BAB. 19 Rahasia

Kini kenapa Zavi tidak membawa Nissa ke rumah utama terjawab sudah.Nissa yang tak bisa tidur mencoba mendekati meja yang berada di kamar itu.Awalnya dia mengira hanya meja biasa,buku bertumpuk di atas nya beberapa foto suami nya juga ada di sana,semua alat tulis di atas.Dan ia tak kan mengira jika akan menemukan foto foto suami nya bersama Mina saat di luar negri karena jelas beberapa di antara nya mereka memakai baju hangat dan tebal.

Nissa mencoba kuat meski hatinya sedikit luka.Semua orang punya masa lalu tidak terkecuali,Zavi hanyalah salah satu dari sekian banyak nya lelaki yang memiliki masa lalu yang indah mungkin.

"Siapa sangka mereka kakak beradik" ucap Nissa lirih.

Sampai malam pun Zavi belum memberikan kabar juga, begitu pula dengan Nissa yang berada di rumah utama.Mamah juga tak memberitahukan jika Nissa berada di sana pada Zavi.

Ceklek!!

Pandangan Nissa langsung beralih pada pintu yang sudah di kunci oleh nya.Ia menyimpan kembali beberapa foto foto ke dalam laci.

"Kakak,ini Callista..."

Nissa mengusap mata nya yang tiba-tiba berair.

"Iya tunggu sebentar" Nissa tidak memakai kerudung nya dan mengurai rambut panjang hampir se pinggang.

Pintu pun di buka oleh Nissa.

"Ya..."

Tidak langsung bicara, Callista bahkan terperanga terlebih dulu melihat wanita dewasa di depan nya.

"Callista..." panggilan Nissa di acuhkan hingga Nissa mengibaskan tangan nya di depan anak itu.

"Callistaaaaaa...."

Panggilan Nissa panjang dan Callista menelan saliva.

"Kenapa bengong?" tanya Nissa, Callista pun menggeleng.

"Rambut kakak cantik sekali, persis seperti pemiliknya" ucap Callista.

"Terimakasih"

"Ya sudah kak.." Callista berbalik dan akan pergi dari hadapan Nissa,namun ia mendadak berbalik,Nissa yang melihat itu pun mengerutkan keningnya.

"Ya ampun kak Nissa,kenapa aku jadi lupa ada sesuatu yang ingin aku sampaikan.Kak Zavi berpesan untuk kakak jika kak Zavi sudah sampai dan kakak dilarang menyentuh barang barang nya di kamar.."

Deg!

Bahkan Zavi pun sampai memberitahu Callista jika Nissa dilarang menyentuh barang nya.

Nissa pun mengangguk "iya kakak mengerti,kembali ke kamar mu ya dek sudah malam tidur lah.Terimakasih dan maaf sudah merepotkan"

Callista mengangguk ia pun jadi pergi dari hadapan Nissa.

.

.

.

Melaksanakan sholat sunah sebelum tidur,Nissa hanya memohon di tenangkan hati dan fikiran nya.

Tring!!

Ponsel pun berdering,menandakan sebuah pesan masuk.Nissa meraih nya di atas ranjang lalu membuka nya.Nomor baru...

"Kak,maaf mengganggu.Apa Zavi bersama mu?"

Ya,begitu isi pesan nya dan kemungkinan adalah Mina.Nissa pun segera membalas nya.

"Zavier tidak sedang bersama ku.Apa ini Mina?"

Tak lama Mina pun membalas.

"Tolong katakan pada nya buka pesan ku,karena penting.Zavier tidak membalas dan mengangkat panggilan dari ku!"

"Apa ada yang penting,katakan lah padaku.Nanti akan aku sampaikan!"

Tiba tiba Mina membalas dengan mengirimi sebuah foto.

"Astaghfirullah.."

Ucap nya terkejut,Nissa langsung menutup mulut nya sendiri.

"Apa maksudnya Mina,itu tidak ada hubungan nya dengan suami ku kan?" balas Nissa kemudian.

"Aku tidak punya urusan dengan mu, sampaikan saja pada Zavier apa yang aku kirimkan dan katakan!"

Nissa tak lagi membalas pesan dari Mina.Bingung itulah yang dia rasakan untuk saat ini.

