SELAMAT MEMBACA
LIKE DAN KOMENTNYA
💚💚💚💚💚
"Percayalah, wanita yang mencintai Allah, dekat dengan Allah. Pasti Allah akan berikan lelaki yang terbaik untuk menjaganya."
Semoga jawabanku ini tepat, dan apa yang menjadi keputusanku sudah bulat. Semoga Allah tidak murka terhadapku.
Bismillah....
"Bunda....... Suci..... " ucap suci bimbang.
"Ya suci jawab saja sesuai hati kecilmu, jangan karena ini permintaan bunda. Ayo jawab Nak bunda menunggu. "tanya bunda mulai resah.
Suci memegang cincin pemberian bundanya, diciumnya punggung tangan bundanya dan cincin itu secara bergantian.
Suci menghela nafasnya dalam dalam sang mengeluarkan secara perlahan. Tangannya begitu dingin, rasa bahagia bercampur cemas entah apa rasanya yang saat ini suci rasakan.
Tidak ingin membuat bundanya kecewa, tapi ingin bahagia.
"Bunda, suci menerima mas Zhein sebagai Imam suci, tegur suci, bila ada salah, karena suci ingin meraih surganya Allah bersama keluarga kecil suci bunda." ucap suci.
"Alhamdulillah, Suci bener Nak, menerima lamaran zhein, bunda gak lagi mimpi, keinginan bunda terwujud, pakai cincin itu nak sebagai tanda bahwa sudah ada yang memilikimu, kamu harus jaga diri dan jaga hatimu Nak." ucap bunda senang, sambil mencium kening suci, dan pipi suci bergantian. Suci pun mencium pipi bundanya dan mencium punggung tangan bundanya.
"Iya bunda, bunda yang pakaikan cincinnya untuk suci ya, bunda mau kan?" tanya suci sambil memohon.
"Iya sini bunda pakaikan, jangan pernah dilepas nak walaupun nanti Zhein memberikan mahar kepadamu, ini tanda sayang dari bunda untukmu nak, ingatlah bunda walaupun bunda sudah tiada nanti." ucap bunda sambil terisak dan memakaikan cincin itu di jari manis suci, dan pas sekali cocok dengan kulitnya.
"Bunda jangan ngomong gitu ah, suci gak suka, suci takut, masih pengen sama sama bunda, Mas Zhein kapan pulangnya bunda" tanya suci.
"Ada yang sudah rindu nih, suci kalau Minggu depan menikah bagaimana? pernikahan jangan ditunda tunda tidak baik, lebih baik pacaran setelah nikah itu nikmat, apalagi kamu mau ikut Zhein ke Kairo, kalo sudah halal kan terhindar fitnah, gimana?" tanya bunda.
"Bunda pasti lebih tahu yang terbaik untuk suci dan mas Zhein, suci beli khatam bunda, suci selesain khataman dulu ya bunda. Tapi bunda, mas Zhein yakin bisa Nerima suci." tanya suci.
"Iya nak, dia sendiri yang minta melambatkan kamu, Zhein takut ditolak. Kalau sudah tahu diterima pasti dia cepat pulang mengurus pernikahanmu. Apa kita telepon Zhein sekarang biar dia tidak cemas." ucap bunda tersenyum.
Bunda mengambil Hpnya dan mulai mencari nama anaknya. Bunda menekan tombol hijau tanda memanggil, dan meloudspeaker biar terdengar semua.
***Zhein sayang calling.....
"Assalamualaikum bunda, ada apa malam malam telepon Zhein. Suci sudah datang bunda? dia baik baik saja kan, jangan lupa makan dan sholat bunda, ingatkan suci., bunda sedang apa?" ucap Zhein panjang lebar.
Bunda tersenyum sambil melirik suci, yang dilirik tersipu malu, bagaimana tidak mertuanya seakan menggodanya.
"Waalaikumsalam, kok cuma suci yang ditanyain. Bunda gak ditanyain? kamu kapan pulang Nak?" ucap bunda penuh penekanan.
"Bunda, Zhein baru datang belum juga menginap susah ditanyakan pulang, kan misi Zhein belum terlaksana bunda." ucap Zhein.
"Bener kamu gak mau pulang, kamu gak mau mempersiapkan pernikahanmu, mau pengantin wanitanya diambil orang, ya sudah bunda tutup ya, ***..... " ucapan bunda langsung terpotong Zhein.
"Bunda ngomong apa, apa maksud bunda, siapa yang akan menikah bunda?" tanya Zhein pada bunda.
Bunda pun memberikan HP nya kepada suci, agar suci menjelaskan.
"Assalamualaikum mas zhein, ini suci. Suci menerima lamaran Mas Zhein lewat bunda, suci ingin menyelesaikan bacaan Qur'an suci beberapa ayat lagi, suci usahakan tiga hari lagi selesai. Satu permintaan auci, suci ingin menikah sederhana dan dilaksanakan tiga hari lagi, karena menurut suci menyempurnakan separuh agama dengan menikah itu tidak perlu mewah, yang penting sakral. Itu saja mas, waalaikumsalam." ucap suci sambil memberikan HP nya kepada bunda.
