BAB. 17 Alasan

"Tunggu sini,aku buka kan pintunya!"

"Tidak usah,aku bisa" ucap Nissa,kedua nya sudah berada di lantai dasar apartemen.

Setelah beberapa jam belanja dan berakhir berempat karena entah bagaimana Mina merayu Galina untuk dia ikut bergabung.

"Tunggu saja,aku buka kan sebentar!"

Tanpa menjawab lagi Nissa turun,membuka pintu dan menutup nya kembali.Ia berjalan membawa satu kantong belanjaan di tangan nya.

Zavi pun berdecak dan berjalan menyusul Nissa yang lebih dulu turun dan akan menaiki lift menuju unit nya.

"Nissa..Nissaaaa..." panggil Zavi beberapa kali namun sama saja wanita itu tetap berjalan.

Mengambil chip untuk membuka pintu unit apartemen Nissa pun masuk.Mulut nya masih tertutup dan mungkin malas bicara dengan Zavi.

Hingga lelaki itu masuk pun Nissa sudah di dalam kamar.Zavi pun menyusul ke dalam kamar.

"Nissa..." Zavi memegang pergelangan tangan istrinya hingga wanita itu pun berbalik.

"Kamu sebenarnya kenapa?"

Nissa masih diam.

"Apa kamu keberatan saat Mina ikut dengan kami tadi?"

Menelan saliva nya Nissa membuka cadar dan meletakkan nya di meja.

"Aku tidak keberatan sama sekali jika kamu bisa menjaga perasaan ku Zavi,kamu bahkan membiarkan ku dengan Mamah dan kamu asik bersama nya.Jika alasan mu karena dia adik mu dan seperti itu terus,aku bahkan tidak sedekat itu dengan Renald"

Zavi memicingkan mata nya.

"Apa kamu yakin Zavi jika tidak ada perasaan lain dengan nya?" tanya Nissa lagi.

"Kamu benar ingin tahu jawaban ku Niss?"

Nissa mengangguk pelan.

"Kami pernah saling mencintai..."

"Dan sampai sekarang?!" imbuh Nissa.

Zavi tidak menjawab,ia hanya menatap intens wanita di depan nya.

Aku lebih penasaran dengan perasaan mu kepada ku Niss,tidak mungkin kan kamu secepat ini memiliki rasa dengan ku? Aku sama sekali tidak baik untuk keluarga mu Niss!

"Mungkin" jawab Zavi lirih dan singkat.

Nissa terduduk di ranjang,kedua telapak tangan nya menutupi mata,kepala nya menunduk.

Perlahan Zavi mendekat dan berjongkok di depan pangkuan nya.Ia mencoba membuka tangan Nissa,namun wanita itu menahan.

"Dengarkan aku dulu,jangan menangis!" Ucap Zavi,tapi suara isakan tangis Nissa mulai terdengar.

"Aku selalu mencoba melupakan dan membuang rasa itu dari dulu,dari pertama aku masuk pondok hingga sekarang.Satu hal yang harus kalian tahu,tidak semudah itu Nissa.Ada sesuatu yang harus aku selesaikan dengan nya!" jelas Zavi,ia mencoba membuka tangan Nissa kembali,namun tetap saja wanita itu menahan nya.

"Maaf kan aku jika selalu menyakiti mu.." ucap Zavi lagi.

"Harus nya dulu kamu menolak untuk di jodohkan dengan ku Zavi!" suara nya serak.

"Kamu sudah tahu aku kan,kau bahkan mempunyai kemampuan untuk menolak ku, tapi masih saja menerima perjodohan ini di waktu terakhir!"

"Aku hanya ingin membalas Budi Abah karena sudah membesar kan hingga membuat ku seperti sekarang" ujar Nissa dengan nada datar.

Seketika Zavi baru ingat jika wanita di depan nya bukan lah anak kandung Habib Badawi dan Umi Zaenab.Nissa di titipkan lalu di tinggalkan oleh wanita setengah baya pada abdi pondok saat di depan gerbang.Namun ia mendapat curahan kasih sayang dari Abi dan Umi nya seperti anak sendiri.

