SELAMAT MEMBACA
DUKUNG CERITA KU YA...
💚💚💚💚💚
" Selemah - lemahnya kita menghadapi hidup Sebesar apapun masalah yang ada. Tetaplah hamparkan sajadah untuk bersujud kepada-Nya. Sebab, tidak ada yang terjadi jika Allah telah nenghendakinya. "
" Assalamualaikum bunda, suci pulang. Bunda dimana, ini suci beli martabak manis kesukaan bunda, yuk kita makan bersama bun." ucap suci.
" Waalaikumsalam, Nak suci, Alhamdulillah sudah datang kesayangan bunda. Gimana butiknya?, mana martabaknya bunda dari tadi pengen ngemil", ucap bunda lembut.
" Alhamdulillah bunda ramai, mungkin besok mau cari cari barang yang up to date, tadi banyak permintaan model dan warna.", ucap suci sambil membuka bungkusan martabak manis dan mengambil air ke dapur untuk bunda.
" Makasih ya suci, kamu memang anak yang perhatian ", ucap bunda.
" Iya sekarang bunda makan dulu ya, apa mau suci suapin ", tanya suci lembut.
" Suci, kalo sudah beres kita ngobrol di kamar bunda, sekalian temenin bunda dikamar, kamu mau nak?", tanya bunda.
" Iya bunda", jawab suci.
Tak terasa kebersamaan bunda dan suci yang begitu hangat. Sudah satu jam lebih bercengkerama sambil menonton TV dan menikmati martabak manis yang dibawa suci. Sungguh nikmat ya ALLOH, jangan kau renggut lagi kebahagiaan ini dengan halilintar halilintar yang tak sanggup ku terima. Hanya do'a yang ku panjatkan untuk bunda agar terus sehat dan bahagia.
" Bunda, mau ke kamar sekarang? yuk suci temani, tapi suci beresin ini dulu ya." tanya suci.
" Ya bunda tunggu suci". ucap bunda sambil membantu suci membersihkan sisa sisa martabak tadi.
Suci pun menggandeng bunda menuju kamarnya, setelah membersihkan gelas dan bungkus martabak. Bahagia itu ternyata benar sederhana. Hanya sebungkus martabak kalau di beli secara ikhlas dan dari hasil kerja keras, sungguh menjadi kebahagiaan yang tidak terkira.
Suci dan bunda sudah berada dalam kamar bunda. Bunda duduk di tepi ranjang, sedangkan suci duduk dibawah dengan kepala diletakkan di paha bundanya. Adab duduk orang yang lebih muda seperti itu.
Secara suci keturunan ningrat, jadi paham betul tentang etika, adab dan tutur kata sehari hari.
" Nak suci, bunda mau bicara serius, jangan potong pembicaraan bunda kecuali bunda yang tanya, apa kamu siap? atau kamu lelah mau istirahat? biar kita lanjutkan besok saja.", tanya bunda.
" Suci siap bunda, tidak lelah, apa yang ingin bunda tanyakan kepada suci?", tanya suci.
" Bagaimana bacaan Qur'an mu, sudah khatam?", tanya bunda membuka pembicaraan.
" Sudah di ayat 78 bunda, surat An- Baba, doakan lancar bunda.", ucap suci.
" Tentu saja Nak, bunda selalu mendoakan yang terbaik untuk suci. Bunda ada satu permintaan, maukah suci mengabulkan permintaan bunda, mungkin ini permintaan yang pertama dan terakhir untuk bunda untukmu suci, apa kau bersedia?", tanya bunda.
Dengan tersenyum manis suci menganggukkan kepalanya tanpa beban. Hanya bunda dan eyang yang suci punya, apapun permintaan mereka pasti suci kabulkan kan, asal itu tidak sulit, baginya dikelilingi oleh orang orang yang menyayanginya itu adalah kebahagiaan tersendiri. Maklum Suci anak broken home, haus akan kasih sayang, apalagi saat ini namanya sudah di coret dalam kartu keluarga orang tuanya.
" Apa bunda?, apapun itu insya Allah suci lakukan demi kebahagiaan bunda.", tanya suci.
" Suci tahu, bunda sayang sekali dengan suci, sudah seperti anak kandung bunda. Bunda kenal suci luar dalam, masa lalu kelam suci, keluarga suci, masalah suci, bunda paham dan itu tidak menyurutkan rasa sayang bunda kepada suci. Niat suci untuk berhijrah mencari ridho ALLOH, suci lakukan sendiri bukan karena bunda ataupun siapapun itu. Dan umurmu sudah menginjak 20 tahun, apakah kamu tidak mau berunah tangga nak", tanya bunda.