Siapa yang akan tenang jika mendapat kiriman foto ber gambar sebuah alat test kehamilan dengan hasil dua garis merah.

Nissa semakin tak bisa tidur,ia juga terus menghubungi Zavier meski hasil nya nihil.Zavi tidak membalas namun kadang kala panggilan Nissa sedang berada di panggilan lain.

.

.

.

Pagi hari,terbangun karena suara ponsel nya berdering.Dan ternyata Zavier.

Semalam Nissa tertidur karena terlalu lelah menangis dan berandai andai tentang gambar di foto yang Mina kirimkan.

"Hallo assalamualaikum Zavi?" ucap Mina memberi salam.

"Wa'alaikum salam,maaf aku baru bisa mengabari mu Nissa.Ada apa menghubungi ku beberapa kali?"

Dada Nissa sedikit berdebar lebih cepat.

"Apa kamu sudah membuka pesan dari Mina?"

Zavi di seberang sana mengerutkan kening nya.

"Pesan apa? Aku tidak mendapatkan notife apa pun selain dari mu"

"Dia tidak mengirimi mu sebuah foto?" ucap Mina lagi.

"Foto? Foto apa,cepat kirim kan padaku sekarang Nissa!"

Nissa pun berdehem "Kamu baik baik saja kan Zavi,apa pekerjaan mu di sana sudah selesai?"

"Nissa aku sudah katakan kirimkan foto nya padaku!" Zavi mulai tidak fokus dan ia tidak sadar dengan siapa dia bicara.Suara nya meninggi dan kasar.

"Kapan pulang Zavi,aku menunggu mu?!"

"Nissa tidak usah banyak alasan,aku matikan panggilan sekarang dan kau kirim foto yang Mina berikan pada mu!"

Benar saja,Zavi langsung mematikan panggilan nya tanpa di akhiri salam.Nissa pun juga langsung mengirimkan foto yang diberikan pada Mina kepada suami nya.

"Katakan padaku jika itu tidak ada hubungan nya sama sekali dengan mu Zavi?!"

Tring!!

"Itu bukan urusan mu Nissa!"

Balasan Zavi tidak terduga dan sangat menyakitkan bagi Nissa.Wanita itu tanpa sadar menangis dan memeluk diri nya sendiri.

Subuh...Pagi hari yang harus nya di awali dengan suka cita nyatanya Nissa harus mengalami lagi keadaan seperti ini.Zavi yang kasar dan tak terkendali.Ucapan nya ketus pada istrinya sendiri.

Namun Nissa tidak lupa jika setiap apa yang berhembus adalah anugerah.Kehidupan yang baru ia rasakan pagi ini adalah Rahmat Allah SWT.Nissa patut bersyukur karena sudah di pertemukan pagi lagi meski harus menerima kenyataan jika ada sesuatu yang ditutupi oleh Mina dan Zavi.

.

.

.

Tok..

Tok...

Tok....

"Nissa... Apa sudah bangun nak?"

Suara ketukan pintu menyadarkan Nissa.Wanita itu berbaring di atas sajadah dengan Al Qur'an di sampingnya.Mukena saja belum ia lepas setelah subuh tadi.

Ceklek!!!

Nissa membuka pintu.Seketika mata Galina memicing melihat keadaan Nissa.Ia memegang pipi menantu nya.

"Mata kamu bengkak,apa Nissa menangis?"

Nissa tersenyum tipis dan mengusap wajahnya sendiri.

"Nissa hanya merindukan Umi dan Abi mah,setelah sholat Nissa membaca ayat suci al'quran dan tak sengaja menangis.Mungkin karena teringat mereka berdua"

Galina yang mendengar itu pun tiba-tiba terenyuh.Ia mengusap lembut pipi Nissa,tak lupa memeluk dengan sayang.Usapan Galina di punggung Nissa membuat wanita itu menangis lagi,Galina pun semakin erat memeluk Nissa yang mulai terdengar isakan nya.

"Jika terlalu rindu,minta ijinlah pada Zavi untuk pulang ke Jogja nak.Mamah akui Nissa anak tersayang Abah dan Umi,tengoklah mereka di sana Nissa.Kamu sudah hampir dua bulan di Jakarta wajar jika rindu!"

