BAB. 9 Mengalah

Tengah malam Zavi terbangun,ternyata Nissa masih dalam posisi yang sama.Ia melakukan itu demi membuat Zavi nyaman,entah merasakan kram atau tidak pada kaki nya Zavi bahkan tidak tahu.

"Nis..Nissa,tidurlah yang benar"

Lelaki itu mencoba membangun kan Nissa.Istrinya mengerjapkan mata.

"Jam berapa sekarang Zavi?"

"Setengah satu malam,aku ingin keluar mencari makan!"

Mendengar itu Nissa dengan cepat meraih tangan suami nya.Zavi pun menoleh tidak jadi mengambil kunci mobil di nakas.

"Kenapa?"

"Aku sudah masak tadi sore,jika kamu lapar aku bisa memanaskan nya untukmu" tawar Nissa.

"Cicipi dulu ya?" ucap Nissa lagi.Zavi pun mengangguk.

Merapikan kerudung dan turun dari ranjang,Nissa berjalan ke dapur mengambil makanan di lemari pendingin.

Mengganti ke mangkok dan menghangat kan di microwave.Duduk berpangku tangan,tak sampai lima menit ia mengambilnya lagi dan menyiapkan di meja makan.Nissa kembali ke kamar.

"Makanan nya sudah siap Vi"

Zavi menoleh,ia pun keluar dari kamar dan duduk di meja makan yang sementara berisi dua kursi.Zavi memandangi mangkok berisi sayur tahu,wortel,dan irisan daging yang di tumis.

"Tidak ada yang lain Niss?" ucap Zavi,Nissa pun mendadak menegang menatap suami nya.

"Kamu tidak suka?"

"Bukan tidak suka, Mamah biasanya memasak lebih dari satu menu.Menu utama dan pendamping" meski diluar ekspektasi Zavi tetap menyendok sayur dan dia mulai mencicipi nya.

"Maaf,besok aku akan memasak seperti itu.Aku tidak tahu selera dan kesukaan mu Zavi."

Zavi mengangguk seolah ia memberi maaf pada istrinya.Namun mata Nissa juga tidak bisa di bohongi jika Zavi makan dengan lahap hingga piring mulai kosong perlahan.

Nissa meraih gelas dan mengisi dengan air.Ia pun meletakkan gelas di sebelah Zavi.Masih duduk dan menemani suami nya makan.

"Besok aku sudah pergi ke kantor,jika kamu membutuhkan pembantu untuk membantu membereskan apartemen telfon saja Mamah untuk mengirim Mbak Tina kemari" ucap Zavi setelah meminum segelas air.

"Jika hanya membersihkan ruangan aku bisa sendiri" jawab Nissa.

"Nanti kamu capek"

"Hanya membersihkan saja kan?" ujar Nissa.

Zavi mendongak menatap Nissa.

"Ada vakum cleaner,aku bisa menggunakan nya Zavi" jawab Nisa kembali.

"Ya sudah terserah kamu saja" Zavi beranjak dari kursi dan mengambil air di sebelah dapur.

Nissa melihatnya dan ternyata Zavi mengambil air untuk ber wudhu.

Meski kamu menyebalkan paling tidak kamu tidak lupa dengan Tuhan mu Zavi.

Ucap Nissa dalam hati.Bibir nya tersenyum tipis,ia pun membawa piring dan semangkuk sayur yang ia hangat kan tadi ke dalam lemari pendingin.Mencuci piring yang di gunakan oleh Zavi.

"Jika ingin ikut,aku tunggu di kamar" Ucap Zavi saat melewati Nissa yang sedang mencuci piring.

Nissa pun di buat bingung dan terdiam,mereka berdua saling menatap.

"Aku ingin sholat malam,aku tunggu di kamar!" jelas Zavi lagi.

Selepas menghilangnya Zavi masuk ke dalam kamar ,wanita itu pun seperti melayang,secara langsung Zavi mengajak nya sholat bersama dan berjamaah.

Nissa mencuci tangan nya dan langsung mengeringkan,mengambil wudhu tergesa gesa menyusul Zavi ke kamar.

