SELAMAT MEMBACA
..... 💚💚💚........
Surya pun tersenyum manis dan menyapa.... "Hai Suci sudah siap ulangannya" tanya Surya.
Suci pun hanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum manis........
Ujian akhir pun sudah dimulai. Panik, gugup, takut dan cemas bercampur menjadi satu, keringat mulai menampakkan butirannya satu - satu di kening dan leher.
Gimana enggak, Senin pagi sudah dikasih sarapan Matematika, ya mubeng, kepala berasa nyut nyutan.
Suci dan Surya pun tidak luput dari ketegangan dalam mengerjakan ujian tersebut. Boro-boro mau senyum, waktu 120 menit gak akan cukup kalau rumusnya belum ketemu.
Bell tanda ujian berakhir pun selesai. Tidak disangka Surya memulai pembicaraan kepada Suci.
"Suci mau ke kantin? ini aku ada sesuatu buat kamu, dibaca ya Suci. Aku mau ke kantin bantu Bapak dulu." ucap Surya sembari memberikan amplop berwana pink kepada Suci.
Suci pun sontak terhenyak kaget dengan jantung berdegup gak jelas ada rasa senang tapi tertahan. Sambil menerima amplop Suci pun berkata, "Iya kak nanti Suci baca, terima kasih." ucap suci dengan tenang.
Hah.......kata- kata itu meluncur begitu saja bagaikan sudah terbiasa keluar dari mulutku ini, gumam Suci.
"Surya pun tersenyum dan berkata, "Terima kasih Suci, aku tunggu balasanmu." ucap Surya.
Kisah Cinta SMU, lucu sudah pasti, konyol tentu saja iya, berbunga bunga Oya pasti. Seperti itu bukan rasanya. Cinta yang kekanak-kanakan, dan hanya butuh sebuah status. Harga diri kalau jomblo itu jatuh.
Tatapan yang membius bila sudah tersenyum dengan manis.
Ahhh..... kak Surya kenapa baru sekarang kamu kasih surat untukku, batin Suci.
Seakan sudah lupa dengan ujian matematika tadi, melupakan tiga soal essay yang belum pasti jawabannya, yang jelas Suci saat ini sedang bahagia.
Pulang sekolah, Suci pun langsung kembali ke asramanya kemudian makan siang bersama dan dilanjutkan tidur siang. Kegiatan akan dimulai lagi pukul empat sore dengan mandi sore dan kemudian siap siap untuk belajar sore.
Di waktu jam tidur siang saat teman temanya tidur, Suci mulai membuka isi surat itu.
Dear Suci...terkasih...
Maaf sebelumnya telah mengganggu aktivitasmu di asrama. Aku pria yang tidak bisa romantis seperti teman temanku yang lain. Tapi sebelum aku lulus aku mencoba untuk jujur mengungkapkan perasaanku kepadamu. Mungkin aku bodoh terlalu memendam ini tapi aku lebih bodoh bila tidak mengutarakan isi hatiku.
Aku menyukaimu Suci.. Engkau gadis sederhana dan periang. Aku sering tersenyum dengan kelakuanmu dan melihat senyuman mu membuatku ingin berjuang untukmu.
Suci apakah kamu punya perasaan yang sama ? kalo iya balas surat ini Suci.
Minggu besok jatah anak asrama pulang, maukah kamu ku antar pulang Suci.
selamat belajar Suci agar tetap pada prestasimu.
Salam Sayang selalu
Surya
Sudah dipastikan bagaimana kembang kempisnya hidung Suci.
Bagaimana bergetarnya rasa dihatinya. Bagaimana dengan tingkat kewarasan jiwanya yang sedikit terganggu akibat bahagia. Oh ... Suci cintamu tidak bertepuk sebelah tangan ternyata kalian punya perasaan yang sama... iya sama...perasaan sayang dan cinta... Tapi benarkah ini rasa cinta atau hanya kagum?....
Tidak perlu aba aba, Suci pun langsung membalas surat itu dengan penuh semangat.