Pelukan terurai,Galina melihat semata mata Nissa mengusap air mata nya sendiri.

.

.

.

To be continue

Terpopuler

Comments

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

zavi & mina. 2 orang yg sombong & tak bisa menjaga perasaan orang lain. sebaiknya anisha minta pisah, sebelum terluka lebih jauh. bukan masalah siapa pemilik testpack & siapa pelakunya, tapi lebih ke cara mereka mengabaikan perasaan nissa

2024-04-05

0

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

anisa atau mina?

2024-04-05

0

Angga Gati

Angga Gati

jgn blg mina hamil anak zavi trs gmn dgn nisaaa😭😭😭😭

2024-04-05

1

lihat semua
Episodes
1 BAB. 1 Perjodohan
2 BAB. 2 Rahasia
3 BAB. 3 Dipercepat
4 BAB. 4 Permintaan
5 BAB. 5 Ingin Mandiri
6 BAB. 6 Perasaan lain
7 BAB. 7 Spesial
8 BAB. 8 Nyaman
9 BAB. 9 Mengalah
10 BAB. 10 Pulang
11 BAB. 11 Menutupi
12 BAB. 12 Jebakan
13 BAB. 13 Malas
14 BAB. 14 Cemburu
15 BAB. 15 Dingin
16 BAB. 16 Bertemu
17 BAB. 17 Alasan
18 BAB. 18 Kenyataan
19 BAB. 19 Rahasia
20 BAB. 20 Mencari
21 BAB. 21 Ikhlas
22 BAB. 22 Kabar
23 BAB. 23 Dijemput
24 BAB. 24 Mulai Mencintai
25 BAB. 25 Nevan Padantya
26 BAB. 26 Masa Lalu
27 BAB. 27 Ketahuan
28 BAB. 28 Pembangkang
29 BAB. 29 Meminta maaf
30 BAB. 30 Berdua
31 BAB. 31 Memilihmu
32 BAB. 32 Ibrahim
33 BAB. 33 Merepotkan
34 BAB. 34 Cemburu dan Emosi
35 BAB. 35 Kehilangan
36 BAB. 36 Merasa Bersalah
37 BAB. 37 Terkejut
38 BAB. 38 Pemulihan
39 BAB. 39 Ternyata
40 BAB. 40 Canggung
41 BAB. 41 Ngidam yang tertunda
42 Give away time
43 BAB. 42 Yang pertama
44 BAB. 43 Di kunci
45 BAB. 44 Kenangan
46 BAB. 45 Pernyataan
47 BAB. 46 Tidak penting
48 BAB. 47 Berita
49 BAB. 48 Tidak tahu diri
50 BAB. 49 Tidak beres
51 BAB. 50 Aku pulang
52 BAB. 51 Marah atau Cemburu
53 BAB. 52 Bohong
54 BAB. 53 Berharap
55 BAB. 54 Rasa bersalah
56 BAB. 55 Ngidam
57 BAB. 57 Merasa
58 BAB. 58 Berubah - ubah
59 BAB. 59 Berbuka
60 BAB. 60 Panggilan
61 BAB. 61 Obrolan
62 Promo Karya Baru
63 BAB. 62 Pingsan
64 BAB. 63 Tidak sengaja
65 BAB. 64 Kedatangan Abbi Ummi
66 BAB. 65 Kepergok
67 BAB. 66 Penyambutan
68 BAB. 67 Waktunya
69 BAB. 68 Menguatkan
70 BAB. 69 Baby
71 BAB. 70 Kabar
72 BAB. 71 Pergi
73 BAB. 72 Belvana Almadina
74 BAB. 73 Pesan
75 BAB. 74 Sahabat
76 BAB. 75 Meminta
77 BAB. 76 Kotak coklat
78 BAB. 77 Memaksa
79 BAB. 78 Membujuk lagi
80 BAB. 79 Berkunjung
81 BAB. 80 Pertama
82 BAB. 81 Sempurna
83 BAB. 82 Wejangan Abbi
84 BAB. 83 Baby Pintar
85 Promo Karya Baru
86 BAB. 84 Aysel Dilara Brahmana
87 BAB. 85 Curhatan Qilla
88 BAB. 86 Selingkuh part 2
89 BAB. 87 Rasa
90 BAB. 88 Dipaksa
91 BAB. 89 Perjuangan Qilla
92 BAB. 90 Kabar
93 BAB. 91 Duka
94 BAB. 92 Cemburu
95 BAB. 93 TAMAT
Episodes