.

.

.

Pagi hari.

"aku ikut.." ucap Nissa saat Zavi ingin keluar dari rumah.Suaminya pun berbalik badan.

"Kan sudah aku bilang,aku akan pergi ke kantor pagi ini bagaimana bisa kamu ingin ikut?"

"Aku ingin ke bawah membeli bahan makanan,di dapur tidak ada apapun yang bisa dimasak" jawab Nissa.Zavj pun melihat jam di pergelangan tangan nya.

"Aku temani.."

"Nanti kamu terlambat Zavi.."

"Aku lebih mengkhawatirkan mu berbelanja sendirian dari pada mementingkan jam kerja ku!"

Akhirnya Nissa pun mengangguk dan mereka keluar bersama dari apartemen.

Dilantai dasar ada toko swalayan yang cukup besar dan hanya menjual kebutuhan sehari hari.

Zavi menarik keranjang yang cukup besar.

"Ambil apa yang kanu rasa di rumah tidak ada dan kamu membutuhkan Nissa"

Nissa pun hanya tersenyum ia tak kan menyangka jika Zavi menemani nya berbelanja.

Menyusuri setiap lorong dan memilah semua perlengkapan rumah tangga,termasuk Zavier membeli beberapa mangkok dan piring lagi.

"Kenapa banyak sekali,kita hanya berdua" ucap Nissa saat Zavi meletakan satu tumpukan barang pecah bela.

"Aku tidak ingin melihat kamu sebentar bentar mencuci hanya karena kurang piring atau mangkok" jawab Zavi ngasal,tangan nya masih memegang benda lain nya.

Nissa pun terkekeh mendengar nya,ia berpikir jika Zavi memang pembawaan nya cuek dan kaku namun sangat perhatian.

Bagaimana aku tidak menyerah dan memilih berdamai Zavi jika aku tahu kamu ternyata lelaki yang perhatian meski...

Ponsel Zavi berdering,dan ia langsung meraih nya.Ternyata lagi lagi Mina menelpon.

"Hallo..." ucap Zavi,ia menatap Nissa yang menatap nya juga.

"Dimana?"

"Kenapa tidak menelpon ku dari tadi?Tunggu di sana jangan kemana-mana,aku akan segera ke sana!"

Mendadak Zavi panik,dan merogoh dompet di kantong celana.Ia mengambil kartu dan memberikan pada Nissa.

Nissa pun bingung menerima nya.

"Apa ini?"

"Bayar lah semua belanjaan ini dengan kartu ku,nanti aku chat pin nya.Lalu minta satu karyawan toko ini membantu mu membawa nya ke atas.Mina menelfon ku tadi,dia membutuhkan ku"

Senyum Nissa hilang seketika mendengar itu.Di depan mata kepala nya sendiri suaminya lebih memilih wanita lain.Beratas namakan adik Zavi meninggalkan Nissa dengan belanjaan satu keranjang penuh.

Aku istri dan juga membutuhkan mu Zavi.

Ucap nya dalam hati,mata Nissa menatap kepergian Zavi yang sangat tergesa-gesa dan sedikit berlari hingga tubuhnya tertutup oleh dinding.

Nissa menunduk,lalu mengusap ujung mata nya.Ia pun kembali mendorong keranjang yang cukup berat karena Zavi meletakkan barang pecah belah di sana.Tak lama ponsel Nissa pun berdering menandakan pesan masuk,ia tak menghiraukan itu karena sudah di pastikan Zavi yang mengirimi pesan nomor pin kartu nya.

Hingga beberapa puluh menit kemudian Nissa selesai dan mengantri di kasir,tak lama giliran nya.

"Permisi Mbak,apa saya bisa menyewa satu karyawan nya untuk membantu saya mengantar ini ke atas?" Ucap kasir di depan Nissa.

"Oh bisa,sebentar.." kasir itu pun memanggil seseorang.

Melihat siapa yang datang Nissa segera menepuk bahu mbak kasir.