" Mau bunda, suci ingin menyempurnakan separuh agama suci dengan nenikah, membina rumah tangga yang sakinah Mawadah Warahmah, suci ingin calon imam suci bisa membimbing suci menjadi wanita, istri dan ibu yang baik. Karena masih banyak hal yang belum suci ketahui tentang agama suci, dan suci berharap mendapatkan laki laki yang shaleh, sabar, tulus dan bisa menerima suci apa adanya, termasuk menerima masa lalu dan keluarga suci." terang suci. Tak terasa bulir bening pun sudah mengalir di pipi suci, suci hanya ingin ketulusan.
Bunda pun menghapus air mata Suci. Mengecup kening Suci pelan, seperti anak dan bunda yang sedang mengungkapkan perasaan yang terpendam
" Suci menurutmu seperti apa Zhein?" , tanya bunda sambil mengelu elus kepala suci yang tertutup hijab.
" Mas Zhein itu laki laki nyaris sempurna, sampai suci tidak tahu, apa kekurangan mas Zhein, karena sejatinya kesempurnaan milik Alloh bunda. Kenapa bunda tanyakan itu kepada suci?", ucap suci tenang.
" Maksud bunda, Zhein itu seperti apa, apakah kamu suka?. Kalau bunda minta kamu menikah dengan Zhein apakah kamu akan menerima nya suci, ini permintaan bunda", tanya bunda lembut.
Bunda yang masih mengusap usap kepala suci pun , kaget tiba tiba suci pun mengangkat kepalanya menatap bundanya teduh. Sambil mencium punggung tangan bunda.
" Bunda gak salah menikahkan aku dengan mas Zhein, aku bagaikan langit dan bumi bunda. Mas Zhein paham agama dengan baik, mas Zhein lulusan Kairo, dan dia ustadz bunda. Suci cuma gadis yang baru mendapat hidayah masih banyak kekurangan. Tidak mungkin kerikil menggapai berlian bunda. Tolong bunda jangan minta yang aneh aneh. Suci gak mampu mengimbangi mas Zhein, takut mas Zhein malu.", ucap suci jujur.
Bunda mengambil sesuatu dari atas mejanya, kotak kecil berwarna hijau, dibukanya kotak itu diambilnya cincin bermata hijau itu dan diberikannya kepada suci.
" Suci, cincin ini pemberian dari almarhum ayah Zhein. Dan bunda bertekad akan memberikan ini untuk istri Zhein kelak. Kamu tahu Nak, Zhein itu mencintaimu, dia pergi untuk menenangkan diri, pikiran dan hatinya. Bukan berarti menjauh dari kamu tapi Zhein ingin tahu bahwa kamu itu membutuhkan dia. Rasa cinta itu akan hadir, karena rasa sayang, ketulusan, keikhlasan, pengorbanan, dan rasa saling membutuhkan takut kehilangan satu sama lain. Bunda berharap, kamu bisa menerima Zhein terlebih kekurangannya. Kamu tau suci, setelah ayahnya meninggal Zhein itu berubah menjadi dingin dan diam, dia hanya belajar belajar dan berorganisasi. Jarang bicara dari hati ke hati. Semenjak bertemu kamu, seolah jiwanya sekarang menghangat. Zhein yang dingin berubah menjadi laki laki yang dewasa dan bijak. Sekarang juga sering tersenyum, dulu senyum nya itu mahal. Satu hal lagi, bersamamu Zhein menjadi begitu penyayang. Gimana Suci? ok ini cincinnya, kalau kamu menerima Zhein pakailah cincin ini, kalau kamu tidak mau menerima Zhein letakkan kembali ke dalam kotaknya dan bunda harus mencari pemilik hati yang bisa menerimanya." , tanya bunda tanpa paksaan.
Deg...
Deg...
Deg...
" Bunda haruskah dijawab saat ini, adalah waktu berpikir untuk suci." tanya suci pelan.
" Iya suci harus sekarang, buat bunda jawaban pertama itu dari hati bukan dari pikiran, kalau kamu memikirkan jawaban sudah tentu banyak pertimbangan. Kalau kamu punya niat yang baik, yang tulus semua bisa dijalani bersama sama, jadi jawabanmu apa suci?" , tanya bunda pelan.
Waktu suci hanya sebentar. Jawaban yang tidak mungkin bisa dirubah, demi masa depan ku, anak anakku dan keluarga kecilku.
Sekelebat terlintas bayangan Fathan tersenyum.
Bagaimana ini, apa yang harus aku jawab untuk bunda, batin suci.
" Bunda...." panggil suci, bunda pun sudah siap dengan jawaban suci.
---+++++---++---
GIMANA NIH
AUTHOR BINGUNG.....
KOMENNYA YA
TERIMA KASIH SUDAH MELIPIR
💚💚💚💚💚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Lela Lela
Mendingan sm zhein suci
2022-11-09
0
Lela Lela
wualah ada bayangan kekasih yg dulu
2022-11-09
0
🅒︎🅒︎🅣︎🅥︎
🌹
2021-05-05
0