Semangat 45 itu yang dirasakan Suci. Belajar pun terasa ringan tanpa beban. Tak sanggup lagi menunggu hari esok. Untuk memberikan surat balasan yang telah suci tulis untuk Surya.
skip....
Hari kedua ujian dimulai dengan mapel jam pertama Akuntansi. Oh lagi lagi dibuat bingung antara debet dan kredet. Pengakuan hutang piutang dan bunga. Olalala.... Empat sekawan pun mulai ribut karena kurang persiapan, semalam bukannya tidur malah buka sesi curhat.
Suci hanya diam dan menunggu kedatangan Surya.
Empat sekawan pun yang melihat kegelisahan suci, ikut menggodanya.
"Cie..... cie.... yang lagi nunggu kang mas jhe!" ucap Ima dengan logat Jawa yang kental.
Nana pun heboh dengan suara sumbang menyanyi dengan syair yang tidak jelas. Rina pun juga tidak mau kalah ikut menggoda juga.
trett trettt.........
Bel berbunyi tanda masuk ke ruangan masing masing. Empat sekawan pun berpisah. Sukses ya semua berpelukan. Saling menguatkan dan memotivasi.
Suci pun sudah duduk yang di ikuti oleh Surya. Surya sengaja masuk pas bel masuk karena malu bertemu Suci. Surya lebih senang belajar dengan teman temannya yang most wanted di tempat favoritnya dibawah tangga, hanya Surya yang belajar serius sedangkan ketiga temannya hanya sibuk menggoda adik kelas yang lewat.
Surya yang sudah duduk disebelah Suci pun ikut tegang karena jadwal ujian XII IPA adalah fisika. Pelajaran yang cukup sulit dijelaskan harus menghafal rumus secara tepat.
Siap tidak siap ujian tetap berlangsung.
Surya pun tidak konsen dengan ujian kali ini matanya terus memandang Suci berharap harap cemas. Tapi mau tidak mau, Surya harus tetap berusaha konsentrasi dan mengerjakan kembali ujiannya hingga selesai.
trett trettt.......
Tanda ujian telah berakhir. Suci sengaja belum memberikan balasan surat itu kepada Surya. Menunggu tepat saat akan pulang. Mereka sibuk membereskan alat tulis ke dalam tas.
"Kak Surya maaf ini surat balasannya yang kemarin, maaf baru Suci kasih sekarang, takut ganggu belajar Kak Surya." ucap Suci datar.
"Iya Suci gak papa, terima kasih sudah dibalas, kakak pulang dulu mari Suci." ucap Surya sedikit gugup.
Surya pun dengan cepat melangkahkan kaki agar cepat sampai di rumah. Satu hal yang harus diketahui bahwa Surya bukan anak asrama, Surya anak luar asrama karena rumahnya sangat dekat dengan sekolah.
Asrama diperuntukkan bagi anak anak dari luar kota ataupun luar pulau.
Sesampai dirumah, Surya pun langsung masuk ke dalam kamar karena situasi rumah nadih sepi, biasanya bapak ibunya masih di pasar. Perlahan dibukanya surat tersebut kemudian dibaca.
Teruntuk Kak Surya....
Terima kasih Kak Surya atas rasa sayang yang telah kakak simpan untukku. Suci pun memiliki rasa yang sama. Jalani saja dulu karena kakak sebentar lagi lulus dan pasti kakak punya cita cita yang harus digapai.
Hari Sabtu Suci pulang kak, kalau mau Anter boleh sampai terminal. Rumah Suci jauh, nanti kapan-kapan saja kak main ke rumah Suci.
Dari yang menyayangimu
Suci 💕
Senang tentu saja. Cintanya tak bertepuk sebelah tangan. Ini baru awal, jalan kita masih panjang. Karena aku tahu keluarga Suci itu keturunan ningrat pastinya akan ada penilaian bobot bibit bebet yang jadi tolok ukur untuk bisa menjadi pendamping suci kelak, walaupun seiman.