"Mbak maaf kalau bisa saya minta perempuan saja jangan laki laki" pinta Nissa

"Oh maaf Bu,bagian antar konsumen lelaki dan bukan perempuan" ucap kasir di depan nya kembali.

Akhirnya Nissa memilih untuk bolak balik dari bawah hingga lantai sembilan membawa barang barang nya karena karyawan mini market tidak ada yang berjaga perempuan untuk bagian kurir.

.

.

.

To be continue

Terpopuler

Comments

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

tingkah mina mulai menjengkelkan.

2024-03-27

1

lihat semua
Episodes
1 BAB. 1 Perjodohan
2 BAB. 2 Rahasia
3 BAB. 3 Dipercepat
4 BAB. 4 Permintaan
5 BAB. 5 Ingin Mandiri
6 BAB. 6 Perasaan lain
7 BAB. 7 Spesial
8 BAB. 8 Nyaman
9 BAB. 9 Mengalah
10 BAB. 10 Pulang
11 BAB. 11 Menutupi
12 BAB. 12 Jebakan
13 BAB. 13 Malas
14 BAB. 14 Cemburu
15 BAB. 15 Dingin
16 BAB. 16 Bertemu
17 BAB. 17 Alasan
18 BAB. 18 Kenyataan
19 BAB. 19 Rahasia
20 BAB. 20 Mencari
21 BAB. 21 Ikhlas
22 BAB. 22 Kabar
23 BAB. 23 Dijemput
24 BAB. 24 Mulai Mencintai
25 BAB. 25 Nevan Padantya
26 BAB. 26 Masa Lalu
27 BAB. 27 Ketahuan
28 BAB. 28 Pembangkang
29 BAB. 29 Meminta maaf
30 BAB. 30 Berdua
31 BAB. 31 Memilihmu
32 BAB. 32 Ibrahim
33 BAB. 33 Merepotkan
34 BAB. 34 Cemburu dan Emosi
35 BAB. 35 Kehilangan
36 BAB. 36 Merasa Bersalah
37 BAB. 37 Terkejut
38 BAB. 38 Pemulihan
39 BAB. 39 Ternyata
40 BAB. 40 Canggung
41 BAB. 41 Ngidam yang tertunda
42 Give away time
43 BAB. 42 Yang pertama
44 BAB. 43 Di kunci
45 BAB. 44 Kenangan
46 BAB. 45 Pernyataan
47 BAB. 46 Tidak penting
48 BAB. 47 Berita
49 BAB. 48 Tidak tahu diri
50 BAB. 49 Tidak beres
51 BAB. 50 Aku pulang
52 BAB. 51 Marah atau Cemburu
53 BAB. 52 Bohong
54 BAB. 53 Berharap
55 BAB. 54 Rasa bersalah
56 BAB. 55 Ngidam
57 BAB. 57 Merasa
58 BAB. 58 Berubah - ubah
59 BAB. 59 Berbuka
60 BAB. 60 Panggilan
61 BAB. 61 Obrolan
62 Promo Karya Baru
63 BAB. 62 Pingsan
64 BAB. 63 Tidak sengaja
65 BAB. 64 Kedatangan Abbi Ummi
66 BAB. 65 Kepergok
67 BAB. 66 Penyambutan
68 BAB. 67 Waktunya
69 BAB. 68 Menguatkan
70 BAB. 69 Baby
71 BAB. 70 Kabar
72 BAB. 71 Pergi
73 BAB. 72 Belvana Almadina
74 BAB. 73 Pesan
75 BAB. 74 Sahabat
76 BAB. 75 Meminta
77 BAB. 76 Kotak coklat
78 BAB. 77 Memaksa
79 BAB. 78 Membujuk lagi
80 BAB. 79 Berkunjung
81 BAB. 80 Pertama
82 BAB. 81 Sempurna
83 BAB. 82 Wejangan Abbi
84 BAB. 83 Baby Pintar
85 Promo Karya Baru
86 BAB. 84 Aysel Dilara Brahmana
87 BAB. 85 Curhatan Qilla
88 BAB. 86 Selingkuh part 2
89 BAB. 87 Rasa
90 BAB. 88 Dipaksa
91 BAB. 89 Perjuangan Qilla
92 BAB. 90 Kabar
93 BAB. 91 Duka
94 BAB. 92 Cemburu
95 BAB. 93 TAMAT
Episodes

