di sana ". Jawab Sam

"Bagus lah dan katakan kepada anak nakal itu untuk tidak ceroboh dan tetap waspada, katakan juga jangan jelalatan mata nya hingga terlena oleh wanita dan membuat nya tidak fokus dengan tujuan dia ". Kata Dirga

"Setiap hari saya sudah mengingat nya untuk selalu tidak menggunakan perasaan nya tuan namun terkadang Ben sangat sulit di beri tahu ". Kata Sam

"Seperti nya kau tidak owi mengawasi Alin dari Susan karena aku rasa dia bisa menjaga dirinya sendiri. Bantu saja dia jika memang situasi nya menyulitkan untuk dia ". Kata Dirga

"Nona Alin memang sangat berani tuan bahkan anda saja juga di libas oleh nya ". Kata Sam

"Bosan hidup kau Sam , berani bicara seperti itu kepada ku ". Kata Dirga

"Maaf tuan atas Kelancangan saya tadi ". kata Sam

"Sudah pergi lah , aku muak dengan wajah mu yang jelek itu . Membuat suasana hati ku yang sangat baik sekali pagi ini menjadi buruk ". Kata Dirga

Sam pun pamit keluar dari ruangan Dirga , jika dia tidak segera pergi pasti nya dia tidak akan mendapatkan gaji nya jadi ini . Itu hal yang sangat merugikan nya sekali

Terpopuler

Comments

Sity Trisca

Sity Trisca

seru d novelton ini bisa komentr...suka sekli

2024-04-27

0

19senja Kimpluk87

19senja Kimpluk87

Cerita ini sangat menghibur dan menarik..

2024-04-15

0

tia

tia

gimana mak lampir malu gk ditolak di depan alin

2024-04-15

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 Kembalinya Sang CEO
2 BAB 02- Pertemuan Tak Disengaja
3 BAB 03 Pemandangan Tak Terduga
4 BAB 04 Bibir Memabukkan
5 BAB 05 Membela Nya
6 BAB 06 Dia Wanita Ku
7 BAB 07 Menerima Tawaran
8 BAB 08 Menatap Penuh Arti
9 BAB 09 Menjadi Sekertaris Pribadinya
10 BAB 10 Hari Pertama Bekerja
11 BAB 11 Bibir Nikmat Itu Lagi
12 BAB 12 Sisi Gelap Pria Mesum
13 BAB 13 Di Pelukan nya
14 BAB 14 Pulang Bersama
15 BAB 15 Di Jemput Pak CEO
16 BAB 16 Restoran Mewah
17 BAB 17 Posesif
18 BAB 18 Bertemu Teman
19 BAB 19 Otak Mesum
20 BAB 20 Apartemen CEO
21 BAB 21 Menghabiskan Uang
22 BAB 22 Berangkat Bersama
23 BAB 23 Datangnya Sang Kekasih
24 BAB 24 Tidak Peduli
25 BAB 25 Tak Sengaja
26 BAB 26 Emosional
27 BAB 27 Tidak Suka
28 BAB 28 Selalu Salah
29 BAB 29 Tatapan Elang
30 BAB 30 Menjemput Wanitanya
31 BAB 31 Cara Lain
32 BAB 32 Batal Makan Malam
33 BAB 33
34 BAB 34 Membantu nya dari jauh
35 BAB 35 Meluapkan Amarah
36 BAB 36 Semua Bisa Hancur
37 BAB 37 Melunak
38 BAB 38 Tidak Setuju
39 BAB 39 Bertemu
40 BAB 40 Akrab dengan Kekasihnya
41 BAB 41 Bagaimana Perasaannya
42 BAB 42 Tawaran
43 BAB 43 Salah Paham Melegakan
44 BAB 44 Obat Nyamuk
45 BAB 45 Terkejut Ada Dia Juga
46 BAB 46 Mengganggu Makannya
47 BAB 47 Memaksa Pergi
48 BAB 48 Berada Di Apartemen CEO
49 BAB 49 Tidur di Kamar
50 BAB 50 Curiga
51 BAB 51 Sangat Kuat
52 BAB 52 Bertemu Keluarga
53 BAB 53
54 BAB 54 Tidak suka
55 BAB 55 Kesal nya CEO
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
Episodes

Updated 115 Episodes

1
BAB 01 Kembalinya Sang CEO
2
BAB 02- Pertemuan Tak Disengaja
3
BAB 03 Pemandangan Tak Terduga
4
BAB 04 Bibir Memabukkan
5
BAB 05 Membela Nya
6
BAB 06 Dia Wanita Ku
7
BAB 07 Menerima Tawaran
8
BAB 08 Menatap Penuh Arti
9
BAB 09 Menjadi Sekertaris Pribadinya
10
BAB 10 Hari Pertama Bekerja
11
BAB 11 Bibir Nikmat Itu Lagi
12
BAB 12 Sisi Gelap Pria Mesum
13
BAB 13 Di Pelukan nya
14
BAB 14 Pulang Bersama
15
BAB 15 Di Jemput Pak CEO
16
BAB 16 Restoran Mewah
17
BAB 17 Posesif
18
BAB 18 Bertemu Teman
19
BAB 19 Otak Mesum
20
BAB 20 Apartemen CEO
21
BAB 21 Menghabiskan Uang
22
BAB 22 Berangkat Bersama
23
BAB 23 Datangnya Sang Kekasih
24
BAB 24 Tidak Peduli
25
BAB 25 Tak Sengaja
26
BAB 26 Emosional
27
BAB 27 Tidak Suka
28
BAB 28 Selalu Salah
29
BAB 29 Tatapan Elang
30
BAB 30 Menjemput Wanitanya
31
BAB 31 Cara Lain
32
BAB 32 Batal Makan Malam
33
BAB 33
34
BAB 34 Membantu nya dari jauh
35
BAB 35 Meluapkan Amarah
36
BAB 36 Semua Bisa Hancur
37
BAB 37 Melunak
38
BAB 38 Tidak Setuju
39
BAB 39 Bertemu
40
BAB 40 Akrab dengan Kekasihnya
41
BAB 41 Bagaimana Perasaannya
42
BAB 42 Tawaran
43
BAB 43 Salah Paham Melegakan
44
BAB 44 Obat Nyamuk
45
BAB 45 Terkejut Ada Dia Juga
46
BAB 46 Mengganggu Makannya
47
BAB 47 Memaksa Pergi
48
BAB 48 Berada Di Apartemen CEO
49
BAB 49 Tidur di Kamar
50
BAB 50 Curiga
51
BAB 51 Sangat Kuat
52
BAB 52 Bertemu Keluarga
53
BAB 53
54
BAB 54 Tidak suka
55
BAB 55 Kesal nya CEO
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!