Kesucian Syahadat
SELAMAT MEMBACA
💚💚💚💚💚
- Refter Yayasan Bakti - 06.00 WIB
"Selamat pagi" ucap serempak seluruh siswi asrama kepada guru pembimbingnya.
"Selamat makan anak-anak!" ucap guru pembimbing tak lain Anastasia biasa dipanggil Bu Ana.
"Jangan lupa berdoa kemudian siap bersekolah, belajar yang rajin anak anakku, sukses selalu" ucap Bu Ana kembali.
Menjadi kebiasaan saat jam makan pagi yang berisik, bagaimana tidak satu ruangan itu dihuni sekitar 20 siswi asrama kelas XI. Terbayang ramainya, betisiknya, celoteh asalnya ditambah mengantre untuk mendapatkan sarapan pagi.
"Hari ini, apa lauknya?" tanya Suci kepada Lala temannya.
"Nasi goreng sama tempe goreng" jawab Lala singkat.
Dan Suci pun hanya ber oh ria. Kembali lagi dalam barisannya menunggu antrian.
Menu di asrama sangatlah sederhana selalu mengutamakan sayur mayur dengan lauk pauk tahu atau tempe yang dikreasikan sang tukang masak. Makan ayam goreng pun seminggu hanya sekali dan rasanya sungguh nikmat dan hari Minggu menjadi hari yang selalu ditunggu.
Suci salah satu murid pintar di sekolahnya selalu mendapat peringkat 2 yang selalu membuat namanya di kenal si otak encer karena hafalannya yang TOP CER. Tapi banyak juga rival yang tidak suka dengannya termasuk Vena musuh besar nya dalam hal pelajaran. Suci tetaplah suci yang berbaik hati, ramah dan tidak sombong, tetap sayang kepada dengan teman temannya karena sudah dianggap seperti keluarga sendiri.
Rina, Ima, dan Nana adalah sahabatnya mereka berasal dari daerah yang berbeda beda bertemu di asrama yang kemudian menjadi keluarga baru dimana suka duka mereka jalani. Sudah 2 tahun di asrama mereka mulai terbiasa dengan aktivitas yang menjadi rutinitas dari mulai bangun pagi hingga tidur malam sudah terjadwal dari guru pembimbing mereka.
-Kelas XI IPS2 - 10.30 wib-
Suasana pelajaran hari Kamis ini sungguh membosankan. Bu Wanti itulah guru BK yang mengisi tentang belajar Konseling keputrian katanya sih biar jadi cewek anggun dan elegan. Dari belajar fashion, masak, Budi pekerti sampai cara belajar makan yang baik.
Banyak hal pelajaran yang kita ambil bersekolah disini.
"hoeammmmm ngantuk nih!" ucap Nana memelas.
"Iya sama Na." jawab suci datar.
"laper nih, pada laper gak?" ucap Ima tak kalah.
"Istirahat kita langsung ke kantin ya pengen pentol pak purman, mau?" ucap Suci sambil membayangkan makanan favoritnya itu.
Nana pun langsung menimpali, "Apa pentol pak purman sejak kapan woyyy doyan pedes? ayo jangan - jangan loe naksir anaknya pak purman? hayoooo?" selidik Nana kepada suci.
Rina cuma tersenyum karena cuma dia yang tahu kalo Suci suka dengan kakak kelasnya itu yang merupakan anak dari penjaga kantin.
"OMG, serius Suci, gak salah denger kan?" serentak Ima dan Nana spontan.
"Sejak kapan Suci loe suka sama kak Surya?" tanya Ima yang mulai penasaran.
Dan Suci pun hanya memutar kedua bola matanya dengan malas menanggapi kekepoan mereka.
Brakk......
Bu Wanti guru yang terkenal alim dan lemah gemulai itu mengetuk keras penggaris panjang di meja Suci, membuat keempatnya kaget dengan mata mendelik.
"Coba jelaskan kembali apa yang ibu jelaskan tadi, Suci, Ima, Nana dan Rina maju ke depan. Kalau sampai tidak bisa menjelaskan silahkan keluar dan berdiri dilapangan sambil hormat bendera sampai istirahat selesai!" ucap Bu Wanti dengan nada tegas.
Entah kenapa baru kali ini Bu Wanti bersikap seperti ini dan ini baru pertama kalinya memberi hukuman pada muridnya, mungkin sedang PMS.
