Bab 7

HEPI READING YA...

SUKAK SAMA CERITA INI

LIKE DAN KOMENT

💚💚💚

"Maafkan aku kak, aku tidak bermaksud seperti itu, aku takut Kakak jenuh dengan penantian ini, yang berujung kecewa, aku hanya menjaga itu kak." ucap Suci menjelaskan.

Hati Suci berdegup tidak pasti, berkecamuk, pikiran melayang. Semoga aku sanggup melewati ini semua.

"Maafkan aku Suci, aku mencintaimu, dan aku terobsesi bahwa kamu harus tetap menjadi milikku, menjadi istriku. Aku tidak bisa berpisah darimu Suci." terang Surya.

Surya menitikkan air matanya. Surya menggenggam tangan Suci "Jangan pernah tinggalin kakak, kakak juga tidak akan tinggalin suci. Kakak cinta dan sayang dengan suci." ucap Surya datar.

"Kak kita coba dulu seperti ini, tapi kalau kakak tidak bisa bertahan, lepaskan aku kak, aku tidak mau egois aku ingin kakak bahagia bukan menanti seperti ini" ucap Suci tenang.

Sambil menghela nafas dan menarik tangannya dari genggam Surya.

"Aku berbeda dengan Suci yang dulu, Suci yang sekarang sedang mencari jati diri, kedamaian dan kenyamanan, bukan perkara laki laki, tapi lebih soal hati dan perasaan, jiwa yang tenang. aku mendapatkannya dari bunda jihan,ketenangan, kenyamanan, kelembutan, kedewasaan yang tidak pernah aku dapatkan. aku punya cita cita, aku ingin berkarir dan sukses hasil usaha kerja kerasku sendiri. Jadi aku gak mau terjebak dengan perasaanku sendiri yang nantinya mengubur semua cita cita ku. Aku tidak mau terikat dengan siapapun. Karena aku tidak mau dibantu oleh siapapun. Sekarang terserah kakak mau gimana? keputusan ada di kakak, jangan batasi aku, karena aku gak mau dikekang." ucap suci pelan.

" Aku pernah membatasi mu? aku pernah melarangmu? aku pernah egois? keputusanku aku tetap bertahan, dan aku akan bertemu dengan orang tuamu, apa kamu takut?" tanya Surya tegas.

"Aku tidak takut, tapi orang tuaku tidak ada, orang tuaku melarang aku punya hubungan khusus sampai aku lulus nanti." ucap suci tenang.

"Hoho udah sekongkol sama orang tuamu" ejek Surya. Dengan tepuk tangan dan senyum tipis nada mengejek. Surya yang sudah dikuasai amarah karena Suci menghindarinya secara halus memegang dagu Suci.

"Tatap mataku Suci, apa sudah ada yang lain dihatimu? apa kamu sudah punya pacar baru?JAWAB" tanya Surya dengan nada marah dan tinggi.

"Ti.....Tidak ada Kak Surya aku berani bersumpah" jawab Suci takut.

"Siapa Fathan? SIAPA? JAWAB SUCI " tanya Surya semakin marah.

"Dia tetanggaku Surya, kuliah di Kairo, kemarin liburan ke kampung " Jawab Suci tenang seolah memang tidak ada apa apa. Padahal hatinya berkecamuk telah berbohong. Tapi dengan ini Suci jadi mengenal Surya yang sesungguhnya. Surya seorang psikopat, Suci harus berhati hati, karena seorang psikopat harus dituruti kalau tidak ya seperti ini jadi murka.

Dilihatnya mana Suci tajam, Surya mencari kebenaran apa kebohongan. tapi memang hanya itu kebenarannya. Surya pun menurunkan tangannya dari dagu suci.

"Maafkan aku Suci, aku terlalu cemburu dan takut kehilanganmu" terang Surya.

Dilihatnya mana Suci tajam, Surya mencari kebenaran apa kebohongan. tapi memang hanya itu kebenarannya. Surya pun menurunkan tangannya dari dagu suci.

"Maafkan aku Suci, aku terlalu cemburu dan takut kehilanganmu" terang Surya.

Dilihatnya mana Suci tajam, Surya mencari kebenaran apa kebohongan. tapi memang hanya itu kebenarannya. Surya pun menurunkan tangannya dari dagu suci.