LANJUT YA....
PENASARAN GAK
STAY TERUS YA DI CERITA INI
TINGGALKAN JEJAK LIKE DAN KOMENTNYA
HEPPI READING.
💚💚💚
Perjalanan yang melelahkan, akhirnya sampai juga Fathan di Kairo, dijemput oleh Abi tersayang Abi Tito Azzam. Dari bandara langsung menuju apartemen besar dekat kampus Fathan. Sebelumnya Fathan sudah menyelesaikan studi S1 nya di universitas lokal karena sekalian mondok. Kali ini Fathan meneruskan studi S2 nya di Kairo, disini Fathan selain mahasiswa S2 juga sebagai tenaga honorer dosen S1. Lumayan menambah uang jajan selama di Kairo.
-pkl. 04.00 wib-
Suci sudah membersihkan diri, dan mencoba belajar iqro, hatinya basah mendengar sayup-sayup lantunan ayat suci Al-Qur'an, tapi tunggu sebentar kenapa suara ini bukan seperti biasanya, bukan suara Bunda, tapi ini suara laki laki. Siapa dia, suaranya lembut mengalun sesuai dengan bacaannya. Sangat merdu, kenapa ini seakan menjadi candu bagiku segera ingin mengetahui pemilik suara merdu ini.
Suci pun keluar kamarnya memakai training hitam panjang dan sweater pink lengan panjang dengan rambut di ikat keatas.
Suci mulai terbiasa bangun pagi dan membantu bunda menyiapkan sarapan, walaupun belum genap seminggu, suci sudah tidak canggung dan bisa mengurus rumah dengan baik.
Suci pun menuju dapur, bunda belum ada gumamnya. Suci pun memasak air panas, pagi hari bunda lebih suka minum teh ginseng. Di bukanya kulkas ada apa ya, buat nadi goreng bakso aja gumam suci, mudah mudahan bunda suka.
Aroma wangi nasi goreng tercium semerbak ke seluruh rumah termasuk kamar Zhein dan bunda. Bunda dan Zhein buru buru turun menuju dapur. Di pikir Zhein bunda yang memasak begitu juga sebaliknya dengan bunda. Ternyata ada makhluk ajaib yang hatinya sedang berbunga membuat sarapan.
"Assalamualaikum" ucap bunda dan Zhein bersamaan.
"waalaikumsalam, eh bunda sudah bangun, baru mau disiapkan ke meja makan, sudah beres bunda masaknya ayo dicicipi." ucap suci
"Suci ini anak bunda yang namanya Zhein, dan Zhein ini suci yang kost disini" terang bunda.
"Iya bunda." ucap suci pelan.
"Yuk makan, bunda udah laper, nyium wanginya sudah dipastikan enak." ucap bunda sambil tersenyum manis.
"Bunda bisa aja nih pagi pagi godain Suci, bunda, Mas Zhein Monggo dicicipin semoga suka, kalo kurang enak maaf baru belajar." ucap suci malu.
Waduh ganteng banget ini anaknya bunda, dijodohin mah gak nolak. Hus hus setia dengan mas Fathan suci, waduhhh, batin suci.
Tidak sadar suci pun senyum senyum sendiri sambil menyuapkan nasi ke dalam mulutnya.
"Suci kamu kenapa? senyum senyum sendiri, anak ibu ganteng ya?" goda bunda kepada suci.
Dengan salah tingkahnya suci pun meletakkan sendok ya dan mengambil minum karena hampir tersedak mendengar bunda bertanya seperti itu.
"Bunda apaan sih, suci kan jadi malu." ucap suci.
" Mas Zhein kuliah dimana di Kairo?" tanya suci.
"Di universitas xx." jawab Zhein singkat.
Zhein adalah pria yang terkenal dingin. Bicara seperlunya dan terkesan kurang peduli. Tapi hatinya lembut bagaikan kapas. Bundanya adalah wanita yang paling disayanginya dan dijaga perasaannya. Melihat keberadaan Suci, Zhein sama sekali tidak terkesan sedikit pun dengan suci, karena suci memakai pakaian yang tidak pantas dan terkesan membuka aurat, karena Zhein tidak tahu kalo suci bukan seorang muslimah.
Disela sela makan, Zhein membuka obrolan dengan bundanya.
" Bunda kenapa harus terima anak kost disini" ucap Zhein tanpa memperdulikan suci yang berada didepannya.
"Harus bunda izin dulu denganmu Zhein, nak suci ini baik, rajin, biar bunda ada temennya Zhein. Kamu juga bukannya segera menikah malah ambil S2, mana calon menantu bunda juga belum pernah diajak kesini." ucap bunda lembut.
"Harus buru buru? kalo salah pilih gimana bunda?, Zhein mau yang terbaik buat bunda, bukan cuma sayang sama Zhein tapi sama bunda juga." ucap Zhein tegas.
Suci pun hanya diam, suci merasa menjadi pengganggu di rumah ini. Tapi suci nyaman, suci harus bagaimana.
"Tipe kamu seperti apa Zhein, bunda mau tahu? sapa tahu ada anak temen bunda yang cocok dengan kriteria kamu Zhein" ucap bunda polos. Padahal bunda berniat menjodohkan Zhein dan suci. Tapi biarlah takdir yang menyatukan. Karena takdir Allah itu lebih indah.