"Aku bukan.."

Ssstttt!!...

Zavi menaruh telunjuk nya di depan persis bibir istrinya.

"Aku tahu,tidak usah di teruskan lagi!"

Kedua nya saling menatap,Zavi mencoba mengusap air mata Nissa di pipi nya yang sangat putih dan merona.

Ia menegak meraih bahu Nissa dan memeluknya.

"Tunggu sebentar,sabar sebentar lagi.Cuma kamu yang bisa mengerti dengan posisi ku sekarang Nissa" ucap Zavi.

Lelaki itu bisa merasakan jika Nissa masih menangis tersedu sedu.Untuk kali pertama Zavi mencium kening Nissa dalam keadaan yang normal dan sadar.Sebelum nya ia pernah melakukan pada saat di kuasai obat perangsang.

.

.

.

Dari siang hingga malam hari di habiskan oleh kedua nya dengan perasaan lega karena Zavi sudah berterus terang tentang dirinya pada Nissa.Kegiatan hari ini di selesaikan oleh masing masing.

Merenggangkan tangan nya setelah melipat mukena,ia pun beranjak merangkak di atas ranjang merebahkan tubuhnya.

"Tangan ku pegal,hanya orang dua tapi kenapa cucian dan setrikaan banyak sekali?"

Jelas saja banyak, beberapa hari lalu Nissa dan Zavi melakukan malam pertama.Terpaksa Nissa harus mencuci seprai yang bahkan beberapa kali di sikat masih ada noda nya di sana.

"Besok di laundry saja" ucap Zavi.

"Aku tidak suka,baju itu milik kita.Dan aku paling sensitif di pegang orang lain"

"Dari pada kamu capek,aku tidak mau kamu sakit Nissa!"

Nissa menoleh pada suami di sebelah nya.

"Karena Abi kan?Tenang saja aku tidak akan sakit jika kamu takut di repotkan oleh ku".

Zavi berpindah posisi menghadap Nissa.

"Kamu tanggung jawab ku,meski karena Abah dan itu benar.Di luar itu bukan kah suami harus menjaga istrinya?"

Nissa tersenyum.Meski hari ini di awali dengan hal yang menyebalkan paling tidak Zavi mulai luluh dengan Nissa walau itu sedikit sedikit dan sangat tipis.

"Nissa.." Zavi memegang lengan Nissa.

Istrinya memakai baju tidur yang sangat tipis meski panjang dan berlengan tapi entah kenapa suatu perasaan terbesit di dada Zavi.Ia ingin menyentuhnya malam ini.

"Ada apa?" Nissa menoleh.

Dengan sekali tarikan tubuhnya terjatuh di dada Zavi,begitu juga tangan Zavi yang langsung meraih selimut dan menutupi tubuh mereka yang sudah dengan posisi intens.

"Zavi,,aku sesak!"

"Jangan keras keras" ucap Zavi.

Ia membuka selimut nya lagi,dan posisi mereka sudah berbeda.Nissa sudah di bawah tubuh kekar Zavi.

Zavi mulai mengusap kepala Nissa,turun menyentuh kedua pipi,mengecup kening,kedua mata lalu ia mendekatkan bibir nya ke bibir Nissa.

Baru kali ini mereka melakukan sama sama dengan kesabaran normal.Hingga tangan Zavi mulai lincah merambah ke semua yang ingin di jamah.Nissa mendorong tubuh itu kuat kuat sampai suara decapan terdengar.

"Kenapa?" tanya Zavi.

"Sholat dulu,jika yang kemarin kamu hanya berdoa dan tidak sholat aku maklumi.Tapi kali ini aku mohon Zavi,apa yang kita lakukan adalah ibadah dan akan menjadi pahala di mata Allah SWT.Semua yang ada pada diriku dan kamu sentuh adalah halal,semua cara mu itu baik jika masih di batas wajar dan..."

"Ssstttt!... Siap Ibu ustadzah" ucap Zavi,dan Nissa tersenyum.

