BAB. 20 Mencari

Nyata nya Nissa tetap menyembunyikan sesuatu tentang Zavi dan Mina.Ia yakin jika keluarga tidak tahu tentang hal ini,yang mereka tahu jika Zavi sudah menikah dan sekarang mempunyai jarak dengan Mina.

Menangis dalam pelukan Mamah mertua,Nissa terlihat sangat pilu dengan alasan rindu orang tua di Jogja.

Galina terus mengusap punggung menantu nya,hingga terasa tangisan berhenti.Kedua wanita itu sedang ada di kamar Zavi dan duduk di ranjang.

"Nanti Mamah sampaikan pada Zavi ya,jika kamu ingin pulang?" ucap Galina dan Nissa pun mengangguk.

"Nissa tidak turun untuk sarapan?"

Nissa masih krisis suara,hanya anggukan dan gelengan yang ia berikan.

"Nanti sakit Nissa.."

"Hanya karena sepiring nasi Nissa tidak akan sakit mah" jawab Nissa,entah bagaimana lagi Galina harus merayu menantu nya.

"Ya sudah mamah tinggal ya,nanti kalau butuh apapun ke bawah saja.Di bawah ada Mbak Tina dan asisten rumah tangga yang lain."

Nissa mengangguk begitu pula Galina yang keluar dari kamar Zavier.

.

.

.

Sore hari Nissa tetap di dalam kamar,ia tak lupa akan kewajiban nya sholat dan tetap membaca Al Qur'an walau hanya beberapa ayat saja.

Menutup kembali kitab suci,ia berjalan ke jendela dan membuka kaca pembatas balkon.Menggeser melangkahkan kaki nya keluar,menghirup udara dalam dalam dan memejam kan mata.

"Bagaimana aku bisa mengambil kesimpulan jawaban nya,sementara Zavi tidak menjawab apapun.Lagi pula ia pernah berjanji jika suatu saat ia akan mengungkap kan semua nya.."

Nissa memejamkan mata "Aku mohon bersabar lah sebentar lagi."

Begitulah kata Zavi beberapa hari yang lalu.

Ponsel berdering,Nissa pun segera melangkah masuk dan meraih benda pipih itu di ranjang.

"Assalamualaikum Khairunnisa?"

Suara yang sangat Nissa kenali beberapa hari ini,suara yang selalu ada di setiap ia membuka mata hingga terpejam lagi.

"Wa'alaikum salam Zavier.."

"Mamah menelfon ku,kenapa kamu tidak makan dari pagi.Lalu apa benar kamu ingin ke Jogja menjenguk Abah dan Umi?"

Nissa mengangguk seolah Zavi tahu itu.

"Bagaimana aku bisa leluasa jika suami ku sendiri menyimpan rahasia?..."

"Apa aku harus tetap makan,jika aku sendiri juga tidak ingin?" imbuh Nissa lagi.

"Setidak nya kamu punya tenaga untuk memarahi ku nanti Nissa!"

"Apa yang harus aku balas dengan emosi sedangkan suami ku sendiri yang menginginkan?" jawab Nissa.

"Aku sudah bilang kan kemarin,sabar"

"Berapa lama lagi? Apa menunggu anak itu lahir? Aku tidak mau di poligami Zavier!"

"Apa maksud mu? Siapa yang akan poligami?!" ucap Zavier lantang.

"Pulang lah ke apartemen,aku akan sampai di jakarta nanti malam!" ucap Zavier lagi.

Mendengar isakan tangis Nissa yang sangat pilu,Zavi di sebrang sana ingin mengubah panggilan telfon menjadi video call namun Nissa terus menolak.

"Di pindah Nissa!"

"Aku tidak mau!"

Zavier pun berdecak,ia terus mencoba nya.

"Ponsel mu itu canggih,dirumah Mamah tidak perlu kuota di dalam ponsel,wifi menyala terus.Hanya mengganti panggilan saja apa susah nya?!" ucap Zavi,namun Nissa tetap tidak mau mengganti panggilan.

Aysshhhh!...

Desah Zavi kesal, Nissa masih saja tidak mau mengganti panggilan video.