Cinta yang bersambut membuat keduanya selalu menjadi pasangan yang berbahagia dari surat suratan. Makan bareng sewaktu istirahat dan mengantar Suci sampai pintu gerbang asrama. Ya seperti itulah kisah cinta mereka. Kisah cinta SMU itu memang indah, kuno tapi terukir kenangannya sepanjang masa. Sama sama malu tidak ada gandengan hanya jalan beriringan, itu saja sudah membuat hati senang. Tidak mengenal ciuman atau apapun. Hanya memandang rindu pun terobati.
Beberapa bulan kemudian........
Tak terasa sudah waktunya perpisahan kelas XII hanya ada tangisan, candaan, curhatan, tertawa dan cekikikan yang numplek jadi satu. Perpisahan kali ini hanya upacara pembubaran dilanjutkan acara bebas. Sama seperti Suci dan Surya yang harus sama sama mengikhlaskan demi cita cita yang akan dicapai.
Janji Surya kepada Suci untuk melamar setelah sukses nanti.
"Suci harus tunggu kakak, kakak mau cari pekerjaan agar sukses dan bisa melamar kamu" ucap Surya.
Suci sudah pernah ke rumah Surya dan diperkenalkan dengan kedua orang tuanya, restu pun sudah didapat. Mungkin Suci sendiri belum berpikir melangkah jauh. Cita citanya sebagai Akuntan yang selalu diidamkannya, untuk bisa menjadi wanita karir.
"Kak Surya jangan jadikan Suci sebagaibeban, lakukan yang terbaik, kalo jodoh tidak akan pergi." ucap Suci.
"Aku selalu mencintaimu Suci simpanlah cincin ini sebagai tanda cinta kita." ucap Surya sambil memberikan cincin kepada suci.
"Maaf kak, suci tidak bisa. Kita gapai dulu cita cita kita baru kita memikirkan masa depan." ucap suci sambil meninggalkan surya.
Skip...
Setahun kemudian....
Suci pun lulus dengan nilai tertinggi, dan Suci melanjutkan Kuliah di Universitas Ternama di Yogyakarta. Universitas yang menjadi impian Suci selama ini, dan suci pun diterima dengan jurusan yang sangat disukainya yaitu Ekonomi Akuntansi.
Hubungannya dengan Surya masih adem ayem, surat surat mereka masih menjadi saksi hubungan mereka.
Suci pun tinggal bersama Eyang nya sambil menunggu, perkuliahannya dimulai. Karena bosan dan jenuh. Suci pun mulai membuka diri dengan teman teman se-kampungnya, tentunya kegiatan yang positif.
Libur kelulusan yang begitu panjang karena menunggu masuk kuliah masih lama. Suci pun terbiasa tanpa kabar Surya, terakhir Surya pindah kerja dan pindah kota, dan belum sempat mengabari suci, dan Suci pun sudah lulus dari SMU BAKTI.
Suci mulai aktif dengan kegiatan di kampungnya mulai dari senam, main voli, pingpong, jadi penyiar radio dadakan dan karaoke bersama dengan anak anak di kampungnya.
Kegiatan demi kegiatan dilakukan dengan kebersamaan tawa dan canda, sampai suatu saat Suci pun nyaman dengan salah satunya. Sebut saja namanya Fathan, lengkapnya Muhammad Fathan. Fathan berusia 5 tahun lebih tua dari Suci dan baru saja keluar dari pondok pesantren. Fathan selalu ikut kegiatan rohis dikampung ya dan dia sebagai Ketua IRMA ( IKATAN REMAJA MADJID).
Satu kata untuk Fathan gumam Suci.
"Ganteng" ketua IRMAnya, batin suci.
---------------------
TERIMA KASIH SUDAH MELIPIR
JAZAKALLAH KHAIRAN
💚💚💚💚💚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Rin
hhm
2021-06-03
1
Miss fa² 💕
smngat thor
2021-05-26
1
Royhanᴸ
lanjut🏃🤗
2021-05-14
1