Zavi pun beranjak dari atas tubuh Nissa,tak lupa ia meraih tangan istrinya untuk bangun dan sholat juga.Untuk yang kesekian kali melakukan sholat sunah di dalam kamar dan berjamaah.

.

.

.

To be continue

Terpopuler

Comments

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

pantau terus omongan zavi bisa dipegang atau tidak. 🙄

2024-04-02

1

lihat semua
Episodes
1 BAB. 1 Perjodohan
2 BAB. 2 Rahasia
3 BAB. 3 Dipercepat
4 BAB. 4 Permintaan
5 BAB. 5 Ingin Mandiri
6 BAB. 6 Perasaan lain
7 BAB. 7 Spesial
8 BAB. 8 Nyaman
9 BAB. 9 Mengalah
10 BAB. 10 Pulang
11 BAB. 11 Menutupi
12 BAB. 12 Jebakan
13 BAB. 13 Malas
14 BAB. 14 Cemburu
15 BAB. 15 Dingin
16 BAB. 16 Bertemu
17 BAB. 17 Alasan
18 BAB. 18 Kenyataan
19 BAB. 19 Rahasia
20 BAB. 20 Mencari
21 BAB. 21 Ikhlas
22 BAB. 22 Kabar
23 BAB. 23 Dijemput
24 BAB. 24 Mulai Mencintai
25 BAB. 25 Nevan Padantya
26 BAB. 26 Masa Lalu
27 BAB. 27 Ketahuan
28 BAB. 28 Pembangkang
29 BAB. 29 Meminta maaf
30 BAB. 30 Berdua
31 BAB. 31 Memilihmu
32 BAB. 32 Ibrahim
33 BAB. 33 Merepotkan
34 BAB. 34 Cemburu dan Emosi
35 BAB. 35 Kehilangan
36 BAB. 36 Merasa Bersalah
37 BAB. 37 Terkejut
38 BAB. 38 Pemulihan
39 BAB. 39 Ternyata
40 BAB. 40 Canggung
41 BAB. 41 Ngidam yang tertunda
42 Give away time
43 BAB. 42 Yang pertama
44 BAB. 43 Di kunci
45 BAB. 44 Kenangan
46 BAB. 45 Pernyataan
47 BAB. 46 Tidak penting
48 BAB. 47 Berita
49 BAB. 48 Tidak tahu diri
50 BAB. 49 Tidak beres
51 BAB. 50 Aku pulang
52 BAB. 51 Marah atau Cemburu
53 BAB. 52 Bohong
54 BAB. 53 Berharap
55 BAB. 54 Rasa bersalah
56 BAB. 55 Ngidam
57 BAB. 57 Merasa
58 BAB. 58 Berubah - ubah
59 BAB. 59 Berbuka
60 BAB. 60 Panggilan
61 BAB. 61 Obrolan
62 Promo Karya Baru
63 BAB. 62 Pingsan
64 BAB. 63 Tidak sengaja
65 BAB. 64 Kedatangan Abbi Ummi
66 BAB. 65 Kepergok
67 BAB. 66 Penyambutan
68 BAB. 67 Waktunya
69 BAB. 68 Menguatkan
70 BAB. 69 Baby
71 BAB. 70 Kabar
72 BAB. 71 Pergi
73 BAB. 72 Belvana Almadina
74 BAB. 73 Pesan
75 BAB. 74 Sahabat
76 BAB. 75 Meminta
77 BAB. 76 Kotak coklat
78 BAB. 77 Memaksa
79 BAB. 78 Membujuk lagi
80 BAB. 79 Berkunjung
81 BAB. 80 Pertama
82 BAB. 81 Sempurna
83 BAB. 82 Wejangan Abbi
84 BAB. 83 Baby Pintar
85 Promo Karya Baru
86 BAB. 84 Aysel Dilara Brahmana
87 BAB. 85 Curhatan Qilla
88 BAB. 86 Selingkuh part 2
89 BAB. 87 Rasa
90 BAB. 88 Dipaksa
91 BAB. 89 Perjuangan Qilla
92 BAB. 90 Kabar
93 BAB. 91 Duka
94 BAB. 92 Cemburu
95 BAB. 93 TAMAT
Episodes