"Zavi.."

Hmmm... Hanya itu jawaban Zavi.

"Jika kamu tidak bisa memilih,akhiri saja.Aku tidak apa-apa tapi aku mohon beri aku beberapa bulan untuk tinggal disini dan mencari pekerjaan.Aku tidak mau pulang dan membebankan Abi dan Umi lagi,kamu tahu kan selama umurku mereka sudah sangat baik dan aku tidak mau merepotkan nya lagi.Jika kita berakhir paling tidak aku mencari kerja dulu untuk menyewa rumah dan tidak kembali ke Abi dan Umi,aku tidak mau mereke berfikir keras karena ku"

Ucapan Nissa sangat panjang,dan Zavier di sebrang sana bahkan bingung mendengar nya.

"Ngomong apa sih kamu Nissa?,,tunggu aku di apartemen,kembali lah sekarang.Minta antar siapapun yang ada dirumah!"

Belum sempat menjawab telfon di akhiri oleh Zavier.

Nissa pun keluar dari kamar dan menuruni tangga.Di sana sudah ada Papah Riza dengan surat kabar dan kaca mata bertengger di hidung,Mamah Galina yang sibuk menata makan malam.Eleana yang berada di bahu Papah nya bermain ponsel.Dan Callista yang sedang menonton acara televisi yang selalu di putar berkali kali tapi tidak ada bosen nya.

Mendengar langkah Galina mendongak.Wanita itu pun tersenyum.

"Nissa,sini nak kita bergabung nanti makan malam ya?" ucap Galina.

"Tapi Mah,maaf jika Nissa salah sebelum nya".

Riza menoleh mendengar itu.

"Kenapa Nissa?" tanya Galina begitu pula Riza juga penasaran.

"Nissa ingin berkunjung ke rumah kerabat Umi di sini boleh?" ucapnya meminta ijin pada mertuanya.

Galina pun menoleh pada Riza.Wanita itu merasa jika sampai Zavi pulang dari luar kota Nissa adalah tanggung jawab Nya.

"Dimana?" tanya Riza.

"Dari sini sekitar satu jam lebih,ini alamat nya" Nissa menyodorkan alamat di ponsel nya.

Riza tahu di sana tempat tinggal kaum yang cukup elit.

"Apa ingin di antar?" ucap Galina dan Nissa menggeleng.

"Nissa akan di sana beberapa hari,mungkin jika Bude mengijinkan Nissa untuk mengajar ngaji Nissa akan lama di sana Mah "

"Kamu sedang punya masalah dengan Zavi?" tanya Riza.

"Bukan Pah,Nissa hanya sesekali ingin menyenangkan Bude karena mereka sudah tua,siapa tahu Nissa bisa membantu mengisi tausiyah sore hari"

Riza dan Galina pun mengangguk mengerti,kedua nya tahu jika saudara Nissa di sini mempunyai cukup banyak anak didik untuk mengaji Qur'an atau pun majelis taklim.

Dengan mengantongi ijin dari kedua mertua nya Nissa pergi menggunakan taxi yang papah mertua nya pesan.Lelaki itu juga membawa seseorang untuk menjaga menantu nya saat di jalan nanti.

Riza tidak akan pernah melepas Nissa sendiri meski ia meyakini jika menantu nya sudah beberapa kali ke Jakarta.

.

.

.

"Aku minta ijin tidur di rumah Bude,mungkin satu atau dua hari"

Begitulah isi pesan untuk Zavier,namun Nissa jelas tidak langsung menerima balasan karena Zavi sedang berada di pesawat.

Menyusuri jalan dan membelah keramaian,Nissa akhirnya tiba juga di rumah bude Murni.Kakak dari Umi nya yang pindah ke kota ini karena usaha nya berkembang pesat.

"Ya Allah Nissa akhirnya ke rumah bude juga!" Ucap wanita tua itu,langkahnya cepat menghampiri dan memeluk Nissa.

"Bude apa kabar?" tanya Nissa.

"Alhamdulillah nduk cah ayu bude sehat,pak Dhe mu kebetulan sedang di masjid.Bagaimana ke sini sendirian,ini bagaimana ini sudah ada tanda tanda apa belum?"