"Yang sholehah, menutup aurat, Khatam Alquran, dan penurut mengikuti jejak Fatima Az-Zahra". ucap Zhein enteng.
Dengan rasa penasaran yang membuncah tanpa malu malu pun suci menyela mengajukan pertanyaan.
"Bunda, Mas Zhein maaf suci menyela, tapi Fatima Az-Zahra itu siapa? mantan mas Zhein?" ucap suci ragu kemudian menundukkan kepala.
Zhein memandang bunda penuh tanya, bunda pun hanya tersenyum sambil mengangkat bahunya.
" Kamu gak tau Fatimah Az-Zahra?" tanya Zhein dengan tatapan tajam. Suci pun hanya menggelengkan kepala.
" Kamu kenal Nabi Muhammad?" tanya Zhein kasar.
Dan suci pun kembali menggelengkan kepalan sambil berucap "Kalo denger pernah tapi gak kenal" ucap suci polos.
"Zhein denger bunda, jangan kasar dengan wanita!" belum juga bunda menyelesaikan pembicaraannya sudah dipotong oleh Zhein.
"Memalukan bunda, dia tidak kenal Nabi Muhammad dan Fatimah Az-Zahra lalu apa yang dia tahu, jangan jangan dia juga gak bisa sholat, lihat saja auratnya terbuka." ucap Zhein penuh amarah.
Itulah Zhein menjunjung tinggi nilai nilai agamanya, tidak segan-segan memarahi walaupun dia wanita sekalipun.
"Cukup Zhein, jangan menghujat kalau kamu tidak tahu kebenarannya, kamu ini kenapa datang dari Kairo, baru makan sudah ngajak bunda berdebat. Suci itu beda Zhein, dia itu Nasrani, dia datang kesini untuk kuliah dan dia minta bimbingan bunda untuk mengajarkan agama Islam. Apakah Kamu mau membantunya Zhein? dia ingin cepat bisa mengucapkan dua kalimat syahadat. Sudah jelas?" ucap bunda pelan, penuh penekanan tapi lembut.
Zhein pun terdiam, dia mengaku salah, dia menurunkan ego nya untuk meminta maaf terlebih dahulu.
"Maafkan aku suci, aku tidak tahu kalau kita ini berbeda, kalau kamu mengizinkan aku akan membantumu." ucap Zhein pelan.
Tangisan suci pun pecah mendengar jawaban Zhein, "Maafkan aku mas, aku begitu ceroboh datang ke rumah bunda, dan sekarang jadi salah paham seperti ini, aku seorang Nasrani, aku sudah menceritakan semuanya pada bunda, dan aku yakin dengan keputusanku untuk masuk Islam. Dan ini bukan paksaan tapi karena aku ingin menggapai surganya Allah, dan hidup bahagia dunia akhirat. Apakah mas Zhein ikhlas bantu suci dan kira kira kapan suci bisa mengucapkan 2 kalimat syahadat itu" ucap suci ragu dan takut.
"Aku salut dengan keberanianmu suci, kamu tidak takut? kamu sudah yakin?" ucap Zhein mantap.
"Aku yakin mas, tolong bantu suci buda, mas Zhein, maaf acara makan paginya jadi kurang nyaman karena saya" ucap suci.
" Tidak mengapa suci, nasi gorengmu sungguh lezat, terlebih aku sangat bahagia mendengar kamu ingin mengucap syahadat, semoga Istiqomah", ucap Zhein
" Terima kasih mas Zhein, bunda jadi belajar iqro nya?" , ucap suci.
" Jadi sayang, kamu siap siap dulu, bunda mau beresin meja dulu ya." ucap bunda.
"Iya bunda, suci bantu, nanti suci tinggal ambil buku iqro aja", ucap suci
-Di kamar zhein-
Aku suka senyumnya, aku suka karena dia bisa dekat dengan bunda, aku suka karena kegigihan nya belajar. Suci kamu benar benar beda seakan hidupku yang hampa berwarna kembali.
Bagaimana pun aku harus membimbingnya agar menjadi wanita yang sholehah dan bermartabat.
Bukankah ini pahala untukku bisa mengislamkan ya. Dan bila aku bisa menikahi seorang mualaf yang benar benar cinta Allah, maka jaminan ku pun surga bila bisa membimbing nya dengan baik.
Allahuakbar.... perasaan apa ini, gumam Zhein .
...........
CUKUP ATAU LANJUT NIH....
GALAU NIH 3 PRIA MENDEKATI
MAKASIH UDAH MELIPIR BACA KARYAKU INI
MAKASIH JUGA LIKE DAN KOMENT
FOLLOW IG AUTHOR YA
HUMAIRAH_BIDADARISURGA
SEE U
💚💚💚💚💚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Lela Lela
aduh zhein mau sm suci gimana fathan ...
2022-11-08
0
Elies
ok...sudah mulai ada tantangan
2022-02-26
0
Cbsarjan
adu siapa yang di jodah ya suci aku jadi penesara
2021-07-07
1