Dengan gontai empat sekawan itu keluar kelas menuju lapangan dan berdiri menghadap Tiang bendera. Tidak ada yang berbicara semua diam dan hormat pada bendera merah putih.
Panas terik matahari begitu menyengat, peluh mulai bercucuran dari dahi meluncur bebas ke pipi dan ke leher.
-Istirahat- 11.30-
Surya adalah pria sederhana dengan aura yang bisa membuat para kaum wanita klepek-klepek. Surya anak kelas XII IPA1. Pintar dan tampan, pria sederhana yang dingin tapi baik. Setiap istirahat selalu membantu Ayahnya berjualan di kantin dan dia tidak malu dengan apa yang dia punya. Malahan jualannya selalu ramai walaupun sedikit modus maksud dan tujuan yang membeli karena ujung ujungnya hanya ingin ketemu Surya karena pembelinya kebanyakan perempuan yang sudah jatuh hati pada ketampanan Surya.
Jone, Nanda dan Markus sedang nongkrong ditempat favorite mereka dibawah tangga. Sambil sesekali makan pentol mereka terlihat santai dan tetep terlihat tampan apapun kondisinya, karena mereka memang most wanted SMU BAKTI termasuk Surya hanya saja Surya selalu sibuk saat di jam istirahat.
Sementara di lapangan Empat sekawan yang sedang menjalani hukuman mendengar bel istirahat mereka langsung menoleh ke arah kantin karena memang perut mereka sudah meronta ronta untuk diisi. Merekapun kompak pergi ke ruang BK untuk menemui Bu Wanti karena telah selesai menjalani hukuman.
Setelah bertemu dengan Bu Wanti, mereka pun diijinkan untuk beristirahat dan mereka langsung menuju ke arah kantin untuk makan.
"Maaf mbak pentolnya habis." ucap pak purman pelan.
Nana pun cuma bisa meringis dan ketiga temannya kompak berucap, "trus kita makan apa donk!" dengan suara lantang.
"Kompak bener, udah kayak paduan suara." ucap surya mengejek.
"Ih ...kak Surya sirik aja." ucap Nana polos.
"Itu masih ada batagor dan mie ayam di sebelah, daripada perut kosong nanti sakit lagi." ucap Surya kembali.
Empat sekawan itu hanya berpandangan karena jujur mereka sudah ngidam pentol dari pelajaran BK tadi. Akhirnya Ima memesankan batagor dan es teh manis untuk empat sekawan.
Suci hanya diam sesekali melihat ke arah kantin, tanpa sengaja Surya pun sedang melihat ke arah Suci. Surya tersenyum ke arah Suci, melihat itu suci pun membalas senyum termanisnya untuk Surya.
Cinta dalam diam itu yang dirasakan Suci.
Hanya mengagumi sosok Surya. Mengingat senyum Surya membuat jantung Suci berdebar debar, senyumnya menambah ketampanan Surya. Inikah yang dinamakan CINTA PERTAMA atau CINTA MONYET..... entahlah......
skip
Waktu terus berjalan hingga UAS semester 1 dengan duduk diacak. Suci mencari namanya dipapan, riuh suara ketiga temannya yang melengking menemukan satu per satu dikelas mana mereka akan duduk. Suci sekelas dengan Ima di ruangan 5. Mereka mencari ruangan tersebut dan masuk melihat nama yang ada di meja. Satu per satu Yap Suci duduk bangku ketiga dari depan sedangkan Ima ujung belakang baris kedua. Bel berbunyi tanda masuk, semua peserta ulangan pun masuk ke ruangan termasuk Surya. Suci pun terlihat kaget melihat Surya masuk ke ruangannya dalam hati berkata yes sekelas lumayan bisa lihat jadi penyemangat Suci. Surya pun duduk disebelah Suci, OMG jantung Suci berdegup kencang. Perasaan apa ini antara senang juga takut.
Surya pun tersenyum manis dan menyapa.. " Hai Suci sudah siap ulangannya" tanya Surya.
Suci pun hanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum manis.......
TERIMA KASIH SUDAH MELIPIR
JAZAKALLAH KHAIRAN
💚💚💚💚💚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Nova Septiarini
Assalamualaikum
2022-02-12
0
Mira Mds
.
2021-07-03
1
Rin
hhm
2021-06-02
1