Tangan Murni mengusap perut Nissa,reflek Nissa pun ikut memegang namun ia menggeleng.

"Belum ada Bude,doain ya bude?"

Murni pun mengangguk,kedua nya saling bergandeng tangan menuju pintu utama dan masuk ke dalam nya.

.

.

.

To be continue

Terpopuler

Comments

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

pilihan tepat nissa

2024-04-06

0

Syaiful Amri

Syaiful Amri

perasaan baru baca, eh dah sampai tbc aj.. candu bener cerita mu thor.. semangat💪💪💪💪 terus buat mu thor..

2024-04-06

1

lihat semua
Episodes
1 BAB. 1 Perjodohan
2 BAB. 2 Rahasia
3 BAB. 3 Dipercepat
4 BAB. 4 Permintaan
5 BAB. 5 Ingin Mandiri
6 BAB. 6 Perasaan lain
7 BAB. 7 Spesial
8 BAB. 8 Nyaman
9 BAB. 9 Mengalah
10 BAB. 10 Pulang
11 BAB. 11 Menutupi
12 BAB. 12 Jebakan
13 BAB. 13 Malas
14 BAB. 14 Cemburu
15 BAB. 15 Dingin
16 BAB. 16 Bertemu
17 BAB. 17 Alasan
18 BAB. 18 Kenyataan
19 BAB. 19 Rahasia
20 BAB. 20 Mencari
21 BAB. 21 Ikhlas
22 BAB. 22 Kabar
23 BAB. 23 Dijemput
24 BAB. 24 Mulai Mencintai
25 BAB. 25 Nevan Padantya
26 BAB. 26 Masa Lalu
27 BAB. 27 Ketahuan
28 BAB. 28 Pembangkang
29 BAB. 29 Meminta maaf
30 BAB. 30 Berdua
31 BAB. 31 Memilihmu
32 BAB. 32 Ibrahim
33 BAB. 33 Merepotkan
34 BAB. 34 Cemburu dan Emosi
35 BAB. 35 Kehilangan
36 BAB. 36 Merasa Bersalah
37 BAB. 37 Terkejut
38 BAB. 38 Pemulihan
39 BAB. 39 Ternyata
40 BAB. 40 Canggung
41 BAB. 41 Ngidam yang tertunda
42 Give away time
43 BAB. 42 Yang pertama
44 BAB. 43 Di kunci
45 BAB. 44 Kenangan
46 BAB. 45 Pernyataan
47 BAB. 46 Tidak penting
48 BAB. 47 Berita
49 BAB. 48 Tidak tahu diri
50 BAB. 49 Tidak beres
51 BAB. 50 Aku pulang
52 BAB. 51 Marah atau Cemburu
53 BAB. 52 Bohong
54 BAB. 53 Berharap
55 BAB. 54 Rasa bersalah
56 BAB. 55 Ngidam
57 BAB. 57 Merasa
58 BAB. 58 Berubah - ubah
59 BAB. 59 Berbuka
60 BAB. 60 Panggilan
61 BAB. 61 Obrolan
62 Promo Karya Baru
63 BAB. 62 Pingsan
64 BAB. 63 Tidak sengaja
65 BAB. 64 Kedatangan Abbi Ummi
66 BAB. 65 Kepergok
67 BAB. 66 Penyambutan
68 BAB. 67 Waktunya
69 BAB. 68 Menguatkan
70 BAB. 69 Baby
71 BAB. 70 Kabar
72 BAB. 71 Pergi
73 BAB. 72 Belvana Almadina
74 BAB. 73 Pesan
75 BAB. 74 Sahabat
76 BAB. 75 Meminta
77 BAB. 76 Kotak coklat
78 BAB. 77 Memaksa
79 BAB. 78 Membujuk lagi
80 BAB. 79 Berkunjung
81 BAB. 80 Pertama
82 BAB. 81 Sempurna
83 BAB. 82 Wejangan Abbi
84 BAB. 83 Baby Pintar
85 Promo Karya Baru
86 BAB. 84 Aysel Dilara Brahmana
87 BAB. 85 Curhatan Qilla
88 BAB. 86 Selingkuh part 2
89 BAB. 87 Rasa
90 BAB. 88 Dipaksa
91 BAB. 89 Perjuangan Qilla
92 BAB. 90 Kabar
93 BAB. 91 Duka
94 BAB. 92 Cemburu
95 BAB. 93 TAMAT
Episodes