Updated 95 Episodes

1
BAB. 1 Perjodohan
2
BAB. 2 Rahasia
3
BAB. 3 Dipercepat
4
BAB. 4 Permintaan
5
BAB. 5 Ingin Mandiri
6
BAB. 6 Perasaan lain
7
BAB. 7 Spesial
8
BAB. 8 Nyaman
9
BAB. 9 Mengalah
10
BAB. 10 Pulang
11
BAB. 11 Menutupi
12
BAB. 12 Jebakan
13
BAB. 13 Malas
14
BAB. 14 Cemburu
15
BAB. 15 Dingin
16
BAB. 16 Bertemu
17
BAB. 17 Alasan
18
BAB. 18 Kenyataan
19
BAB. 19 Rahasia
20
BAB. 20 Mencari
21
BAB. 21 Ikhlas
22
BAB. 22 Kabar
23
BAB. 23 Dijemput
24
BAB. 24 Mulai Mencintai
25
BAB. 25 Nevan Padantya
26
BAB. 26 Masa Lalu
27
BAB. 27 Ketahuan
28
BAB. 28 Pembangkang
29
BAB. 29 Meminta maaf
30
BAB. 30 Berdua
31
BAB. 31 Memilihmu
32
BAB. 32 Ibrahim
33
BAB. 33 Merepotkan
34
BAB. 34 Cemburu dan Emosi
35
BAB. 35 Kehilangan
36
BAB. 36 Merasa Bersalah
37
BAB. 37 Terkejut
38
BAB. 38 Pemulihan
39
BAB. 39 Ternyata
40
BAB. 40 Canggung
41
BAB. 41 Ngidam yang tertunda
42
Give away time
43
BAB. 42 Yang pertama
44
BAB. 43 Di kunci
45
BAB. 44 Kenangan
46
BAB. 45 Pernyataan
47
BAB. 46 Tidak penting
48
BAB. 47 Berita
49
BAB. 48 Tidak tahu diri
50
BAB. 49 Tidak beres
51
BAB. 50 Aku pulang
52
BAB. 51 Marah atau Cemburu
53
BAB. 52 Bohong
54
BAB. 53 Berharap
55
BAB. 54 Rasa bersalah
56
BAB. 55 Ngidam
57
BAB. 57 Merasa
58
BAB. 58 Berubah - ubah
59
BAB. 59 Berbuka
60
BAB. 60 Panggilan
61
BAB. 61 Obrolan
62
Promo Karya Baru
63
BAB. 62 Pingsan
64
BAB. 63 Tidak sengaja
65
BAB. 64 Kedatangan Abbi Ummi
66
BAB. 65 Kepergok
67
BAB. 66 Penyambutan
68
BAB. 67 Waktunya
69
BAB. 68 Menguatkan
70
BAB. 69 Baby
71
BAB. 70 Kabar
72
BAB. 71 Pergi
73
BAB. 72 Belvana Almadina
74
BAB. 73 Pesan
75
BAB. 74 Sahabat
76
BAB. 75 Meminta
77
BAB. 76 Kotak coklat
78
BAB. 77 Memaksa
79
BAB. 78 Membujuk lagi
80
BAB. 79 Berkunjung
81
BAB. 80 Pertama
82
BAB. 81 Sempurna
83
BAB. 82 Wejangan Abbi
84
BAB. 83 Baby Pintar
85
Promo Karya Baru
86
BAB. 84 Aysel Dilara Brahmana
87
BAB. 85 Curhatan Qilla
88
BAB. 86 Selingkuh part 2
89
BAB. 87 Rasa
90
BAB. 88 Dipaksa
91
BAB. 89 Perjuangan Qilla
92
BAB. 90 Kabar
93
BAB. 91 Duka
94
BAB. 92 Cemburu
95
BAB. 93 TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!