"Zhein tuh pengantin perempuannya hanya memberikan waktu 3 hari. Siap tidak siap kamu harus siap. Jadi persiapkan dengan baik, jangan kecewakan bunda." ucap bunda.
"Iya bunda, Zhein akan kembali, waalaikumsalam.." ucap Zhein mantap.
Zhein masih tidak percaya dengan apa yang diucapkan bunda dan suci. Perasaan bahagia begitu menyelimuti hatinya. Alhamdulillah ya Allah Engkau telah mengabulkan doaku, nama yang ku titipkan di sepertiga malamku pun Engkau jaga untukku, semoga ini awal kebaikan untukku, kumohon ridho mu ya Allah, batin Zhein.
Zhein pun membereskan kembali baju bajunya ke dalam kopernya. Dan akan berpamitan pada Pak kiyai, bahwa pernikahan nya akan dilaksanakan 3 hari lagi.
Zhein pun bertemu dengan pak kiyai dan membicarakan maksud tujuan dan pamit untuk kembali.
"Maaf pak kiyai sudah merepotkan, bunda baru saja telepon bahwa pernikahan Zhein akan dilaksanakan 3 hari lagi, menunggu khatam, Zhein pamit undur diri dalam untuk umi" ucap Zhein sambil mencium punggung tangan pak kiyai.
"Iya Zhein, bapak ikut senang, bimbing istrimu Zhein menjadi wanita Sholehah, dan menurut pada suaminya, hati hati dijalan, kalau lelah beristirahatlah. Dalam untuk bunda mu, ucapkan terima kasih, telah memberikan dana untuk pembangunan ponpes ini.', ucap pak kiyai lembut.
"Assalamualaikum, pak kiyai.", ucap Zhein sambil menyalakan mobilnya.
"Waalaikumsalam Zhein." , ucap pak kiyai.
Zhein pun mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Perasan bahagianya benar benar tidak terbendung lagi. Sebentar lagi ia akan menikahi wanita yang amat ia cintai dalam diamnya. Hanya Zhein yang tahu, sebesar apa cintanya untuk suci. Zhein berjanji akan membahagiakan suci, seperti ia membahagiakan bundanya.
Empat jam perjalanan sungguh tak terasa karena kejenuhan dan kebosanan hilang dengan kebahagiaan. Rasa lelah menyetir pun hilang tat kala mengingat suci yang telah menantinya di rumah.
Di lain tempat, suci pun akhirnya menemani bunda tidur di kamar bunda, karena permintaan bunda. Perasaan senang yang menyelimuti hati dan pikirannya sungguh sangat menyita karena satu nama Zhein.
Bunda yang sudah tertidur sejak tadi membuat pikiran suci pun melayang. Ia teringat janjinya pada Fathan, apa kabarmu mas Fathan, maafkan suci sudah membuatmu menunggu jikalau itu benar. Suci juga menunggu, tapi sampai hari ini pun mas Fathan tidak ada kabar, apalagi menanyakan tentang aku. Seharusnya kamu membantuku mendapatkan hidayah itu, bukan menyuruhku untuk mencarinya sendiri, seharusnya kita berjuang bersama sama.
Maafkan aku, sebentar lagi aku akan menjadi istri orang dan aku harus melupakan cinta yang baru tumbuh itu. Dan aku ingin mencintai suamiku secara utuh tanpa ada yang tersisa. Aku berharap ridhoMu ya Allah.
Mas Zhein aku mencintai karena Allah....
-------------------
BAGAIMANA PART INI
SETELAH INI ADA KONFLIK BATIN LAGI YA
TERIMA KASIH SUDAH MELIPIR BACA
💚💚💚💚💚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Lela Lela
👍👍👍
2022-11-09
0
⍣⃝⃞🌈ᶫᵒᵛᵉᵧₒᵤ★᭄᭄R⃟нǟᰔᩚянǟ☯︎⃟࿐❥
☆┌─┐ ─┐☆💎💜
│▒│ /▒/
│▒│/▒/ 🆁🄷🅰 💐🌿
│▒ /▒/─┬─┐ 🆁🄷🅰
│▒│▒|▒│▒│
┌┴─┴─┐-┘─┘
│▒┌──┘▒▒▒│🌻
└┐▒▒▒▒▒▒┌┘
🌹└┐▒▒▒▒┌
crazy up thoorr ....
zemangaaatttttttt
💘🍀🌹🌿💎🌴💐🌴
2021-05-10
1
Hamida Anggraeni
setuju dg pemikiran suci
seharusnya fathan tidak membiarkan suci sendiri menggapai hidayah dr Allah SWT
justru zhein yg terus mendampingi suci utk meraih hidayah dan ridho Allah SWT
2021-05-04
0