Updated 95 Episodes

1
BAB. 1 Perjodohan
2
BAB. 2 Rahasia
3
BAB. 3 Dipercepat
4
BAB. 4 Permintaan
5
BAB. 5 Ingin Mandiri
6
BAB. 6 Perasaan lain
7
BAB. 7 Spesial
8
BAB. 8 Nyaman
9
BAB. 9 Mengalah
10
BAB. 10 Pulang
11
BAB. 11 Menutupi
12
BAB. 12 Jebakan
13
BAB. 13 Malas
14
BAB. 14 Cemburu
15
BAB. 15 Dingin
16
BAB. 16 Bertemu
17
BAB. 17 Alasan
18
BAB. 18 Kenyataan
19
BAB. 19 Rahasia
20
BAB. 20 Mencari
21
BAB. 21 Ikhlas
22
BAB. 22 Kabar
23
BAB. 23 Dijemput
24
BAB. 24 Mulai Mencintai
25
BAB. 25 Nevan Padantya
26
BAB. 26 Masa Lalu
27
BAB. 27 Ketahuan
28
BAB. 28 Pembangkang
29
BAB. 29 Meminta maaf
30
BAB. 30 Berdua
31
BAB. 31 Memilihmu
32
BAB. 32 Ibrahim
33
BAB. 33 Merepotkan
34
BAB. 34 Cemburu dan Emosi
35
BAB. 35 Kehilangan
36
BAB. 36 Merasa Bersalah
37
BAB. 37 Terkejut
38
BAB. 38 Pemulihan
39
BAB. 39 Ternyata
40
BAB. 40 Canggung
41
BAB. 41 Ngidam yang tertunda
42
Give away time
43
BAB. 42 Yang pertama
44
BAB. 43 Di kunci
45
BAB. 44 Kenangan
46
BAB. 45 Pernyataan
47
BAB. 46 Tidak penting
48
BAB. 47 Berita
49
BAB. 48 Tidak tahu diri
50
BAB. 49 Tidak beres
51
BAB. 50 Aku pulang
52
BAB. 51 Marah atau Cemburu
53
BAB. 52 Bohong
54
BAB. 53 Berharap
55
BAB. 54 Rasa bersalah
56
BAB. 55 Ngidam
57
BAB. 57 Merasa
58
BAB. 58 Berubah - ubah
59
BAB. 59 Berbuka
60
BAB. 60 Panggilan
61
BAB. 61 Obrolan
62
Promo Karya Baru
63
BAB. 62 Pingsan
64
BAB. 63 Tidak sengaja
65
BAB. 64 Kedatangan Abbi Ummi
66
BAB. 65 Kepergok
67
BAB. 66 Penyambutan
68
BAB. 67 Waktunya
69
BAB. 68 Menguatkan
70
BAB. 69 Baby
71
BAB. 70 Kabar
72
BAB. 71 Pergi
73
BAB. 72 Belvana Almadina
74
BAB. 73 Pesan
75
BAB. 74 Sahabat
76
BAB. 75 Meminta
77
BAB. 76 Kotak coklat
78
BAB. 77 Memaksa
79
BAB. 78 Membujuk lagi
80
BAB. 79 Berkunjung
81
BAB. 80 Pertama
82
BAB. 81 Sempurna
83
BAB. 82 Wejangan Abbi
84
BAB. 83 Baby Pintar
85
Promo Karya Baru
86
BAB. 84 Aysel Dilara Brahmana
87
BAB. 85 Curhatan Qilla
88
BAB. 86 Selingkuh part 2
89
BAB. 87 Rasa
90
BAB. 88 Dipaksa
91
BAB. 89 Perjuangan Qilla
92
BAB. 90 Kabar
93
BAB. 91 Duka
94
BAB. 92 Cemburu
95
BAB. 93 TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!