Updated 95 Episodes

1
BAB. 1 Perjodohan
2
BAB. 2 Rahasia
3
BAB. 3 Dipercepat
4
BAB. 4 Permintaan
5
BAB. 5 Ingin Mandiri
6
BAB. 6 Perasaan lain
7
BAB. 7 Spesial
8
BAB. 8 Nyaman
9
BAB. 9 Mengalah
10
BAB. 10 Pulang
11
BAB. 11 Menutupi
12
BAB. 12 Jebakan
13
BAB. 13 Malas
14
BAB. 14 Cemburu
15
BAB. 15 Dingin
16
BAB. 16 Bertemu
17
BAB. 17 Alasan
18
BAB. 18 Kenyataan
19
BAB. 19 Rahasia
20
BAB. 20 Mencari
21
BAB. 21 Ikhlas
22
BAB. 22 Kabar
23
BAB. 23 Dijemput
24
BAB. 24 Mulai Mencintai
25
BAB. 25 Nevan Padantya
26
BAB. 26 Masa Lalu
27
BAB. 27 Ketahuan
28
BAB. 28 Pembangkang
29
BAB. 29 Meminta maaf
30
BAB. 30 Berdua
31
BAB. 31 Memilihmu
32
BAB. 32 Ibrahim
33
BAB. 33 Merepotkan
34
BAB. 34 Cemburu dan Emosi
35
BAB. 35 Kehilangan
36
BAB. 36 Merasa Bersalah
37
BAB. 37 Terkejut
38
BAB. 38 Pemulihan
39
BAB. 39 Ternyata
40
BAB. 40 Canggung
41
BAB. 41 Ngidam yang tertunda
42
Give away time
43
BAB. 42 Yang pertama
44
BAB. 43 Di kunci
45
BAB. 44 Kenangan
46
BAB. 45 Pernyataan
47
BAB. 46 Tidak penting
48
BAB. 47 Berita
49
BAB. 48 Tidak tahu diri
50
BAB. 49 Tidak beres
51
BAB. 50 Aku pulang
52
BAB. 51 Marah atau Cemburu
53
BAB. 52 Bohong
54
BAB. 53 Berharap
55
BAB. 54 Rasa bersalah
56
BAB. 55 Ngidam
57
BAB. 57 Merasa
58
BAB. 58 Berubah - ubah
59
BAB. 59 Berbuka
60
BAB. 60 Panggilan
61
BAB. 61 Obrolan
62
Promo Karya Baru
63
BAB. 62 Pingsan
64
BAB. 63 Tidak sengaja
65
BAB. 64 Kedatangan Abbi Ummi
66
BAB. 65 Kepergok
67
BAB. 66 Penyambutan
68
BAB. 67 Waktunya
69
BAB. 68 Menguatkan
70
BAB. 69 Baby
71
BAB. 70 Kabar
72
BAB. 71 Pergi
73
BAB. 72 Belvana Almadina
74
BAB. 73 Pesan
75
BAB. 74 Sahabat
76
BAB. 75 Meminta
77
BAB. 76 Kotak coklat
78
BAB. 77 Memaksa
79
BAB. 78 Membujuk lagi
80
BAB. 79 Berkunjung
81
BAB. 80 Pertama
82
BAB. 81 Sempurna
83
BAB. 82 Wejangan Abbi
84
BAB. 83 Baby Pintar
85
Promo Karya Baru
86
BAB. 84 Aysel Dilara Brahmana
87
BAB. 85 Curhatan Qilla
88
BAB. 86 Selingkuh part 2
89
BAB. 87 Rasa
90
BAB. 88 Dipaksa
91
BAB. 89 Perjuangan Qilla
92
BAB. 90 Kabar
93
BAB. 91 Duka
94
BAB. 92 Cemburu
95
BAB. 93 TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!