Updated 95 Episodes

1
BAB. 1 Perjodohan
2
BAB. 2 Rahasia
3
BAB. 3 Dipercepat
4
BAB. 4 Permintaan
5
BAB. 5 Ingin Mandiri
6
BAB. 6 Perasaan lain
7
BAB. 7 Spesial
8
BAB. 8 Nyaman
9
BAB. 9 Mengalah
10
BAB. 10 Pulang
11
BAB. 11 Menutupi
12
BAB. 12 Jebakan
13
BAB. 13 Malas
14
BAB. 14 Cemburu
15
BAB. 15 Dingin
16
BAB. 16 Bertemu
17
BAB. 17 Alasan
18
BAB. 18 Kenyataan
19
BAB. 19 Rahasia
20
BAB. 20 Mencari
21
BAB. 21 Ikhlas
22
BAB. 22 Kabar
23
BAB. 23 Dijemput
24
BAB. 24 Mulai Mencintai
25
BAB. 25 Nevan Padantya
26
BAB. 26 Masa Lalu
27
BAB. 27 Ketahuan
28
BAB. 28 Pembangkang
29
BAB. 29 Meminta maaf
30
BAB. 30 Berdua
31
BAB. 31 Memilihmu
32
BAB. 32 Ibrahim
33
BAB. 33 Merepotkan
34
BAB. 34 Cemburu dan Emosi
35
BAB. 35 Kehilangan
36
BAB. 36 Merasa Bersalah
37
BAB. 37 Terkejut
38
BAB. 38 Pemulihan
39
BAB. 39 Ternyata
40
BAB. 40 Canggung
41
BAB. 41 Ngidam yang tertunda
42
Give away time
43
BAB. 42 Yang pertama
44
BAB. 43 Di kunci
45
BAB. 44 Kenangan
46
BAB. 45 Pernyataan
47
BAB. 46 Tidak penting
48
BAB. 47 Berita
49
BAB. 48 Tidak tahu diri
50
BAB. 49 Tidak beres
51
BAB. 50 Aku pulang
52
BAB. 51 Marah atau Cemburu
53
BAB. 52 Bohong
54
BAB. 53 Berharap
55
BAB. 54 Rasa bersalah
56
BAB. 55 Ngidam
57
BAB. 57 Merasa
58
BAB. 58 Berubah - ubah
59
BAB. 59 Berbuka
60
BAB. 60 Panggilan
61
BAB. 61 Obrolan
62
Promo Karya Baru
63
BAB. 62 Pingsan
64
BAB. 63 Tidak sengaja
65
BAB. 64 Kedatangan Abbi Ummi
66
BAB. 65 Kepergok
67
BAB. 66 Penyambutan
68
BAB. 67 Waktunya
69
BAB. 68 Menguatkan
70
BAB. 69 Baby
71
BAB. 70 Kabar
72
BAB. 71 Pergi
73
BAB. 72 Belvana Almadina
74
BAB. 73 Pesan
75
BAB. 74 Sahabat
76
BAB. 75 Meminta
77
BAB. 76 Kotak coklat
78
BAB. 77 Memaksa
79
BAB. 78 Membujuk lagi
80
BAB. 79 Berkunjung
81
BAB. 80 Pertama
82
BAB. 81 Sempurna
83
BAB. 82 Wejangan Abbi
84
BAB. 83 Baby Pintar
85
Promo Karya Baru
86
BAB. 84 Aysel Dilara Brahmana
87
BAB. 85 Curhatan Qilla
88
BAB. 86 Selingkuh part 2
89
BAB. 87 Rasa
90
BAB. 88 Dipaksa
91
BAB. 89 Perjuangan Qilla
92
BAB. 90 Kabar
93
BAB. 91 Duka
94
BAB. 92 Cemburu
95
BAB. 93 TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!